Anda di halaman 1dari 9

ANALISA PEMBERIAN MATERI MULTI SKILLS

UNTUK MENYIAPKAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA MULTI TASKINGS


DI DUNIA INDUSTRI

Muhamad Irsadul Ngibad, ST., MM


Kejuruan Listrik Balai Latihan Kerja (BLK) Kab. Pati

ABSTRACT
Penelitian dilakukan untuk menganalisa pemberian materi multi skills dalam upaya menyiapkan tenaga kerja
multitasking bagi dunia insdutri. Dari beberapa perusahaan yang menggunakan produk pelatihan dari BLK,
semua menginginkan tenaga kerja yang mampu melakukan berbagai macam tugas selain tugas utamanya.
Kata Kunci :

PENDAHULUAN yang telah ditentukan sebelumnya untuk


Era ini menyajikan dunia industri yang mengetahui keadaan sesungguhnya dari objek
semakin kompetitif. Karenanya banyak yang diteliti.
perusahaan besar maupun kecil menginginkan 2. Penelitian pustaka, yaitu dengan mempelajari
karyawan yang memiliki kemampuan multi skills buku-buku atau literatur yang berkaitan dan
untuk melakukan pekerjaan multi tasking. Institusi relevan terhadap permasalahan yang menjadi
riset di Amerika Serikat, yakni Robert Half objek penelitian.
International dan Career Builder pada tahun 2009 3. Interview, yaitu mewancarai secara langsung
menganalisa bahwa sekitar 36% perusahaan orang yang berkompeten di bidangnya atau
menginginkan karyawan yang multitasking, yaitu yang mengetahui seluk-beluk objek penelitian.
karyawan yang bisa melakukan apa saja meskipun 4. Penyebaran angket atau kuisioner
bukan bagian dari daftar pekerjaannya. Hal itu
dinilai perusahaan lebih penting dari karyawan OBJEK PENELITIAN
yang punya inisiatif besar (31%) dan karyawan Penelitian dilakukan di Gedung BLK Kab. Pati
yang kreatif (21%). Berdasarkan pengalaman, yang meliputi seluruh gedung yang ada beserta
beberapa perusahaan yang menggunakan tenaga fasilitas dan utilitasnya. Gedung BLK Pati berada
kerja hasil pelatihan di BLK, semuanya di Jl. Banyuurip Km. 3,5 Dusun Cacah Desa
menginginkan tenaga kerja yang bisa melakukan Sukoharjo Kec. Margorejo Kab. Pati. Penelitian
banyak pekerjaan. dilakukan dari bulan Januari hingga Maret 2015.
Sedangkan penyebaran angket dilakukan di
METODE PENELITIAN SMAN 2 Pati, SMKN 2 Pati, SMK Tunas
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Harapan, Lembaga Pendidikan dan
deskriptif kualitatif, dimana penelitian yang Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) dan
dilakukan hanya untuk mengetahui dan masyarakat di sekitar Desa Tambaharjo Pati.
memberikan gambaran mengenai sesuatu tanpa
membuat suatu perbandingan atau menghubung- TUJUAN PENELITIAN
hubungkan dengan sesuatu yang lain. Biasanya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dapat diperlihatkan dalam bentuk tabel, grafik, mengetahui minat masyarakat terhadap program
histogram atau yang lainnya untuk mempermudah pelatihan yang diadakan oleh BLK Kab. Pati.
pemahaman akan gambaran yang diberikan.
(Sugiyono : 2006). Dalam hal ini penulis hanya LANDASAN TEORI
akan memberikan gambaran dan paparan tentang Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
analisa minat masyarakat terhadap program (Depdiknas : 2011 :744), kata minat memiliki arti
pelatihan yang ada di BLK Kab. Pati kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu,
gairah, keinginan. Jika harus ada sesuatu yang
Sedangkan dalam pengambilan data, penulis ditimbulkan, baik dari dalam dirinya maupun dari
menggunakan beberapa metode atau teknik luar untuk menyukai sesuatu. Hal ini menjadi
pengambilan data, diantaranya sebagai berikut : sebuah landasan penting untuk mencapai
1. Penelitian lapangan, yaitu penelitian langsung keberhasilan sesuatu, karena adanya minat
ke lokasi penelitian mengenai objek penelitian seseorang menjadi termotivasi tertarik untuk
melakukan sesuatu. Minat ditandai dengan rasa 1. Suatu sikap yang berlangsung terus-
suka dan terkait pada suatu hal atau aktivitas tanpa menerus yang memberikan pola pada
ada yang menyuruh. Artinya, ada kerelaan diri perhatian seseorang sehingga membuat
dari seseorang untuk melakukan sesuatu yang dirinya selektif terhadap objek minatnya.
disukai. Dengan demikian, timbulnya minat 2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu
