Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Survei konsumsi makanan merupakan salah satu penilaian status gizi dengan
melihat jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh individu maupun keluarga. Data
yang didapat dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif dapat
mengetahui jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi, sedangkan data kualitatif dapat
diketahui frekuensi makan dan cara seseorang maupun keluarga dalam memperoleh
pangan sesuai dengan kebutuhan gizi (Baliwati, 2004).
Penggunaan metode dengan pengumpulan data konsumsi makanan dapat
memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan
individu. Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat gizi.Ada dua
metode untuk mengukur konsumsi makanan tingkat individu, yaitu metode kuantitatif dan
metode kualitatif. Adapun metode “Food Recall” tergolong Kuantitatif.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa Itu Metode Food Recall?
1.2.2 Bagaimana Langkah-Langkah dalam Pelaksanaan Food Recall?
1.2.3 Apa Saja Kendala dalam Pelaksanaan Metode Food Recall?
1.2.4 Apa Kelebihan dan Kekurangan Metode Food Recall?
1.2.5 Bagaimana Tips Agar Pelaksanaan Food Recall Berjalan Lancar?
1.2.6 Instrumen dan Alat Yang Digunakan dalam Metode Food Recall 24 Jam ?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Memahami metode Food Recall dengan baik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI FOOD RECALL


24 hour Food Recall (recall 24 jam) merupakan metode yang paling sederhana
dan mudah dilakukan yaitu dengan meminta responden untuk mengingat seluruh
makanan yang dikonsumsi dalam 24 jam sebelumnya. Hal penting yang perlu
diketahui bahwa dengan recall 24 jam data yang diperoleh cenderung lebih bersifat
kualitatif.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan data kuantitatif maka jumlah konsumsi
makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat Ukuran Rumah
Tangga (URT) seperti sendok, gelas, piring dan lain-lain atau ukuran lainnya yang
biasa dipergunakan sehari-hari.Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam
ukuran berat (gram). Dalam menaksir/memperkirakan ke dalam ukuran berat (gram)
pewawancara menggunakan alat bantu seperti contoh URT atau dengan menggunakan
model dari makanan (food model).
Setelah itu menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan
Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).Selanjutnya membandingkan dengan
Daftar Kecukupan Gizi yang diAnjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi
(AKG) untuk Indonesia.Sebelum melakukan perhitungan Tingkat Konsumsi Energi
(TKE) individu, dilakukan perhitungan BB ideal dan AKG individu (energi).
Perhitungan tersebut sebagai berikut:
BB ideal (untuk anak 1-5 tahun) = (Umur dalam tahun x 2) + 8
AKG individu (energi)    x Energi Standar

TKE individu  x 100%


Kriteria :
Baik                  :  > 130% AKG
Sedang            : 100 -  <130% AKG
Kurang           : 70 - < 100% AKG
Defisit             : < 70% AKG
                                                                                

2
Perhitungan Tingkat Konsumsi Protein (TKP) juga didahului dengan
perhitungan
AKG individu (protein). Perhitungan tersebut sebagai berikut:
AKG individu (protein)     x    Protein Standar
TKP individu     x 100%

Kriteria:
Lebih                              : > 120% AKG
Baik                                : 100 - <120% AKG
Kurang                          : 80 - <100% AKG
Sangat Kurang            : < 80% AKG

2.2 PRINSIP PELAKSANAAN FOOD RECALL


Metode food recall 24 jam adalah metode mengingat tentang pangan yang
dikonsumsi pada periode 24 jam terakhir (dari waktu tengah malam sampai waktu tengah
malam lagi, atau dari bangun tidur sampai bangun tidur lagi) yang dicatat dalam ukuran
rumah tangga (URT). Data survei konsumsi pangan diperoleh melalui wawancara antara
petugas survei (disebut enumerator) dengan subyek (sasaran survei) atau yang mewakili
subyek (disebut responden). Pangan yang dicatat meliputi: nama masakan atau makanan,
porsi masakan dalam ukuran rumah tangga (URT), bahan makanan dalam URT, serta
informasi harga per porsi. Infomasi tentang resep dan cara persiapan serta pemasakan
perlu dicatat (dalam kolom keterangan pada form K1) agar estimasi berat pangan lebih
tepat.

2.3 LANGKAH PELAKSANAAN FOOD RECALL


Terdapat 4 (empat) langkah dalam metode food recall 24 jam yaitu:
1. Pewawancara/enumerator menanyakan pangan yang dikomsumsi pada periode 24 jam
yang lalu (sejak bangun tidur sampai bangun tidur lagi) dan mencatat dalam ukuran
rumah tangga (URT) mencakup nama masakan/makanan, cara persiapan dan
pemasakan, serta bahan makanannya.

