PENDAHULUAN
Survei konsumsi makanan merupakan salah satu penilaian status gizi dengan
melihat jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh individu maupun keluarga. Data
yang didapat dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif dapat
mengetahui jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi, sedangkan data kualitatif dapat
diketahui frekuensi makan dan cara seseorang maupun keluarga dalam memperoleh
pangan sesuai dengan kebutuhan gizi (Baliwati, 2004).
Penggunaan metode dengan pengumpulan data konsumsi makanan dapat
memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan
individu. Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat gizi.Ada dua
metode untuk mengukur konsumsi makanan tingkat individu, yaitu metode kuantitatif dan
metode kualitatif. Adapun metode “Food Recall” tergolong Kuantitatif.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Memahami metode Food Recall dengan baik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Perhitungan Tingkat Konsumsi Protein (TKP) juga didahului dengan
perhitungan
AKG individu (protein). Perhitungan tersebut sebagai berikut:
AKG individu (protein) x Protein Standar
TKP individu x 100%
Kriteria:
Lebih : > 120% AKG
Baik : 100 - <120% AKG
Kurang : 80 - <100% AKG
Sangat Kurang : < 80% AKG
3
2. Pewawancara/enumerator memperkirakan atau melakukan estimasi dari URT ke
dalam satuan berat (gram) untuk pangan yang dikonsumsi.
3. Petugas menganalisis energi dan zat gizi berdasarkan data hasil recall konsumsi
pangan sehari (24 jam) secara manual atau komputerisasi.
4. Petugas menganalisis tingkat kecukupan energy dan zat gizi subyek dengan
membandingkan angka kecukupan energy dan zat gizi (AKG) subyek.
Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan
dan minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama
kurun waktu 24 jam yang lalu. Dalam membantu responden mengingat apa yang
dimakan, perlu diberi penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun, setelah
sembahyang, pulang dari sekolah/bekerja, sesudah tidur siang dan sebagainya. Selain itu,
dari makanan utama, makanan kecil atau jajan juga dicatat. Termasuk makanan yang
dimakan di luar rumah seperti di restoran, di kantor, di rumah teman atau saudara. Untuk
masyarakat perkotaan konsumsi tablet yang mengandung vitamin dan mineral juga
dicatat serta adanya pemberian tablet besi atau kapsul vitamin A.
Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat (gram). Dalam
menaksir/memperkirakan ke dalam ukuran berat (gram) pewawancara menggunakan
berbagai alat bantu seperti contoh ukuran rumah tangga (piring, gelas, sendok dan lain-
lain) atau model dari makanan (food model). Makanan yang dikonsumsi dapat dihitung
dengan alat bantu ini atau dengan menimbang langsung contoh makanan yang akan
dimakan
Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM).Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia.
*Agar wawancara berlangsung secara sistematis, perlu disiapkan kuesioner sebelumnya
sehingga wawancara terarah menurut urut-urutan waktu dan pengelompokan bahan
makanan. Urutan waktu makan sehari dapat disusun berupa makan pagi, siang, malam
dan snack serta makanan jajanan
4
o Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat
yang luas untuk wawancara.
o Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf.
o Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu
sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari.
5
1. Persiapan sebelum wawancara:
a. Siapkan kartu identitas,name tag,surat izin dan daftar subyek
(sasaran).
b. Siapkan kuesioner dan alat tulis.
c. Siapkan lembar PSP (Persetujuan Setelah Penjelasan).
d. Siapkan alat bantu (Timbangan Berat Badan dan timbangan
Makanan, serta buku pedoman.
e. Kalibrasi alat timbangan makanan.
f. Berpakaian sopan.
