Anda di halaman 1dari 14

VAKSIN DAN IMUNOSERA

Yeni Farida, S.Farm., M.Sc., Apt


Istilah-istilah dalam imunologi
 Antigen: suatu molekul
asing yang memicu respon
limfosit (contoh : virus,
bacteria, fungus, protozoa,
parasitic worms)
 Antibodies:
immunoglobulin yang akan
mengikat antigen,
diproduksi oleh B cells
 Antigen receptors:
receptor untuk antigen
yang terdapat pada
plasma membrane B dan T
cells
ANTIGEN
Sistem Imun
Innate/non-specific Adaptive/specific

 Innate immune system  sistem imun yang dimiliki


sejak lahir, mencegah masuknya mikroorganisme
asing, bersifat tidak spesifik
 Adaptive (acquired/specific) immune system 
perlu mengadaptasi diri terhadap benda asing yang
baru pertama kali dijumpai, spesifik terhadap
benda/mikroorg tertentu
Immunitas
 Immunitas aktif alami : imunitas yang
diperoleh setelah sembuh dari suatu
penyakit
 Immunitas aktif artificial: immunisasi dan
vaksinasi  menghasilkan suatu respon
primer
 Immunitas pasif : transfer immunitas dari
suatu individu ke orang lain
• natural: mother to fetus;
breast milk
• artificial: rabies antibodies
RESPON TUBUH TERHADAP ANTIGEN
Immunoserum
 Sediaan cair atau kering beku mengandung
immunoglobulin khas yang diperoleh dengan
pemurnian serum hewan yang dikebalkan.
 Khas  berkhasiat melawan toksin yang diperoleh
dari bisa ular, virus, atau antigen lain yang sama
dengan pembuatan.
 Hewan dikebalkan dengan penyuntikan toksin atau
toksoida (toksin dilemahkan dengan penambahan
formaldehid)
Pengemasan, Penyimpanan
 Boleh ditambahkan zat pengawet khususnya sediaan dosis ganda
 Rekonstitusi dilakukan saat akan digunakan
 Pada pengemasan penandaan jelas terkait :
- Nama
- Jumlah minimum unit per ml
- Dosis
- Bahan tambahan
- Nama spesies sumber
- kadaluwarsa (max 3 tahun)
- Volume rekonstitusi untuk sediaan serbuk
- Kondisi penyimpanan
 Disimpan dalam kemasan asli pada tempat gelap, kering, suhu dingin.
Macam-Macam Imunoserum (FI III)
 Immunoserum Antidipteri (Antidiphtericum)
 Immunoserum Antirabies (Antirabieicum)
 Immunoserum Antitetanus (Antitetanicum)
 Immunoserum Antibisa ular (Antiveninum
polyvalente)
VAKSIN
 Sediaan yang mengandung antigen.
 Antigen : kuman mati, kuman inaktif, kuman hiudp
yang dilumpuhkan virulensinya
 Vaksin memberikan kekebalan aktif dan khas
terhadap infeksi kuman atau toksinnya.
 Vaksin dibuat dari bakteri,riketsia, virus atau toksin
dengan cara sesuai dan bebas cemaran.
 Vaksin harus memenuhi uji sterilitas
 Vaksin cair disimpan pada suhu 2-10˚C dan tidak
boleh sampai beku
 Vaksin kering disimpan pada suhu < 20 ˚C dan
terlindung cahaya.
 Pada kemasan harus tertera jumlah vaksin, dosis
dan kadaluwarsa.
Macam-macam Vaksin
 Vaksin Bakteri
- Suspensi berwarna putih atau agak berwarna
- Bakteri dibiakan pada medium padat atau cair dan dipanen
dengan NaCl atau zat pembawa lain yang cocok.
 Vaksin Virus dan Riketsia
- Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning
- Diperoleh dari jaringan atau darah hewan yang terinfeksi
- Kuman dimatikan atau dilumpuhkan
 Vaksin Campur
- Campuran 2 vaksin tunggal atau lebih
- Cairan jenuh atau suspensi
- Berwarna putih dalam cairan tidak berwarna atau agak berwarna.
Vaksin dalam FI III
 Vaccinum Cholerae
 Vaccinum Diptheriae Pertussis et Tetani adsorbatum
(DPT)
 Vaccinum Poliomyelitidis
 Vaccinum Rabieicum
 Vaccinum Typhoidi
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai