Anda di halaman 1dari 7

Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang

Pendidikan|100
Contoh Karya Tulis Ilmiah ini sangat bagus dan menurut saya Karya Tulis Ilmiah ini akan
membantu anda dalam tugas anda langsung saja simak selengkapanya.Karya Tulis Ilmiah
Tentang Pendidikan

Menumbukan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni rupa

A.Pendahuluan

Menurut The Liang Gie (1994:28), Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih
sukses dalam studi. Penelitian- penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama
dari kegagalan studi para mahasiswa menunjukkan bahwa sebabnya ialah kekurangan minat.
Secara lebih terinci arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi ialah minat
melahirkan perhatian yang serta merta, minat memudahkan terciptanya konsentrasi, minat
mencegah gangguan perhatian dari luar, minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam
ingatan, dan minat memperkecil kebosanan studi dalam dirinya.

Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi yang
kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan
mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. S.C. Utami
Munandar (1985:11) menyatakan bahwa minat dapat juga menjadi kekuatan motivasi. Prestasi
seseorang selalu dipengaruhi macam dan intensitas minatnya. Minat menimbulkan kepuasan.
Seorang anak cenderung untuk mengulang-ulang tindakan-tindakan yang didasari oleh minat dan
minat ini dapat bertahan selama hidupnya.

Dengan demikian, minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan
belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses
belajar mengajar di sekolah. Namun dalam prakteknya tidak sedikit guru Seni Budaya (Kesenian)
menemukan kendala di dalam kelas, karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran Seni
Budaya khususnya seni rupa. Jika hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan
mengalami hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pengalaman penulis, pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang bergairah
dalam mengikuti pelajaran. Hanya sebagian kecil saja siswa yang bisa memahami dan
mengerjakan tugas dengan semangat. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas yang diberikan
dengan perasaan terpaksa atau takut. Hal ini menyebabkan tugas yang diberikan hasilnya kurang
memuaskan sehingga terkesan asal jadi. Jika mereka ditanya, alasannya mereka tidak
mempunyai bakat di bidang seni atau tidak punya bakat menggambar. Dengan kondisi seperti ini,
guru perlu mencari upaya bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa terutama dalam
pembelajaran Seni Rupa.
B.Konsep Minat Belajar

Pengertian minat

Minat sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang datang dari
dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. The Liang Gie (1994:28) mengungkapkan
bahwa minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan suatu kegiatan karena
menyadari pentingnya kegiatan itu. Menurut Slameto (dalam Djaali 2006:121) minat adalah rasa
lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Sedangkan menurut Crow and Crow (dalam Djaali 2006:121) mengatakan bahwa minat
berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan
dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
rasa suka atau tertarik terhadap suatu hal atau aktivitas seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu kegiatan. Minat dapat juga dikatakan sebagai suatu keinginan atau kemauan
yang merupakan dorongan seseorang untuk melakukan suatu hal atau aktivitas tanpa adanya
paksaan dari luar dirinya. Minat bisa juga diartikan sebagai kecenderungan jiwa yang relative
menetap
kepada diri seseorang dan biasanya disertai dengan perasaan senang. Jadi minat dapat
diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal
dari pada hal lainnya melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir
seperti bakat,melainkan diperoleh kemudian.

Pengertian Belajar

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar, pada umumnya mereka
memberikan penekanan pada unsur perubahan dan pengalaman. Menurut Witherington (dalam
Sukmadinata 2007:155) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian,
yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Crow and Crow (dalam Sukmadinata 2007:155)
mengemukakan bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap
baru. Sedangkan menurut Hilgar (1962:252) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses di
mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi.

Berdasarkan penekanan unsur pengalaman tentang definisi belajar dikemukakan para ahli, antara
lain menurut Di Vesta and Thompson (1970:112) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Gage and Berliner (1970:256)
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena
pengalaman. Sedangkan menurut Hilgard (1983:630), mengemukakan bahwa belajar dapat
dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang brelatif permanen yang terjadi karena pengalaman.

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan mengenai pengertian minat dan pengertian
belajar, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang
menampakkan diri dalam beberapa gejala,seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk
melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari
pengetahuan dan pengalaman. Dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka,
ketertarikan seseorang (siswa) terhadap aktivitas belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan,
partisipasi, dan keaktifan dalam belajar serta menyadari pentingnya kegiatan itu. Selanjutnya
terjadi perubahan dalam diri siswa yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan,
kecakapan, dan pengalaman belajar. Minat siswa untuk belajar mempunyai pengaruh yang besar
terhadap keberhasilan belajar, karena minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan
derajat keaktifan siswa, bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Oleh
karena itu, untuk mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru hendaknya berusaha
bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.
Minat belajar sangat mendukung dan mempengaruhi pelaksanan proses belajar mengajar di
sekolah yang akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan pembelajaran.