3
2. Pewawancara/enumerator memperkirakan atau melakukan estimasi dari URT ke
dalam satuan berat (gram) untuk pangan yang dikonsumsi.
3. Petugas menganalisis energi dan zat gizi berdasarkan data hasil recall konsumsi
pangan sehari (24 jam) secara manual atau komputerisasi.
4. Petugas menganalisis tingkat kecukupan energy dan zat gizi subyek dengan
membandingkan angka kecukupan energy dan zat gizi (AKG) subyek.
Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan
dan minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama
kurun waktu 24 jam yang lalu. Dalam membantu responden mengingat apa yang
dimakan, perlu diberi penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun, setelah
sembahyang, pulang dari sekolah/bekerja, sesudah tidur siang dan sebagainya. Selain itu,
dari makanan utama, makanan kecil atau jajan juga dicatat. Termasuk makanan yang
dimakan di luar rumah seperti di restoran, di kantor, di rumah teman atau saudara. Untuk
masyarakat perkotaan konsumsi tablet yang mengandung vitamin dan mineral juga
dicatat serta adanya pemberian tablet besi atau kapsul vitamin A.
Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat (gram). Dalam
menaksir/memperkirakan ke dalam ukuran berat (gram) pewawancara menggunakan
berbagai alat bantu seperti contoh ukuran rumah tangga (piring, gelas, sendok dan lain-
lain) atau model dari makanan (food model). Makanan yang dikonsumsi dapat dihitung
dengan alat bantu ini atau dengan menimbang langsung contoh makanan yang akan
dimakan
Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM).Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia.
*Agar wawancara berlangsung secara sistematis, perlu disiapkan kuesioner sebelumnya
sehingga wawancara terarah menurut urut-urutan waktu dan pengelompokan bahan
makanan. Urutan waktu makan sehari dapat disusun berupa makan pagi, siang, malam
dan snack serta makanan jajanan

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE FOOD RECALL

KELEBIHAN METODE FOOD RECALL

o Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden

4
o Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat
yang luas untuk wawancara.
o Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf.
o Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu
sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari. 

KEKURANGAN METODE FOOD RECALL

o Tidak dapat menggambarkan asupan makan sehari-hari, bila hanya dilakukan


recall satu hari.
o Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat reponden. Oleh karena itu,
responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga metode ini tidak
cocok dilakukan pada anak usia di bawah 7 tahun, orang tua berusia di atas
70 tahun dan orang yang hilang ingatan atau orang yang pelupa.
o The flat slope syndrom, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus
untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi
responden yang gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit (under estimate). 
o Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam
menggunakan alat-alat bantu URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai
menurut kebiasaan masyarakat.
o Tidak dapat diketahui distribusi konsumsi individu bila digunakan untuk
keluarga

2.5 TIPS AGAR PELAKSANAAN FOOD RECALL BERJALAN LANCAR


Prinsip metode food recall 24 jam adalah wawancara untuk menggali makanan
yang telah dikonsumsi pada periode 24 jam (dari bangun tidur sampai bangun tidur lagi).
Dalam hal ini, wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
mendapatkan data individu atau keluarga terkait konsumsi pangan sehari dengan cara
tanya-jawab antara si penanya (pewawancara) dengan si penjawab (responden atau
subyek wawancara) dengan menggunakan alat bantu yang dinamakan panduan
wawancara atau kuesioner.Wawancara sebagai proses interaksi untuk mendapatkan hasil
yang akurat perlu diperhatikan hal-hal seperti: persiapan sebelum wawancara, saat
wawancara, dan saat mengakhiri wawancara. Penguasaan materi cara recall 24 jam
adalah sangat penting.

5
1. Persiapan sebelum wawancara:
a. Siapkan kartu identitas,name tag,surat izin dan daftar subyek
(sasaran).
b. Siapkan kuesioner dan alat tulis.
c. Siapkan lembar PSP (Persetujuan Setelah Penjelasan).
d. Siapkan alat bantu (Timbangan Berat Badan dan timbangan
Makanan, serta buku pedoman.
e. Kalibrasi alat timbangan makanan.
f. Berpakaian sopan.

2. Saat wawancara:
a. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri.
b. Menanyakan kapan dan jam berapa bersedia diwawancarai.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan.
d. Mintakan tanda tangan atau cap jempol pada lembar PSP bila
bersedia diwawancara.
e. Membangun hubungan baik dan kepercayaan.
f. Bertanya kepada responden dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
g. angan bertanya yang sifatnya mengarahkan jawaban responden.
h. Mampu melakukan penggalian informasi (Probing).
i. Penampilan dan sikap yang baik.
j. Wawancara dengan responden tanpa ada orang lain yang tidak
berkepentingan.
k. Ciptakan suasana yang kondusif.
l. Pilih tempat wawancara yang dapat menjaga privasi responden.
m. Saat wawancara terjadi sesuatu membuat responden tidak fokus
tunda wawancara sampai kondisi kembali normal.
n. Kondisi responden puasa, wawancara tetap dilanjutkan.

