Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL & TESIS

PROGRAM PASCASARJANA ILMU FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Pasal 25 : ayat (2) Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan
PANITIA PROPOSAL & TESIS untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti
merupakan jiplakan dicabut gelarnya.
PROGRAM PASCASARJANA ILMU FARMASI
Pasal 70 : Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan
FAKULTAS FARMASI
gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam
UNIVERSITAS SETIA BUDI pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan
SURAKARTA pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling
2011 banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Halaman
dan rahmatnya sehingga Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Ilmu
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi ini dapat disusun. Kami DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... iv
berharap agar buku ini dapat berguna bagi mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi dalam melakukan penyusunan I. PEMBUATAN USULAN TESIS ………………………………… 1
buku tesis, serta bagi dosen pembimbing dan penguji tesis dalam membimbing A. Bagian Awal……………………………………………………. 4
dan menguji tesis mahasiswa. 1. Halaman sampul dan halaman Judul ……………………….. 4
Maksud pembuatan Pedoman Penulisan Tesis ini adalah untuk 2. Halaman Persetujuan ………………………………………… 4
menyeragamkan aturan penulisan pada saat penyusunan tesis, sehingga B. Bagian Utama…………………………………………………… 5
mahasiswa lebih mudah menyusunnya dan bagi dosen pembimbing akan lebih Bab I Pendahuluan…………………………………………. 5
terarah dalam melakukan pembimbingan selama penyusunan tesis. Bab II Tinjauan Pustaka ……………………………………. 5
Kami menyadari bahwa pada buku ini masih banyak kekurangannya, Bab III Metode Penelitian……………………………………. 6
sehingga saran-saran yang bersifat membangun sangat kami perlukan untuk C. Bagian Akhir……………………………………………………. 7
penyempurnaan pada cetakan selanjutnya. Semoga buku ini bermanfaat bagi para
mahasiswa Program Pascasarjana khususnya dan bagi para pembaca lainnya. II. PEMBUATAN TESIS…………………………………………… 8
A. Bagian Awal…………………………………………………….. 8
B. Bagian Utama…………………………………………………… 10
Surakarta, Mei 2011 Bab I Pendahuluan…………………………………………. 10
Bab II Tinjauan Pustaka ……………………………………. 12
Bab III Metode Penelitian……………………………………. 13
Penyusun Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan……………………. 16
Bab V Kesimpulan dan Saran……………………………….. 17
C. Bagian Akhir…………………………………………………..… 18
1. Daftar Pustaka………………………………………………. 18
. 2. Lampiran……………………………………………………. 18

III. TATACARA PENULISAN TESIS ……………………………… 19


A. Bahan dan Ukuran……………………………………………… 19
B. Jumlah Tesis………………………………………………….. 19
C. Pengetikan………………………………………………………. 19
D. Penomoran……………………………………………………… 24
E. Analisis Hasil Pengukuran……………………………………… 24
F. Tabel dan Gambar………………………………………………. 25
G. Bahasa…………………………………………………………... 29
H. Kepustakaan….…………………………………………………. 31 DAFTAR LAMPIRAN

V. PEDOMAN PEMBUATAN MAKALAH UNTUK SEMINAR ……… 39 Halaman

LAMPIRAN……………………………………………………………… 41 1. Contoh halaman judul usulan tesis ……………………………… 41


2. Contoh halaman persetujuan usulan tesis ……………………. 42
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 56 3. Contoh halaman sampul depan tesis ………………………… 43
4. Contoh halaman judul tesis …………………………………. 44
LEMBAR BIMBINGAN……………………………………………….. 57 5. Contoh halaman pengesahan tesis …………………………… 45
6. Contoh jadwal penelitian ……………………………………….. 46
7. Contoh halaman pernyataan …………………………………… 47
8. Contoh daftar isi ……………………………………………….. 48
9. Contoh daftar gambar …………………………………………. 50
10. Contoh daftar tabel ……………………………………………. 51
11. Contoh daftar lampiran ……………………………………….. 52
12. Contoh daftar singkatan ………………………………………. 53
13. Contoh intisari tesis ……………………………………….. 54
14. Contoh abstract tesis ……………………………………….. 55
I. PEMBUATAN PROPOSAL TESIS B. Bagian Utama
Bagian utama penelitian memuat Bab I, II, dan III, dari rencana tesis yang
Proposal/usulan penelitian dimaksudkan untuk menyajikan gagasan akan diteliti, meliputi: pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori atau dasar
mengenai rencana kegiatan penelitian dengan argumentasi yang nalar. Gatra penting pemikiran teoritis, hipotesis (jika ada), metode penelitian, dan jadwal penelitian.
harus ditonjolkan untuk memperkenalkan kekhasan rencana kegiatan dan signifikansi
hasil yang akan dicapai. Penelitian dapat berupa penelitian lapangan. BAB I. PENDAHULUAN
Usulan penelitian sebaiknya dibuat sepadat mungkin, terdiri dari bagian awal, Pendahuluan memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan,
bagian utama, dan bagian akhir. Bagian metode penelitian sebaiknya diberi tingkat keaslian penelitian (orisinalitas) dan kegunaan penelitian.
kepentingan tertinggi karena bagian ini menjadi inti usulan penelitian. Bagian ini A. Latar Belakang Masalah
juga memperlihatkan kegiatan yang akan dilaksanakan dan ketepatan persepsi Dalam latar belakang masalah penelitian, akan diuraikan fakta-fakta,
pengusul tentang persoalan yang akan dikaji. pengalaman-pengalaman si peneliti, hasil-hasil penelitian dari peneliti lain baik yang
Usulan penelitian untuk tesis adalah merupakan BAB I, II, III, ditambah sudah dipublikasi atau yang belum dipublikasi (skripsi, tesis, disertasi), atau teori-
dengan jadwal penelitian, daftar pustaka, dan lampiran dari rencana tesis yang akan teori yang melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti. Dengan uraian tersebut maka
diajukan. Usulan tesis (BAB I, II, dan III) berisi dan memiliki susunan yang sama orang lain diyakinkan bahwa masalah yang akan diajukan tersebut cukup penting
dengan tesis. untuk diteliti.
