KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
1. Hakikat Minat
Minat seseorang terhadap suatu objek akan lebih kelihatan apabila objek
tersebut sesuai sasaran dan berkaiatan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang
mengatakan bahwa minat adalah suatu keinginan dan kemuan yang dapat
berkembang jika ada motivasi. Sedangkan menurut Djali (2008:121) bahwa minat
pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan suatu diluar diri. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi
dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak
baik. Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam suatu
Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap
menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.Menurut Kartini
Kartono(1996:12) minat merupakan momen dan kecenderungan yang searah
secara intensif kepada suatu objek yang di anggap penting. Sedangkan menurut
terhadap aktivitas akan itu secara konsisten dengan rasa senang terhadap sesuatu
Menurut Crow dan Crow (dalam Abror, 1993:112) minat adalah sesuatu
yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang
efektif yang dirangsang oleh kegiatn itu sendiri. Sedangkan menurut Rast Harmin
dan Simon (dalam Mulyati, 2004:46) menyatakan bahwa dalam minat itu terdapat
kehidupan.
laku individu.
Menurut Shaleh Abdul Rahman (2009:262) adalah suatu kecenderungan
untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi
yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang, Minat
dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi
seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.
Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang
keputusan, perubahan minat memilih dan mengambil keputusan disebut kata hati
yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara
konsisten denganrasa senang yang dikarenakan hal tersebut datang dari dalam diri
seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak adanya paksaan dari pihak
luar,timbulnya minat seseorang itu disebabkan oleh beberapa faktor penting yaitu
faktor intern dan ekstern.Adapun faktor intern terdiri dari perhatian, tertarik dan
aktifitas, sedangkan faktor ekstern terdiri dari keluarga, sekolah dan lingkungan.
Carl Safran (dalam Sukardi, 2003) mengklasifikasikan minat menjadi empat jenis
yaitu :
menunjukan apakah seseorang itu menyukai dan tidak menyukai suatu objek atau
aktivitas.
1) Minat Volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa
2) Minat Involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa
sebuah proses dimana kemudian minat itu tumbuh dan mendorong seseorang
1) Faktor lingkungan
adalah :
perbuatan yang dilakukan atas dasar senang dan atas keinginannya sendiri
bukan karena dorongan dari orang lain. Disini minat datang murni dari
dalam diri seseorang itu sendiri dan senang jika hal itu dilakukan.
bahwa sesuatu yang dilakukan atau dikerjakan atas dasar dorongan dari
luar, bukan datang murni dari dalam diri seseorang yang melakukannya.
ada paksaan dari luar dirinya yang mengharuskan dia untuk melakukan hal
tersebut. Contohnya seperti: lingkungan, orang tua, guru, fasilitas dan lain
sebagainya.
faktor yang mempengaruhi sebuah minat yaitu faktor dari dalam diri
seseorang itu sendiri (intrinsik) yang meliputi rasa senang, perhatian, ingin
tahu, aktivitas dan lain sebagainya. dan faktor dari luar seseorang itu sendiri
(ekstrinsik) yang meliputi peranan guru orang tua fasilitas dan lain
sebagainya.
b) Perasaan senang
c) Aktivitas
dalam sebuah hal, Jika seseorang memiliki minat yang cukup tinggi
akan suatu hal, maka aktivitas yang ia lakukan akan semakin tinggi
a) Peranan Guru
Peranan guru sangat penting dalam proses pembelajaran
Dengan tidak adanya peranan guru yang baik bagi para siswa maka akan
sangat kecil niat yang tumbuh dari para siswa untuk mengikuti proses
itu senang maka dapan menimbulkan rasa bosan serta malas pada siswa.
