Laporan Gizi Kuliner
Laporan Gizi Kuliner
DISUSUN OLEH:
AZMI J1B121003
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita tetap dapat
menikmati keindahan ciptaan-Nya.
Laporan ini disusun jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan
laporan ini ke depan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Praktikum.................................................................................
1.4 Manfaat.................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
2.1 Gizi Kuliner..........................................................................................
2.2 Makanan Fusion Cuisine......................................................................
2.3 Makanan Continental............................................................................
2.4 Makanan Oriental.................................................................................
BAB III METODOLOGI...............................................................................
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................
3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................
3.3 Prosedur Kerja......................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................
4.1 Hasil......................................................................................................
4.2 Pembahasan..........................................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................
5.1 Kesimpulan...........................................................................................
5.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam dunia perkembangan kuliner yang saat ini mengalami
kemajuan yang sangat pesat di kalangan masyarakat. Salah satu dari
perkembangan kuliner tersebut adalah munculnya restoran atau tempat-
tempat makanan yang menyajikan berbagai makanan yang beragam dan
digemari masyarakat Indonesia (Yendrawati et al. 2018).
Gizi kuliner adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara
memilih, memasak, dan menyajikan makanan yang sehat dan bergizi untuk
tubuh. Gizi kuliner tidak hanya memperhatikan kandungan nutrisi dalam
makanan, tetapi juga memperhatikan teknik memasak dan cara penyajian
makanan yang baik dan sehat. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut,
maka kita dapat memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi sehari-hari
dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kesehatan tubuh kita
(Anggraeni, N., et al 2023).
Pentingnya gizi kuliner sangatlah besar. Dengan menerapkan gizi
kuliner, kita dapat memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi sehari-
hari mengandung nutrisi yang cukup, baik dalam bentuk makro maupun
mikronutrien. Kekurangan nutrisi dalam makanan dapat menyebabkan
masalah kesehatan, seperti anemia, kekurangan vitamin, dan masalah
kesehatan lainnya. Selain itu, gizi kuliner juga dapat membantu mencegah
dan mengurangi risiko penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, dan
penyakit kardiovaskular (Hartriyanti, et al 2020).
Makanan Oriental adalah mata kuliah yang mempelajari mengenai
makanan yang berasal dari benua Asia. Pada mata kuliah Makanan Oriental
ini muatan yang dibahas sangat banyak, tidak hanya mengetahui mengenai
makanan apa saja yang ada dan populer di setiap negara dalam benua Asia
tetapi juga meliputi pola makan, karakteristik, bahan, bumbu, teknik
potongan, teknik memasak dan penyajian Makanan Oriental tersebut.
Negara-negara di benua Asia yang dibahas dalam mata kuliah Makanan
Oriental yaitu Malaysia, Filiphina, Thailand, Vietnam, Korea, Cina, Jepang,
India dan Timur Tengah. Dengan banyaknya muatan yang dibahas dalam
mata kuliah ini, metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh
pendidik sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman peserta didik.
“Guna mencapai hasil belajar yang optimal, semua komponen dalam proses
belajar mengajar tidak boleh diabaikan. Salah satu komponen tersebut adalah
penggunaan media dalam pengajaran” (Hosnan, 2014, hlm. 110).
Makanan kontinental adalah makanan yang berasal dari daratan Eropa,
seperti Italia, Polandia, Perancis, Jerman, dan lainnya. Makanan ini biasanya
dimasak menggunakan bumbu-bumbu kering atau siap saji. Cara
penyajiannya pun terdiri dari hidangan pembuka, makanan utama, dan
hidangan penutup (Lelemboto,2016).
Fusion merupakan istilah kombinasi atau campuran berbagai bahan,
bentuk, tampilan hingga teknik dalam mengolah makanan. Jadi, Fusion food
adalah salah satu inovasi dalam bidang makanan dengan menggabungkan
beberapa unsur tradisi kuliner. Tradisi ini biasanya dari dua negara atau lebih
untuk menciptakan masakan terbaru dengan rasa inovatif dan menarik
(Lelemboto,2016).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu pengertian gizi kuliner ?