terjadi karena adanya penerimaan akan suatu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di atau berarti bagi individu.
luar dirinya. Semakin kuat atau semakin besar 3. Satu keadaan atau satu set motivasi yang
hubungan tersebut maka semakin dekat minat menuntut tingkah laku menuju satu arah
seseorang. Adanya minat dalam diri seseorang tertentu.
juga dapat diungkapkan melalui pernyataan yang Dari berbagai pendapat di atas maka dapat diambil
menunjukkan bahwa seseorang cenderung lebih kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat
menyukai sesuatu hal dari pada yang lain. Minat adalah suatu rasa yang lebih suka atau rasa
dapat pula diungkapkan dalan suatu aktivitas ketertarikan pada suatu kegiatan yang ditunjukkan
tertentu. Seseorang yang memiliki minat terhadap dengan keinginan, kecenderungan untuk
sesuatu akan memberikan perhatian besar memperhatikan kegiatan tersebut tanpa ada
terhadap benda tersebut. Misalnya, mengoleksi seorangpun yang menyuruh, dilakukan dengan
beberapa benda yang memiliki arti tertentu bagi kesadaran diri sendiri dan diikuti dengan perasaan
dirinya seperti perangko, boneka, poster dan lain senang. Minat merupakan sumber motivasi
sebagainya. seseorang. Sehingga minat itu besar pengaruhnya
terhadap kegiatan yang dilakukan seseorang.
Seseorang yang menyukai sesuatu aktivitas, Bahkan kegiatan yang menarik minat seseorang
biasanya akan termotivasi dan mau melakukan akan dilakukan dengan senang hati.
aktivitas tersebut. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa minat menjadi kekuatan Minat tidak akan timbul, tumbuh dan berubah
tersendiri untuk melakukan suatu hal. Menurut tanpa ada interaksi manusia terhadap objek
Noeng Muhajir (Dwi Sunar Prasetyono, 2008: tertentu. Hal tersebut mengandung arti bahwa
54), minat adalah kecenderungan afektif minat terbentuk dalam hubungan dengan sesuatu
(perasaan, emosi) seseorang untuk membentuk objek. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
aktifitas. Dari sini dapat dilihat bahwa minat itu akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan
melibatkan kondisi psikis (kejiwaan) seseorang. sesuatu yang ada di luat dirinya. Semakin kuat
Senada dengan hal ini, Crow dan Crow (Dwi atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar
Sunar Prasetyono, 2008 : 54), menjelaskan bahwa minat. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan
minat merupakan kekuatan pendorong yang diperoleh setelah ada interaksi terhadap objek
menyebabkan seseorang menaruh perhatian pada teretntu. Mengembangkan minat terhadap sesuatu
orang lain atau objek lain. Sementara itu Hurlock pada dasarnya adalah membantu seseorang
(Dwi Sunar Prsetyono, 2008:54) mengutarakan memelihara bagaimana hubungan antara materi
pendapat yang sama yaitu minat merupakan yang diharapkan dengan manfaat bagi dirinya
sumber motivasi untuk melakukan apa yang sendiri sebagai individu. Proses ini berarti
mereka inginkan bila mereka bebas memilih. menunjukkan pada seseorang bagaimana
Minat merupakan rasa lebih suka dan rasa pengetahuan atau kecakapan tertentu
ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa mempengaruhi dirinya dan memuaskan
ada yang menyuruh (Slamet, 2010 :180). kebutuhannya.
Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow
Menurut Hurlock (Hermanto Blogs, 2011), (Hermanto Blogs, 2011) terdiri dari tiga faktor,
mengertikan minat sebagai sumber motivasi yang yaitu :
akan mengarahkan seseorang pada apa yang akan a. Faktor dorongan dari dalam
merekan lakukan bila diberik kebebasan untuk b. Faktor motif sosial
memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu c. Faktor emosional
mempeunyai arti bagi dirinya, maka mereka akan
tertarik terhadap sesuatu itu yang pada akhirnya Selain faktor-faktor di atas, kondisi seseorang
nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya. sangat menentukan minat orang tersebut pada
Menurut Chaplin (Hermanto Blogs, 2011), suatu aktivitas ataupun benda. Menurut Hurlock
menyebutkan bahwa interest atau minat dapat (Hermanto Blogs, 2011), beberapa kondisi yang
diartikan : mempengaruhi minat adalah sebagai berikut :
a. Status Ekonomi yang ditunjukkan dengan keinginan,