6
3. Mengakhiri wawanacara
a. Periksa kembali semua pertanyaan apa sudah terisi lengkap.
b. Selesai wawancara ucapkan terima kasih.
c. Berikan bahan kontak.

Agar pelaksanaan wawancara berjalan lancar dan efektif serta hasil konsumsi
pangan sehari yang dicatat lengkap, maka sebaiknya mengikuti 5 tahap wawancara dalam
food recall 24 jam sebagai berikut:

1. Quick list (membuat daftar ringkas pangan yang dikonsumsi sehari kemarin)
sesuai waktu makan.
2. Mereview kembali kelengkapan quick list bersama responden.
3. Gali pangan/hidangan yang dikonsumsi dikaitkan dengan waktu makan dan
aktifitas termasuk porsi dalam URT, cara memasak dan harga per porsi bila
membeli
4. Tanyakan rincian pangan/hidangan (sesuai quict list) menurut jenis bahan
makanan, jumlah, berat dan sumber perolehannya yang dikonsumsi sehari
kemarin.
5. Mereview kembali semua jawaban untuk menghindari kemungkinan masih
ada makanan dikonsumsi tapi terlupakan

2.6 INSTRUMEN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM METODE FOOD


RECALL 24 JAM
Alat yang digunakan dalam survei konsumsi pangan metode food recall 24 jam
dapat berupa alat dan bahan riil atau food model atau gambar/foto dan instrument atau
formulir recall.
1. Penggunaan alat untuk food recall Berbagai alat ukuran rumah tangga (URT)
yang ada di rumah subyek masing-masing dapat digunakan untuk menggali
besar porsi pangan yang dikonsumsi. Contoh berbagai ukuran piring makan,
centong nasi, sendok makan, sendok sayur, sendok teh, gelas, cangkir, dan
berbagai macam mangkok. Dengan berbagai alat ukuran rumah tangga ini,
Anda dapat mememperkirakan atau mengestimasikan jumlah pangan yang
dikonsumsi. Misalnya dengan mendeskripsikan jenis alat makan atau minum
yang digunakan (misalnya gelas mug besar), ukuran mug (missal 400 ml), isi

