Anda di halaman 1dari 8

Penelitian

PENGUKURAN MINAT MAHASISWA


BERDASARKAN TEORI HOLLAND

Iriani Indri Hapsari & Herdiyan Maulana


email: ririnanwar@yahoo.com
Psikologi, FIP Universitas Negeri Jakarta
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP) berdasarkan teori peminat Holland. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari tes inventori minat Holland. Penelitian ini
dilakukan di Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ angkatan 2008-2011, Maret sampai Desember 2012. Populasi
penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dari delapan program studi/jurusan mulai
dari angkatan 2008 sampai dengan 2011 dengan sampel berjumlah 200 mahasiswa yang dibagi menjadi
dua kelompok yaitu mahasiswa FIP dari psikologi dan mahasiswa FIP non psikologi. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive nonrandom sampling. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui
bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki minat yang dominan pada tipe enterpreneurship, kemudian
pada bidamg sosial, dan paling sedikit pada tipe realistik. Hal ini menunjukkan, minat mahasiswa FIP
UNJ masih sesuai dengan keberadaan mereka di lingkungan.

Kata kunci: minat, pengukuran minat, teori Holland

MEASURING THE STUDENTS’ INTEREST


BASED ON HOLLAND THEORY
Abstract: This research aims to explore the students’ interestat the School of Education, State University of Jakarta.
The interest model was based on Holland interest theoritical framework. Descriptive analysis was used to analyze
the data from eight dapartments at school of education. The respondents involved 200 students from 2008 to 2011
recruitment. The data were collected through purposive nonrandom sampling technique. The results show that
majority of respondents have entepreuners interest, then social, and realistic interest the fewest. The result shows
that majority interest of FIP students matches with their academic background.

Keywords: interest, interest measurement, Holland theory

PENDAHULUAN pada tahap yang lebih awal, diagnosa terhadap minat


individu akan membantu individu dalam proses belajar
Perkembangan ilmu pengetahuan dan di perguruan tinggi sekaligus mempersiapkan diri
teknologi dewasa ini memiliki implikasi terhadap dalam menentukan jenis pekerjaan yang sesuai dengan
semakin maraknya pengembangan minat lintas ilmu tipologi minat.
pengetahuan (transdisipliner) yang bermuara pada Minat telah dikenal sebagai predisposisi yang
semakin bervariasinya aktivitas dan jenis lapangan efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
kerja yang dapat dipilih oleh individu kelak. Aktivitas individu. Prestasi yang maksimal tidak hanya dapat
tersebut menuntut individu untuk dapat berkarya dicapai melalui kecerdasan semata, namun adannya
secara efektif dan efisien sehingga akan menghasilkan minat turut berkontribusi secara signifikan dalam
kinerja yang optimal. Salah satu aspek yang turut memacu prestasi individu dalam berbagai bidang.
berkontribusi dalam meningkatkan kinerja individu Menurut beberapa ahli psikologi, minat adalah gejala
adalah adanya kesesuaian antara bidang pekerjaan psikologis yang menunjukan adanya pemusatan
dan minat individu. Minat akan memandu individu perhatian individu terhadap suatu obyek yang
dalam melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan disebabkan adanya perasaan senang/suka. Minat
karakteristik pekerjaan yang dihadapi. Lebih lanjut, juga dapat dipahami sebagai kekuatan (forces) yang

152 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 27 No.2 Oktober 2013


Pengukuran Minat Mahasiswa ...