Jika status ekonomi seseorang terbilang baik kecenderungan untuk memperhatikan aktifitas
dan stabil, maka orang tersebut cenderung tersebut tanpa ada yang menyuruh, dilakukan
memperluas minat mereka untuk mencakup hal dengan kesadaran serta diikuti dengan rasa
yang semula mereka laksanakan. Sebaliknya, senang. Minat seseorang tidak tampak atau tidak
kalau status ekonomi mengalami kemunduran bisa dirasakan oleh indera manusia tetapi yang
karena tanggung jawab keluarga, tata usaha tampak adalah gejalanya saja sehingga untuk
yang kurang maju, maka seseorang cenderung mengetahui minat tidaklah mudah.
untuk mempersempit minat mereka.
b. Pendidikan Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono
Faktor pendidikan sangat mempengaruhi minat (2006:365), ada sejumlah cara untuk mengetahui
seseorang dalam hal apapun. Semakin tinggi minat seseorang, cara yang paling mudah adalah
dan semakin formal tingkat pendidikan yang menanyakan langsung dengan mereka. Untuk
dimiliki seseorang maka semakin besar pula mengetahui minat seseorang dapat juga dengan
minat orang tersebut untuk melakukan suatu mengobservasi kegiatan yang dilakukan oleh
kegiatan / minat orang tersebut terhadap suatu orang tersebut. Ada beberapa teknik atau cara
benda. untuk mengetahui minat seseorang, teknik tersebut
antara lain :
c. Situasional a. Teknik Tes, yaitu serentetan pertanyaan latihan
Faktor ini terdiri dari orang-orang dan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
lingkungan yang ada di sekitar orang tersebut. kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan
Jadi, lingkungan dan masyarakat sangat seseorang atau sekelompok orang. Bentuknya
berpengaruh terhadap minat seseorang pada antara lain tes objektif dan subjektif.
suatu hal. Misalnya, seseorang yang tinggal di b. Teknik Non tes, yang meliputi metode
sekitar perpustakaan daerah dan orang-orang di interview, metode dokumentasi, observasi dan
sekitar perpustakaan daerah tersebut suka angket.
membaca buku di perpustakaan, maka orang itu
akan suka juga dengan kegiatan membaca. Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online
d. Keadaan psikis menuliskan program (akademik) sebagai program
Keadaan psikis yang mempunyai pengaruh dalam sistem persekolahan yang hanya
paling besar terhadap minat adalah kecemasan. mempersiapkan sejumlah mata pelajaran yang
Kecemasan merupakan suatu respon terhadap diperuntukkan bagi siswa yang ingin
stress, seperti putusnya suatu hubungan yang menlanjutkan studi. Sedangkan pelatihan
penting atau bencana yang mengancam jiwa. dituliskan sebagai proses, cara, perbuatan melatih,
Kecemasan bisa merupakan suatu reaksi kegiatan atau pekerjaan melatih. Melatih sendiri
terhadap dorongan seksual atau doronngan dalam kamus yang sama diartikan sebagai
agresif yang tertekan, yang bisa mengancam mengajar seseorang dan sebagaianya agar terbiasa
pertahanan psikis yang secara normal (mampu) melakukan sesuatu, membiasakan diri
mengendalikan dorongan tersebut. Pada (belajar).
keadaan ini, kecemasan menunjukkan adanya
pertentangan psikis. Kecemasan bisa timbul Menurut Peraturan pemerintah No. 31 Tahun 2006
mendadak atau secara bertahap selama tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, program
beberapa menit, jam atau hari. Kecemasan bisa pelatihan adalah keseluruhan isi yang tersusun
berlangsung selama beberapa detik sampai secara sistematis dan memuat tentang nama
beberapa tahun. Beratnya juga bervariasi, mulai pelatihan, kode unit kompetensi, lama pelatihan,
rasa cemas yang hampir tidak tampak sampai uraian tugas jabatan, tujuan pelatihan, kualifikasi /
letupan kepanikan. unit kompetensi yang hendak dicapai, persyaratan
peserta, kualifikasi instruktur, metode pelatihan,
Jika seseorang ingin mengetahui minat yang kurikulum dan silabus serta evaluasi. Pelatihan
dimiliki seseorang, maka dilakukan beberapa cara yang dimaksud disini adalah pelatihan kerja sesuai
untuk mengukur minat tersebut. Tujuan untuk dengan pengertian yang termuat dalam
mengetahui minat yaitu memudahkan kita dalam Permenaker No. 8 Tahun 2014 tentang Pedoman
menumbuhkan minat kepada seseorang. Minat Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi,