2. Jelaskan bagaimana masakan Fusion Cuisine ?
3. Jelaskan bagaimana masakan Oriental ?
4. Jelaskan bagaimana masakan Continental ?
C. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui pengertian gizi kuliner
2. Untuk mengetahui masakan Fusion Cuisine
3. Untuk mengetahui masakan Oriental
4. Untuk mengetahui masakan Continental
D. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah meningkatkan motivasi
mahasiswa untuk mempelajari tentang masakan-masakan yang ada di dunia,
meningkatkan keterampilan-keterampilan dasar dalam bereksperimen dalam
dunia masak, serta dapat menjadi sarana belajar mahasiswa gizi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Kontinental
Masakaan Kontinental adalah masakan yang berasal dari negara yang
mempunyai dataran luas, seperti Perancis, Inggris, Amerika, Australia
(negaranegara Eropa). Sejarah masakan kontinental dimulai ketika bangsa
Romawi jaya melawan Eropa, untuk merayakannya diadakanlah pesta.Orang
tidak puas lagi dengan hidangan-hidangan yang sederhana. Sekitar abad ke
XIV mulailah dikenal penggunaan berbagai macam saus. Seluruh Eropa
membuat pesta dimana-mana termasuk di Perancis. Perancislah) yang
kemudian mengembangkan seni masak ini hingga dapat diterima di seluruh
dunia.( Demayanti, F., & Soenarto, S. 2018).
Awalnya urutan menu kontinental berjumah 13 lalu diubah atau
disusutkan menjadi 3 giliran yaitu appetizer atau makanan pembuka, main
course atau makanan utama dan terakhir yaitu dessert atau makanan
penutup. Selain susunan urutan makanan, kegiatan makan di negara-negara
Eropa diberikan mepembagian waktu makan yaitu Breakfast 06.00-09.00,
Brunch 10.00 (minum kopi/cemilan, sarapan bukan makan siang pun
bukan), Lunch 12.00-15.00 (menu tergantung keluarga) 4) Afternoon Tea
16.00-18.00 (tea/cookies/cemilan di sore hari), Dinner 19.00-21.00 dan
supper tengah malam (biasanya setelah menonton acara tengah malam).
Makanan kontinental merupakan makanan dari Benua Eropa dengan ciri-ciri
yaitu Eropa barat wilayahnya Perancis, Belgia, Swiss, Belanda, dan Jerman
memiliki selera makan yang sama untuk bumbu yang sering dipakai adalah
merica dan garam. Ke dua yaitu Eropa timur wilayahnya Chekoslovakia,
Hongaria, Yugoslavia, Yunani, Romawi, dan Rumania, mempunyai selera
makan yang menggunakan berbumbu tajam dari rempah – rempah seperti
lada. Ketiga yaitu Eropa selatan wilayahnya Italia, Portugal, Spayol selera
makan pada umumnya berbumbu tajam pula yaitu pala lada dan kayu manis.
( Purwanti, H. 2021).
2.4 Oriental
Makanan oriental merupakan makanan dari Benua Asia yang sangat
kaya akan rempah- rempah yang menonjol serta variasi yang sangat unik.
Makanan oriental ini terdiri dari negara India, China, Jepang, dan Korea
serta Asia Tenggara termasuk Indonesia yang dikaitkan dengan Budaya dan
Tradisi sejarah yang sangat menonjol. Jenis bahan pangan yang membentuk
makanan yang sangat khas dari berbagai negara Asia ini termasuk cara
pengolahan, bagaimana menghidangkan dan kebiasaan makan sesuai dengan
tradisi dari masing-masing negara Umumnya makanan negara Asia adalah
makanan yang sehat, menu makanan Jepang misalnya menjamin untuk
menghindari penyakit jantung, kelebihan berat badan dan lainnya Makanan
negara China yang kebanyakan menggunakan teknik mengukus dan tumis,
bisa menjamin mengurangi jumlah kalori dan kandungan kolestrol.
Demikian pula makanan yang berbumbu tajam dari negara India dan
Pakistan dan Asia Tenggara umumnya yang banyak memakai bumbu
bawang putih, jahe serta bumbu lain yang terbukti untuk kesehatan.
( Wibowo, F. A. W. 2021).