7
air dalam gelas yang diminum (misalnya setengah gelas), artinya bahwa dapat
diestimasi jumlah air yang minum yaitu 200 ml. Alat lainnya yang dapat
digunakan untuk membantu dalam mengestimasi berat gram adalah food
model, gambar atau foto pangan. Food model atau gambar atau foto pangan
adalah contoh berbagai macam makanan, minuman dan bahan makanan yang
biasa dikonsumsi subyek yang terdiri dari makanan pokok, lauk (protein
hewani), pauk (protein nabati) sayur dan buah serta air minum. Pangan pokok
memberikan gambaran jenis dan porsi atau ukurannya (URT atau gram)
seperti: nasi, roti, kentang, mie, lontong dan bubur. Protein hewani seperti
daging sapi, daging ayam atau unggas, telor, ikan, udang dan kerang. Protein
nabati seperti tahu,tempe, oncom dan kacang-kacangan. Berbagai macam
sayuran dan buah buahan
2. Instrumen yang digunakan untuk food recall 24 jam individu terdiri dari
formulir pengambil data dan formulir pengolahan data hasil recall, yaitu:
a. Formulir untuk food recall 24 jam individu
1) Formulir K1a adalah formulir untuk mencatat hasil food recall 24
jam individu yang terdiri dari 9 kolom. Jumlah lembar form K1a
disesuaikan dengan jumlah hari survei.
2) Formulir K2a adalah formulir untuk rekap hasil food recall 24 jam
individu selama 3 (tiga) hari sesuai jumlah hari survei terdiri dari 7
kolom. Form K2a diisi dari hasil K1a yang sudah diestimasi dari URT
ke dalam berat gram (K1a kolom 6).
3) Formulir K3a adalah formulir untuk analisa asupan energy dan zat
gizi individu yang terdiri dari 9 kolom. Form K3a kolom (2) dan (3)
diisi berdasarkan hasil pada form K2a kolom (2) dan (7). Zat gizi
dianalisis secara manual atau kompeterisasi, dengan jenis zat gizi
sesuai tujuan survei.
b. Formulir untuk food recall 24 jam keluarga
Instrumen yang digunakan untuk food recall 24 jam keluarga hamper
sama dengan formulir yang digunakan untuk food recall 24 jam.
Perbedaannya adalah pada keterangan jumlah anggota keluarga yang
harus dirinci berdasarkan jenis kelamin dan usia, sehingga dapat
dihitung angka kecukupan gizi (AKG) keluarga yang merupakan
penjumlahan dari AKG masing-masing anggota keluarga. Formulir
8
food recall 24 jam untuk keluarga terdiri dari formulir pengambil data
dan formulir pengolahan data hasil recall, yaitu:
1) Formulir K1b adalah formulir untuk mencatat hasil food recall 24
jam keluarga yang terdiri dari 9 kolom. Jumlah lembar form K1b
disesuaikan dengan jumlah hari survei.
2) Formulir K2b adalah formulir untuk rekap hasil food recall 24 jam
keluarga selama 3 (tiga) hari sesuai jumlah hari survei terdiri dari 7
kolom. Form K2b diisi dari hasil K1b yang sudah diestimasi dari URT
ke dalam berat gram (K1b kolom 6).
3) Formulir K3b adalah formulir untuk analisa asupan energy dan zat
gizi individu yang terdiri dari 9 kolom. Form K3b kolom (2) dan (3)
diisi berdasarkan hasil pada form K2b kolom (2) dan (7). Zat gizi
dianalisis secara manual atau kompeterisasi, dengan jenis zat gizi
sesuai tujuan survei.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
24 hour Food Recall (recall 24 jam) merupakan metode yang paling
sederhana dan mudah dilakukan yaitu dengan meminta responden untuk
mengingat seluruh makanan yang dikonsumsi dalam 24 jam sebelumnya. Hal
penting yang perlu diketahui bahwa dengan recall 24 jam data yang diperoleh
cenderung lebih bersifat kualitatif. Terdapat 4 (empat) langkah dalam metode
food recall 24 jam yaitu:
- Pewawancara/enumerator menanyakan pangan yang dikomsumsi pada
periode 24 jam yang lalu (sejak bangun tidur sampai bangun tidur lagi) dan
mencatat dalam ukuran rumah tangga (URT) mencakup nama
masakan/makanan, cara persiapan dan pemasakan, serta bahan
makanannya.
- Pewawancara/enumerator memperkirakan atau melakukan estimasi dari
URT ke dalam satuan berat (gram) untuk pangan yang dikonsumsi.
- Petugas menganalisis energi dan zat gizi berdasarkan data hasil recall
konsumsi pangan sehari (24 jam) secara manual atau komputerisasi.
- Petugas menganalisis tingkat kecukupan energy dan zat gizi subyek
dengan membandingkan angka kecukupan energy dan zat gizi (AKG)
subyek.

10
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Direktorat Gizi Masyarakat. 2004. Surveilan Gizi. Jakarta; Perpustakaan RI.
Irianto, 2004. Penilaian Status Gizi . jakarta ; EGC kedokteran
Mahmud, Mien K. dkk. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Jakarta: PT
Elek Media Komputindo
Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.  Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Hartriyanti dan Triyanti. 2007. Penilaian Status Gizi : Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Keputusan Manteri Kesehatan RI, No. 1995 Tahun 2010 Standar Antropometri
Penilaian Stattus Gizi Anak. 30 Desember 2010.  Menteri Kesehatan RI. Jakarta.

11
Lampiran

Form K1a: food recall 24 jam individu

FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM INDIVIDU

Identitas Subyek
Nama Subyek : ……………. Kode Subyek : ……………
Jenis Kelamin : ……………. Alamat : ……………
Umur : …………….
Berat badan : …………….
Petugas : ……………. Pembimbing : ……………

Hari/ Tanggal: ………….. Keterangan


Waktu Hidangan/Masakan Bahan Makanan *
Makan Estimasi Estimasi Berat bersih
Nama URT Nama URT
Gram Gram (gram)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Informasi Tambahan seperti harga per porsi, cara persiapan dan pemasakan

Tanda Tangan Petugas


Form K2a: Rekapitulasi hasil food recall individu

12
REKAP HASIL FOOD RECALL KONSUMSI PANGAN INDIVIDU

Identitas Subyek
Nama Subyek : ……………. Kode Subyek : ……………
Jenis Kelamin : ……………. Alamat : ……………
Umur : …………….
Berat badan : …………….
Petugas : ……………. Pembimbing : ……………

Berat bersih
Berat bersih
Nama Bahan Berat bersih (gram)* rata-rata sehari
No (3 hari)
Makanan (gr)
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

bila food recall dilakukan selama3 (tiga) hari. Tanda tangan petugas :

13

Anda mungkin juga menyukai