Dan sebaliknya jika gunu bisa mengontrol dan mengendalikan para siswa
untuk lebih antusias dan memiliki niat yang tinggi akan pembelajaran
tersebut.
b) Fasilitas
timbul pada diri siswa. Tersedia dan tidak tenedianya fasilitas atau sarana
dan prasarana itu berpengaruh terhadap niat seseorang atau siswa untuk
3. Aspek Minat
(Syahputra, 2020)
1) Aspek Kognitif
Aspek ini didasari oleh sebuah konsep perkembangan pada anak
menjadi berkembang sebagai individu. Bukan hanya itu, dalam aspek ini
2) Aspek Afektif
erat dengan respon atau sikap, baik itu dari individuya sendiri maupun dari
lingkungan yang membentuknya. Minat akan tumbuh besar jika sikap atau
3) Aspek Psikomotor
keinginan yang tinggi akan suatu hal, maka ia akan berusaha untuk
Dalam aspek ini pula, kriteria dalam suatu minat di bagi menjadi tiga
seseorang memiliki keinginan akan suatu objek namun tidak dalam waktu
dekat. Tinggi, jika seseorang sangat menginginkan suatu objek dan dalam
4. Karakteristik Minat
ada tiga karakteristik dalam suatu minat, diantanya adalah sebagai berikut :
2) Suatu minat bisa menjadi hal yang menyenangkan, ia tumbuh dari suatu
5. Hakikat Olahraga
tepat dan terarah, karena dengan berolahraga semua organ tubuh kita akan
bekerja dan terlatih. Kebanyakan pada masa sekarang ini orang cendrung di
sibukan oleh aktivitas keseharian yang kurang gerak padahal olahraga dapat
sistem peredaran darah sehingga pikiran kita akan menjadi lebih segar serta
Olahraga merupakan budaya manusia, yang artinya tidak dapat disebut ada
kegiatan olahraga pabila tidak ada faktor manusia yang berperan secara
bukan olahraga karena manusia tidak berperan secara ragawi dalam adu itu.
Tetapi adu tinju, pencak silat, karate dan sejenisnya adalah olahraga, karena
artinya atas kemauan sendiri. Balap berkuda adalah olahraga karena kuda
jockey, sedangkan sang jockey sendiri bukannya duduk santai di pelana kuda,
bukan olahraga.
Demikianlah maka manusia adalah titik sentral dari olahraga, artinya tidak
dalam suatu dalam cabang olahraga. Di samping itu bagi mereka yang
yaitu bahwa sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya
jasmani. Definisi atau batasan tentang olahraga itu sendiri masih belum tegas,
menegenai pengertian apa itu “olahraga”. Hal ini di sebabkan oleh karena
memang belum ada lembaga resmi yang di akui sebagai berwenang (seperti
banyak kegiatan yang tidak layak untuk sebutan “olahraga” dimasukkan juga
(1). Olahraga prestasi tekananya pada tujuan bidang prestasi, (2). Olahraga
sistem otot-otot dan belajar yang dihasilkan dari ikut sertanya dalam kegiatan
olahraga.
6. Hakikat Ekstrakulikuler
dilakukan di luar jam pelajaran yang di lakukan baik di sekolah atau di luar
sesuia dengan minat dan bakat masing-masing. Kegiatan ini ada pada setiap
peserta didik sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat dan minat mereka
melalui kegiatan yang khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
ekstrakurikuler bisa dikatakan juga sebagai sarana agar siswa memiliki nilai
bermasyarakat.
Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah menumbuh kembangkan
pribadi siswa yang sehat jasmani dan rohani, bertakwa kepada Tuhan Yang
sosial, budaya dan alam sekitarnya, serta menanamkan sifat sebagai warga
negara yang baik dan tanggung jawab melalui berbagai kegiatan positif di
terjadi dalam lingkungan pada lingkup terkecil dan terdekat, hingga lingkup
luas, berupa aspek intelektual, sikap emosional, dan keterampilan, maka pada
siswa guna menambah wawasan, sikap, dan keterampilan siswa diluar jam
setelah selesai jam pelajaran sekolah agar waktu luang siswa tersebut diisi
bersemangat dalam pencapaian prestasi baik yang bersifat formal maupun non
formal.
