perifer sentral
Sumsum tulang
Otonom Somatik Otak
belakang
Simpatik Parasimpatik
Obat SSP
Anestesik antidepresan
Turunan
Turunan barbiturat
benzodiazepin
Sedatif hipnotik
Zolpidem kloralhidrat
Benzodiazepin
Penghambatan impuls saraf oleh
benzodiazepin
Turunan benzodiazepin
• Diazepam
• Chlordiazepoxide
• Lorazepam
• Alprazolam
• Nitrazepam
Metabolit aktif diazepam
Sediaan diazepam
Sediaan alprazolam dll
Turunan barbiturat
General anesthetic
Intravenous
Anesthetic anestethic
Local anesthetic
Anestetik inhalasi
• Selama 30 th sejak tahun
1956, halotan digunakan
sebagai standar anestetik.
Kekurangan dari obat ini
adalah: onset lambat jika
dibanding anestetik iv,
recovery lama,
hepatotoksik.
• Selanjutnya muncul
generasi-generasi
berikutnya. Akan tetapi
resiko hepatotoksik tetap
ada.
• Generasi terbaru adalah
sevoflurane.
ANESTETIK INHALASI
Traditional monoanesthesia
vs modern balanced anesthesia
Anestesi intravena
Obat Induksi dan recovery Reseptor
Etomidat Onset cepat, recovery relatif
cepat
Ketamin Onset, recovery relatif cepat NMDA
Midazolam Onset, recovery lambat GABA
Propofol Onset, recovery cepat
Tiopental Onset, recovery cepat GABA
Fentanil Onset, recovery lambat Opioid
ANESTESI IV
anestesi
Antidepresan & antipsikotik
Depresi endogen
Normal mood Maniac
(Melancholia)
Insomnia
Nafsu makan turun Overconfidence
Konstipasi Aktiv berlebihan
Palpitasi Kemampuan berfikir
Hilangnya libido logis turun
Impotensi Perilaku aneh
Hipotesis amina
• Pada tahun 1950an reserpin digunakan
sebagai agen antihipertensi
• Akan tetapi muncul efek samping depresi
pada pasien.
• Beberapa tahun kemudian diketahui
bahwa reserpin ternyata menghambat
ketersediaan serotonin dan Noradrenalin
pada vesikel presinaptik.
• Mendasari eksplorasi obat antidepresan
Target aksi antidepresan
• Thymoleptic:
mengembalikan mood
yang depresi.
• Thymeretic:
aktivasi psikomotor
Kelompok obat antidepresan
Monoamin Tricyclic
oksidase antidepressant
inhibitor (MAOI) (TCA )
Antidepresan
Selective serotonine
reuptake inhibitor
(SSRI)
TCA
• Generasi 1: bersifat tidak selektif, mengeblok
reuptake serotonin dan NE, memiliki aksi
sedatif dan antimuskarinik. Contohnya adalah
amitriptilin.
• Generasi 2: bersifat tidak selektif, mengeblok
reuptake serotonin dan NE, memiliki aksi
sedatif dan antimuskarinik lebih rendah
daripada generasi 1. diketahui juga mengeblok
pada dopamin. Contohnya adalah amoxapin.
• Generasi 3: inhibitor poten pada serotonin
reuptake, inhibitor lemah pada transport NE.
contohnya venlafaxine.
MAOI
MAO
MAO A MAO B
NE serotonin dopamin
perifer sentral
Otonom Somatik
Simpatik Parasimpatik
Sistem saraf otonom:
• Bekerja tanpa pengaruh sistem
saraf pusat: otak/ sumsum tulang
belakang
• Mengatur kerja otot polos dan
kelenjar secara tidak sadar
• Dibagi menjadi dua: simpatik dan
parasimpatik
• Pada beberapa aktivitas
berlawanan, antara simpatik dan
parasimpatik
Klasifikasi obat otonom
Bekerja pada saraf otonom
simpatik parasimpatik
Simpatolitik/ Parasimpatolitik/
Simpatomimetik/ Parasimpatomimetik/
penghambat penghambat
adrenergik kolinergik
adrenergik kolinergik
Prove it…!
• Apa yang kita lakukan ketika kondisi
kita terancam?
• Bagaimana pupil kita ketika kita
sedang berada di gedung yang
menakutkan?