mendorong individu untuk memberikan perhatian dimasa yang akan datang. Secara umum, minat dibagi
lebih pada situasi, aktivitas, atau objek tertentu lainnya menjadi tiga, yaitu: (1) minat pribadi, (2) minat situasi,
secara intens. dan (3) minat dalam ciri psikologi (Krapp, Hidi, dan
Dunia pendidikan tinggi idealnya mampu Renninger dalam Pintrich & Schunk, 1996).
menghasilkan para lulusan-lulusan perguruan tinggi Minat pribadi diartikan sebagai karakteristik
yang tidak hanya siap secara intelektual di bidang kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang
keilmuan nya masing-masing tapi juga harus mampu cendrung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi
memahami potensi diri, termasuk menyadari minat biasanya dapat langsung membawa seseorang pada
yang dimilikinya hingga kemudian mampu memandu beberapa aktifitas atau topik yang spesifik. Minat
individu dalam menjalankan tugas dengan baik. pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan
Pengukuran dan pemetaan minat telah dikenal sebuah aktivitas atau topik sebagai pilihan untuk hal
lama sebagai bagian dari prosedur psikodiagnostika yang pasti, secara umum menyukai topik atau aktivitas
dalam rangka mengungkap salah satu unsur dari tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topik
potensi diri dalam diri manusia. Penatalaksanaan atau aktivitas yang dijalani memiliki arti penting
diagnosa psikologis terhadap minat dilakukan melalui bagi seseorang tersebut. Minat situasi merupakan
serangkaian tes tertulis dalam bentuk inventori yang minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh konsisi
bersandar pada teori-teori minat. lingkungan. Sedangkan minat dalam ciri psikologi
Inventori adalah metode pengukuran aspek merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang
psikologis dalam bentuk serangkaian pernyataan dengan ciri-ciri minat lingkungan. Renninger
atau pertanyaan, di mana individu diminta untuk menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak
memberikan respon melalui jawaban-jawaban hanya pada karena seseorang lebih menyukai sebuah
singkat. Tes inventori adalah tes-tes yang terutama aktivitas atau topik, tetapi karena aktivitas atau topik
menggunakan paper and pencil. Tes inventori merupakan tersebut memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui
self report questionnare untuk menentukan karakteristik- lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.
karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap Aspek-aspek minat adalah sebagai berikut: (1)
(attitude), dan nilai-nilai (value). Tes inventori sangat aspek kognitif, berdasarkan atas pengalaman pribadi
berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah
seperti minat, penyesuaian diri, motivasi, hingga dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa;
kecenderungan sikap-sikap negatif seperti prasangka. (2) aspek afektif, konsep yang membangun aspek
Berdasarkan masalah di atas, maka dapat kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap
dirumuskan masalah, yaitu “bagaimana minat kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari
mahasiswa FIP UNJ serta mendapatkan proses pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting
diagnosa psikologis minat pada mahasiswa FIP UNJ yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap
berdasarkan teori model minat Holland?” kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut
Minat adalah aktifitas atau tugas-tugas yang dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam
membangkitkan perasaan ingin tahu, pengertian dan berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan
memberi kesenangan serta kenikmatan. Hakikat dan itu; (3) aspek psikomotor, berjalan dengan lancar
kekuatan dari minat dan sikap merupakan aspek tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun
penting kepribadian yang dapat mempengaruhi kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan
prestasi pendidikan dan pekerjaan, relasi, hobi dalam dan keunggulan meningkat meskipun ini semua
kehidupan sehari-hari (Holland dalam Anastasi, 2007). berjalan lambat (Hurlock, 1978).
Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan Teori model minat dibagi menjadi 6 kategori.
seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi Teori ini bisa membantu individu untuk memilih karir
untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja dalam kehidupannya berdasarkan model yang sesuai
yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan dengan kepribadian serta lingkungannya. Enam model
baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada minat tersebut adalah model (1) realistic, (2) investigatif,
bidang yang akan ditekuni. (3) artistic, (4) social, (5) enterprising, dan (6) conventional
Minat pada orang dewasa menentukan aturan (Sharf, 1992).
penting dalam perkembangan pribadi dan prilaku Petama, realistic. Lingkungan yang sesuai untuk
(Chauhan, 1978). Minat merupakan hal penting tipe realistik adalah yang berkaitan dengan fisik seperti
untuk mengerti individu dan menuntun aktivitas bekerja dengan peralatan, mesin , memanipulasi