A. Bagian Awal B. Perumusan Masalah
1. Halaman sampul dan halaman Judul Perumusan masalah berisi substansi dari masalah yang diteliti. Permasalahan
Bagian ini memuat judul, maksud usulan penelitian, lambang Universitas merupakan tahap awal yang sangat penting untuk pertama kali melangkah dalam
Setia Budi, nama dan NIM, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan. Contoh suatu penelitian. Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, yang tepat adalah
halaman judul pada Lampiran 1. merumuskannya dalam bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih. Walaupun
a. Judul tesis dibuat menarik, positif, singkat, spesifik, tetapi cukup jelas untuk dapat diwujudkan sebagai kalimat pernyataan (statement), tetapi sebaiknya
menggambarkan penelitian atau kegiatan yang dikerjakan. Judul sebaiknya permasalahan dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Bentuk kalimat
tidak lebih dari 12 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan). Jarak pertanyaan ini amat berguna untuk mempertajam permasalahan dan memahami
antarbaris judul tesis satu spasi dan upayakan agar judul tidak melebihi tiga uraian-uraian berikutnya.
baris. C. Tujuan Penelitian
b. Maksud usulan penelitian Tujuan penelitian mengandung uraian singkat dan jelas, tujuan yang hendak
c. Lambang Universitas Setia Budi. dicapai dari penelitian. Tujuan penelitian tentunya berkaitan dengan masalah yang
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan tanpa hendak diteliti. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret
gelar kesarjanaan, di bawah nama dicantumkan NIM. dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measureable).
e. Instansi yang dituju adalah Program Pascasarjana Ilmu Farmasi, Fakultas D. Keaslian Penelitian
Farmasi, Universitas Setia Budi. Keaslian penelitian mengungkap bahwa penelitian yang akan dilakukan
f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah benar-benar baru/orisinal, belum pernah diteliti oleh peneliti lain atau belum pernah
Surakarta. dipublikasikan di jurnal atau majalah ilmiah lain. Bila ada kemiripan dengan
2. Halaman persetujuan penelitian lain, paparkan perbedaannya.
Bagian ini berisi judul penelitian, nama, dan NIM serta persetujuan dari E. Kegunaan Penelitian
pembimbing utama dan pembimbing pendamping lengkap dengan tanda dan tanggal Bagian ini memuat manfaat atau faedah yang dapat diperoleh dari hasil
persetujuan (lihat Lampiran 2). kajian untuk menyelesaikan persoalan yang menyangkut kepentingan khalayak atau
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA yang digunakan dalam penelitian, jalannya penelitian, model atau teknik analisis data,
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian alur penelitian.
yang didapat dari peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian A. Rancangan Penelitian
yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini, hendaknya ditunjukkan bahwa Rancangan penelitian menjelaskan tentang jenis, metode dan sifat penelitian.
permasalahan yang diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara Apakah penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian ekperimental atau non
memuaskan. eksperimental, dengan kajian bersifat deskriptif, asosiatif, atau sifat penelitian lainnya.
A. Tinjauan Pustaka B. Subyek dan Lokasi Penelitian
Setelah merumuskan permasalahan, langkah berikutnya adalah menemukan Pada bagian ini diterangkan subyek penelitian, apakah pasien di suatu rumah
pustaka atau bacaan yang relevan dengan permasalahan penelitian. Tinjauan pustaka sakit, karyawan di instalasi farmasi rumah sakit, dll., serta tempat dilakukannya
hendaknya dilakukan secara selektif dengan urutan prioritas dari sumber yang penelitian.
terpenting sebagai berikut: C. Populasi dan Sampel
1. artikel penelitian dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan secara berkala. Bagian ini memuat semua obyek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan
2. laporan penelitian lepas yang berupa tesis, tesis, disertasi atau laporan sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang digunakan dalam penelitian. Sampel
penelitian yang lain yang digunakan diwajibkan representatif, yaitu dapat mencerminkan populasinya.
3. artikel ilmiah dalam jurnal kajian ilmiah yang diterbitkan secara berkala D. Metode Pengumpulan Data
4. artikel ilmiah lepas Pada bagian ini dijelaskan teknik sampling dan cara memperoleh data yang
5. buku teks akan digunakan dalam penelitian.
B. Landasan Teori E. Variabel Penelitian
Bagian ini merupakan rangkuman dari tinjauan pustaka dan dibuat dalam Variabel penelitian memuat:
bentuk poin-poin yang sistematis. Landasan teori digunakan oleh peneliti untuk 1. Identifikasi variabel utama yang memuat identifikasi dari semua variabel
memecahkan atau menjawab pertanyaan penelitian dan mendasari hipotesis. yang diteliti langsung.
C. Hipotesis atau keterangan empirik 2. Klasifikasi variabel utama yang memuat pengelompokan variabel-variabel
Bagian ini berisi pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori utama sesuai dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi
atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan, dan diperlukan untuk menentukan alat pengambil data dan metode analisis data
masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis hendaknya dibuat dengan yang sesuai.
memperhatikan hal-hal berikut: 3. Definisi operasional variabel utama adalah definisi yang didasarkan atas
1. Hipotesis dikemukakan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat tanya. sifat-sifat hal yang dapat diamati dan diperlukan bagi peneliti lain yang akan
2. Hipotesis menyatakan hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih menguji kembali penelitian ini. Kata “adalah” merupakan kunci dari definisi
variabel operasional.
