“EVALUASI GRANUL”
Dosen Pembimbing:
YULYUSWARNI, S.Si.,Apt., M.Kes.
Disusun Oleh:
NISRINA ARIESA SALSABILA
1748401034
D3-FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2019
EVALUASI GRANUL
Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil umumnya
berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih besar. Evaluasi
granul ini bertujuan untuk memperoleh massa granul yang mempunyai
karakteristik baik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan literatursupaya dapat
dikempa untuk pembuatan tablet. Evaluasi granul meliputi uji waktu air, persen
kompresibilitas, sudut istirahat, uji kadar lembab, dan granulometri.
Alat yang digunakan untuk melakukan metode uji waktu alir adalah
dengan metode corong seperti pada gambar berikut. Dalam gambar tersebut,
corong dipasangkan pada statif yang ditempatkan dengan ketinggian tertentu.
Untuk melakukan uji waktu air menggunakan alat yang dikatakan sebagai
metode corong dilakukan dengan cara adalah berikut:
Timbang 100 gram granul yang sudah ditambahkan komponen luar
(granulasi basah) atau massa cetak (cetak langsung).
Masukkan kedalam corong dengan ukuran tertentu yang bagian bawahnya
(yaitu kran) tertutup.
Siapkan stopwatch. Alat dijalankan dengan membuka kran, kemudian
catat waktu yang diperlukan seluruh granul untuk melalui corong tersebut
dengan menggunakan stopwatch tersebut.
Waktu alir granul yang baik adalah jika waktu yang diperlukan kurang
lebih atau sama dengan 10 detik untuk 100 gram granul. Dengan demikian
kecepatan alir yang baik adalah tidak lebih besar dari 10 gram/detik.
b) Metode Sudut Istirahat
Sudut istirahat yaitu sudut tetap yang terjadi antara timbunan
partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Bentuk granul yang
bulat dengan jumlah fines sedikit menyebabkan gaya gesek antar partikel
kecil, sehingga timbunan kerucut yang lebih datar, maka sudutnya
semakin kecil. Bahan pengikat berperan pada pembentukan massa granul
yang baik. Semakin tinggi kadar bahan pengikat pada formula semakin
kecil sudut diam yang diperoleh (Lachman, L,dkk,1994:684-685).
Untuk melakukan uji waktu air menggunakan alat yang dikatakan sebagai
metode sudut istirahat dilakukan dengan cara adalah berikut:
Ditimbang 30 gram granul
Dimasukkan dalam corong yang bagian bawahnya ditutup.
Kemudian tutup dibuka dan dibiarkan granul mengalir seluruhnya dari
corong dimana granul ditampung menggunakan kertas grafik.
Lalu diukur diameter dasar granul dan tinggi kerucut yang terbentuk
dengan penggaris. Kemudian diukur sudut istirahatnya dengan rumus :
h
tan α =r
Keterangan:
α = sudut istirahat
h = tinggi tumpukan granul
r = jari-jari
Tabel 3. Hubungan Sudut Istirahat dengan Sifat Aliran (Aulton, 1988)
Untuk melakukan uji kadar lembab terhadap granul (granulasi basah) dapat
juga dilakukan menggunakan alat yang bernama Moisture Analyzer.
Melakukan uji kadar lembab terhadap granul dengan menggunakan alat ini
ternyata pengukuran kelembabannya memiliki keuntungan dibandingkan
menggunakan metoda pemanasan dengan oven. Keuntungan yang dimaksud
diantaranya adalah:
Waktu pengukuran lebih cepat.
Cara penggunaan alat lebih mudah.
Dapat mengurangi kesalahan pada penimbangan granul, karena pada
alat ini dapat terbaca berat dari sampel.
Adapun cara melakukan uji kadar lembab menggunakan alat ini adalah
sebagai berikut:
1. Sambung kabel listrik dan hidupkan alat dengan menekan tombol power.
2. Tunggu selama 30 menit sebelum memulai pengujian.
3. Atur parameter dengan cara:
a) Pilih "PRG" dengan menekan tombol panah, kemudian tekan enter.
b) Atur suhu pemanasan dengan menekan tombol panah kemudian
tekan enter.
c) Atur waktu pengujian menjadi "O" (Mode automatis).
d) Pilih tampilan hasil pengujian menjadi %M dengan menekan panah
kemudian tekan enter.
e) Pilih start parameter meniadi F.kemudian tekan enter
f) Pilih 0.0 kemudian tekan enter
g) Tekan dan tahan enter lebih dari 2 detik.
4. Ukur sampel dengan cara:
a) Buka tutup alat, masukkan wadah aluminium.
b) Pilih "TAR" kemudian tekan enter.
c) Masukkan sampel yang akan di uji (5 gram), ratakan di atas wadah
aluminium
d) Tutup alat kemudian tekan enter.
e) Pada akhir pengujian catat kadar lembab sampel.
3. Persen Kompresibilitas
Kerapatan granul dapat mempengaruhi kompresibilitas, porositas tablet,
kelarutan, dan sifat-sifat lainnya. Beban kompresi yang tinggi sebaiknya
mempunyai potensi untuk meningkatkan disintegrasi tablet dan waktu melarut
obat. Walaupun tabletnya segera hancur, makin keras, dan makin rapat granul
akan melarut lebih lambat. Makin keras dan rapat granul itu akan makin kurang
regas (Lachman, dkk. 1994). Kerapatan adalah ukuran yang digunakan untuk
menyatakan segumpalan partikel atau granul. Volume gumpalan dapat ditentukan
dengan alat seperti gelas ukur yang ditancapkan di atas alat pengetuk mekanik
yang mempunyai cara pemotong yang berputar. Sejumlah berat tertentu
ditambahkan hat-hati ke dalam silinder dengan bantuan corong. Volume awal
dicatat, kemudian di ketuk-ketuk sampai tidak terjadi lagi pengurangan vol ume.
Harus digunakan sejumlah ketukan yang cukup menjamin hasil pengulangan yang
sama dari bahan yang ingin diperiksa. Dari kerapatan bulk dapat diperoleh persen
kompresibilitas di bawah ini:
V 0−V 1
% Kompresibilitaş = x 100%
V1
Keterangan :
V0 = Volume awal granul
V1 = Volume granul setelah diketukkan
4. Granulometri
Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul
(penyebaran ukuran granul. Dalam melakukan analisis granulometri
digunakan susunan pengayak atau mesh dengan berbagai ukuran. Mesh
terbesar diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun pengayak dengan
mesh yang makin kecil. Tujuan granulometri adalah untuk melihat
keseragaman dari ukuran granul. Diharapkan ukuran granul tidak terlalu
berbeda. Granulometri berhubungan dengan sifat aliran granul.