Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adinda Fitri Amir

Kelas : 6G
NIM : 1805025027

SURVEI KONSUMSI
Survei konsumsi adalah serangkaian kegiatan pengukuran konsumsi makanan
pada individu, keluarga dan kelompok masyarakat dengan menggunakan metode
pengukuran yang sistematis, menilai asupan zat gizi dan mengevaluasi asupan zat gizi
sebagaicara penilaian status gizi secara tidak langsung.
Tujuan survey konsumsi yaitu Untuk mengetahui kebiasaan makan dan
gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat individu, rumah
tangga dan kelompok/masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metode pengukuran survei konsumsi :
1. Level Nasional : sekumpulan orang yang tinggal dalam satu institusi
penyelenggara makanan. Kelompok penghuni asrama, kelompok pasien, kelompok
atlet, kelompok remaja. Kelompok harus dibatasi pada kesamaan karakter dalam
umur, jenis kelamin ataupun dalam kasus.
 Food Balance Sheet
 Total Diet Studies
Market basket studies
Individual food items
Duplicate portion studies
 Universal Product Codes and Electronic Scanning Devices
2. Level Rumah Tangga : gabungan dari pengukuran konsumsi makanan individu
dalam satu keluarga. Satu keluarga dalam pandangan ini adalah keluarga yang
tinggal dalam satu rumah tangga.
 Food Account Method
 HH Food Record
 HH 24-H Recall Method
3. Level Individu : pengukuran konsumsi makanan hanya pada satu orang.
 24-Hour Recall Method
 Repeated 24-h Recalls
 Estimated Food Records
 Weighed Food Records
 Dietary History
 Food Frequency Questionnaire
Kelebihan dan kekurangan metode survey konsumsi :
1) Food Account
a. Kelebihan metode pencatatan (food account) :
 Cepat dan relatif murah
 Dapat diketahui tingkat ketersediaan bahan makanan keluarga pada periode
tertentu
 Dapat diketahui daya beli keluarga terhadap bahan makanan
 Dapat menjangkau responden lebih banyak
b. Kekurangan metode pencatatan (food account) :
 Kurang teliti, sehingga tidak dapat menggambarkan tingkat konsumsi rumah
tangga
 Sangat tergantung pad kejujuran responden untuk melaporkan/mencatat
makanan dalam keluarga
2) Metode Pendaftaran Makanan (Food List Method)
a. Kekurangan :
 Kurang teliti, sehingga tidak dapat menggambarkan tingkat konsumsi rumah
tangga
 Hasil yang diperoleh kurang teliti karena berdasarkan estimasi atau perkiraan
 Sangat subyektif, tergantung kejujuran dari responden
 Sangat tergantung pada daya ingat responden
3) Metode Riwayat Makan (Dietary History Method)
a. Kelebihan :
 Dapat memberikan gambaran konsumsi pada periode yang panjang secara
kualitatif dan kuantitatif.
 Biaya relative murah
 Dapat digunakan di klinik gizi untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan yang berhubungan dengan diet pasien.
b. Kekurangan :
 Terlalu membebani pihak pengumpul data dan responden
 Sangat sensitive dan membutuhkan pengumpul data yang sangat terlatih.
 Tidak cocok dipakai untuk survei-survei besar
 Data yang dikumpulkan hanya berupa kualitatif
 Biasanya hanya difokuskan pada makanan khusus, sedangkan variasi
makanan sehari-hari tidak diketahui
4) Metode Frekuensi Makanan
a. Kelebihan :
 Relatif murah dan sederhana
 Dapat dilakukan sendiri oleh responden
 Tidak membutuhkan latihan khusus
 Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan
kebiasaan makan.
b. Kekurangan :
 Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari
 Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data
 Cukup menjemukan bagi pewawancara
 Perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan
makanan yang akan masuk dalam daftar kuesioner
 Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi
Metode survei konsumsi :
A. Recall 24 jam : Menggali atau menanyakan apa saja yang dimakan dan diminum
responden selama 24 jam yang lalu baik dari dalam maupun luar rumah
B. Penimbangan makanan (food weighing) : Responden atau petugas diminta
menimbang dan mencatat makanan dan minuman yang dikonsumsi selama satu hari
(termasuk cara memasak, merek dan komposisi makanannya). Sisa makanan dicatat.
C. Pencatatan makanan (household food record) : Semua pangan yang dikonsumsi oleh
anggota rumah tangga pada setiap waktu diukur dengan cara penimbangan atau
URT. Sisa makanan dicatat. Konsumsi makanan tamu juga dicatat
D. Frekuensi pangan (food frequency quentionnaire) : Frekuensi pangan (food
frequency quentionnaire)
E. Pencatatan makanan (food account) : Mencatat semua pangan yang ada di rumah
tangga baik dari pembelian, pemberian ataupun diproduksi sendiri, dalam bentuk
satuan dan URT
F. Inventaris makanan (food inventory) : Mencatat semua perolehan dan perubahan
pangan yang ada dalam rumah tangga. Pencatatan hari pertama diasumsikan sebagai
cadangan pangan.
G. Riwayat makan (dietary history) : Biasanya kombinasi antara recall 24 jam dan FFQ
H. Perkiraan makanan (estimated food record) : Mencatat semua makanan dan
minuman yang dikonsumsi dalam bentuk URT
I. Pendaftaran makanan (food list) : Mencatat seluruh bahan pangan yang digunakan
keluarga. (tidak memperhitungkan sisa makanan atau yang dibuang)

DAFTAR PUSTAKA :
 Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Umum Survei Konsumsi Makanan
Individu. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.
 Utami, N. W. A. (2016). Modul Survei Konsumsi Makanan 2016. Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 001, 9–16.

Anda mungkin juga menyukai