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 27 No. 2 Oktober 2013 153


Pengukuran Minat Mahasiswa

obyek atau binatang. Dalam hal ini, diperlukan membaca dan berdiskusi tentang hal-hal terkait
kompetensi teknik untuk dapat melakukan pekerjaan science, senang mengikuti pelatihan matematika,
memperbaiki mesin, memperbaiki kerusakan fisika, biologis, kimia, geologi dan lainnya. Mereka
elektronik, menyetir mobil atau truk, berburu binatang bekerja secara mandiri dan tidak memerlukan bantuan
dan lainnya yang membutuhkan kemampuan fisik orang lain dalam menyelesaikan masalahnya.
dalam lingkungannya. Kemampuan dalam bekerja Ketiga, artistic. Pada tipe artistik lingkungannya
lebih penting daripada kemampuan berinteraksi lebih bersifat terbuka dan bebas, membutuhkan
dengan orag lain. Lingkungan yang sesuai adalah kreativitas serta ekspresi personal. Lingkungan
bekerja di pabrik, bangunan, dan lain sebagainya. pekerjaan yang cocok adalah lingkungan yang
Lingkungan bekerja untuk tipe realistik lebih rawan membebaskan seseorang berkreasi seperti sebagai
kecelakaan dan sakit fisik dibandingkan tipe lainnya. musisi, artis, penulis. Mereka bebesa menentukan
Dilihat dari kepridiannya, tipe realistik pakaian , tempat, waktu sesuai keinginannya . Tipe ini
senang menggunakan peralatan dan mesin dalam lebih mengembangkan orang untuk mengekspresikan
melakukan pekerjaan dan hobinya. Biasanya mereka dirinya dan emosinya secara personal dibandingkan
mengembangkan kompetensinya dalam bidang teknik ekspresi logisnya.
seperti teknik pertanian, teknik mesin, teknik sipil dll. Tipe orang artistik mereka menyukai hal-hal
Tipe ini bekerja secara lebih praktis dan mengutamakan yang bisa mengekspresikan dirinya secara bebas dan
kekuatan fisik serta mekanik dibanding deskripsi teori tidak sistematik untuk berkreasi dalam musik, seni
atau ilmu abstrak. Tipe ini lebih mementingkan uang, serta menulis. Terkadang seseorang membutuhkan
kekuatan dan status dibandingkan hubungan relasi alat untuk mengekpresikan seninya seperti piano,
dengan orang lain. biola. Mereka menginginkan mengembangkan
Pekerjaan ini umumnya terdapat pada laki-laki kemampuannya dalam hal bahasa, seni, musik dan
dibandingkan perempuan. Tetapi tipe ini bisa saja menulis. Sifat original dan kreativitas merupakan hal
terdapat pada perempuan terutama bila memiliki ayah yang utama pada tipe ini. Pada tipe ini tidak menyukai
dan saudara laki-laki yang memiliki tipe realistik. Tipe teknik dalam menulis tetapi lebih menyukai menulis
realistik pada wanita bisanya terdapat pada pekerjaan fiksi atau puisi.
design bunga, penjahit, arsitektur dll. Keempat, social. Lingkungan pada tipe social
Kedua, investigasi. Berdasarkan lingkungannya, mendorong seseorang untuk lebih fleksibel dan
tipe ini cocok untuk orang yang senang menyelesaikan saling memahami satu sama lain. Seseorang bisa
suatu masalah secara kreatif dan berfikir secara bekerja dalam hal menolong permasalahan orang
komplek serta abstrak seperti dalam bidang lain, masalah karir, mengajar, memotivasi dalam hal
matematika dan science. Lingkungan pekerjaan spiritual dan tanggung jawab sosial.Lingkungan tipe
yang menawarkan pekerjaan pada tipe ini adalah sosial biasanya terdapat orang-orang yang idealis,
pekerjaan yang membutuhkan keterampilan berfikir baik, friendly dan generous.biasanya terdapat pada
analisis seperti programmer komputer, ahli fisika, bidang pendidikan, sosial servis, dan profesi kesehatan
ahli matematika, ahli biologis, guru science, peneliti mental mislanya bekerja di sekolah, guru pendidikan
dan manager pengembangan.untuk menyelesaikan luar biasa, konselor perkawinan, psikologi konseling,
masalah diperlukan kemampuan intelektual yang terapi wicara, psikiater.
memadai sesuai dengan bidang pekerjaannya, perlu Seseorang dengan tipe sosial senang bila bisa
berfikir logis dan metodis. Mereka tidak terlalu menolong orang lain seperti sebagai guru, menolong
memerlukan relasi sosial maupun mesin. Misalnya permasalahan orang lain baik masalah pribadi maupun
programmer computer membutuhkan berfikir logis karir. Mereka senang berdiskusi dan bekerjasama
untuk menyelesaikan masalah. Berbeda dengan dibandingkan hanya mendelegasikan pada orang lain.
opertair komputer bekerja dengan mesin dan bekerja Mereka menghindari pekerjaan yang berkaitan dengan
untuk mengoperasikan mesin (tipe realistik). mesin, mereka senang bekerja dengan pekerjaan yang
Sedangkan dari segi kepribadian, orang yang membutuhkan keterampilan sosial dan keterampilan
memiliki tipe investigatif senang menyelesaikan verbal seperti sebagai pendidik, dalam bidang
suatu masalah seperti puzzle dan juga senang kesejahteraan dan kesehatan mental.
dengan tantangan yang memerlukan kemampuan Kelima, enterprising. Lingkungan tipe enterprising
intelektualnya. Seperti seseorang yang senang bisa adalah dimana seseorang bisa mengatur dan
menyelesaikan soal matimatika, fisika dll. Senang mengajak orang lain dalam mengatur organisasi atau