3. Hipotesis harus dapat diuji F. Paradigma Penelitian
Catatan: pada penelitian eksploratif atau bersifat skrining hipotesis diganti dengan Bagian ini memuat penjelasan tentang kerangka pikir /paradigma penelitian
keterangan empirik dengan digambarkan skema konsep penelitiannya.
G. Bahan dan alat
BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini menjelaskan tentang bahan dan/atau alat yang digunakan dalam
Bab ini memuat uraian secara terperinci tentang rancangan penelitian, subyek penelitian ini.
dan lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel H. Jalannya penelitian
penelitian, definisi operasional, paradigma /kerangka pikir penelitian, bahan dan alat
Bagian ini menjelaskan tentang uraian lengkap dan terperinci mengenai A. Bagian Awal
langkah-langkah yang dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian termasuk cara Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman
mengumpulkan data beserta jenisnya, serta dilengkapi cara menganalisis hasil. pengesahan, halaman pernyataan, halaman persembahan (kalau ada), kata pengantar,
I. Analisis hasil daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran, arti lambang dan singkatan
Analisa hasil memuat uraian tentang model dan cara menganalisis hasil. (kalau ada), serta intisari dan abstract.
J. Alur Penelitian 1. Halaman sampul depan (lihat Lampiran 3)
Alur penelitian menjelaskan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian, Halaman sampul depan terletak pada sampul depan penutup tesis yang tebal
yang meliputi tahap penelitian, tahap pelaksanaan, tahap pengolahan data dan tahap ditulis dengan warna emas di atas kertas berwarna biru tua serta pada bagian depan
akhir berupa pelaporan hasil penelitian. dari tesis di atas kertas berwarna putih.
K. Jadwal penelitian a. Judul tesis dibuat menarik, positif, singkat, spesifik, tetapi cukup jelas untuk
Jadwal penelitian tesis harus mencakup tahap-tahap penelitian, perincian menggambarkan penelitian atau kegiatan yang dikerjakan. Judul sebaiknya
kegiatan pada setiap tahap, dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tidak lebih dari 12 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan). Jarak
tahap. Jadwal penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian. antarbaris judul tesis satu spasi dan upayakan agar judul tidak melebihi tiga
baris. Judul tesis tidak harus tepat benar dengan judul usulan tesis karena
C. Bagian Akhir dalam pelaksanaan tesis sangat mungkin timbul berbagai perubahan rencana
1. Daftar pustaka dari semula.
Daftar Pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan tesis dan b. Lambang Universitas Setia Budi.
disusun ke bawah menurut abjad. Semua buku, majalah, hasil penelitian, terjemahan, c. Nama mahasiswa yang mengajukan tesis ditulis lengkap tidak boleh
karangan surat kabar dan laporan yang diacu dalam bagian utama usulan tesis ditulis memakai singkatan dan tanpa gelar kesarjanaan. NIM yang bersangkutan
dalam daftar pustaka. Sebaliknya semua daftar pustaka harus diacu pada bagian ditulis di bawah namanya.
utama usulan tesis. d. Instansi yang dituju adalah Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi.
2. Lampiran e. Tahun penyelesaian tesis adalah tahun ujian tesis terakhir dan ditempatkan di
Lampiran memuat keterangan atau informasi yang diperlukan pada bawah kata Surakarta.
pelaksanaan penelitian misalnya kuisioner dan hal-hal lain yang sifatnya melengkapi Punggung sampul tesis diberi tulisan yang memuat nama mahasiswa, NIM,
usulan penelitian. Setiap lampiran harus diacu dalam uraian yang terkait. Apabila judul tesis, dan tahun tesis diselesaikan.
lampiran lebih dari tiga buah perlu dibuat Daftar Lampiran. 2. Halaman judul (lihat Lampiran 4)
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan
II. PEMBUATAN TESIS ditambah maksud tesis, yaitu untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
derajat Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi S1-Farmasi pada Fakultas Farmasi
Tesis terdiri atas tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian Universitas Setia Budi. Halaman judul diketik di atas kertas putih dengan latar
akhir. Bagian utama tesis pada awalnya sama dengan bagian utama usulan tesis, belakang lambang Universitas Setia Budi.
kemudian ditambahkan hasil penelitian, analisis hasil, dan pembahasan, serta 3. Halaman pengesahan (lihat Lampiran 5)
kesimpulan, sedangkan bagian akhir tesis sebelum masuk lampiran ditambahkan Halaman pengesahan memuat judul tesis, nama, NIM penyusun tesis, dan
ringkasan yang berisi rangkuman penelitian yang ditulis secara ringkas dan padat tanda-tangan pembimbing dan penguji, serta tanggal ujian tesis.
(semacam extended abstract) kemudian masuk bagian lampiran (bila ada) dengan isi 4. Halaman persembahan (jika ada)
penjelasan hasil penelitian secara lengkap, prosedur analisis secara lengkap, tabel, Halaman ini memuat kata-kata persembahan atau kata-kata mutiara dan dapat
foto/gambar hasil penelitian dll. juga memuat motto serta tesis tersebut dipersembahkan untuk siapa saja, misalnya
orang tua, kakak, adik, dan sebagainya. Halaman ini bukan suatu keharusan.