Masa remaja juga sering disebut dengan istilah adolescence atau remaja,
berasal dari bahasa latin Adolescere yang artinya "tumbuh atau tumbuh untuk
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Ada pula yang mengatakan
bahwa masa remaja adalah masa puber di mana terjadi perubahan-perubahan fisik
Remaja terbagi ke dalam dua fase yaitu remaja awal dan remaja akhir.
tingkat masa anak-anak. Usia pada remaja awal berkisar antara usia 11-15 tahun.
Pada masa ini, akan terjadi perunahan fisik yang drastis yang akan dialami remaja
diri remaja
Masa remaja akhir adalah masa transisi perkembangan antara masa remaja
menuju dewasa. Usia remaja akhir berkisar antara usia 17-22 tahun. Pada masa ini
orang tua dan cita-cita mereka, dimana yang pembentukan cita-cita merupakan
proses pembentukan orientasi masa depan (Anna Freud, dalam Murrlock, 1991).
adolescence is a time of storm and stress ", maksud dari kalimat tersebut bahwa
masa remaja adalah masa yang penuh dengan "badai dan tekanan jiwa", yaitu
masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada
A. Perkembangan Fisik
psikis dan sosialis. Artinya jika perkembangan fisik berjalan secara baik dan
lancar, maka perkembangan psikis dan sosial juga akan lancar. Jika
perkembangan fisik terhambat sulit untuk mendapat tempat yang wajar dalam
remaja yaitu akan mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh
"mimpi basah", keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat
pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon
perubahan yang dialami remaja perempuan ataupun laki-laki dapat terlihat pada
perubahan bentuk fisik. Perubahan fisik mulai terjadi pada usia awal remaja
sekitar usia 11 tahun dan terus mengalami penyempurnan hingga memasuki masa
remaja akhir pada usia 20 tahun. Untuk mengetahui perubahan fisik yang dialami
para remaja, ada baiknya kalian perhatikan tabel dibawah ini, untuk mengetahui
struktur dan bentuk tubuh seseorang, dia akan tumbuh menjadi seorang laki-laki
c. Fungsi regulasi, yaitu hormon seksual merupakan bagian dari organisme yang
dengan menarche (menstruasi) dan pada remaja laki-laki akan terjadi polutsio atau
memancarnya air mani yang bersamaan dengan mimpi yang biasa dikenal dengan
mimpi basah.
Kesehatan, d) Gizi, e) Status ekonomi dan sosial keluarga, f) Ukuran tubuh dan g)
dibandingan dengan remaja laki-laki sehingga kematangan psikis dan sosial anak
B.Perkembangan Kognitif
remaja awal berada pada tahap pemikiran operasional formal tahap awal dimana
peningkatan kemampuan remaja untuk berpikir. Cara berpikir operasional akhir
berpikir
Tahap pemikiran operasional formal pada remaja awal (11-15 tahun) yaitu cara
berpikir para remaja ini mengalahkan realitas dan terlalu banyak terjadi asimilasi
melihat peningkatan daya nalar abstrak dan logis para remaja dapat dilihat pada
Tahap pemikiran pada remaja akhir (17-22 tahun) tidak lagi terbatas pada
pengalaman konkret aktual tetapi remaja sudah dapat untuk berfikir abstrak,
idealistis, sudah dapat berfikir ilmiah, membuat hipotesis dan juga sudah dapat
berfikir logis. Selain itu, pemikiran para remaja sudah mulai berpikir tentang ciri-
ciri ideal untuk diri mereka sendiri serta membandingkan diri mereka dengan
