Sistem terdispersi terdiri dari partikel kecil yang dikenal sebagai fase
terdispers, terdistribusi ke seluruh medium kontinu atau medium
disperse.
Keadaan koloid adalah suatu keadaan antara larutan dan suspensi.
Partikel-partikel koloid terdispersi (tersebar) dalam medium
pendispersinya.
Zat terdispersi maupun medium pendispersi koloid dapat berupa zat
padat, cair, atau gas.
Terdapat 8 tipe system koloid, yaitu busa (gas dalam cair), busa padat
(gas dalam padat), aerosol padat (cair dalam gas), emulsi (cair dalam
cair), emulsi padat (cair dalam padat), aerosol padat (padat dalam gas),
sol (padat dalam cair), dan sol padat (padat dalam padat).
PENGGOLANGAN SISTEM TERDISPERS
Berdasarkan ukuran diameter partikel terdispersi
Sistem Dispersi digolongkan menjadi :
• Sistem Dispersi Molekuler
• Sistem Dispersi Koloid
• Sistem Dispersi Kasar
Klasifikasi sistem disperse berdasarkan ukuran partikel
Golongan Ukuran Sifat Contoh
Dispersi Molekuler <1,0 nm Partikel tidak terlihat dlm mikroskop electron, Molekul2
dpt melewati ultrafiltrasi & membrane oksigen, ion2
semipermiabel, mengalami difusi cepat gluksa
Dispersi Koloid 0,5 μ m – 1,0 nm Partikel tidak terlihat dg mikroskop biasa Sol perak
walaupun partikel tsb dapat dideteksi dg koloidal,
ultramikroskop, terlihat dg mikroskop electron, polimer2
dpt melewati kertas saring tapi tidak dpt alam&sintetik
melewati membrane semipermiabel, difusi
berlangsung sangat lambat
Dispersi Kasar >0,5 μm Partilek terlihat dibawah mikroskop, tidak Suspensi, emulsi
dapat melewati kertas saring normal atau tidak
dpt mengalami dialisis melalui membrane
semipermiabel, partikel tidak dpt mengalami
difusi
Ukuran dan Bentuk Partikel Koloid
• ukuran koloid mempunyai luas permukaan yg sangat besar
dibandingkan dg luas permukaan partikel2 yg lebih besar dg
volume yg sama
• Luas permukaan yg besar dr dispersi koloid mangakibatkan
sifat-sifat unik contohnya :
Platina efektif sebagai katalis hanya bila dlm bentuk koloid
platina hitam karena katalis bekerja dengan mengadsorpsi
rektan pada permukaannya oleh karena itu aktifitas sbg
katalis berhubungan dengan luas permukaan spesifiknya.
• Warna dispersi koloid berhubungan dengan ukuran partikel yg
ada, misalnya :
a. Emas dalam bentuk sol emas akan berwarna merah, tapi bila
ukuranya meningkat akan menjadi dispersi yg berwarna biru
b. Antimon dan arsen trisulfida berubah warnanya dari merah
menjadi kuning jika ukuran partikel berkurang
Bentuk koloid
• Bulat/bola
• Elips
• Lempengan
• Batang
• Bercabang spt akar
• Bentuk berbeda berbeda sifat alirnya,
sedimentasi, tekanan osmotis
Ukuran dan Bentuk Partikel Koloid
1. Koloid Liofilik
2. Koloid liofobik
3. Koloid asosiasi/amfifil
Koloid Liofilik
Molekul fase disperse Bagian hidrofilik dan Jika ada, terjadi sedikit
mengalami solvasi, yakni liofilik dari molekul interaksi (solvasi) antara
molekul2 tersebut mengalami solvasi,, partikel2 dan medium
bergabung molekul2 yg bergantung pada apakah dispersi
membentuk medium medium disperse air atau
dispersi bukan air
liofilik amfifilik liofobik
Molekul2 menyebar secara spontan Agregat koloid terbentuk secara Bahan tidak menyebar secara
membentuk larutan koloid spontan bila konsentrasi amfifil spontan, oleh karena itu harus
melebihi konsentrasi misel kritis digunakan prosedur khusus untuk
(kmk) menghasilkan disperse koloid
Viskositas dr medium disperse Agregat koloid terbentuk secara Viskositas medium disperse tidak
biasanya bertambah cepat dg spontan bila konsentrasi amfifil banyak meningkat dg adanya
adanya fase disperse. Pada melebihi konsentrasi misel kritis partikel2 koloid liofobik yg
konsentrasi yg cukup tinggi, sol (kmk) cenderung untuk tidak mengalami
dapat menjadi gel. Viskositas & solvasi dan simetris
terbentuknya gel ada hubunganya
dg efek solvasi&bentuk molekul yg
biasanya sangat tidak simetris
Pada umumnya disperse stabil dg Viskositas sistem miningkat dg Diapersi iofobik tidak stabil dg
adanya elektrolit. Mereka mungkin meningkatnya konsentrasi amfifil, adanya elektrolit walaupun dlm
diendapkan pd konsentrasi tinggi serta jumlah misel meningkat dan konsentrasi yg sagat kecil. Ini
dari elektrolit yg sangat mudah menjadi tidak simetris disebabkan oleh netralisasi muatan
larut. Efek ini disebabkan pada partikel2. Koloid liofilik
memakai suatu efek pelindung
Sifat Optik Koloid
6ηrN 3Mv
• M : BM partikel koloid
• V : vol spesifik parsial ( cm3/g )
Tekanan Osmosis
μ : c . R .T
μ : Cg . R . T
M
V = d2g ( ρ1 – ρ2 ) ω2x
18η
• ω : kecepatan sudut
• x : jarak partikel dr pusat rotasi
• Untuk merubah kecepatan rpm :
η relatif : η : 1 + 2,5 Ø
ηo Ø : fraksi Volume
Ø : vol partikel koloid
η spesifik : η – 1 : 2,5 Ø vol total
ηo
η intrinsik : ηspec : 2,5 Ø
Sifat Listrik Koloid