C.Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

Minat belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut bersumber pada dirinya dan luar
dirinya atau lingkungannya antara lain sebagai berikut :
1. Faktor dalam diri siswa, yang terdiri dari :

a. Aspek jasmaniah, mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu siswa.
Kondisi fisik yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi minat
belajar. Namun jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik terutama indera penglihatan dan
pendengaran, otomatis dapat menyebabkan berkurangnya minat belajar pada dirinya.
b. Aspek Psikologis (kejiwaan), menurut Sardiman (1994:44) faktor psikologis meliputi
perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat,dan motif. Pada pembahasan
berikut tidak semua faktor psikologis yang dibahas, tetapi hanya sebagian saja yang sangat
berhubungan dengan minat belajar.

Perhatian merupakan pemusatan energi psikologi yang tertuju kepada suatu objek pelajaran atau
kesadaran yang menyertai aktivitas belajar. Tanpa adanya perhatian dalam aktivitas belajar akan
berdampak terhadap kurangnya penguasaan materi pelajaran, sehingga hasil yang dicapai dalam
belajar kurang memuaskan. Kurangnya perhatian terhadap materi yang dipelajari juga
mengakibatkan kurangnya minat belajar pada diri siswa.

Ingatan, secara teoritis akan berfugsi untuk mencamkan atau menerima kesan-kesan dari luar,
menyimpan kesan, dan memproduksi kesan. Oleh karena itu ingatan merupakan kecakapan
untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan di dalam belajar. Siswa yang
mempunyai daya ingat yang kurang sangat berpengaruh terhadap minatnya untuk belajar.

Bakat adalah kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih
agar dapat terwujud. Hal ini dekat dengan persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental
yang melahirkan kemampuan untuk memahami sesuatu. Bakat yang dimiliki seseorang akan
menunjang keberhasilannya dalam belajar. Jika seseorang tidak mempunyai bakat, akan
berpengaruh terhadap minatnya dalam belajar. Pada pembelajaran seni rupa, banyak ditemukan
anak yang kurang berminat untuk belajar karena tidak berbakat. Oleh karena itu bakat
berpengaruh terhadap minat belajar.

2.Faktor dari luar siswa, meliputi :


a. Keluarga, meliputi hubungan antar keluarga, suasana lingkungan rumah, dan keadaan ekonomi
keluarga.
b. Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber
belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya, guru-gurunya dan staf
sekolahserta berbagai kegiatan kokurikuler.
c. Lingkungan masyarakat, meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam
masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor-faktor dari diri siswa dan dar luar siswa saling
berkaitan dalam menumbuhkan minat belajar. Jika faktor-faktor tersebut tidak mendukung
mengakibatkan kurang atau hilangnya minat belajar siswa. Kurang atau hilangnya minat belajar
siswa disebabkan oleh banyak hal yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pencapaian
hasil belajar. Menurut JT. Loekmono (1985:97), faktor-faktor yang menyebabkan kurang atau
hilangnya minat belajar sisbwa adalah sebagai berikut :

1. Kelainan jasmaniah pada mata, telinga, kelenjar-kelenjar, yang sangat mempersukar anak
di dalam mengikuti pelajaran atau menjalankan tugas di kelas.
2. Pelajaran di kelas kurang merangsang anak. Tingkat kemampuan anak jauh di atas yang
diminta di dalam mengikuti pelajaran di kelas, akibatnya anak merasa bosan.
3. Ada masalah atau kesukaran kejiwaan yang menyebabkan dia mundur atau lari dari
kenyataan. Dalam hal ini anak akan menunjukkan gejala yang sama dimana-mana, yaitu
tidak menunjukkan minat atau memberi perhatian kepada segala sesuatu di luar kelas.
4. Perhatian utama dari anak dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan di luar kelas, seperti :
olah raga, kegiatan di dalam kelas, bekerja yang membutuhkan keterampilan mekanis,
atau melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan uang.
5. Sikapnya yang seakan-akan tidak mempunyai perhatian atau minat ini sebenarnya hanya
suatu sikap pura-pura. Keadaan yang sebenarnya ialah bahwa ia ingin memberi kesan
demikian, supaya orang dapat menerima kenyataan bahwa ia tidak berkompetisi/atau
tidak mampu berkompetisi dengan orang lain, yang dipandangnya jauh lebih mampu dari
ia sendiri.
6. Ada konflik pribadi dengan guru, atau dengan orang tua. Dengan menunjukkan sikap ini
sebenarnya ia hendak menunjukkan sikap melawan mereka; jadi sikap ini merupakan satu
jenis senjata untuk melawan.

D.Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar

Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan
minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah
ada. Menurut Tanner and Tanner (1975) menyarankan agar para pengajar berusaha membentuk
minat-minat baru pada siswa. Hal ini bisa dicapai melalui jalan memberi informasi pada siswa
tentang bahan yang akan dismpaikan dengan menghubungkan bahan pelajaran yang lalu,
kemudian diuraikan kegunaannya di masa yang akan datang. Roijakters (1980) berpendapat
bahwa hal ini biasa dicapai dengan cara menghubungkan bahan pelajaran dengan berita-berita
yang sensasional, yang sudah diketahui siswa.

