Syaraf tulang
belakang
Primary motor
cortex PARIETAL
FRONTAL LOBE
LOBE OCCIPITAL LOBE
Primary visual cortex
TEMPORAL
LOBE
Dewasa : 5-20 mg
Anak > 6 th : 2,5-5 mg/hari
METILFENIDAT
Farmakokinetik : diabsorbsikan melalui saluran cerna dan diekskresikan
melalui urin, dan waktu paruh plasma antara 1-2 jam
dosis pemberian :
Anak : 0.25 mg/kgBB/hr
Dewasa : 10 mg 3x/hr
KAFEIN
Farmakokinetik : kafein didistribusikan keseluruh tubuh dan
diabsorbsikan dengan cepat setelah pemberian, waktu
paruh 3-7 jam, diekskresikan melalui urin
Indikasi : menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan daya pikir
yang cepat, perangsang pusat pernafasan dan fasomotor,
untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi prematur
Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, tachicardia,
pernafasan lebih cepat
Kontraindikasi : diabetes, kegemukan, hiperlipidemia,
gangguan migren, sering gelisah (anxious ).
Dosis pemberian : apnea pada bayi : 2.5-5 mg/kgBB/hr,
keracunan obat depresan : 0.5-1 gr kafein Na-Benzoat
(Intramuskuler)
NIKETAMID
Indikasi : merangsang pusat pernafasan
Efek samping : pada dosis berlebihan menimbulkan
kejang
Farmakokinetik : diabsorbsi dari segala tempat
pemberian tapi lebih efektif dari IV
Dosis : 1-3 ml untuk perangsang pernafasan
DOKSAPRAM
Indikasi : perangsang pernafasan
Efek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia, otot
kaku, muntah
Farmakokinetik : mempunyai masa kerja singkat
dalam SSP
Dosis : 0.5-1.5 mg/kgBB secara IV
Obat Anestetik :
Obat anestetik adalah obat yang digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit dalam bermacan-macam
tindakan
Anestetik Lokal : Obat yang merintangi secara
reversible penerusan impuls-impuls syaraf ke SSP
- Senyawa ester: prokain, benzokain, buvakain,
tetrakain, dan oksibuprokain
- Senyawa amida: lidokain, mepivikain, bupivikain,,
cinchokain
Anestetika Umum : Obat yang dapat menimbulkan
suatu keadaan depresi pada pusat-pusat syaraf
tertentu yang bersifat reversible, dimana seluruh
perasaan dan kesadaran ditiadakan
Dinitrogen monoksida
Enfluran
Droperidol
Eter
Ketamin hidroklorida
Tiopental
Obat Antiepileptika
Golongan hidantoin, adalah obat utama yang
digunakan pada hampir semua jenis epilepsi.
Contoh: fenitoin
Golongan barbiturat, sangat efektif sebagi anti
konvulsi, paling sering digunakan pada serangan
grand mal. Contoh fenobarbital dan piramidon
Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini
berkhasiat antidepresif dan anti konvulsif
Golongan benzodiazepine, memiliki khasiat
relaksasi otot, hipnotika dan antikonvulsiv yang
termasuk golongan ini adalah desmetildiazepam
yang aktif, klorazepam, klobazepam.
Golongan asam valproat, terutama efektif untuk
terapi epilepsy umum tetapi kurang efektif
terhadap serangan psikomotor. Efek anti konvulsi
asam valproat didasarkan meningkatkan kadar
asam gama amino butirat acid.
Obat Antiemetika
Antiemetika diberikan kepada pasien dengan
keluhan sebagai berikut :
1. Mabuk jalan
2. Mabuk kehamilan
3. Mual atau muntah yang disebabkan penyakit
tertentu seperti pada pengobatan dengan radiasi
atau obat-obat sitostatik
Penggolongn
Anti histamin : sinarizin, dimenhidrinat, dan
prometazin
Metoklopramid dan fenotiazin : Bekerja secara
selektif merintangi reseptor dopamine ke chemo
reseptor trigger zone tetapi tidak efektif untuk
motion sickness. Obat yng dipaki adalah
klorpromazin HCl,perfenazin, proklorperazin dan
trifluoperazin.
Domperidon bekerja pada reseptor dopamine ke
CTZ
Obat Parkinson
Obat anti muskarinik, seperti triheksifenidil/
benzheksol, digunakan pada pasien dengan gejala
ringan
Obat anti dopaminergik, seperti levodopa,
bromokriptin. Untuk penyakit Parkinson idiopatik,
obat pilihan utama adalah levodopa
Obat anti dopamine antikolinergik, seperti
amantadine
Obat untuk tremor essensial, seperti haloperidol,
klorpromazine, primidon.
Penggolongan