adalah suatu rasa yang lebih suka dan rasa yaitu pelatihan kerja merupakan keseluruhan
ketertarikan pada suatu kegiatan atau aktifitas kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan serta mengembangkan kompetensi 5 SMK 10 10 -
kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja Tunas
Harapan
pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu Pati
sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan. Dari tinjauan pustaka tersebut maka Data yang berhasil terkumpul adalah 100 lembar
yang dimaksud program pelatihan dalam angket yang telah diisi oelh 100 responden dari
penelitian ini adalah kejuaruan dan sub kejuruan lokasi yang telah disebutkan di atas.
yang akan dilaksanakan sebagai pelatihan bagi
pencarai kerja khususnya di eks Balai Latihan Kusisioner / angket yang disebarkan terdiri dari
Kerja (BLK) Kab. Pati. delapn pertanyaan. Dua pertanyaan berhubungan
langsung dengan meniat dan enam pertanyaan
yang berhubungan dengan hal-hal yang
HASIL DAN PEMBAHASAN disumsikan bisa mempengaruhi minat reponden
Pelatihan tentang minat masyarakat terhadap terhadap program pelatihan yang ada di BLK Kab.
program pelatihan di eks BLK Kab. Pati Pati. Pertanyaan yang langsung berhubungan
dilaksankan dari Januari hingga Maret 2015. dengan minat adalah sebagai berikut :
Pengumpulan data dilakukan dengan cara 1. Apakah saudara berminat mengikuti pelatihan
pengisian angket / kuisioner yang disebarkan di di BLK Pati? Sebutkan alasannya. (Dalam
empat lokasi yaitu SMAN 2 Pati, SMKN 2 Pati, angket merupakan pertanyaan No.3)
Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi 2. Secara umum seberapa besar minat saudara
Indonesia (LP3I) dan masyarakat di sekitar Desa mengikuti pelatihan yang diadakan oleh BLK
Tambaharjo Pati. Jumlah angket yang disebarkan Pati? Tuliskan dalam nilai antara 0-100,
adalah 100 buah angket. Pendistribusiannya misalnya 45, 50, 75 atau 80 ! (Dalam angket
adalah sebagai berikut SMAN 2 Pati sebanyak 40 merupakan pertanyaan No.8)
lembar, yang bersedia mengisi hanya 37 orang
sehingga tersisa 3 lembar angket. Di SMKN 2 Pati Dari 100 angket yang berhasil dikumpulkan,
sebanyak 30 lembar dan semuanya terisi. Di untuk pertanyaan pertama, hasilnya hampir
sekitar Desa Tambaharjo sebanyak 10 lembar, berimbang antara yang berminat dengan yang
yang bersedia mengisi hanya 3 orang sehingga tidak berminat. Dari 100 orang responden 48
tersisa 7 lembar angket. Di LP3I Pati sebanyak 20 orang (48%) menyatakan berminat, 50 orang
lembar dan semuanya terisi. Total angket yang (50%) menyatakan tidak berminat dan 2 orang
terisi adalah 90 lembar angket dan yang tidak (2%) tidak memberikan jawaban atau memberikan
terisi sebanyak 10 lembar. Dari 10 lembar angket jawaban dengan memberikan tanda coret. Jika
yang tidak terisi ini kemudian didistribusikan ke yang memberikan jawaban dengan tanda coret
SMK Tunas Harapan Pati, hasilnya adalah 10 diasumsikan sebagai tidak berminat, maka
angket tersebut terisi semua. Dengan demikian perbandingan antara yang berminat dengan yang
dari 100 lembar angket yang didistribusikan tidak berminat menjadi 48 : 52. Artinya 48 %
akhirnya terisi semua atau mencapai 100%. berminat dan 52 % tidak berminat. Hasil
Pendistribusian angket bisa dilihat pada tabel 2 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3 dan tebel
berikut ini : 4 berikut ini :
Tabel 2 Tabel 3
Pendistribusian Angket Hasil Pengumpulan Data Minat Masyarakat terhadap
Pelatihan di BLK Pati
No Lokasi Jumlah Terisi Tidak Ket
Terisi Pernyataan Jumlah Prosentase Ket
1 SMAN 2 40 37 3 (orang)
Pati Berminat 48 48%
2 SMKN 2 30 30 - Tidak Berminat 50 50%
Pati
Lainnya 2 2% Memberikan
3 LP3I Pati 20 20 - tanda coret
4 Desa 10 3 7 TOTAL 100 100%
Tambaharjo
Pati
Tabel 4
TOTAL 100 90 10 Minat Masyarakat dengan Asumsi yang Menjawab dengan
Angket yang tidak terisi sebanyak 10 lembar kemudian Tanda Coret Tidak Berminat
didistribusikan ke SMK Tunas Harapan Pati
Pernyataan Jumlah Prosentase Ket ke atas dimasukkan ke dalam kelompok berminat.
(orang) Hasilnya adalah seperti terlihat pada tabel 7
Berminat 48 48%
berikut ini :
Tidak Berminat 52 52% Tabel 7
TOTAL 100 100% Pengerucutan Kelompok Minat

