Anda di halaman 1dari 7

UTS PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Tentang

MINAT, PERILAKU DAN AKTUALISASI DIRI

Dosen Pengampu:

Rena Kinnara Arlotas, M. Psi,. Psikolog

Disusun Oleh :

Aulia Zikra : 1515040054

Prodi Psikologi Islam

Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang

2019 M / 1440 H
Manusia merupakan sebuah tatanan kehidupan yang kompleks. Sebuah satuan
individu yang memiliki keunikan yang tak terbatas, dengan sekitar 7 miliar manusia yang
hidup di bumi ini, memiliki ciri khas nya masing-masing. Manusia diberikan kehidupan
tentunya untuk menjalani kehidupannya sebaik mungkin dalam guna mencapai tujuannya
masing-masing. Setiap manusia memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam kehidupannya dan
tentunya memiliki potensi dan kecakapan yang beragam juga untuk mewujudkannya.

Dalam sebuah proses panjang kehidupan yang dilaluinya, manusia seringkali belum
cukup puas untuk mengenali potensi yang dimilikinya, dan hal ini akan berpengaruh besar
pada seorang individu tersebut. Ketika seseorang telah menjalani kehidupan, dari masa
kanak-kanak hingga dewasa, mengenali potensi merupakan hal yang penting. Dengan
pengenalan potensi yang baik, maka tujuan hidup akan menjadi lebih mudah tercapai dan
kemampuan-kemampuan yang akan dikembangkan pun menjadi terfokus.

Di dalam dunia psikologi, pembahasan mengenai potensi ini bisa mengeluarkan


bermacam implementasi. Salah satunya yaitu minat.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007:744) minat adalah


“kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah dan keinginan.” Dalam kamus
psikologi J.P Chaplin menjelaskan bahwa interest (minat) adalah:

1. Suatu sikap yang berlangsung terus-menerus yang memolakan perhatian seseorang


sehingga membuat dirinya menjadi selektif terhadap objek minatnya.
2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga
atau berarti bagi individu.
3. Satu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntun tingkah laku menuju
arah (sasaran tertentu). (Chaplin, 2009: 186)

Muhibbin Syah secara sederhana "minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu" (Syah, 2008:136). Slameto (2003:180)
menambahkan "minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta
mempengaruhi penerimaan minat-minat baru."

Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar selanjutnya. Minat juga
merupakan suatu pemusatan perhatian yang tidak di sengaja yang terlahir dengan penuh
kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Minat sebenarnya bersifat
subyektif karena masing-masing orang dapat membedabedakan minatnya. Minat erat sekali

2
hubungannya dengan perasaan suka atau tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, senang atau
tidak senang. (Rufaidah, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, II(2), Juli 2015: 142-143)

Dapat disimpulkan bahwa minat merupakan sebuah dorongan dalam diri seseorang
individu yang bersifat subyektif terhadap sesuatu dan memperngaruhinya dalam melakukan
berbagai hal dalam menjalani proses kehidupannya.

Dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 84, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu


lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.

Allah sudah menekankan bahwasanya setiap manusia dilahirkan dengan keinginan


dan kemampuan yang berbeda-beda dan disimpulkan menjadi pembawaan dasar yang
dimiliki manusia. Di akhir ayat, Allah menambahkan bahwasanya Dia lebih mengetahui
minat ataupun pembawaan yang dimiliki hamba-Nya yang nantinya akan benar-benar
menuntun hamba-Nya menuju suatu jalan yang benar, yang benar-benar sesuai dengan
pembawaannya tersebut.

Mengapa minat dikatakan merupakan salah satu aspek penting dalam kepribadian
manusia? Sederhananya minat memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk sikap dan
tingkah laku manusia. Kepuasan seorang manusia akan terpenuhi ketika mereka memang
berhasil dalam memfokuskan diri dalam sesuatu yang diminatinya.

Andi Maprare menyatakan bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. Selanjutnya,
H.C. Witherington menjelaskan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek,
seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

Sementara Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa minat merupakan sikap jiwa


seseorang yang tertuju pada suatu objek tertentu ketiga jiwanya (kognisi, konasi dan emosi)
dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat. Minat mengandung unsur-unsur yang
terdiri dari kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Unsur kognisi,
dalam arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju
oleh minat tersebut. Unsur emosi karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai
dengan perasaan tertentu (perasaan senang), sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan

3
dari kedua unsur tersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk
melakukan suatu kegiatan. (Suharyat, Jurnal Region, 2009)

Dalam kondisi psikis yang menyenangkan bagi individu akan terbentuknya sebuah
kebahagiaan tersendiri ketika beberapa hal substantif dari minat tersebut dapat terpenuhi.
Untuk konsep kehidupan yang dijalani kebahagiaan merupakan salah satu tujuan dalam
kehidupan dan bagian dasar yang menyenangkan bagi manusia. Ketika hal ini terpenuhi, bagi
secara sikap seorang manusia akan membaik dan tingkah laku pun menjadi lebih terkontrol.
Dikarenakan minat menjadi terarah, pembelajaran terpenuhi, perasaan senang muncul dan
hasrat serta gairah tercapai.