orang lain dengan standar-standar ideal yang mereka miliki. Selain itu, remaja
akhir ini lebih memikirkan berbagai kemungkinan jawaban sebelum menjawab
C. Perkembangan Sosioemosional
remaja yang berada pada fase remaja awal sekitar usia 11-15 tahun. Hal ini
disebabkan karena terjadinya perubahan hormon di dalam tubuh dan juga tekanan-
tekanan yang dialami para remaja sehingga mengakibatkan perubahan emosi pada
diri remaja. Pada remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang
sensitif dan reaktif terhadap situasi yang dialaminya dan emosinya dapat bersifat
Selain itu, masa awal remaja adalah masa mana konflik orangtua dan anak
meningkat. Peningkatan ini terjadi karena para remaja ini merasa sudah besar,
bukan anak-anak lagi sehingga mereka merasa orangtua tidak perlu ikut campur
mereka sudah tahu apa saja yang harus dilakukannya tanpa perlu orangtua
yang dialami pada remaja akhir, salah satu faktornya adalah kematangan anak
dalam proses berfikir dan juga bersosialisasi sehingga anak lebih peka dengan
disebabkan oleh perubahan hormon seks dalam tubuh saja, karena perubahan
hormon itu mencapai puncaknya pada permulaan masa remaja awal, sementara
perkembangan ema mencapai puncaknya pada periode akhir. Oleh karena itu, kita
bisa mengatakan bahwa kegoncangan emosi juga dapat berakibat dari suasana
oleh teman sebaya. Hal ini, pertu diwaspadai oleh orangtua, dimana orangtua
seseorang yang ditakuti oleh anak tetapi bisa menjadi teman bagi anaknya
merupakan gerbang utama anak dalam mempelajari berbagai hal, tidak terkecuali
Orangtua perlu memberikan contoh-contoh dan arahan yang baik kepada anak.
Saat orangtua tidak bisa memberikan contok yang baik maka anak akan mudah
berhubungan dengan penyesuaian sosial. Pada fase ini seorang remaja harus
menyesuaikan diri dengan lawan jenis, dengan teman sebaya serta harus
menyesuaikan diri dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah.
kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik, menghargai diri sendiri dan
orang lain serta dapat bertindak sesuai dengan norma-norma yang ada di
remaja tinggal di lingkungan yang baik maka remaja bisa terbawa menjadi pribadi
yang baik pula tetapi sebaliknya saat remaja tinggal di lingkungan sosial yang
kurang baik hal tersebut dapat berdampak pula pada perkembangan sosial remaja
seperti terjadinya kasus bullying baik secara fisik maupun verbal dan lain
sebagainya.
Menurut teori Psikososial Erik Erikson, remaja berada pada fase identity
1) Genetik
sebelumnya.
2) Adaptif
mereka tinggal.
3) Struktural
masa kini dengan tujuan di masa depan. Kemunduran seperti ini menunjukkan
dari identifikasi masa kecil Individu dengan orang dewasa yang kemudian
5) Subjektif
6) Timbal Balik
representasi jiwa diri namun juga melibatkan hubungan dengan orang lain.
7) Status Eksistensial
menemukan jati dirinya, apa saja yang ada di dalam dirinya dan arah mereka
dalam menjalani hidup. Remaja yang dapat menemukan identitas dirinya akan
lebih percaya diri mudah bergaul dengan teman-teman sebayanya serta mereka
dalam dirinya maka akan mengakibatkan anak menarik diri dari lingkungan
sosialnya karena anak merasa minder atau malu dengan teman teman sebayanya.