Ciri-ciri Makanan Oriental yaitu susunan makanan utamanya
merupakan penghidangan yang berdiri sendiri (terdiri dari makanan pokok,
lauk-pauk, sayuran dan buah-buahan), makanan pokok terdiri makanan yang
memiliki sumber karbohidrat lebih banyak dibanding protein hewani (beras,
mie, jagung dan lain-lain), lauk pauk terdiri dari protein hewani dan nabati
dan jumlah porsinya lebih sedikit dibanding makanan pokok, Sayuran
oriental susunannya berdiri sendiri, standarisasi (porsi) berat belum ada,
bumbu oriental menggunakan bumbu segar yang langsung diracik 6 teknik
pengolahan oriental terakhir yaitu tata cara penyajian oriental makanan
oriental lebih simple karena dihidangkan bersamaan dengan alat makan yang
sama dan di gunakan untuk makanan yang berbeda-beda.( Putri, R. R. S., &
Andini, F. 2020).
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Gambar 2. Pisau
Untuk mengaduk, meratakan,
3. dan menuang adonan kue di
loyang
Untuk membentuk/mencetak
4.
adonan Churros
Gambar 6. Talenan
Gambar 7. Saringan
Gambar 8. Capitan
9. Untuk menggoreng Churros
Gambar 9. Teflon
C. Prosedur Kerja
3.3.1. Prosedur Kerja Membuat Spaghetti Bumbu Bali
1. Sebelum memasuki laboratorium kuliner, mahasiswa menyerahkan
kartu praktikum kepada asisten dosen.
2. Setelah itu, asisten laboratorium memeriksa kuku mahasiswa.
3. Setelah diperiksa, mahasiswa dipersilahkan untuk menggunakan
sarung tangan.
4. Jika kuku dan perlengkapan lain telah lengkap, mahasiswa
diberikan izin untuk memasuki laboratorium kuliner oleh asisten
laboratorium.
5. Mahasiswa memasuki ruangan laboratorium kuliner dan menunggu
arahan dari asisten laboratorium.
6. Setelah itu, mahasiswa diberi arahan dan dipersilahkan untuk
mencatat alat-alat yang akan digunakan.
7. Lalu, mahasiswa dipersilahkan untuk menyiapkan alat dan bahan
dilanjutkan dengan mencuci alat-alat yang akan digunakan serta
bahan-bahan makanan.
8. Setelah semuanya telah siap, mahasiswa mulai memotong bawang
merah, bawang putih, cabai merah keriting yang telah dibuang
bijinya dan terasi sebagai bumbu halus.
9. Setelah itu, haluskan bahan-bahan tersebut dengan menggunakan
blender.
10. Kemudian, mahasiswa mulai mempersiapkan ayam dengan
memotong bagian-bagian ayam dan memisahkan bagian daging
dan tulang.
11. Setelah itu, giling daging ayam tersebut sampai agak halus.
12. Lalu, siapkan air dengan menggunakan panci diatas kompor dan
kemudian masukkan spaghetti. Rebus spaghetti dengan
menambahkan sedikit minyak agar spaghetti tidak menempel,
rebus hingga masak.
13. Setelah spaghetti masak, panaskan minyak dengan menggunakan
wajan.
14. Lalu, masukkan bumbu yang telah dihaluskan dan tumis hingga
harum. Kemudian, masukkan daun jeruk, daun salam, dan bumbu
bolognese. Aduk hingga rata.
15. Jika bumbu telah rata, masukkan daging ayam yang telah digiling
dan aduk hingga rata. Jika sudah rata, tambahkan garam dan kaldu
jamur secukupnya.
16. Setelah itu, masukkan spaghetti yang telah direbus. Aduk hingga
rata.
17. Jika sudah rata, matikan api dan spaghetti diletakkan pada piring.
18. Dan spaghetti siap disajikan.
Daging
100 285 27 19 -
ayam
Minyak
30 259 - 30 -
goreng
Bawang
18 8 0,3 - 1,8
merah
Bawang
12 11 0,3 - 2,4
putih
Daun
1 2,8 0,2 - 0,5
salam
Garam 1,25 0 0 0 0
Gula 50 194 - - 50
Air - - - - -
B. Pembahasan
Pada hasil praktikum yang telah kami lakukan, kita dapat mengetahui cara,
pembuatan dari berbagai jenis menu yang berbeda dan nilai gizinya. Pada
praktikum ini kami membuat menu fusion cuisine yaitu, spaghetti bumbu bali
yang satu porsinya mengandung kalori sebanyak 342,6 kkal, menu kontinental
yaitu churros yang satu prosinya mengandung kalori sebanyak 530 kkal, dan
menu oriental yaitu es sari jeruk yang satu porsinya mengandung kalori
sebanyak 297,1 kkal.
4. Proses pemasakan
Dokumentasi anggota
11.
kelompok