5. Halaman pernyataan (lihat Lampiran 7) 11. Arti lambang dan singkatan (lihat Lampiran 12)
Halaman ini berisi pernyataan penulis bahwa isi tesis tidak merupakan Arti lambang dan singkatan adalah berupa daftar lambang dan singkatan yang
jiplakan, juga bukan dari menyadur karya orang lain. dipergunakan dalam tesis disertai dengan arti dan satuannya bila dalam laporan
6. Kata pengantar dipergunakan banyak lambang dan singkatan.
Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud tesis, penjelasan, 12. Intisari dan abstract (lihat Lampiran 13 dan 14)
dan ucapan terima kasih. Kata pengantar tidak memuat hal-hal yang ilmiah, istilah Intisari ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia (intisari) dan bahasa
“penulis” diperkenankan khusus pada halaman ini. Inggris (abstract). Intisari merupakan uraian singkat tetapi lengkap tentang tujuan
7. Daftar isi (lihat Lampiran 8) penelitian, cara, dan hasil penelitian. Intisari umumnya terdiri dari 3 alinea,
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh panjangnya tidak lebih dari 1 halaman atau kurang lebih 200 kata, dengan ketikan
tentang isi tesis dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin melihat suatu bab atau satu spasi. Alinea pertama memuat latar belakang dan tujuan penelitian, alinea kedua
subjudul. Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman yang memuat memuat metodologi dan analisis, dan alinea ketiga memuat hasil penelitian dan
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, judul bab, subjudul, anak subjudul, daftar kesimpulan. Jangan menggunakan singkatan pada bagian ini kecuali akan disebutkan
pustaka, dan lampiran. Keterangan halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu sekurang-kurangnya satu kali lagi, misalkan istilah infrared, ditulis dulu “infrared
dimuat dalam Daftar Isi. Kata “Halaman” untuk menunjukkan nomor halaman (IR)”, selanjutnya singkatan “IR”. Kata kunci berupa kata yang dianggap paling
diketik di pinggir halaman kanan yang berakhir pada batas pinggir kanan, dua spasi spesifik dari topik penelitian. Identitas penulis, tahun penulisan, dan judul
di bawah kata “DAFTAR ISI”. Susunan daftar isi menyusul dua spasi di bawahnya. dicantumkan pada bagian awal intisari.
Kemudian pengetikan antarbab dan antarsubbab lain diantarai oleh dua spasi,
sedangkan antaranakbab satu spasi. Judul bab diketik dengan huruf kapital semua, B. Bagian Utama
tetapi untuk judul subbab hanya huruf pertama setiap kata yang diketik huruf kapital, Bagian utama tesis mengandung beberapa bab yaitu pendahuluan, tinjauan
kecuali kata depan dan kata sambung. pustaka, jalannya penelitian, hasil penelitian, pembahasan, serta kesimpulan dan
8. Daftar gambar (lihat Lampiran 9) saran.
Daftar gambar tidak selalu diperlukan, kecuali bila ada lebih dari dua gambar.
Nomor gambar diketik menggunakan angka Arab dan diketik tepat pada permulaan BAB I. PENDAHULUAN
batas tepi kiri, dua spasi di bawah kata “Halaman”. Keterangan “Gambar” tidak perlu A. Latar belakang masalah
ditulis dalam daftar gambar. Judul diawali dengan huruf kapital. Judul yang Latar belakang tesis memuat hal-hal yang merupakan latar belakang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi satu. Antara judul diberi jarak berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Penjelasan yang diuraikan harus
dua spasi. dapat memberikan dasar-dasar yang kokoh mengapa tesis ini dilakukan melalui
9. Daftar tabel (lihat Lampiran 10) penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan terhadap bahan yang akan
Jika dalam tesis banyak terdapat tabel, maka perlu adanya daftar yang diacu. Cara penulisan sumber yang diacu seperti dijelaskan pada bagian H.1.
memuat urutan judul tabel beserta dengan nomor halamannya. Tata cara (halaman 31). Peneliti terdahulu yang disebutkan hanya nama keluarga dan tahun
penulisannya sama seperti daftar gambar. penerbitan, hal ini berbeda dengan yang tertulis pada daftar pustaka (bagian H.2.
10. Daftar lampiran (lihat Lampiran 11) halaman 33). Penjelasan diuraikan mengenai alasan pemilihan judul mengapa
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat dipandang “menarik”, penting dan perlu diteliti serta belum pernah diteliti oleh
bila tesis dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya ialah urutan judul peneliti terdahulu.
lampiran dan nomor halamannya. Lampiran dapat berupa tabel, gambar, atau teks B. Perumusan masalah
dan semuanya disusun dengan nomor urut sesuai dengan penyebutannya dalam tubuh Perumusan masalah berisi substansi dari masalah yang diteliti. Permasalahan
tulisan. Tidak perlu ada pembedaan antara tabel lampiran atau gambar lampiran. merupakan tahap awal yang sangat penting untuk pertama kali untuk melangkah
Tatacara pengetikan sama dengan daftar tabel/gambar. dalam suatu penelitian. Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, yang tepat
adalah merumuskannya dalam bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh:
Walaupun dapat diwujudkan sebagai kalimat pernyataan (statement), tetapi sebaiknya Bukan Staphylococcus aureus tetapi Staphylococcus aureus atau Staphylococcus
permasalahan dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Bentuk kalimat aureus.
pertanyaan ini amat berguna untuk mempertajam permasalahan dan memahami Bukan penelitian Food and Drug Administration (FDA), tetapi hasil penelitian
uraian-uraian berikutnya. Food and Drug Administration (FDA).
