DISUSUN OLEH
NAMA KELOMPOK 1
1. AGNES IRMAYANI E. BILI (PO5303241200002)
2. ALMANDA JOSSELA MAILAU (PO5303241200005)
3. ANASTASIA DUA GERON (PO5303241200008)
4. ANGELA SOFANYE HARYATI (PO5303241200010)
5. DELAYA F. TAUN (PO5303241200018)
6. DEWI MELANI SOLUMODOKH (PO5303241200020)
KELAS : 2A
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2021/ 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kami panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA, karena atas
berkat dan RahmatNya, kepada Kami sehingga Kami bisa menyelesaikan makalah mata
kuliah survei konsumsi pangan tentang” ESTIMASI MAKANAN”.
Makalah ini sudah kami buat dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak serta berbagai media sehingga memperlancar pembuatan makalh ini. Terlepas dari
segala hal tersebut, kami sadar makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, Kami sangat membutuhan masukkan, saran, pendapat, dan kritikan, dari
Bapak Ibu Dosen mata kuliah Patologi agar kami bisa memperbaiki makalah ini.
Kupang, 07 Mar. 22
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil survei konsumsi makanan tidak dapat menentukan status gizi seseorang
atau masyarakat secara langsung, namun dapat digunakan sebagai bukti awal akan
kemungkinann terjadinya kekurangan gizi pada seseorang. Hal terpenting dalam survei
konsumsi makanan adalah metode pengumpulan data yang bertujuan untuk
mendapatkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pemilihan metode
pengumpulan data yang tepat sangat penting untuk mendapatkan data yang benar
sehingga kesimpulan yang ditarik dapat sempurna. Survei konsumsi makanan bertujuan
untuk mengetahui konsumsi makanan seseorang atau kelompok orang, baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif.
Metode ini disebut juga food records atau diary records, yang digunakan
untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini responden diminta untuk
mencatat semua yang ia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam
Ukuran Rumah Tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam
periode tertentu (2-4 hari berturut-turut), termasuk cara persiapan dan
pengolahan makanan tersebut. Konsumsi makanan rumah tangga adalah makanan
dan minuman yang tersedia untuk dikonsumsi oleh anggota keluarga atau
institusi.
Metode pengukuran konsumsi makanan untuk keluarga atau rumah tangga adalah
sebagai berikut:
a. Pencatatan (food account)
b. Metode pendaftaran (food list)
c. Metode inventaris (inventory method)
d. Pencatatan makanan rumah tangga (household food record)
Estimasi berat bahan makanan dan makanan berdasarkan (URT/porsi) untuk jenis
makanan pokok.
Golongan 1
Bahan makanan sumber karbohidrat
Contoh :
1 penukar bihun adalah 50 gr ; URT 1 / 2 gls
Dapat ditukar dengan
1 penukar jagung segar adalah 120 gr ; URT 1 / 2 gls
Dapat ditukar dengan
1 penukar makaroni adalah 50 gr ; URT 1 / 2 gls
2.2. Penimbangan Makanan (Weighed Food Records)
Metode penimbangan makanan adalah metode yang paling akurat dalam
memperkirakan asupan kebiasaan dan/atau asupan zat gizi tertentu. Data yang
dihasilkan penting untuk konseling diet, dan untuk analisis statistik yang meliputi
korelasi atau regresi dengan parameter biologis (Siagian, 2010) & (Almatsier et al,
2011).
Pada metode ini, subjek atau responden diminta untuk menimbang semua
pangan yang dikonsumsi pada periode waktu tertentu. Lebih jelasnya, subjek atau
responden diminta untuk menimbang semua makanan yang dikonsumsi (misalnya
yang dimasukkan ke dalam piring) dan makanan yang sisa. Kuantitas asupan
makanan adalah selisih antara kuantitas yang akan dikonsumsi dengan kuantitas
makanan yang sisa. Deskripsi detail makanan atau minuman yang harus
dimasukkan responden meliputi kuantitas (massa, volume), jenis, metode
pemasakan, penyajian, dan merk (bagi produk olahan). Untuk pangan yang
dikonsumsi diluar rumah, subjek atau responden diminta untuk mendeksripsikan
kuantitas atau jumlah pangan yang dikonsumsinya. Peneliti atau pewawancara
kemudian membeli dan menimbang porsi duplikat pangan tersebut untuk
memperkirakan kuantitas pangan yang dikonsumsi diluar rumah tersebut
(Siagian, 2010). Kemudian untuk makanan yang terdiri dari lebih dari satu bahan
makanan, penimbangan dilakukan terhadap masing-masing bahan makanan dalam
keadaan mentah (sesuai dengan resep bila ada), setelah jadi, dan bagian yang
dimakan (Almatsier et al, 2011).
Seperti halnya metode estimasi, jumlah, jarak, pemilihan hari untuk mencirikan
asupan aktual atau asupan kebiasaan individu dengan metode penimbangan pangan
bersifat bervariasi. Hal ini tergantung pada zat gizi yang menjadi pokok perhatian,
populasi penelitian, tujuan penelitian, dan sebagainya. Dengan metode inipun, akhir minggu
harus secara proporsional disertakan pada periode survey makanan pada setiap subjek
untuk memperhitungkan efek akhir minggu pada asupan pangan dan zat gizi. Hal ini
senada dengan pendapat Almatsier et al, 2011 bahwa hari libur atau hari besar dan
hari minggu harus dimasukkan didalam survey.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode food records atau diary records, adalah metode untuk mencatat jumlah yang
dikonsumsi. Konsumsi makanan rumah tangga adalah makanan dan minuman yang tersedia
untuk dikonsumsi oleh anggota keluarga atau instuisi. Metode yang digunakan antara lain metode
pencatatan, metode pendaftaran, metode inventaris, serta metode pencatatan makanan rumah
tangga. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam pengukuran
seringkali terjadi bias. Untuk mengurangi bias, dapat dilakukan dengan cara menggunakan sampel
dalam jumlah besarm ulangi pengukuran intake, serta lakukan kalibrasi alat ukur.
3.2 Saran
Seharusnya setiap kader yang akan mengukur konsumsi pangan baik tingkat rumah tangga
maupun nasional memahami secara mendalam setiap langkah-langkah dari metode yang digunakan.
Selain itu, kurangi kesalahan atau bias yang sering terjadi dalam pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita., S. Soetardjo dan M. Soekarti. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur
Kehidupan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Berdanier, Carolyn D., J. Dwyer & E.B. Feldman. 2008. Handbook of Nutritional and Food.
Second Edition. CRC Press, New York.
Fahmida, Umi and Drupadi HS Dillon. 2007. Nutritional Assesment. Seameo-Tropmed RCCN
UI, Jakarta
Gibson, Rosalinds S & Elaine L Ferguson. 2008. An Interactive 24-hours Recall for Assesing
the Adequacy of iron and Zink Intakes in Developing Countries. Harves Plus, Washington.
Supariasa, I Dewa Nyoman., B. Bakri dan I. Fajar. 2012. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta.
Thompson, Frances E & Amy F Subar. 2001. Dietary Assesment Methodology. National
Cancer Institute, Bethesda, Maryland.