1. Perkembangan.
Pengertian perkembangan secara etimologis perkembangan berasal dari
kata kembang yang berarti maju, menjadi lebih baik. Pengertian
perkembangan secara termitologis. Perkembangan adalah proses kualitatif
yang mengacu pada penyempurnaan fungsi sosial dan psikologis dalam
diri seseorang dan berlangsung sepanjang hidup manusia.
2. Hakikat Perkembangan.
Menurut Makmun, S.A. (2007) dan Desmita (2009). Istilah
“perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah
konsep yang cukup kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi.
Oleh sebab itu, untuk dapat memahami konsep dasar perkembangan, perlu
dipahami beberapa konsep lain yang terkandung didalamnya, diantaranya :
pertumbuhan, kematangan, dan perubahan.
3. Karakteristik Umum Perkembangan Peserta Didik.
Secara umum, pada bab ini mengetengahkan kajian psikologi
perkembangan, yang secara khusus membahas perkembangan anak usia
sekolah dasar (SD) dan remaja (SMP & SMA). Aspek- aspek
perkembangan yang dibahas didalam bab ini secara garis besarnya
meliputi : perkembangan fisik, motorik dan otak, perkembangan kognitif,
dan perkembangan sosio emosional. Masing- masing aspek perkembangan
dihubungkan dengan pendidikan, sehingga para guru diharapkan mampu
memberikan layanan pendidikan atau menggunakan strategi pemebelajaran
yang relevan dengan karakteristik perkembangan tersebut.
Menurut E.B. Harlock yang di kutip oleh Muhammad Syamsus Sabri.
“Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, terdiri atas
serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.” Spikier yang
di kutip oleh Muhammad Syamsu Sabri. Mengemukakan dua macam
pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangan yaitu :
Ontogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya
individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
Filogenetik, perkembang dari asal- usul manusia sampai sekarang ini.
Kesimpulan umum yang dapat ditarik dari beberapa definisi di atas adalah
bahwa perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang
semakin membesar, melainkan di dalamnya juga tergantung serangkaian
perubahan yang berlangsung secara terus- menerus dan bersifat tetap dari fungsi-
fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap
pematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.
Perkembangan menghasilkan bentuk- bentuk dan ciri- ciri kemampuan baru
yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu bergerak secara
berangsur- angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk atau tahap ke bentuk atau
tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa
pembuahan dan berakhir dengan kematian.
4. Prinsip- Prinsip Perkembangan.
Hurlock (1997 : 29) menjelaskan bahwa prinsip- prinsip perkembangan
tersebut meliputi :
Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan.
Perkembangan selalu ditandai adanya perubahan yang bersifat progresif yang
bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan Selanjutnya.
Perkembangan merupakan proses continue, dimana perkembangan
sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu
kesalahan ataupun gangguan pada perkembangan awal akan terus
mempengaruhi perkembangan- perkembangan berikutnya.
Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar.
Kematangan merupakan hasil perkembangan melalui tahapan- tahapan yang
kompleks dan saling terkait dari tahapan- tahapan awal ke tahapan-tahapan
selanjutnya. Perkembangan merupakan hasil belajar mengartikan bahwa
perkembangan diperoleh melalui usaha sadar dan latihan.
5. Aspek- aspek perkembangan pserta didik
Aspek Perkembangan Kognitif.
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan
manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu
semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
1. Bakat
Menurut munandar, Bakat juga dapat diartikan sebagai kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau
dilatih agar dapat terwujud. Jadi bakat adalah kemampuan alamiah
untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, yang relatif bisa
bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat
akademis khusus atau talent).
2. Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Crow dan crow mengatakan
bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong
seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda,
kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dan
minat itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
Minat adalah sesuatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian
pada sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui, memiliki,
mempelajari dan membuktikan. Minat terbentuk setelah diperoleh
informasi tentang obyek atau kemauan dan keterlibatan perasaan,
diiringi perasaan senang, terarah pada objek atau kegiatan tertentu dan
terbentuk oleh lingkungan.
3. Cara mengenali bakat dan minat
Cara mengenali bakat Menurut sejarahnya usaha pengenalan bakat itu
mula-mula terjadi pada bidang kerja (atau jabatan), tetapi kemudian
juga dalam bidang pendidikan. Pendapat Guilford yang telah disajikan
dimuka itu merupakan salah satu contoh dari pola pikiran yang
demikian itu.
4. Cara mengenali minat
Minat pada dasarnya dapat dibentuk dalam hubungannya dengan
obyek. Yang paling berperan dalam pembentukan minat selanjutnya
dapat berasal dari orang lain, meskipun minat dapat timbul dari dalam
dirinya sendiri. Adapun pembentukan minat dapat dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut :
Memberikan informasi yang seluas-luasnya, baik keuntungan
maupun kerugian yang ditimbulkan oleh obyek yang dimaksud.
Informasi yang diberikan dapat berasal dari pengalaman, media
cetak, media elektronik.
Memberikan rangsangan, dengan cara memberikan hadiah berupa
barang atau sanjungan yang dilakukan individu yang berkaitan
dengan obyek.
Perkembangan fisik anak dimulai dari otot tubuh yang bertambah kuat dan
diikuti dengan gerakan yang terkoordinasi secara bertahap. Hal ini
merupakan proses awal tumbuh kembang, seiring dengan pertumbuhan
sikecil dan jenis aktifitas fisiknya akan banyak berubah.
Adapun cara memfasilitasi perkembangan fisik pada peserta didik adalah
sebagai berikut :
1. Menjadikan pengetahuan bermakna dan revelan bagi peserta didik.
2. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan dan
menemukan dan menemukan ide sendiri.
3. Menyadarkan peserta didik untuk menerapkan strategi belajar sesuai
dengan keinginan.
1. Motivasi Belajar
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif atau daya
menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan sebagai
keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan
serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga
ia mau melakukan serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat
timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsic) dan dapat timbul
dari luar diri siswa atau motivasi ekstrinsik (Uzer Usman, 2008).