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian dikemukakan dengan menunjukkan tujuan yang hendak BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
dicapai dari penelitian. Tinjauan pustaka memuat penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan
D. Kegunaan penelitian dengan yang akan diteliti, khususnya difokuskan kepada permasalahan. Sebaiknya
Bagian ini memuat manfaat atau faedah yang dapat diperoleh dari hasil tinjauan pustaka disusun menurut permasalahan yang dikemukakan. Hasil dari
kajian untuk menyelesaikan persoalan yang menyangkut kepentingan khalayak atau tinjauan pustaka tersebut dirangkum dalam landasan teori dan dikemukakan sebagai
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. kesimpulan sementara yang dikenal dengan hipotesis yang nantinya akan diuji
kebenarannya dalam penelitian tersebut, termasuk pembahasan yang diikuti dengan
Kesalahan yang sering terjadi dalam Bab I: kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan dukungan data-data hasil
1. Latar belakang kurang menekankan perlunya penelitian tesis dilakukan dan penelitian.
dasar-dasar yang mendukung alasan mengapa penelitian ini perlu dilakukan A. Tinjauan Pustaka
berdasarkan hasil penelitian terdahulu (pustaka). Bagian ini merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang
2. Permasalahan kurang terarah dan tidak didukung latar belakang. Permasalahan telah didapat dari peneliti terdahulu yang berkaitan dengan tesis. Cara penulisan
terdapat minimal 2 variabel utama. acuan tetap berpedoman seperti contoh H.1. (halaman 31). Perlu pembuktian bahwa
3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan (lihat permasalahan yang diteliti belum terjawab atau terpecahkan secara memuaskan.
bagian H.1. halaman 31) Sumber yang digunakan semuanya dicantumkan dan diacu dalam daftar pustaka.
4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia yaitu subyek, predikat, dan B. Landasan teori
obyek. Seringkali terjadi kalimat diawali dengan kata kerja, kata hubung (sedang, Landasan teori merupakan rangkuman dari tinjauan pustaka dan dibuat dalam
dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan sebagainya), bentuk poin-poin yang sistematis.
serta kata depan (di, ke, dari). C. Hipotesis (jika ada)
5. Adanya penggunaan penomoran ganda, misalnya 1. untuk sistem penulisan, Hipotesis berisi pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau
tetapi timbul lagi 1. Agar menghindari hal tersebut perlu dibedakan antara sistem tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang
penulisan dengan penomoran angka (1,2,3, dan seterusnya, lihat contoh halaman telah dikemukakan pada Bab I dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis
21 pada anak subjudul). yang baik hendaklah merupakan pernyataan pertautan antara dua variabel atau lebih,
Contoh: dinyatakan dalam bentuk kalimat deklaratif atau pernyataan, dirumuskan secara jelas
Permasalahan adalah: dan padat dan hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya dimungkinkan mengumpulkan
Pertama, apakah ada perbedaan cost effective pada pasien infeksi saluran data guna menguji kebenaran hipotesis tersebut.
nafas yang diterapi dengan ampicillin dan cefotaxime? Catatan: untuk penelitian eksploratif tidak ada landasan teori dan hipotesis
Kedua, berapa besar selisih biaya dari kedua terapi tersebut? tetapi berupa keterangan empiris
(Juga dalam hipotesis dan kesimpulan serta kalimat-kalimat yang diambil dari Kesalahan yang sering terjadi dalam Bab II:
buku acuan dihindarkan menggunakan penomoran). 1. Sistematika penulisan kurang terarah, yaitu tinjauan pustaka seharusnya dimulai
6. Penulisan bahasa asing termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (istilah resep dari yang paling luas, kemudian semakin menyempit sampai pada pokok
dan nama lain tumbuhan atau hewan) seringkali tidak ditulis dengan huruf miring. masalahnya.
2. Permasalahan dan hipotesis tidak terdapat kesejajaran, artinya hipotesis variabel yang kemungkinan mempengaruhi variabel tergantung tetapi tidak
seringkali tidak merupakan jawaban sementara permasalahan. diutamakan diteliti. Variabel kendali merupakan variabel yang
3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan (lihat mempengaruhi variabel tergantung, sehingga perlu dinetralisir atau
bagian H.1. halaman 31) ditetapkan kualifikasinya agar hasil yang didapatkan tidak tersebar dan
4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia yaitu subyek, predikat, dan dapat diulang oleh peneliti lain secara tepat. Variabel rambang adalah
obyek. Seringkali terjadi kalimat diawali dengan kata kerja, kata hubung variabel yang pengaruhnya terhadap variabel tergantung tidak menimbulkan
(sedangkan, dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan perbedaan yang berarti, sehingga dapat diabaikan.
sebagainya), serta kata depan (di, ke, dari). Kondisi dan keadaan variabel tergantung yang terjadi merupakan akibat dari
5. Penulisan bahasa asing, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (Istilah resep perlakuan variabel bebas, moderator, kendali, dan rambang. Hubungan sebab
dan nama Latin tanaman atau hewan) seringkali tidak ditulis dengan huruf miring. akibat tersebut merupakan variabel intervening.
Contoh variabel dikemukakan oleh Suryabrata (1997) pada halaman 74-75
BAB III. METODE PENELITIAN sebagai berikut:
Bab ini memuat uraian secara terperinci tentang populasi dan sampel, Sebab Hubungan Akibat
variabel penelitian, bahan dan alat yang digunakan, jalannya penelitian, dan analisis
Variabel bebas
data.