• Bagaimana nafas kita ketika ada anjing
yang mengejar kita?
• Bagaimana denyut jantung kita ketika
kita melihat suatu tawuran?
Biosintesis epinefrin
Epinephrine menstimulasi
terutama β-adrenergic
receptors (β-ARs)
Norepinephrine
menstimulasi terutama α-
adrenergic receptors
(α-ARs)
Degradasi epinefrin & norepinefrin
MAO & COMT
Reseptor adrenergik
adrenoceptor Lokasi
Alpha 1 Sel efektor pascasinaps (khususnya otot
polos)
Alpha 2 Presinaptic adrenergic nerve terminal
(platelet, lipocytes, otot polos)
Beta 1 Sel efektor pascasinaps (jantung, otak,
lipocyte) Presinaptic adrenergic nerve
terminal.
Beta 2 Sel efektor pascasinaps (otot polos,
jantung)
Beta 3 Sel efektor pascasinaps (khususnya
lipocyte)
Aktivitas simpatik pada otot
Organ Aktivitas reseptor
Mata
1) otot radial iris Kontraksi Alpha 1
Jantung
1) nodus sinoatrial Akselerasi
2) ectopic pacemakers Akselerasi Beta 1, Beta 2
3) kontraktilitas Peningkatan
Pembuluh darah
1) pembuluh darah Relaksasi Beta 2
otot Kontraksi Alpha
Paru paru
1) otot polos bronkhus Relaksasi Beta 2
Gastrointestinal
1) dinding GIT Relaksasi Alpha 2, beta 2
2) sphincter Kontraksi Alpha 1
Urogenital
1) blader wall Relaksasi Beta 2
2) sphincter Kontraksi Alpha 1
3) uterus Relaksasi Beta 2
Kontraksi Alpha
4) penis Ejakulasi Alpha
Aktivitas simpatik pada metabolisme
Organ Aktivitas simpatik reseptor
Kulit
1) apokrin Meningkat Alpha
2) otot polos pilomotor Kontraksi Alpha
Hepar Glukoneogenesis Beta2 ,alpha
Glikogenolisis Beta2 ,alpha
Sel lemak Lipolisis Beta 3
Ginjal Pelepasan renin Beta 1
Aktivitas adrenergik pada jantung dan
sel lemak
AGONIS reseptor
ADRENERGIK/simpatomi
metik
β2
α1 α2 β1
INHIBITOR MAO
(MONOAMIN
OKSIDASE)
OBAT-OBAT ADRENERGIK LANGSUNG
• Alfa-1, mengaktivasi organ-organ efektor seperti otot-
otot polos (vasokontriksi) dan sel-sel kelenjar dengan
efek bertambahnya sekresi ludah dan keringat.
• Alfa-2, yaitu menghambat pelepasan noradrenalin pada
saraf-saraf adrenergik dengan efek turunnya tekanan
darah.
• Beta-1, yaitu memperkuat daya dan frekuensi kontraksi
jantung.
• Beta-2, yaitu bronkodilatasi dan stimulasi metabolisme
glikogen dan lemak
SIMPATOMIMETIK
LANGSUNG
PENGGUNAAN
• Shock, dengan memperkuat kerja jantung (Alfa1)
dan melawan hipotensi (beta), contohnya adrenalin
dan noradrenalin
• Asma, dengan mencapai bronkodilatasi (beta2),
contohnya salbutamol dan turunannya, adrenalin
dan efedrin.
• Hipertensi, dengan menurunkan daya tahan perifer
dari dinding pembuluh melalui penghambatan
pelepasan noradrenalin (alfa2 ), contohnya
metildopa dan klonidin.
• Pilek (rhinitis), guna menciutkan selaput lendir yang
bengkak (alfa) contohnya imidazolin, efedrin dan
adrenalin.
• Midriatikum, yaitu dengan memperlebar pupil mata
(alfa), contohnya fenilefrin dan nafazolin.
Agonis alpha adrenergik
Alpha 1 agonis:
• fenilefrin vasokonstriksi perifer
dekongestan pada obat flu (sistemik).
• Xilometazolin, oksimetazolin vasokonstriksi
dekongestan pada obat flu (topikal).