Untuk pertanyaan kedua, mengenai nilai atau Range Nilai Kategori Jumlah Prosentase
besaran minat masyarakat, penyusun memberikan < 50 Berminat 62 62%
≥ 50 Tidak Berminat 38 38%
range nilai untuk beberapa kategori seperti pada TOTAL 100 100%
tabel berikut :
Tabel 5
Dari data di atas bisa dikatakan bahwa ada
Range Nilai / Besaran Minat Masyarakat
sebagian responden yang semula menjawab tidak
Range Nilai Kategori berminat tapi tetap memiliki minat untuk
0 Tidak Berminat Sama Sekali mengikuti program pelatihan di BLK Pati saat
1-25 Tidak Berminat diberikan pertanyaan seberapa besar minat
26-49 Agak Berminat mereka.
50-79 Berminat
80-100 Sangat Berminat
Berdasarkan hasil pengumpulan data, saat
Berdasarkan range tersebut di atas didapatkan 12
responden ditanya secara langsung tentang minat
orang (12%) menyatakan tidak berminat sama
mereka terhadap program pelatihan di BLK Pati,
sekali, 7 orang (7%) tidak berminat, 10 orang
48% menyatakan berminat dan 52% menyatakan
(10%) agak berminat, 38 orang (38%) berminat,
tidak berminat. Tetapi saat diajukan pertanyaan
24 orang (24%) sangat berminat dan sebanyak 9
seberapa besar minat mereka terhadap program
orang (9%) tidak memberikan nilai / besaran
pelatihan di BLK Pati, didapatkan hasil yang
minat. Data tersebut dapat diperlihatkan pada
berbeda. Sebanyak 62% masuk dalam kategori
tabel 6 berikut ini :
berminat dan 38% masuk dalam kategori tidak
Tabel 6 berminat. Dalam hal ini didapatkan kenyataan
Data Minat Berdasarkan Range Nilai dan Kategori bahwa ada responden yang saat ditanya tentang
minatnya menyatakan tidak berminat, namun saat
Range Kategori Jumlah Prosentase Ket ditanya seberapa besar minatnya mereka
Nilai (orang)
memberikan nilai yang termasuk dalam kategori
0 Tiadk Berminat 12 12%
Sama Sekali berminat. Hal inilah yang akan menjadi bahasan
1-25 Tidak Berminat 7 7% pokok tentang apa yang sebenarnya
26-49 Agak Berminat 10 10% mempengaruhi minat mereka dan kenapa medki
50-79 Berminat 38 38% tidak berminat tetapi memberikan nilai atau
80-100 Sangat Berminat 24 24% besaran minat mereka. Untuk membahas
Lainnya (Tidak 9 9% mengenai hal ini, peneliti mencoba menganalisa
Mengisi) dengan menggunakan data jawaban yang
TOTAL 100 100% diberikan pleh responden terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang ada di dalam kuisioner, yaitu
Jika diperhatikan dari tabel di atas, menunjukkan enam pertanyaan yang diasumsikan bisa
bahwa jumlah masyarakat yang berminat mempengaruhi minat responden. Pertanyaan-
mengikuti pelatihan di BLK Pati lebih banyak dari pertanyaan itu adalah :
pada yang tidak berminat. Hasil ini sedikit 1. Apakah Saudara tahu Pemerintah Kab. Pati
berbeda dengan hasil pada pertanyaan pertama memiliki Balai Latihan Kerja (BLK)? (Dalam
yang hanya menanyakan secara langsung tentang angket merupakan pertanyaan No.1)
minat masyarakat terhadap pelatihan di BLK Pati. 2. Jika tahu, dimana lokasi BLK Kab. Pati?
Hal inilah yang akan di analisa secara lebih (Dalam angket merupakan pertanyaan
terperinci di bagian pembahasan. Sebagai analisa No.2)
awal, jika data diatas dikelompokkan menjadi dua 3. Apakah saudara tahu apa saja program atau
kelompok besar, yaitu yang berminat dengan tidak jurusan pelatihan yang ada di BLK Pati?
berminat, maka akan didapatkan hasil yang Sebutkan jika tahu! (Dalam angket
berbeda dengan hasil jawaban pada pertanyaan merupakan pertanyaan No.4)
pertama. Asumsikan saja nilai dibawah 50 dan 4. Dari program atau jurusan yang ada, program
yang tidak memberikan nilai dimasukkan dalam atau jurusan apa yang paling saudara minati?
kelompok yang tidak berminat, sementara nilai 50
(Dalam angket merupakan pertanyaan b. Lebih dari separuh responden tidak mengetahui
No.5) lokasi BLK (55%)
5. Menurut Saudara program atau jurusan apa c. Lebih dari separuh responden tidak mengetahui
yang semestinya dibuka di BLK Pati? (Dalam program/jurusan/kejuruan/sub kejuruan yang
angket merupakan pertanyaan No.6) ada di BLK Pati (84%)
6. Diantara hal-hal di bawah ini, yang manakah d. Dari kejuruan yang ada di BLK Pati, hanya ada
yang paling mempengaruhi minat saudara satu kejuruan yang cukup dikenal oleh
mengikuti pelatihan? responden yaitu kejuruan otomotif (15%).
a. Program / jurusannya Data selengkapnya mengenai hal tersebut dapat
b. Sarana prasarananya dilihat dalam tabel berikut ini :
c. Fasilitasnya Tabel 9
d. Pengajarnya Data Jawaban Pertanyaan No 1 tentang BLK
e. Lainnya (sebutkan !)........... No Jawaban Jumlah Prosentase
(Dalam angket merupakan pertanyaan (orang)
No.7) 1 Tidak tahu 57 57%
Dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di 2 Tahu 41 41%
atas, diharapkan dapat memberikan gambaran 3 Tidak Menjawab 2 2%
tentang beberapa hal yang bisa meningkatkan TOTAL 100 100%
minat masyarakat terhadap program pelatihan
Tabel 10
yang ada di BLK Pati. Data Jawaban Pertanyaan No 1 tentang Lokasi BLK

