Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai sebuah negara yang besar dan laus, ketahanan pangan


merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam pembanguanan ekonomi
suatu negara. Ketahanan pangan dapat dilihat dari konsumsi pangan.
Konsumsi pangan merupakan merupakan faktor utama untuk memenuhi
kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan energi bagi tubuh,
mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta untuk
pertumbuhan.

Konsumsi pangan individu merupakan kebutuhan individu terhadap


pangan yang bertujuan untuk memantapkan ketahanan pangan di tingkat
individu. Penilaian konsumsi pangan didapat dengan melakukan survey ke
masyarakat dalam bentuk tingkat individu Metode yang digunakan untuk
mengetahui tingkat makan perindividu dengan menggunakan survey
konsumsi pangan.

Survei konsumsi pangan bertujuan untuk mengetahui konsumsi


pangan seseorang, keluarga atau kelompok orang baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif. Survei secara kuantitatif adalah untuk mengetahui
jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sedangkan secara kualitatif adalah
untuk mengetahui frekuensi makan, kebiasaan makan (food habit), jenis
pangan, dan cara memperolehnya. Praktikum kali ini, metode yang digunakan
adalah metode kuantitatif yakni recall 24 jam.

Metode recall makanan merupakan tehnik yang paling sering


digunakan baik secara klinis maupun penelitian. Metode ini mengharuskan
pelaku mengingat semua makanan dan jumlahnya sebaik mungkin dalam
waktu tertentu ketika tanya jawab berlangsung Pengingatan sering dilakukan
untuk 1 -3 hari. Pada dasarnya metode ini dilakukan dengan mencatat jenis
dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada masa lalu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara melakukan Recall 1 kali 24 jam dengan benar ?
2. Apa saja yang perlu dievaluasi dalam proses pelaksanaan recall 1 kali 24
jam?
1.3 Tujuan
Mahasiswa diharapkan
1. Dapat melakukan recall 1 kali 24 jam dengan benar
2. Dapat mengevaluasi proses pelaksananan recall 1 kali 24 jam
1.4 Manfaat
1. Mampu melakukan recall 1 kali 24 jam dengan benar
2. Mampu mengevaluasi proses pelaksananan recall 1 kali 24 jam
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pola Konsumsi Makanan


Pola konsumsi makanan adalah susunan makanan yang merupakan
suatu kebiasaan yang dimakan seseorang mencakup jenis dan jumlah bahan
makanan rata-rata per orang per hari yang umum dikonsumsi /dimakan
penduduk dalam jangka waktu tertentu (Harap, VY. 2012).
2.2 Pengukuran Pola Konsumsi Makanan
Survey konsumsi makanan merupakan metode yang dapat digunakan
untuk menentukan status gizi perorangan atau kelompok. Tujuan survey
konsumsi makanan adalah untuk pengukuran jumlah makanan yang
dikonsumsi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan, sehingga
diketahui kebiasaan makan dan dapat dinilai kecukupan makanan yang
dikonsumsi seseorang.

Berdasarkan jenis data yang didapat, metode survey konsumsi makanan


dibagi dua yaitu yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Metode yang bersifat kualitatif antara lain :

a. Metode frekuensi makanan (food frequency


b. Metode dietary history
c. Metode telepon
d. Metode pencatatan makanan (food list)

Sedangkan metode kuantitatif antara lain :

a. Metode recall 24 jam


b. Penimbangan makanan (food weghting)
c. Metode food account
d. Metode perkiraan makanan (estimate food record)
e. Metode inventaris (intentory method)
f. Metode pencatatan (Household food Records)
2.3 Metode pengukuran konsumsi makanan individu antara lain
2.3.1 Metode food recall 24 jam (Supariasa, I. 2001)
1. Pengertian food recall 24 jam
Prinsip dari metode food recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat
jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam
yang lalu.
Menurut E-Siong, Dop, Winichagoon (2004) untuk survei konsumsi
gizi individu lebih disarankan menggunakan recall 24 jam konsumsi gizi
dikarenakan dari sisi kepraktisan dan kevalidan data masih dapat diperoleh
dengan baik selama yang melakukan terlatih.
Metode ini cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan
tidak memerlukan peralatan yang mahal dan rumit. Ketepatan
menyampaikan ukuran rumah tangga (URT) dari pangan yang telah
dikonsumsi oleh responden, serta ketepatan pewawancara untuk menggali
semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden beserta ukuran
rumah tangga (URT).
2. Tahapan melakukan Recall 24 jam Konsumsi Gizi
Recall konsumsi gizi memiliki unit analisis terkecil selama 24 jam
atau sehari. Jangka waktu minimal yang dibutuhkan untuk recall 24 jam
konsumsi gizi adalah satu hari (dalam kondisi variasi konsumsi pangan
dari hari ke hari tidak beragam) dan maksimal 7 hari. Namun paling ideal
dilakukan dalam satu minggu atau 7 hari.
Pengulangan recall dapat dilakukan untuk meningkatkan ketepatan
data zat gizi yang diperoleh. Pengulangan dapat dilakukan pada musim
berbeda, missal recall 24 jam konsumsi pangan yang pertama selama 7
hari dilakukan saat musim kemarau, pengulangan recall 24 jam konsumsi
pangan (recall 24 jam konsumsi pangan tahap kedua) dilakukan selama 7
hari pada musim penghujan.
3. Latihan Recall 24 jam Konsumsi Gizi
Latihan recall 24 jam konsumsi gizi dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Melakukan informed consent
b. Menanyakan makanan dan minuman termasuk suplemen yang
dikonsumsi responden pada waktu makan pagi kemarin sampai
sebelum sarapan hari ini beserta ukuran rumah tangga.
Memperlihatkan model makanan (food model)/pangan
sesungguhnya kepada responden/subjek atau melihat daftar URT
yang ada untuk memperkirakan URT
c. Menanyakan makanan selingan setelah makan pagi kemarin hingga
sebelum makan pagi hari ini beserta URT dan dibantu dengan
model makanan/melihat URT yang ada. Semua total waktu
kegiatan konsumsi makanan, minuman dan suplemen berjumlah 24
jam
d. Menanyakan kepada responden/subjek apakah masih ada makanan,
minuman, suplemen yang terlewatkan
e. Memasukkan data pangan beserta URT ke formulir dengan berat
makanan
f. Melakukan pengolahan data untuk mengkonversi berat makanan ke
dalam zat gizi dengan bantuan Daftar Komposisi Bahan Makanan
(DKBM)

Supariasa, I.D.N, Bakri, B, Fajar, I. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC

Harahap, VY. 2012. Hubungan Pola Konsumsi Makanan Dengan Status Gizi
Pada Siswa SMA Negeri 2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
Banda Aceh. https://www.slideshare.net/viviyunisa/hubungan-pola-konsumsi-
makanan-dengan-status-gizi-pada-siswa-sma-negeri-2-rintisan-sekolah-bertaraf-
internasional-rsbi-banda-aceh. (diakses tanggal 28 November 2017).

E-Siong Tee, Marie Claude Dop, Pranee Winichagoon. 2004. Proceeding of the
workshop on food-consumption survey in developing countries : Future
Challenges, Food and Nutrition Bulletin

Anda mungkin juga menyukai