Harry Kitson (dalam The Liang gie 1995:130) mengemukakan bahwa ada dua kaidah tentang
minat (the laws of interest), yang berbunyi :

1. Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan memperoleh


keterangan tentang hal itu
2. Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, lakukan kegiatan yang
menyangkut hal itu.

Minat belajar akan tumbuh apabila kita berusaha mencari berbagai keterangan selengkap
mungkin mengenai mata pelajaran itu, umpamanya arti penting atau pesonanya dan segi-segi
lainnya yang mungkin menarik. Keterangan itu dapat diperoleh dari buku pegangan. ensiklopedi,
guru dan siswa senior yang tertarik atau berminat pada mata pelajaran itu. Disamping itu perlu
dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran itu, misalanya pada mata pelajaran
seni rupa usahakan mengikuti apa yang harus dilakukan apakah dengan menggambar atau
melukis. Dengan langkah-langkah itu minat siswa terhadap mata pelajaran itu akan tumbuh.
JT. Loekmono (1985:98), mengemukakan bahwa cara-cara untuk menumbuhkan minat belajar
pada diri siswa adalah sebagai berikut :

1. Periksalah kondisi jasmani anak, untuk mengetahui apakah segi ini yang menjadi sebab.
2. Gunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat
merangsang anak untuk belajar
3. Menolong anak memperoleh kondisi kesehatan mental yang lebih baik.
4. Cek pada orang atau guru-guru lain , apakah sikap dan tingkah laku tersebut hanya
terdapat pada pelajaran saudara atau juga ditunjukkan di kelas lain ketika diajar oleh
guru-guru lain.
5. Mungkin lingkungan rumah anak kurang mementingkan sekolah dan belajar. Dalam hal
ini orang-orang di rumah perlu diyakinkan akan pentingnya belajar bagi anak.
6. Cobalah menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak, atau tergerak
minatnya. Apabila minatnya tergerak, maka minat tersebut dapat dialihkan kepada
kegiatan-kegiatan lain di sekolah.

Pendapat lain yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan atau meningkatkan minat belajar,
dikemukakan oleh Crow and Crow (dalam The Liang Gie 1995:132) yang menyatakan bahwa
untuk mendukung tumbuhnya minat belajar yang besar, perlu dibangun oleh motif-motif tertentu
dalam batin seseorang siswa. Ada lima motif penting yang dapat mendorong siswa untuk
melakukan studi sebaik-baiknya, yaitu :

1. Suatu hasrat keras untuk mendapatkan angka-angka yang lebih baik dalam sekolah.
2. Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
3. Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4. Hasrat untuk menerima pujian dari orang tua, guru, atau teman.
5. Cita-cita untuk sukses di masa depan dalam suatu bidang khusus.
Disamping itu penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat
menumbuhkan minat belajar siswa. Hal ini sebagai mana yang dikatakan oleh Hamalik (dalam
Arsyad Azhar 2007:15) yang mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat dipahami bahwa banyak sekali faktor
yang dapat menumbuhkan atau membangkitkan minat belajar bagi siswa. Tinggal bagaimana
upaya yang harus kita lakukan sebagai seorang guru dalam memecahkan masalah ini, sehingga
siswa terbantu untuk menemukan minatnya dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang memiliki
karakter yang berbeda-beda memerlukan penanganan yang berbeda pula, termasuk dalam hal
menumbuhkan minat belajarnya. Dengan adanya upaya dari guru dan pihak lain dalam
menumbuhkan minat belajar bagi siswa, diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
akhirnya tertuju pada keberhasilan belajar siswa.

E.Penutup

Minat belajar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.
Untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa, terlebih dahulu kita harus memperhatikan
apa yang menjadi latar belakang yang menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya minat
belajar. Setelah itu baru kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan untuk
menumbuhkan minat belajar pada diri siswa. Dengan demikian upaya untuk menumbuhkan
minat belajar sesuai dengan sasarannya.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat kita tarik beberapa kesimpulan yang
berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat belajar pada peserta didik. Pertama, pahami dan
kenali terlebih dahulu kondisi fisik dan psikologis siswa. Kedua, gunakan teknik dan metode
yang bervariasi dalam penyajian materi pembelajaran. Ketiga, penggunaan media pembelajaran
hendaknya dapat merangsang siswa untuk tertarik ikuti serta dalam pembelajaran. Keempat,
pahami kondisi lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah sehingga kita dapat mencari jalan
keluar dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

Rujukan

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Munandar, S.C. Utami. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah:
Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sardiman, AM.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman bagi Guru dan
Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Djaali, H. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberty.
Loekmono,JT. 1985. Bimbingan bagi Anak Remaja yang bermasalah. Jakarta: CV. Rajawali.

Jadilah orang pertama yang menyukai tulisan ini


Apakah anda menyukai tulisan ini ?

Suka tulisan ini

Anda mungkin juga menyukai