Seperti yang telah dikemukakan pada bagian hasil No Jawaban Jumlah Prosentase
pengumpulan data tentang minat, saat diajukan (orang)
pertanyaan langsung tentang minat responden 1 Tidak tahu 55 55%
2 Tahu 29 29%
terhadap program pelatihan di BLK Pati, sebanyak
3 Tidak Menjawab 16 16%
52% responden menyatakan tidak berminat, TOTAL 100 100%
berikut adalah beberapa alasan kenapa mereka
tidak berminat mengikuti pelatihan di BLK Pati :
1. Tanpa alasan, sebanyak 29 orang Tabel 11
2. Karena tidak tahu BLK, sebanyak 16 orang Data Jawaban Pertanyaan No 4 tentang Program/Jurusan
3. Karena tidak tahu jurusannya, sebanyak 4 No Jawaban Jumlah Prosentase
orang (orang)
4. Karena ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, 1 Tidak tahu 84 84%
sebanyak 3 orang 2 Tahu 12 12%
5. Karena ingin langsung kerja, sebanyak 1 orang 3 Tidak Menjawab 4 4%
TOTAL 100 100%
Data tersebut dapat dilihat secara lebih terperinci
dalam tabel 8 berikut : Tabel 12
Tabel 8 Data Jawaban Pertanyaan No 5
Alasan Tidak Berminat dengan tentang Jurusan yang Paling diminati dari Jurusan yang ada
Program Pelatihan di BLK Pati
No Jurusan Jumlah Prosentase Ket
No Alasan Jumlah Prosentase (orang)
(orang) 1 Otomotif 15 15%
1 Tanpa alasan 29 55,77%
2 Wirausaha 1 1%
2 Tidak Tahu BLK 16 30,77%
3 Pelatihan 1 1%
3 Tidak tahu jurusannya 4 7,69%
Guru
4 Ingin melanjutkan ke PT 3 5,77%
4 Fisika 1 1%
5 Ingin langsung kerja 1 1,92%
5 Bubut 1 1%
TOTAL 52 100%
6 Komputer 1 1%
Dari hasil jawaban atas pertanyaan No, 1, 2, 4 dan 7 Bisnis 1 1%
5 yang ada pada angket menunjukkan 8 Elektronik 1 1% Responden
9 Pengelasan 1 1% memilih
kecenderungan sebagai berikut : dua
a. Lebih dari separuh responden tidak mengetahui jurusan
adanya BLK (57%) 10 Tidak tahu 71 71%
11 Tidak 8 8%
menjawab 2 Fasilitas 6 6%
TOTAL 100 100% 3 Sarana / Prasarana 5 5%
4 Pengajar 5 5%
Sementara saat responden dimintai pendapat 5 Lainnya, Penasaran (ingin 4 4%
mengenai kejuruan apa saya yang mestinya dibuka tahu)
6 Tidak Tahu 19 19%
di BLK Pati (Pernyataan No.6) muncul 29 7 Tidak Memberi Jawaban 11 11%
kejuruan. Diantara 29 Kejuruan tersebut ada 6 TOTAL 100 100%
kejuruan yang sudah ada di BLK Pati dan 23
kejuruan yang belum ada. Data mengenai hal ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini : KESIMPULAN
Dari penilitian yang telah dilakukan dapat ditarik
Tabel 13
Pendapat Responden
beberapa kesimpulan diantaranya adalah :
Mengenai Kejuruan yang Semestinya Dibuka 1. Jumlah masyarakat yang tidak berminat
terhadap program pelatihan di BLK Pati masih
No Kejuruaan Jumlah lebih besar dibandingkan dengan yang
(Orang) berminat dengan perbandingan 52 : 48.
1 Otomotif 23 2. Ada empat alasan kenapa masyarakat tidak
2 Komputer /IT 14
3 Memasak / Tata Boga 10