2. Saat wawancara:
a. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri.
b. Menanyakan kapan dan jam berapa bersedia diwawancarai.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan.
d. Mintakan tanda tangan atau cap jempol pada lembar PSP bila
bersedia diwawancara.
e. Membangun hubungan baik dan kepercayaan.
f. Bertanya kepada responden dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
g. angan bertanya yang sifatnya mengarahkan jawaban responden.
h. Mampu melakukan penggalian informasi (Probing).
i. Penampilan dan sikap yang baik.
j. Wawancara dengan responden tanpa ada orang lain yang tidak
berkepentingan.
k. Ciptakan suasana yang kondusif.
l. Pilih tempat wawancara yang dapat menjaga privasi responden.
m. Saat wawancara terjadi sesuatu membuat responden tidak fokus
tunda wawancara sampai kondisi kembali normal.
n. Kondisi responden puasa, wawancara tetap dilanjutkan.
6
3. Mengakhiri wawanacara
a. Periksa kembali semua pertanyaan apa sudah terisi lengkap.
b. Selesai wawancara ucapkan terima kasih.
c. Berikan bahan kontak.
Agar pelaksanaan wawancara berjalan lancar dan efektif serta hasil konsumsi
pangan sehari yang dicatat lengkap, maka sebaiknya mengikuti 5 tahap wawancara dalam
food recall 24 jam sebagai berikut:
1. Quick list (membuat daftar ringkas pangan yang dikonsumsi sehari kemarin)
sesuai waktu makan.
2. Mereview kembali kelengkapan quick list bersama responden.
3. Gali pangan/hidangan yang dikonsumsi dikaitkan dengan waktu makan dan
aktifitas termasuk porsi dalam URT, cara memasak dan harga per porsi bila
membeli
4. Tanyakan rincian pangan/hidangan (sesuai quict list) menurut jenis bahan
makanan, jumlah, berat dan sumber perolehannya yang dikonsumsi sehari
kemarin.
5. Mereview kembali semua jawaban untuk menghindari kemungkinan masih
ada makanan dikonsumsi tapi terlupakan
7
air dalam gelas yang diminum (misalnya setengah gelas), artinya bahwa dapat
diestimasi jumlah air yang minum yaitu 200 ml. Alat lainnya yang dapat
digunakan untuk membantu dalam mengestimasi berat gram adalah food
model, gambar atau foto pangan. Food model atau gambar atau foto pangan
adalah contoh berbagai macam makanan, minuman dan bahan makanan yang
biasa dikonsumsi subyek yang terdiri dari makanan pokok, lauk (protein
hewani), pauk (protein nabati) sayur dan buah serta air minum. Pangan pokok
memberikan gambaran jenis dan porsi atau ukurannya (URT atau gram)
seperti: nasi, roti, kentang, mie, lontong dan bubur. Protein hewani seperti
daging sapi, daging ayam atau unggas, telor, ikan, udang dan kerang. Protein
nabati seperti tahu,tempe, oncom dan kacang-kacangan. Berbagai macam
sayuran dan buah buahan
2. Instrumen yang digunakan untuk food recall 24 jam individu terdiri dari
formulir pengambil data dan formulir pengolahan data hasil recall, yaitu:
a. Formulir untuk food recall 24 jam individu
1) Formulir K1a adalah formulir untuk mencatat hasil food recall 24
jam individu yang terdiri dari 9 kolom. Jumlah lembar form K1a
disesuaikan dengan jumlah hari survei.
2) Formulir K2a adalah formulir untuk rekap hasil food recall 24 jam
individu selama 3 (tiga) hari sesuai jumlah hari survei terdiri dari 7
kolom. Form K2a diisi dari hasil K1a yang sudah diestimasi dari URT
ke dalam berat gram (K1a kolom 6).
3) Formulir K3a adalah formulir untuk analisa asupan energy dan zat
gizi individu yang terdiri dari 9 kolom. Form K3a kolom (2) dan (3)
diisi berdasarkan hasil pada form K2a kolom (2) dan (7). Zat gizi
dianalisis secara manual atau kompeterisasi, dengan jenis zat gizi
sesuai tujuan survei.
b. Formulir untuk food recall 24 jam keluarga
Instrumen yang digunakan untuk food recall 24 jam keluarga hamper
sama dengan formulir yang digunakan untuk food recall 24 jam.