8. Hakikat Rugby
William Webb Ellis mengambil bola dan berlari menuju garis gawang lawan. Dua
abad kemudian, rugby telah berevolusi menjadi salah satu olahraga paling populer
rugby. Rugby memiliki etiket yang terjaga selama bertahun-tahun. Tidak hanya
menumbuhkan naluri persahabatan dan sikap fair play, yang menegaskan bahwa
rugby adalah sebuah permainan yang sehat. Mulai dari halaman sekolah sampai
Piala Dunia Rugby, Rugby Union menawarkan pengalaman yang unik dari
Rugby adalah permainan dengan bola sebagai obyek utama untuk dibawa
nilai. Penjelasan di atas mungkin terdengar sederhana tapi ada satu yang kita
tangkap. Untuk membawa bola ke depan, bola harus dilempar ke belakang. Bola
bisa ditendang ke depan, tapi rekan satu tim dari penendang bola harus berada di
belakang bola saat bola ditendang. Kontradiksi nyata ini menimbulkan kebutuhan
akan kerjasama tim yang kompak dan disiplin tinggi, bukan individual. Hanya
dengan bekerja secara tim maka para pemain bisa membawa bola ke depan
Rugby adalah permainan dengan bola sebagai objek utama untuk di bawa
poin. Rugby dimainkan oleh 2 tim yang terdiri dari 15 atau 7 pemain. Tujuan dari
setiap tim adalah untuk menguasai bola, dan membawanya kewilayah lawan dan
meletakkannya didaerah mencetak angka (zona akhir). Hal ini menghasilkan Try
(gol) dan memperoleh 5 poin. Kedua tim bertujuan untuk mencetak poin sebanyak
yang memilki segala kelebihan fisik (bisa berlari cepat, kokoh, tegap dan kuat).
Rugby dimainkan dengan tangan dan kaki. Hanya dengan kekuatan kaki untuk
melangkah maju dan kebelakang, para pemain harus mencetak angka dengan
meletakan bola di belakang garis gawang lawan atau dengan menendang masuk di
sepatu bot yang kokoh dan layak pakai. Hal ini penting untuk diperhatikan,
terutama dalam situasi terjadi kontak fisik. Sangat disarankan agar Anda
pemain memilih untuk mengenakan pelindung mulai helm dan pakaian pelindung
dilempar / dioper atau ditendang di antara rekan-rekan satu tim dan kedua tim
mencoba untuk memberikan bola kepada rekan tim yang berada di posisi paling
a) Tendangan pembuka
Tiap setengah pertandingan dimulai dengan drop kick dari pusat garis
tengah. Tim yang tidak menendang bola harus berada 10 meter di belakang bola
saat ditendang dan bola harus mencapai 10 meter di depan garis gawang lawan
Memegang Bola
1. Mengumpan
satu tim yang berada di posisi lebih baik untuk melanjutkan serangan, akan
tetapi lemparan bola tidak boleh ke arah garis gawang lawan. Bola hanya boleh
tim pelempar bola. Wilayah akan bertambah dengan berlari membawa bola ke
lemparan ke dalam kepada tim lawan. Dengan begitu, lemparan ke depan akan
depan, maka hal itu disebut knock-on. Hal ini akan mendatangkan hukuman
berupa scrum kepada tim lawan, dengan begitu terjadi perubahan tim yang
para pemain untuk menyerang dan menciptakan ruang. Ketiga kontak fisik
c) Tekel
. Tekel terjadi bilamana pembawa bola ditahan oleh 1 pemain lawan atau
lebih dan dijatuhkan dengan 1 atau 2 lutut di atas tanah, duduk diatas tanah atau
melakukan tekel harus melepaskan sang pembawa bola dan kedua pemain tersebut
berguling menjauh dari bola. Hal ini membuat para pemain lain berkesempatan
untuk memperebutkan bola, dengan kata lain dimulainya fase baru dalam
permainan.
d) Ruck
Ruck terjadi bila bola berada ditanah dan terdapat satu atau lebih dari
pemain kedua tim berada sangat dekat dengan bola. Pemain tidak boleh
memindahkan bola menuju ke kaki pemain paling belakang tim sebelum bola bisa
dipungut.
e) Maul
Dikatakan maul bilamana sang pembawa bola sedang ditahan oleh satu
atau lebih dari pemain lawan dan satu atau lebih dari rekan satu tim pembawa bola
juga ikut terjepit, bola tidak boleh berada di tanah.Tim yang menguasai bola dapat
pemain yang sedang maul dan akhirnya mencapai pemain yang tidak ikut maul,
atau seorang pemain dapat meninggalkan maul dan berlari membawa bola.