154 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 27 No.2 Oktober 2013


Pengukuran Minat Mahasiswa ...

tujuan personal. Dalam hal ini yang paling penting berada di lingkungan kerja sosial, mereka akan kaku
adalah keuangan dan ekonomi isu serta bagaimana dan membutuhkan waktu dalam beradaptasi di
menanggung resiko untuk bisa berkembang lebih lingkungan kerja sosial.
maju.Pada tipe ini biasanya orang-orangnya cenderung Kedua, diferensiasi, menjelaskan bahwa satu
percaya diri, sosiable serta asertif. Hal utama model minat dengan model lainnya memiliki perbedaan
adalah promosi, kekuatan, marketing dan penjualan. yang jelas, memiliki ciri dan spesifikasi masing-masing.
Contoh lingkungan kerjanya sales, asuransi, pelobi, Setiap individu memiliki kecenderungan untuk
manajemen bisnis, manajemen restoran, real estate mendekati salah satu model minat tertentu. Namun,
dan politis. Pekerjaan ini untuk mendapatkan status, seringkali terdapat individu yang merasa mendekati
kekuasaan dan kesejahteraan. beberapa model minat yang berbeda. Menurut
Kesejahteraan adalah hal utama bagi seorang Holland, walaupun seseorang memiliki beberapa
enterprising. Mereka senang bersama orang lain dan minat tetapi tetap mengarah lebih dominan ke salah
senang menggunakan keterampilan verbal untuk satu model yang bias dilihat dari skor yang paling
menjual, mengajak serta memimpin. Mereka cenderung tinggi, karena model minat Holland membedakan
asertif dan populer, dan senang mencoba menjadi masing-masing model minat secara jelas. Contohnya,
seorang pemimpin. Mereka senang bekerjasama seseorang yang memiliki kesenangan di bidang social
dengan orang lain tapi sebagai pemimpin atau maka akan lebih mengarah ke model sosial.
marketing dibandingkan untuk menolong orang lain. Ketiga, konsistensi, maksudnya tentang adanya
Keenam, conventional. Organisasi dan perencana kesamaan dan ketidaksamaan dari model minat
merupakan lingkungan yang tepat untuk tipe Holland. Beberapa tipe memiliki kecenderungan
conventional. Pekerjaan yang sesuai adalah lingkungan yang hampir sama atau mendekati dalam hal sifat
perkantoran terutama bagian administrasi, sekretaris maupun kepribadian seperti orang yang sifatnya
ataupun bendahara. Kompetensi yang sesuai untuk social biasanya mereka juga senang dengan orang
lingkungan conventional adalah keterampilan clerical, yang besifat artistic atau berada di lingkungan
kemampuan mengorganisasi sesuatu, kemampuan artistic (masih sejalan). Sedangkan dengan yang
untuk mengikuti intruksi. tipe realistic, tipe sosial biasanya memiliki banyak
Orang dengan tipe conventional senang dengan ketidaksamaan (bertentangan). Oleh karena itu,
keteraturan dan taat pada aturan. Biasanya mereka Semakin memiliki banyak kesamaan, maka semakin
senang bekerja di kantor untuk mendapatkan gaji akan menunjukkan kekonsistenannya. Tetapi semakin
dan tinggal mengikuti aturan – aturan pekerjaan yang tidak ada kesamaan maka akan tidak konsisten sifat
harus dilakukan atau bersifat prosedural. Aktivitas dan bidang pekerjaannya.
yang dilakukan lebih berkaitan dengan verbal dan Keempat, identitas, menjelaskan bahwa seseorang
numerik yang sistematis. Hubungan dengan orang ketika sudah memiliki identitas yang jelas tentang
lain biasanya langsung berkaitan dengan tugas dan tujuan karirnya, maka ia akan memahami sifat dirinya
organisasi dalam menyelesaikan masalah. Contohnya dan lingkungan yang sesuai untuk dirinya. Selanjutnya
; seorang akuntan, bankir, sekretaris, analis biaya, akan merencanakan, mempersiapkan dirinya sesuai
auditor, ahli statistik. dengan identitasnya dan siap menghadapi segala
Terdapat empat hal penting dalam mengkonsep konsekuensi dengan pilihannya. Memilih pekerjaan
dan menggunakan model Holland (Holland dalam tanpa perencanaan yang jelas akan membingungkan
Sharf, 1992). Pertama, kongruen, maksudnya adalah identitasnya sendiri. Contohnya individu yang akan
adanya hubungan antara sifat individu dengan menjadi psikolog, tapi mereka tidak mengetahui dan
lingkungan tempat ia berada untuk bekerja, melakukan mencari informasi tentang apa itu psikolog, kerjanya
hobi dan lainnya. Semakin terdapat kesamaan antara apa, bagaimana cara menjadi psikolog maka ia akan
sifat kepribadian dengan lingkungannya maka akan mengalami kebingungan identitas.
semakin konruen hubungannya. Sebaliknya, semakin Inventori adalah suatu metode untuk
banyak ketidaksamaan antara sifat kepribadian dan mengadakan pengukuran sejenis kuesioner,
lingkungannya maka akan semakin tidak konruen perbedaannya dalam kuesioner responden menulis
hubungannya. Contohnya, orang yang memiliki jawaban yang relative panjang, sedangkan inventori
sifat social maka dia akan lebih senang berada di responden memberi jawaban dengan memberi tanda
lingkungan yang bergerak dalam bidang social. cek, lingkaran atau tanda yang lain yang berupa
Orang yang sifatnya realistic tidak terlalu tertarik jawaban-jawaban singkat.