berminat yaitu tidak tahu BLK (30,77%), tidak
4 Listrik / Elektronik 6 tahu jurusannya (7,69%), ingin melanjutkan ke
5 Pertanian / Agrobisnis 5 perguruan tinggi (5,77%) dan ingin langsung
6 Wirausaha 5 kerja (1,92%).
7 Sopir / Setir Mobil 4 3. Kebanyakan masyarakat tidak tahu tentang
8 Peternakan 4 BLK. Sebagnyak 59% tidak tahu kalau ada
9 Pelatihan Guru 3 BLK, 71% tidak tahu lokasinya dan 88% tidak
10 Fotografer 3
11 Teknik 3
tahu program / jurusan yang ada di BLK Pati.
12 Farmasi 2 4. Berdasarkan masukan dari masyarakat tentang
13 Bahasa Asing 2 kejuruan yang semestinya dibuka, sudah ada
14 Arsitek 2 yang dilaksanakan si BLK Pati (Otomotif,
15 Pengolahan Limbah 2 Komputer/IT, Memasak/ Tata Boga,
16 Bangunan 2 Listrik/Elektronika, Menjahit, Bangunan dan
17 Kecantikan 2 Kecantikan) dan ada pula jurusan baru yang
18 Seni dan Karya Sastra 2
19 Kursus Keterampilan 1
belum ada di BLK Pati namun bisa
20 Manajemen 1 dipertimbangkan untuk dibuka (desain grafis,
21 Menjahit 1 setir mobil dan bahasa asing).
22 Kerajinan 1 5. Hal yang paling mempengaruhi minat
23 Perdagangan 1 masyarakat adalah program dan jurusannya.
24 Dakwah 1
25 Desain Grafis 1
SARAN-SARAN
26 Pranatacara 1
27 Psikologi 1
Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang didapat,
28 Ilmu Kesehatan 1 ada beberapa saran yang bisa digunakan sebagai
29 Ilmu Pengetahuan & Teknologi 1 bahan pertimbangan untuk pihak manajemen
30 Tidak Tahu 33 kepelatihan, diantaranya adalah :
31 Tidak Menjawab 10 1. Perlu mengadakan sosialisasi ke masyarakat
tentang BLK termasuk pergantian nama yang
Sedangkan untuk pertanyaan No. 7 tentang hal-hal semula BLK menjadi Seksi Pelatihan dan
yang paling mempengaruhi minat responden, Produktifitas.
didapatkan hasil program dan jurusan adalah hal 2. Sosialisasi bisa dilaksanakan awal tahun sekitar
yang paling mempengaruhi minat, hal ini dipilih bulan Januari-Maret. Sekitar bulan itu pelatihan
oleh 50 orang (50%) responden. Hasil ini dapat belum dimulai sehingga personel yang ada bisa
dilihar secara terperinci dalam tabel berikut ini : diberdayakan termasuk instruktur.
Tabel 14
3. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui
Hal yang Paling Mempengaruhi Minat Lokasi BLK Pati. Hal ini bisa diatasi dengan
memasang “papan nama dan penunjuk arah” di
No Hal yang Mempengaruhi Jumlah Prosentase pinggir jalan raya Pati-Kudus, sehingga
Minat (orang)
1 Program / Jurusan 50 50%
masyarakat dapat mengetahui lokasi BLK Pati http ://tetap-belajar.blogspot.com/unsur-unsur
dengan mudah. minat
4. Dari hasil penelusuran kejuruan yang
semestinya dibuka, ada beberapa kejuruan yang http://id.wikipedia.org/wiki/minat
bisa dipertimbangkan untuk dibuka diantaranya
desain grafis, setir mobil dan bahasa asing.