A. Populasi dan sampel
Populasi adalah semua obyek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan Variabel moderator Variabel Variabel
sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang digunakan dalam penelitian. Sampel Intervening Tergantung
yang digunakan diwajibkan representatif, yaitu dapat mencerminkan populasinya. Variabel kendali
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain metode
rambang (random sampling), bertingkat (stratified sampling), dan rambang Variabel rambang
proporsional (proportional random); penjelasan lebih terperinci dikemukakan oleh
Suryabrata (1997) halaman 81-84. Parameter yang dapat dianggap mencerminkan Gambar 1. Bagan variabel penelitian (Suryabrata, 1997)
representativitas sampel adalah variabilitas populasi, besar sampel, teknik 3. Definisi operasional variabel utama adalah definisi yang didasarkan atas
pengambilan sampel (sampling), dan kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi sifat-sifat hal yang dapat diamati dan diperlukan bagi peneliti lain yang akan
dalam sampel. menguji kembali penelitian ini. Kata “adalah ‘ merupakan kunci dari definisi
B. Variabel penelitian operasional.
Variabel penelitian memuat: Contoh 1:
1. Identifikasi variabel utama memuat identifikasi dari semua variabel yang Minyak atsiri temulawak adalah minyak atsiri yang dihasilkan dari
diteliti langsung. proses hidrodestilasi irisan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza,
2. Klasifikasi variabel utama memuat pengelompokan variabel-variabel utama Roxb) kering yang dipanen pada bulan Januari 1997 dari kabupaten
sesuai dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi diperlukan Kulon Progo DIY.
untuk menentukan alat pengambil data dan metode analisis data yang sesuai. Contoh 2:
Variabel menurut fungsinya dalam penelitian dapat diklasifikasikan Kekerasan tablet adalah tekanan yang diperlukan untuk memecahkan
berdasarkan pola hubungan sebab-akibat menjadi variabel tergantung di satu sebuah tablet yang diukur dengan alat uji kekerasan Stokes Moasato.
pihak dan variabel bebas, moderator, kendali, dan rambang di lain pihak. C. Bahan dan alat
Variabel bebas adalah variabel yang sengaja diubah-ubah untuk dipelajari Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian diuraikan spesifikasinya dan
pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Variabel moderator adalah sumbernya dengan selengkap-lengkapnya. Penelitian di laboratorium harus
disebutkan asal, cara penyiapan, sifat fisis, dan susunan kimia bahan yang akan dan kedalaman pembahasan. Bila kedua bagian ini digabung, pembaca sulit
diteliti. Hal ini perlu dikemukakan agar peneliti lain yang ingin menguji ulang membedakan mana hasil pekerjaan peneliti dan mana hasil dari pemayaran pustaka.
penelitian tersebut tidak salah langkah. Keuntungan penyajian hasil secara terpisah aialah format akan lebih rapi dan
D. Jalannya penelitian pembaca dipersilakan mengambil simpulan terlebih dahulu untuk kemudian
Bagian ini memuat uraian lengkap dan terperinci mengenai langkah-langkah membandingkannya dengan simpulan penulis.
yang dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian termasuk cara mengumpulkan Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritik, baik
data beserta jenisnya, serta dilengkapi cara menganalisis hasil, baik secara kimiawi, secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Pembahasan merupakan tempat
fisis, statis, ataupun cara-cara lain. Kegiatan yang ditulis sesuai dengan urutan penulis mengemukakan pendapat dan argumentasi secara bebas, tetapi singkat dan
pengoperasiannya dengan menggunakan kalimat pasif dan bukan kalimat perintah. logis. Pendapat orang lain yang telah diringkas dalam Pendahuluan (atau Tinjauan
Pernyataan “timbang daun sesudah dikeringkan” sebaiknya ditulis “daun dikeringkan Pustaka) tidak perlu diulang, tetapi diacu seperlunya saja. Dengan tidak meringkas
lalu ditimbang”. lagi hasil penelitian dalam Pembahasan, penulis harus mengulas apakah hasil
Kesulitan-kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara pemecahannya memenuhi tujuan penelitian. Kecuali itu, sebaiknya penulis juga menghubungkan
perlu disebutkan agar didapatkan hasil yang sama apabila dilakukan penelitian ulang. hasil penelitiannya dengan pengamatan atau hasil penelitian terdahulu dengan jalan
E. Analisis hasil menunjukkan persamaan dan membahas perbedaannya. Tidak pada tempatnya jika
Bagian ini mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil. penulis menuliskan kembali prosedur penelitian pada bab ini, sebab prosedur
Kesalahan yang sering terjadi pada Bab III: penelitian pasti sudah ditulis pada bab sebelumnya. Penjelasan juga harus diberikan
1. Klasifikasi variabel utama kurang jelas, sehingga antara variabel bebas, kendali, jika diperoleh hasil yang menyimpang dari perkiraan awal.
moderator, rambang, intervening, dan variabel tergantung tidak jelas Bobot suatu penelitian sangat tergantung pada bab ini, antara lain dengan
perbedaannya. bentuk komentar atau penjelasan yang tetap terfokuskan pada permasalahan,
2. Metode penelitian yang tertulis sering tidak jelas untuk memecahkan masalah kemampuan peneliti dalam mengaitkan antara Bab I, Bab II, Bab III, dengan data-
yang mana atau sering tercampur aduk. data penelitian yang telah diperoleh.
3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan. Kesalahan yang sering terjadi dalam Bab IV:
4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia, yaitu subyek, predikat, dan 1. Hasil penelitian tidak menjelaskan secara terperinci dan sistematis permasalahan.
obyek. Seringkali terjadi kalimat diawali dengan kata kerja, kata hubung 2. Pembahasan tidak mengaitkan antara Bab I, Bab II, dan Bab III dengan hasil
(sedangkan, dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan penelitian, tetapi seringkali pembahasan hanya menjabarkan kembali (mengulang
sebagainya), serta kata depan (di, ke, dari) penjelasan) hasil penelitian atau hanya menerangkan kembali tinjauan pustaka.