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 27 No. 2 Oktober 2013 155


Pengukuran Minat Mahasiswa

Metode pengukuran minat yang digunakan Jumlah sampel penelitian ini keseluruhan
dalam penelitian ini mengggunakan teknik angket atau berjumlah 200 mahasiswa, yang terdiri dari 100
kuesioner, karena teknik ini sangat efektif dan efisien mahasiswa psikologi dan 100 dari berbagai Jurusan di
dalam pengggunaan waktu. Tes inventori adalah tes- FIP dengan berbagai angkatan. Teknik Pengambilan
tes yang terutama menggunakan paper and pencil. Tes sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive
inventori merupakan self report Questionnare, untuk nonrandom sampling.
menentukan karakteristik-karakteristik kepribadian, Instrumen yang digunakan dalam penelitian
minat (interest), sikap (attitude), dan nilai-nilai (values). ini adalah menggunakan kuesioner. Teknik kuesioner
Tes inventori sangat berguna untuk mengetahui merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab
bahwa alat-alat tes yang digunakan umumnya tidak (Arikunto, 2006).
ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya Setelah semua data terkumpul, langkah
menjelaskan satu atau beberapa aspek kepribadian. selanjutnya adalah menganalisis data, sehingga dari
data-data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan.
METODE PENELITIAN Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan analisa statistika
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
deskriptif yang menghasilkan prosentase nilai skor
menelusuri bagaimana minat mahasiswa FIP UNJ
minat mahasiswa berdasarkan jurusan. Analisa ini
serta mendapatkan proses diagnosa psikologis minat
dilakukan dengan menggunakan program microsoft
pada mahasiswa FIP UNJ berdasarkan teori model
excell dan SPSS versi 16 untuk mendapatkan
minat Holland.
perhitungan statistika deskriptif dari data minat
Kuesioner yang digunakan merupakan
mahasiswa.
modifikasi dari beberapa tes inventori minat
Holland yang dikembangkan dari teori model minat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Holland yang dikenal dengan model RIASEC atau
kepanjangan dari realistic, investigatif, artistic, social, Hasil Penelitian
entepreunership, dan covensional. Alat ukut inventori ini Untuk mengetahui minat mahasiswa UNJ dapat
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diketahui minat mahasiswa FIP UNJ secara umum
telah melalui uji keterbacaan dan validasi isi. berdasarkan teori minat Holland yang membagi minat
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu menjadi enam yaitu realistis, investigasi, artistic, social,
Pendidikan UNJ angkatan 2008-2011 pada bulan Maret enterprising (bisnis) dan convensional atau biasa dising-
sampai bulan Desember 2012 dari tahap penyusunan kat dengan RIASEC. Jumlah mahasiswa yang memiliki
proposal sampai pelaporan hasil penelitian. berbagai minat berdasarkan teori minat Holland dapat
Populasi penelitian ini adalah seluruh dilihat dalam tabel 1.
mahasiswa FIP UNJ angkatan 2008-2011 yang terdiri
dari delapan jurusan atau program studi yaitu Tabel 1. Tipe Minat Mahasiswa FIP UNJ
Berdasarkan Teori Minat Holland
psikologi, pendidikan luar sekolah (PLS), Bimbingan
Konseling (BK), Pendidikan guru Sekolah dasar Responden
(PGSD), Pendidikan Luar Biasa (PLB), Manajemen Tipe
FIP non FIP dari Jml
Minat % %
pendidikan (MP), Pendidikan anak Usia dini (PAUD) Psikologi Psikologi
dan teknologi Pendidikan (TP). R 2 1 2 1 4
Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi I 6 3 7 3,5 13
dua kelompok yaitu kelompok FIP non psikologi A 5 2,5 4 2 9
dan kelompok FIP dari psikologi. Hal ini dilakukan S 12 6 15 7,5 27
terkait latar belakang peneliti sebagai dosen psikologi, E 64 32 67 33,5 131
sehingga peneliti ingin mengetahui minat mahasiswa C 11 5,5 5 2,5 16