Alpha 2 agonis:
• Klonidin mengeblok pelepasan
Norepinefrin dari ujung sinaptik
menghambat aksi simpatik antihipertensi
Agonis beta adrenergik
• Beta 2 agonis:
Salbutamol, procaterol, fenoterol,
salmeterol, terbutalin relaksasi
bronkhus bronkhodilator
• Beta 3 agonis:
Fakta menunjukkan bahwa β3-
adrenergic receptors berperan
dalam weight control in humans.
Menginspirasi penemuan obat baru
untuk treating obesity.
Contoh sediaan
Xylometazoline HCl
Salmeterol
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG
TERDAPAT ENZIM-ENZIM YANG
MENGURAIKAN ADRENALIN ATAUPUN
NORADRENALIN CONTOH: MAO
(MONOAMIN OKSIDASE)
SIMPATOLITIK
α- SIMPATOLITIK β-SIMPATOLITIK
α- SIMPATOLITIK
• Alpha 1 antagonis: prazosin,
doksazosin, terazosin
PARASIMPATIK
PARASIMPATOMIMETIK PARASIMPATOLITIK
TAK
LANGSUNG
LANGSUNG
Organ Aktivitas reseptor Organ Aktivitas reseptor
Mata Mata
1) otot sirkuler kontraksi M3 1) otot radial iris Kontraksi Alpha 1
iris
Jantung
Jantung 1) nodus sinoatrial Akselerasi
1) nodus deselerasi M2 2) ectopic Akselerasi Beta 1, Beta 2
pacemakers Peningkatan
sinoatrial Penurunan M2
3) kontraktilitas
2) kontraktilitas
pilokarpine
Beberapa kolinomimetik/kolinergik
langsung
Kolinergik langsung
Aktivitas senyawa kolinergik langsung
Penggunaan:
Agonis muskarinik banyak digunakan pada tetes mata. Contohnya: pilokarpin
Kontraksi otot polos sphincter iris miosis
Kontraksi otot siliaris akomodasi
Efek negatif rokok
Varenicline
• Diproduksi oleh Pfizer,
diperdagangkan mulai 2006
dengan nama Chantix.
• Diindikasikan untuk terapi
putus rokok.
• Varenicline adalah agonis
parsial Nicotinic AChR
• Didesain untuk mengganti
efek nikotin, sehingga
ketergantungan terhadap
nikotin bisa dikurangi
bertahap.
Kolinergik tidak langsung
Kolinergik tidak langsung/inhb AChE
Ach esterase inhibitor Kegunaan Durasi
Edrofonium Myastenia gravis, aritmia 5-15 menit
Neostigmin Myastenia gravis 0,5-2 jam
Physostigmin Glaukoma 0,5 – 2jam
Echothiophate Glaukoma 100 jam
PARASIMPATOLITIK
Obat yang bersifat parasimpatolitik
akan menghambat aktivitas sistem
saraf parasimpatik, sehingga:
• Terjadi midriasis pada pupil mata
pupil melebar
• Penurunan sekresi asam
lambung penanganan gastritis
(jarang digunakan)
• Pelebaran saluran nafas atau
bronkodilatasi penanganan asma
• Relaksasi otot polos spasmolitik
(mengurangi rasa mulas)
• Menurunkan aktivitas sistem saraf
pusat sedatif mengurangi
mabuk perjalanan (kinetosis)
• Peningkatan denyut jantung
takikardia
Antagonis kolinergik
Antagonis kolinergik
Antagonis
Antagonis nikotinik
muskarinik
Pengeblok
Pengeblok ganglion
neuromuskular
Titik kerja antagonis nikotinik
nAChR ganglion bloker
• Bekerja pada nAChR di ganglion
• Memblok kerja saraf simpatik dan parasimpatik
• Memiliki efek kuat pada sistim kardiovaskuler
vasodilatasi karenapenghambatan pada sistem saraf
simpatik, berkurangnya kekuatankontraksi jantung.
• Efek pada gastrointestinal (karena diatur oleh sistem
parasimpatik) berkurangnya motilitas GI, konstipasi
• Penggunaan secara klinis terbatas
• misal: Trimethaphan produce controlled
hypotension during certain anesthetic procedures
• Hexamethoniumno longer used
Neuromuscular blocking
agent/pelemas otot
Pengeblok
neuromuskular