5. Penulisan bahasa asing termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (istilah resep 3. Tata cara penulisan pustaka yang diacu tidak memenuhi standar penulisan.
dan nama Latin tumbuhan atau hewan), seringkali tidak ditulis dengan huruf 4. Penulisan kalimat tidak sesuai tata bahasa Indonesia yaitu subyek, predikat, dan
miring. obyek. Seringkali terjadi kalimat dengan diawali dengan kata kerja, kata hubung
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (sedangkan, dan, dari, sehingga, karena, maka, oleh sebab itu, meskipun, dan
Bab ini memuat tentang hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan sebagainya), serta kata depan (di, ke, dari).
yang sifatnya terpadu. Hasil penelitian sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk 5. Penulisan bahasa asing, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Latin (istilah resep
tabel, gambar, grafik, foto atau bentuk lain yang dapat dibuktikan secara ilmiah dan dan nama Latin tanaman dan hewan), seringkali tidak ditulis dengan huruf miring.
ditempatkan sedekat-dekatnya dengan teks yang mengacu tabel atau gambar yang BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
bersangkutan. Hasil yang diperoleh ditafsirkan dengan memperhatikan dan Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah (masing-masing
menyesuaikannya dengan masalah/ hipotesis yang diungkapkan dalam Pendahuluan. merupakan subjudul tersendiri).
Ada kalanya hasil penelitian digabungkan dengan pembahasan menjadi satu. A. Kesimpulan
Pemisahan atau penggabungan kedua bagian ini sangat bergantung pada keadaan data
Kesimpulan merupakan pernyataan yang singkat tetapi tegas dan tetap bagian utama tesis dan sebaliknya semua sumber yang terdapat dalam bagian utama
dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk menerima atau menolak tesis harus terdapat dalam daftar putaka. Halaman harus disebutkan, kecuali
hipotesis dengan data-data pendukungnya. menggunakan semua halaman buku yang diacu. Contoh daftar pustaka dapat dilihat
Contoh: pada bagian H.2. (halaman 33)
Permasalahan: apakah ada pengaruh signifikan antara beban kerja dan B. Lampiran
penghargaan karyawan terhadap kinerja karyawan? Lampiran dipergunakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang
Hipotesis: ada pengaruh signifikan antara beban kerja dan penghargaan berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama tesis.
karyawan terhadap kinerja karyawan. Lampiran biasanya memuat kompilasi data, peta, hasil perhitungan, gambar, daftar,
Kesimpulan: Beban kerja dan penghargaan karyawan berpengaruh positif dan lain-lain yang bersifat melengkapi tesis.
terhadap kinerja karyawan. Kesalahan yang sering terjadi pada Bagian Akhir Tesis:
B. Saran 1. Daftar pustaka tidak disusun berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis yang 2. Sumber-sumber yang diacu dalam bagian utama tesis ada yang tidak disebutkan
ditujukan kepada peneliti lain yang ingin melanjutkan dan mengembangkan dalam daftar pustaka dan sebaliknya sumber dalam daftar pustaka ada yang tidak
penelitian yang sudah diselesaikan. Saran merupakan persoalan yang belum tuntas digunakan dalam bagian utama tesis.
yang berkaitan dengan permasalahan yang belum tuntas. 3. Data-data penimbangan dan hasil penelitian secara lengkap (mendetail) sering
Contoh: tidak diikutsertakan dalam lampiran.
Permasalahan: apakah ada pengaruh signifikan antara beban kerja dan 4. Penyusunan lampiran seringkali tidak sesuai dengan urutan kerja atau hasil
penghargaan karyawan terhadap kinerja karyawan? penelitian.
Saran: 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh variabel
lain yang belum diteliti seperti disiplin kerja, ........,........dll. IV. TATA CARA PENULISAN TESIS
2. Perlu dilakukan kajian lebih dalam menyangkut ......... . A. Bahan dan Ukuran
Kesalahan yang sering terjadi pada Bab V: 1. Naskah
1. Kesimpulan yang tidak hanya menjawab permasalahan, tetapi mengulang Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 g/m2 berwarna putih dan pengetikannya
pustaka lagi. Kesimpulan seharusnya hanya berisi pernyataan / statement yang tidak bolak-balik. Ukuran naskah adalah ukuran kwarto (21 x 28 cm), diketik dan
dilakukan oleh hasil penelitian dan hasil statistik yang diharapkan. dijilid rapi.
2. Saran tidak berorientasi pada permasalahan yang lebih luas dan belum diteliti. 2. Sampul
C. Alur Penelitian lanjut Sampul depan tesis dibuat tebal berwarna biru tua dan diisi dengan:
Tuliskan rancangan untuk penelitian lanjut yang dapat diteruskan oleh a. Judul tesis
peneliti selanjutnya. b. Lambang Universitas Setia Budi
D. Ringkasan c. Nama dan NIM pembuat tesis
Ringkasan merupakan rangkuman dari bab I, bab III, bab IV dan V, ditulis d. Nama Fakultas dan Universitas
secara ringkas dan padat. e. Tahun tesis diselesaikan
E. Bagian Akhir Punggung sampul tesis diberi tulisan yang memuat nama mahasiswa, NIM,
Bagian akhir dari tesis berisi daftar pustaka dan lampiran. judul tesis, dan tahun tesis diselesaikan. Tulisan pada sampul dicetak dengan tinta