psikologi untuk pengembangan mahasiswa di Total 100 50 100 50 200

lingkungan peneliti mengajar. Namun, karena


tidak hanya Jurusan psikologi saja yang menjadi Berdasarkan hasil pengambilan data pada
sampel melainkan FIP secara umum, maka peneliti mahasiswa FIP di lingkungan Universitas Negeri
juga mengambil sampel dari semua Jurusan di luar Jakarta dengan jumlah subjek sebanyak 200
psikologi di lingkungan FIP. mahasiswa, maka diketahui bahwa tipe minat

156 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 27 No.2 Oktober 2013


Pengukuran Minat Mahasiswa ...

mahasiswa UNJ dominan berada pada tipe enterprising siap menanggung resiko.
atau kewirausahaan (65,5 % atau 131 mahasiswa). Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai salah
Hal tersebut terlihat pada kedua kelompok yaitu satu fakultas yang mendidik para mahasiswanya
Mahasiswa FIP non psikologi dan mahasiswa FIP dari untuk menjadi seorang pendidik akan lebih sesuai
psikologi yang keduanya dominan berminat di bidang bila mahasiswanya lebih memiliki tipe minat sosial
enterprising dan memiliki prosentase yang tidak jauh dibandingkan tipe minat enterprising. Hal ini terkait
berbeda. Mahasiswa FIP dari psikologi sebesar 33,5 % dengan lingkungan sosial yang sesuai untuk para
atau 67 mahasiswa dan mahasiswa FIP non psikologi pendidik yang mampu mendorong seseorang untuk
sebesar 32 % atau 64 mahasiswa. lebih fleksibel dan saling memahami satu sama lain.
Tipe minat berikutnya yang mahasiswa FIP Para pendidik pada umumnya berperan dalam
UNJ minati adalah tipe minat sosial yaitu sebesar hal menolong permasalahan orang lain, masalah
13,5% atau ada 27 mahasiswa. Antara mahasiswa FIP karir, mengajar, memotivasi dalam hal spiritual dan
dari psikologi dan non psikologi prosentasi minat tanggung jawab sosial. Pada lingkungan tipe sosial
tipe sosial juga tidak berbeda jauh. Mahasiswa FIP biasanya terdapat orang-orang yang idealis, baik,
dari psikologi sebesar 7,5 % dan mahasiswa FIP non friendly dan generous yang biasanya terdapat pada
psikologi sebesar 6 %. Sedangkan tipe minat yang bidang pendidikan dan sosial servis, dan profesi
paling sedikit diminati mahasiswa FIP UNJ adalah tipe kesehatan mental seperti bekerja di sekolah, guru
realistic yaitu hanya 2 % atau 4 mahasiswa saja yaitu pendidikan luar biasa, konselor perkawinan, psikologi
2 mahasiswa dari FIP psikologi dan 2 mahasiswa dari konseling, terapi wicara, psikiater.
FIP non psikologi. Dari hasil penelitian ini mahasiswa yang
Pembahasan memiliki tipe sosial sebesar 27 mahasiswa atau sekitar
Dari hasil deskripsi data yang sudah dipaparkan 13,5 % dari 200 mahasiswa. Hal ini jauh lebih kecil
sebelumnya menunjukkan bahwa mahasiswa FIP UNJ dibandingkan mahasiswa yang berminat di bidang