Crow dan Crow mengatakan bahwa interest (minat) bisa berhubungan dengan daya
gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, atau kegiatan
ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang olah kegiatan itu sendiri.
Dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam
kegiatan.

Minat menurut Elizabeth B. Hurlock merupakan sumber motivasi yang mendorong


untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat
bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat, bila kepuasan berkurang
minatpun berkurang. Minat akan menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni
seseorang. (Suharyat, Jurnal Region, 2009)

Dalam penjalanannya minat manusia memiliki banyak hal lagi yang bisa dijabarkan.
Tetapi pada kesempatan ini, artikel ini berfokus pada pengaruh minat terhadap tingkah laku
manusia.

Dalam Kamus bahasa Indonesia, kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi seseorang
(individu) terhadap rangsangan atau lingkungan. Dalam agama perilaku yang baik adalah
perilaku yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia ke dunia, yaitu untuk menghambakan
diri kepada tuhanya. Skiner seorang ahli psikologi, mengatakan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus dari luar, dari segi biologis perilaku adalah
suatu kegiatan atau aktifitas oerganisme makhluk hidup yang bersangkutan, sehingga
perilaku manusia adalah tindakan atau aktifitas manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas. Bohar Soeharto mengatakan perilaku adalah hasil proses belajar

4
mengajar yang terjadi akibat dari interksi dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang
diakibatkan oleh pengalaman-pengalaman pribadi. (Suharyat, Jurnal Region, 2009)

Minat menjadi salah satu hal dari dalam diri manusia yang menjadi salah satu alasan
penyebab perubahan tingkah laku manusia, yang merupakan salah satu pengalaman pribadi
yang berperan penting dalam mempengaruhi tingkah laku manusia. Kaitan-kaitan antar
tingkah laku dan minat dapat dikerucutkan menjadi beberapa hal, diantaranya:

- Dorongan dari dalam individu


- Keinginan yang terpenuhi
- Satu langkah pencapaian tujuan
- Pengenalan potensi diri
- Motivasi yang menuntun tingkah laku menuju arah tertentu
- Kepuasan akan hasil belajar
- Komplitnya suatu proses dalam perangkat mental
- Terpenuhina hasrat untuk melakukan suatu kegiatan
- Munculnya kebahagiaan tersendiri
- Sumber motivasi yang mendorong untuk melakukan apa yang mereka inginkan
bila mereka bebas memilih
- Penyebab partisipasi dalam kegiatan.

Manusia yang berhasil mengaktualisasikan dirinya merupakan manusia yang berhasil


dalam menjalani kehidupannya. Nah, pengaktualisasian tersebut dapat terpenuhi ketika
seseorang individu mampu untuk memaksimalkan potensinya. Potensi tersebut dapat dikenali
melalui proses belajar mengenai minat pribadi. Minat dapat menjadi bukti bahwa suatu
proses belajar yang telah dilalui, dan tentunya dapat mengenali proses-proses belajar baru
yang akan dilalui nantinya.

Aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang dijelaskan dalam
teori Abraham Maslow. Ketika proses belajar terselesaikan dengan baik serta tercapainya
pemaksimalan potensi, maka tidak diragukan lagi bahwasanya aktualisasi diri sudah bisa
tercapai kedepannya. Dengan hasrat dan gairah yang kuat dalam melakukan sesuatu

Selain itu, aktualisasi diri juga dipengaruhi oleh perilaku individu. Perilaku juga
menjadi tolak ukur dalam pengaktualisasian diri manusia. Memiliki perilaku yang baik dan
ideal menjadi fokus utama dalam dunia psikologi karena dibalik itu menunjukkan terjadinya

5
proses mental yang kompleks dan tuntas. Sehingga kesempurnaan kepribadian akan menjadi
tercapai.

Dengan minat sebagai sumber motivasi dalam berpartisipasi, dan tujuan yang jelas.
Didukung oleh perilaku yang ideal karena perangkat mental yang terproses dengan baik,
aktualisasi diri seorang manusia menjadi lebih optimis dalam perwujudannya.

Hal ini membuktikan bahwa adanya hubungan yang erat diantara minat, perilaku dan
aktualisasi diri yang menjadi sebuah proses chemistry yang berlangsung lama, tidak instan
dan berpengaruh dalam kesejahteraan kehidupan yang dijalani oleh seorang manusia.

Allah SWT pun menjelaskan, manusia ada dengan pembawaannya masing-masing.


Ketika manusia dapat dengan maksimal berusaha dengan pembawaaan-pembawaan yang dia
miliki, maka jalan yang benar pun akan didapatkannya. Allah lebih tahu akan hal itu
dibanding hamba-Nya, yang harus dilakukan manusia sebagai hamba Allah hanyalah
berusaha sebaik mungkin dalam memaksimalkan potensinya dalam hidup, mengembangkan
minatnya sesuai keinginan-Nya, berperilaku baik dan mendapatkan aktualisasi diri yang akan
diridhoi Allah di akhir hidup seorang umat manusia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rufaidah, Anna. 2015. Pengaruh Intelegensi Dan Minat Siswa Terhadap Putusan Pemilihan
Jurusan. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan. II(2):142-143.

Suharyat, Yayat. 2009. Hubungan Antara Sikap, Minat Dan Perilaku Manusia. Jurnal
Region.

Anda mungkin juga menyukai