Perbedaannya adalah pada keterangan jumlah anggota keluarga yang
harus dirinci berdasarkan jenis kelamin dan usia, sehingga dapat
dihitung angka kecukupan gizi (AKG) keluarga yang merupakan
penjumlahan dari AKG masing-masing anggota keluarga. Formulir
8
food recall 24 jam untuk keluarga terdiri dari formulir pengambil data
dan formulir pengolahan data hasil recall, yaitu:
1) Formulir K1b adalah formulir untuk mencatat hasil food recall 24
jam keluarga yang terdiri dari 9 kolom. Jumlah lembar form K1b
disesuaikan dengan jumlah hari survei.
2) Formulir K2b adalah formulir untuk rekap hasil food recall 24 jam
keluarga selama 3 (tiga) hari sesuai jumlah hari survei terdiri dari 7
kolom. Form K2b diisi dari hasil K1b yang sudah diestimasi dari URT
ke dalam berat gram (K1b kolom 6).
3) Formulir K3b adalah formulir untuk analisa asupan energy dan zat
gizi individu yang terdiri dari 9 kolom. Form K3b kolom (2) dan (3)
diisi berdasarkan hasil pada form K2b kolom (2) dan (7). Zat gizi
dianalisis secara manual atau kompeterisasi, dengan jenis zat gizi
sesuai tujuan survei.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
24 hour Food Recall (recall 24 jam) merupakan metode yang paling
sederhana dan mudah dilakukan yaitu dengan meminta responden untuk
mengingat seluruh makanan yang dikonsumsi dalam 24 jam sebelumnya. Hal
penting yang perlu diketahui bahwa dengan recall 24 jam data yang diperoleh
cenderung lebih bersifat kualitatif. Terdapat 4 (empat) langkah dalam metode
food recall 24 jam yaitu:
- Pewawancara/enumerator menanyakan pangan yang dikomsumsi pada
periode 24 jam yang lalu (sejak bangun tidur sampai bangun tidur lagi) dan
mencatat dalam ukuran rumah tangga (URT) mencakup nama
masakan/makanan, cara persiapan dan pemasakan, serta bahan
makanannya.
- Pewawancara/enumerator memperkirakan atau melakukan estimasi dari
URT ke dalam satuan berat (gram) untuk pangan yang dikonsumsi.
- Petugas menganalisis energi dan zat gizi berdasarkan data hasil recall
konsumsi pangan sehari (24 jam) secara manual atau komputerisasi.
- Petugas menganalisis tingkat kecukupan energy dan zat gizi subyek
dengan membandingkan angka kecukupan energy dan zat gizi (AKG)
subyek.
10
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Direktorat Gizi Masyarakat. 2004. Surveilan Gizi. Jakarta; Perpustakaan RI.
Irianto, 2004. Penilaian Status Gizi . jakarta ; EGC kedokteran
Mahmud, Mien K. dkk. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Jakarta: PT
Elek Media Komputindo
Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Hartriyanti dan Triyanti. 2007. Penilaian Status Gizi : Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Keputusan Manteri Kesehatan RI, No. 1995 Tahun 2010 Standar Antropometri
Penilaian Stattus Gizi Anak. 30 Desember 2010. Menteri Kesehatan RI. Jakarta.
11
Lampiran
Identitas Subyek
Nama Subyek : ……………. Kode Subyek : ……………
Jenis Kelamin : ……………. Alamat : ……………
Umur : …………….
Berat badan : …………….
Petugas : ……………. Pembimbing : ……………
Informasi Tambahan seperti harga per porsi, cara persiapan dan pemasakan
12
REKAP HASIL FOOD RECALL KONSUMSI PANGAN INDIVIDU
Identitas Subyek
Nama Subyek : ……………. Kode Subyek : ……………
Jenis Kelamin : ……………. Alamat : ……………
Umur : …………….
Berat badan : …………….
Petugas : ……………. Pembimbing : ……………
Berat bersih
Berat bersih
Nama Bahan Berat bersih (gram)* rata-rata sehari
No (3 hari)
Makanan (gr)
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
bila food recall dilakukan selama3 (tiga) hari. Tanda tangan petugas :
13