memiliki tipe minat terbesar dalam hal entreprising entreprising. Namun begitu, menurut Holland,
atau kewirausahaan. Menurut Holland, seseorang lingkungan kerja dan tipe kepribadian antara seseorang
yang memiliki tipe enterprising akan sesuai berada yang memiliki tipe Enterprising dan tipe lingkungan
di suatu lingkungan dimana seseorang bisa mengatur sosial masih memiliki hubungan yang erat dan bisa
dan mengajak orang lain dalam mengatur organisasi saling bersinergi atau memiliki derajat konsistensi
atau tujuan personal. Dalam hal ini yang paling yang tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
penting adalah terkait tentang isu keuangan dan seseorang yang memiliki tipe minat enterprising masih
ekonomi serta bagaimana menanggung resiko sesuai bila berada di lingkungan sosial dan berkumpul
untuk bisa berkembang lebih maju. Pada tipe ini dengan orang-orang yang memiliki sifat kepribadian
biasanya orang-orangnya cenderung percaya diri, sosial. Begitupun sebaliknya bila seseorang yang
sosiable serta asertif. Hal utama yang bisa dilakukan memiliki tipe sosial berada dilingkungan entreprising
adalah promosi, kekuatan, marketing dan penjualan. dan berkumpul bersama orang-orang yang memiliki
Contoh lingkungan kerjanya sales, asuransi, pelobi, sifat kepribadian di bidang wirausaha, maka ia masih
manajemen bisnis, manajemen restoran, real estate bisa menyesuaikan dirinya di lingkungan tersebut.
dan politis. Pekerjaan ini untuk mendapatkan status, Berbeda halnya bila tipe minat mahasiswa
kekuasaan dan kesejahteraan. yang dominan merupakan tipe minat realistik, hal ini
Tipe kepribadian seseorang dengan tipe bertolak belakang dan akan lebih sulit untuk berada
Enterprising adalah mengutamakan kesejahteraan. di lingkungan sosial karena lingkungan yang sesuai
Mereka senang bersama orang lain dan senang untuk tipe realistik adalah lingkungan yang berkaitan
menggunakan keterampilan verbal untuk menjual, dengan fisik seperti bekerja dengan peralatan, mesin
mengajak serta memimpin. Mereka cenderung asertif , memanipulasi obyek atau binatang. Dalam hal ini
dan populer, dan senang mencoba menjadi seorang diperlukan kompetensi teknik untuk dapat melakukan
pemimpin. Mereka senang bekerjasama dengan pekerjaan memperbaiki mesin, memperbaiki kerusakan
orang lain tapi sebagai pemimpin atau marketing elektronik, menyetir mobil atau truk, berburu binatang
dibandingkan untuk menolong orang lain. Sifat dan lainnya yang membutuhkan kemampuan fisik
seseorang dengan tipe minat biasanya bersifat gigih, dalam lingkungannya. Kemampuan dalam bekerja
mudah menyesuaikan diri, percaya diri, optimis, lebih penting daripada kemampuan berinteraksi
pengambil keputusan, energik, popular, spontan dan dengan orang lain. Lingkungan yang sesuai bagi