DAFTAR PUSTAKA

Adi Winarta, Sri Sukesi, dkk. 1987. Tata Istilah


Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan
& Pengembangan Bahasa Indonesia.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995..


Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.

Heri. P. 1998. Pengantar Perilaku Manusia.


Jakarta : EGC.

Hurlock, E.B. 2009. Psikologi Perkembangan :


Suatu Perkembangan Sepanjang Rentan
Kehidupan.. Jakarta : Erlangga.

Junaidi, Kurniawan. 1995. Pengantar Analisis


Data. Jakarta : Renika Cipta.

Mulyadi. 1998. Psikologi Belajar. Yogyakarta :


Andi Publisher

Noor, Juliansyah. 2011 Metodologi Penelitian :


Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah.
Jakarta : Kencana.

Prasetyo, Bambang. 2012. Metode Penelitian


Kuantitatif. Jakarta : Rajawali Press.

Ridwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk


Guru, Karyawan, Peneliti Pemula. Bandung :
Alfabeta.

Sholeh, Abdurahman. 2009. Psikologi : Suatu


Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta :
Kencana.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis.


Bandung : Alfabeta.

Suryadi, Didik. 2006. Promosi Efektif Menggugah


Minat dan Loyalitas Pelanggan. Yogyakarta :
Tugu Publisher.

Sumber internet :
http://www.listrikindonesia.com/karyawan_multitasking_dambaan_perusahaan_114.htm

Anda mungkin juga menyukai