Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN
IV.1. HASIL
A.

HERBARIUM

B.

SIMPLISIA

IV.2 PEMBAHASAN
A.

HERBARIUM
Pada praktek kerja lapangan ini kita bertujuan untuk mengambil
tanaman untuk di jadikann herbarium. Pertama perlu diperhatikan kelengkapan
organ tubuhnya, pengawetan dan penyimpanannya. Harus memperhatikan pula
kelestarian tanaman tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan tanaman.
Salah satunya dengan cara pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan
terhadap objek tumbuhan. Pengawetan dapat dengan cara basah ataupun
kering. Cara dan bahan pengawetnya bervariasi, tergantung sifat objeknya.
Organ tumbuhan yang berdaging seperti buah, biasanya dilakukan dengan
17

18

awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan akarnya, umumnya dengan
awetan kering berupa herbarium (Suyitno, 2004).
Setelah tanaman X di dapatkan selanjutnya yang dilakukan adalah
membersihkan tanaman X dengan air terlebih dahulu, setelahnya membasuh
tanaman tersebut dengan alkohol agar nanntinya tidak di tumbuhi jamur.
Selanjutnya meletakkan tanaman X tersebut di tumpukan koran. Tanaman yang
di letakkan di atas koran harus di tempel menggunakan kertas dan isolasi,
diupayakan isolasi tidak merusak bagian taman tersebut, sehingganya
disarankan menggunakan isolasi kecil dan dilapisi dengan kertas kecil.
Selanjutnya setelah penempelan selesai, diberikan lagi koran di atas tanaman X
tersebut dan kemudian di pres dengan menggunakan sasak. Agar kedap udara
sasak tersebut di rekatkan dengan lakban hitam dan ujung ujung sasak di ikat
dengan tali. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaikanya di keringkan
dalam jangka waktu dua minggu, pada suhu kamar (Ramadhanil. 2003).
B.

SIMPLISIA
Pada Praktek Kerja Lapangan kali ini bertujuan untuk mencari sampel
yang bisa di jadikan sebagai simplisia. Untuk simplisia yang akan kami buat
kali ini adalah simplisia serbuk yang diambil dari bagian daun dan herba
tumbuhan. Sampel yang kami ambil kali ini yang pertama adalah jarak ulung
bagian yang diambil adalah daun, bandotan bagian yang diambil adalah batang
dan manggis bagian yang diambil adalah korteks
Adapun

proses atau cara pembuatan simplisia itu sendiri adalah

dimulai dari pemilihan bahan baku, sebelum diolah sampel harus dipilih sebaik
mungkin untuk daun diusahakan agar diambil pada saat proses fotosintesis
berlangsung yaitu pada pukul 8-11 pagi, karena pada saat itu tumbuhan
memproduksi makanan dalam jumlah yang sangat besar sehingga sangat baik
untuk dijadikan simplisia dan untuk herba diambil pada saat sebelum tanaman
berbunga (Gunawan, 2004).
Langkah selanjutnya adalah sortasi basah, sampel yang sudah diambil
disortasi basah dengan gunting tujuannya untuk memisahkan sampel yang

19

masih bisa digunakan untuk dibuat simplisia dengan yang tidak bisa
digunakan, yang tidak digunakan bisa langsung dibuang. Kemudian, sampel
dicuci untuk membersihkan sampel dari kotoran yang menempel saat
pengambilan misalnya pasir, tanah, dan lain-lain. Pencucian lebih baik pada air
yang mengalir agar kotoran bisa dengan mudah ikut mengalir, alternatif lain
apabila tidak ada air yang mengalir, bisa juga menggunakan wadah besar yang
berisi air dan air tersebut sering diganti untuk menghindari kotoran mengendap
dalam wadah tersebut (Gunawan, 2004).
Selanjutnya, sampel dirajang atau dipotong-potong kecil tujuannya
untuk memperluas permukaan sampel agar lebih mudah kering saat proses
pengeringan. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses pengeringan yang
bertujuan untuk menurunkan kadar air sehingga sampel tersebut tidak mudah
ditumbuhi bakteri atau mikroba, menghilangkan aktifitas enzim yang bisa
menguraikan kandungan zat aktif lebih lanjut dan memudahkan dalam proses
selanjutnya misalnya disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Setelah kering, sampel disortasi kering yaitu dengan memilih sampel
yang tidak rusak akibat proses pengeringan, sampel yang masih baik diambi
luntuk proses selanjutnya. Proses ini dilakukan pada masing-masing sampel.
Simplisia yang sudah jadi, kemudian masing-masing simplisia
diproses lagi untuk dibuat serbuk.Untuk serbuk, daun kemiri, korteks batang
manggis, dan batang pecut kuda diblender sampai halus, selanjutnya diayak
dengan pengayak, langkah ini diulang beberapa kali agar memperoleh serbuk
yang halus dan lebih mudah untuk diamati. Setelah itu, serbuk dimasukkan
dalam wadah dan diberi etiket.

Anda mungkin juga menyukai