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 27 No. 2 Oktober 2013 157


Pengukuran Minat Mahasiswa

tipe realistic adalah bekerja di pabrik, bangunan dll. peserta didik dari berbagai bidang. Hal ini menjadi
Lingkungan bekerja untuk tipe realistik lebih rawan keunggulan bagi FIP yang memiliki mahasiswa yang
kecelakaan dan sakit fisik dibandingkan tipe lainnya. banyak berminat di bidang kewirausahaan atau
Kepribadian tipe realistik senang menggunakan enterprising.
peralatan dan mesin dalam melakukan pekerjaan Selain itu, stake holder Fakultas Ilmu Pendidikan
dan hobinya. Biasanya mereka mengembangkan juga perlu memikirkan kegiatan intrakulikuler dan
kompetensinya dalam bidang teknik seperti teknik ekstrakulikuler pada mahasiswa yang memiliki tipe
pertanian, teknik mesin, teknik sipil dll. Tipe ini minat yang bertolak belakang atau lemah dan medium
bekerja secara lebih praktis dan mengutamakan konsistensinya dengan bidang sosial seperti tipe
kekuatan fisik serta mekanik dibanding deskripsi teori minat realistik atau investigatif, agar mereka tetap
atau ilmu abstrak. Tipe ini lebih mementingkan uang, bisa menyesuaikan diri mereka di bidang pendidikan.
kekuatan dan status dibandingkan hubungan relasi
dengan orang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa PENUTUP
tipe realistic sangat lemah konsistensinya dengan tipe
Kesimpulan
sosial. Mahasiswa FIP UNJ yang memiliki tipe minat
Berdasarkan analisis data yang dilakukan
realistic hanya 4 orang atau sekitar 2 % saja.
dapat disimpulkan bahwa tipe minat mahasiswa
Oleh karena itu, mahasiswa FIP UNJ yang
FIP UNJ didominasi pada tipe minat enterprising.
dominan memiliki tipe enterprising dapat dikatakan
Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa FIP UNJ
masih sesuai berada di lingkungan Fakultas Ilmu
masih sesuai berada di lingkungan FIP yang berlatar
Pendidikan yang berlatar belakang lingkungan sosial
belakang lingkungan sosial dan lebih sesuai bagi orang
dan sesuai bagi orang yang memiliki kepribadian
yang memiliki tipe minat sosial, karena antara tipe
tipe sosial. Bila dijumlahkan antara mahasiswa yang
minat sosial dan enterprising memiliki kekonsistenan
memiliki tipe minat enterprising dan tipe minat sosial
hubungan yang berada di level tinggi
berjumlah 79 %. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
Saran
mahasiswa FIP UNJ masih memiliki kesesuaian atau
Saran yang dapat diberikan sehubungan
kongruen antara minat dan lingkungan tempat
dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama,
mereka mempelajari suatu ilmu yang akan menjadi
penelusuran tipe minat mahasiswa sebaiknya
bekal bagi karir mereka sebagai seorang pendidik.
dilakukan pada tahap awal penerimaan mahasiswa,
Hanya sedikit yang memiliki tipe realistic, yang berarti
agar pihak Universitas dan Fakultas bisa lebih
memiliki ketidaksesuaian antara minat mereka dengan
memetakan minat mahasiswa dan menyesuaikan
lingkungan mereka saat ini yaitu di FIP, mereka akan
tipe minat mahasiswa dengan lingkungan yang lebih
lebih sesuai bila berada di jurusan yang bernuansa
sesuai yaitu berada di FIP. Kedua, memaksimalkan
teknikal.
potensi mahasiswa yang banyak memiliki minat di
Implikasi
bidang enterprising dalam rangka mengembangkan
Penelitian sederhana ini menunjukkan bahwa
karakter enterprising di bidang pendidikan dalam
sebagian besar mahasiswa FIP UNJ mayoritas
kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.
memiliki tipe minat enterprising. Walaupun antara
tipe minat sosial dan tipe minat enterprising memiliki DAFTAR PUSTAKA
kekonsistenan pada level tinggi yang menunjukkan
keduanya dapat saling menyesuaikan diri bila berada Anastasi, A & Urbina, S. (2007). Tes psikologi Edisi
di lingkungan keduanya, sebaiknya tetap menjadi Ketujuh. Jakarta ; PT Indeks
perhatian bagi para pimpinan fakultas dan para dosen Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan
agar dapat memberikan kegiatan-kegiatan yang tidak praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
hanya fokus pada bidang pendidikan saja yang umum Echols, J & Shadily, H. (2000). Kamus Inggris Indonesia.
dilakukan para pendidik. Namun, perlu dipikirkan Jakarta : PT Gramedia
untuk memberikan kegiatan yang dapat mewadahi Hurlock, E.B (1978). Child development (6th ed). Toky:
minat mereka di bidang enterprising. Kegiatan- McGraw Hill. Kogakusha, LTD.
kegiatan tersebut sebaiknya dapat menjembatani Papalia. (2008). Human development; Bagian I s/d IV.
antara minat mereka di bidang enterprising dan Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
bidang pendidikan yang menjadi tujuan dari fakultas Sharf, R (1992). Applying career development theory to
ilmu pendidikan. Apalagi saat ini sedang marak counseling. California: Brooks/Cole publishing
dikembangkannya karakter kewirausahaan pada Company.

158 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 27 No.2 Oktober 2013


Pengukuran Minat Mahasiswa ...

Silvia, P. J. (2006). Exploring the personality of interest. tanggal 28 Februari 2012


New York: Oxford University Press. Hidi, S. (1990). Interest and its contribution as a mental
The Holland Model. Personality and work environment resource for learning. Review of educational
Guide. www.handwriting.com. Diakses pada research, vol.60 no.4.(winter, 1990). P.549-571.

Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 27 No. 2 Oktober 2013 159

Anda mungkin juga menyukai