f) Scrum
adanya pelanggaran kecil (misalnya, lemparan ke depan atau knock-on) atau bola
tidak dapat dimainkan saat ruck maupun maul. Scrum untuk memusatkan semua
pemain depan, setengah scrum untuk memberikan kesempatan bagi para pemain
belakang untuk menyerang menggunakan ruang gerak lain yang telah dibuat.
pada titik dimana kedua hooker dapat bersaing memperebutkan bola untuk
mengembalikan bola kembali ke timnya. Tim yang melempar bola saat scrum
biasanya mempertahankan penguasaan bola, sebab hooker dan scrum half dapat
bola di tanah di dalam scrum untuk menjatuhkan lawan ke tanah. Cara yang lain
yaitu dengan membawa bola ke belakang pemain yang paling belakang dari
permainan terbuka.
2.3.3 Scrum
g) Lineout
berada di satu tempat dekat touch line sehingga para pemain belakang memiliki
belakang.
Para pemain depan berjajar 2 baris sejajar dengan touch line sejauh 1
rekan satu tim pelempar bola tahu arah bola maka mereka berkesempatan untuk
dan pergerakan, pihak lawan bisa ikut memperebutkan bola sehingga lineout
2.3.6 Lineout
B. Kerangka Bepikir
keras dan agresif dan memang demikian adanya. Namun, rugby juga merupakan
suatu olahraga yang sangat mengedepankan aturan yang adil dan mutlak
dikendalikan oleh wasit, jiwa sportifitas serta “fair play” yang luar biasa besar.
Menjadi pemain rugby berarti menjiwai nilai-nilai luhur tersebut secara absolut
di lapangan dan pada akhirnya menjadi “budaya” rugby yang dimiliki oleh para
pemain rugby di seluruh dunia dan menjadi ciri khas yang sangat dibanggakan.
gentlemen” atau “Permainan yang ganas yang dimainkan oleh para ksatria”.
maupun keahlian, baik oleh pria maupun wanita. Perkembangan jumlah pemain
pada khususnya terjadi di kalangan usia muda dikarenakan sifat pemuda yang
lebih mudah untuk mencoba sesuatu yang baru serta juga faktor wawasan
maupun Internet.
di Jakarta adalah hasil dari program pengenalan olahraga Rugby oleh anggota
klub Rugby Universitas Negeri Jakarta, yang merupakan klub yang terdiri dari
tim-tim yang terdiri dari pemain mayoritas warga negara asing atau ekspatriat.
Dengan keyakinan bahwa di Indonesia masih terdapat sangat banyak putra
dan putri yang mampu berprestasi pada olahraga rugby, anggota klub Rugby
pada tingkat sekolah mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas hingga Perguruan Tinggi. Selain itu, para pemain senior
Jakarta Banteng Rugby Club juga secara aktif terlibat dalam pelatihan di
akrab dengan para pemain baru. Hal ini turut pula berkontribusi pada keinginan
banyak pemain muda untuk meneruskan olahraga rugby dengan bermain untuk
anggota klub Rugby Universitas Negeri Jakarta, ketika mereka telah selesai
sekolah.
olahraga rugby telah diperkenalkan oleh anggota klub Rugby Universitas Negeri
Jakarta dan secara signifikan, minat terhadap olahraga ini terus berkembang di
dalamnya. Semakin banyak baik siswa maupun siswi di SMA Negeri 50 Jakarta
yang bermain rugby sehingga penulis merasa perlu untuk mengukur tingkat
minat siswa dalam mengikuti olahraga rugby secara metodis dan akademis
Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong
untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek,
cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar
dengan minat. Karena minat merupakan suatu faktor yang mendorong seseorang
untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan tertentu. Oleh karena itu minat
yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong
perbuatan tertentu, sehingga minat pada tiap individu akan berbeda dan bervariasi
indikator untuk mengukur besar kecilnya minat. Kemudian dari indikator akan
dikembangkan menjadi kisi-kisi soal yang dapat menjadi dasar untuk membuat
pernyataan yang akan diajukan kepada responden yaitu minat siswa SMA Negeri