A. Daftar pustaka emas.
Buku, majalah, hasil penelitian, terjemahan, karangan surat kabar, dan B. Jumlah Tesis
laporan penelitian yang diacu dalam tesis semuanya ditulis dalam daftar pustaka. Jumlah Tesis yang diserahkan 2 (dua) buah dan 2 (dua) CD soft copy tesis
Semua bahan acuan yang tertulis dalam daftar pustaka harus dipergunakan dalam dalam format word dan PDF ke Program studi, 1 buku masing-masing diserahkan ke
Fakultas Farmasi, Perpustakaan Pusat, dosen pembimbing, penguji (bila minta), dan 3. Batas tepi
pribadi masing-masing. Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas adalah sebagai berikut:
C. Pengetikan a. Tepi atas : 4 cm
Tata cara pengetikan tesis menyangkut hal-hal mengenai jenis huruf b. Tepi bawah : 3 cm
penulisan bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, dan letak c. Tepi kiri : 4 cm
simetris. d. Tepi kanan : 3 cm
1. Jenis huruf 4. Pengisian ruangan
a. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran font 12 dan untuk Ruangan yang terdapat dalam halaman naskah harus diisi penuh, artinya
seluruh naskah digunakan jenis huruf yang sama. pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri atas ke batas tepi kanan atas sampai
b. Huruf kapital batas tepi kanan bawah. Ruangan pada halaman naskah diusahakan jangan sampai
1). Huruf pertama awal kalimat. ada yang terbuang, kecuali kalau akan memulai bab baru, alinea baru, subjudul baru,
2). Huruf pertama pada judul jurnal dan setiap kata dalam judul buku, atau kalau ada tabel/gambar, serta hal-hal yang khusus.
kecuali kata tugas: dan, yang, untuk, di, ke, dari, terhadap, sebagai, tetapi, a. Alinea baru dimulai pada 1,25 cm dari batas tepi kiri pengetikan.
berdasarkan, dalam, antara, melalui, secara yang tidak pada posisi awal. b. Judul bab harus ditulis tebal dengan huruf besar (huruf kapital) semua dan
3). Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, lembaga, takson diatur agar letaknya simetris terhadap tepi kiri dan kanan batas pengetikan.
makhluk di atas genus. Jarak judul bab dari tepi atas kertas adalah 4 cm tanpa diberi tanda titik.
4). Nama geografi, tetapi untuk nama geografi yang digunakan sebagai jenis c. Subjudul ditulis tebal dan simetris terhadap tepi kiri dan kanan batas
seperti pisang ambon dan gula jawa atau sebagai bentuk dasar kata pengetikan. Semua kata dimulai dengan huruf besar, kecuali kata
turunan seperti mengindonesiakan. penghubung dan kata depan, dan tanpa diakhiri titik. Kalimat pertama
5). Penulisan nama orang pada hukum dalil, uji, teori, metode. Untuk proses sesudah subjudul dimulai dengan alinea baru.
atau uji yang tidak diikuti nama orang ditulis huruf kecil. Jika penamaan d. Anak subjudul ditulis tebal dan diketik mulai dari batas tepi kiri pengetikan
tersebut akan disingkat, maka singkatannya huruf kapital misal rumah dan tanpa diberi titik. Huruf besar hanya digunakan pada permulaan anak
sakit umum (RSU), rancangan acak lengkap (RAL), dll. subjudul. Kalimat pertama sesudah anak subjudul dimulai dengan alinea baru.
c. Huruf miring (dalam tulisan tangan atau ketikan dengan mesin ketik, huruf e. Subanak subjudul diketik tebal dan ditulis mulai dari 1,25 cm dari batas tepi
atau kata yang dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.) kiri pengetikan serta diberi titik. Huruf besar hanya digunakan pada
1). Kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa: permulaan subanak subjudul. Kalimat pertama yang menyusul kemudian
ad hoc, et al., in vitro. diketik terus di belakangnya dalam satu baris tetapi tidak diketik tebal.
2). Tetapan atau peubah yang tidak diketahui dalam matematika, misal x, y,
l.. Contoh tata letak:
3). Judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh tulisan. Judul:
4). Nama ilmiah genus, spesies, varietas, dan forma makhluk, tetapi nama BAB IV
ilmiah takson di atas tingkat genus tidak ditulis dengan huruf miring.
b. Lambang dan tanda-tanda yang tidak diketik ditulis dengan menggunakan JALANNYA PENELITIAN
tinta hitam (tulisan tangan). Subjudul:
2. Jarak baris B. Analisis Data
Jarak antara dua baris yang berurutan adalah dua spasi. Jarak satu spasi Menurut data-data yang dikumpulkan………………………………………..
dipergunakan dalam intisari, kutipan langsung, judul tabel/gambar yang lebih dari
satu baris, dan daftar pustaka …………………………………………………………………………………………
2). memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
Anak subjudul: didahului oleh kata tetapi atau melainkan, misalnya :
2. Uji Statistik Fruktosa dapat digunakan sebagi sumber karbon, tetapi
efektifitasnya lebih rendah daripada sukrosa dan glukosa
Prosedur uji statistik yang dilakukan adalah anova satu jalan……………
3). mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi, misalnya :
……………………………………………………………………………………….. Sambiloto, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran, dapat
digunakan sebagai obat.
Subanak subjudul: b. Tanda titik dua. Tanda titik dua dipakai untuk:
2.1. Pengujian homogenitas varians. Hasil uji menunjukkan bahwa 1). mengakhiri akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau
pemerian, misalnya :
varians data homogen …………………………………………………. Daun sirih merah diketahui memiliki enam golongan senyawa
metabolit sekunder: flavonoid, alkaloid, saponin, polifenol, tanin,
dan minyak atsiri.
Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan
5. Penulisan bilangan dan satuan pelengkap yang mengakhiri pernyataan, misalnya:
a. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis Daun sirih merah diketahui memiliki senyawa flavonoid, alkaloid,
dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara saponin, plifenol, tanin, dan minyak atsiri.
berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. 2). memisahkan kata yang memerlukan pemerian, misalnya:
Contoh: Perkembangan bunga diamati lima hari sekali. Dunia : Fungi
Responden yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 5 orang Filum : Zygomycota
TNI, 10 orang PNS, dan 20 orang petani. Kelas : Zygomycetes
b. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu 7. Penulisan nama bahan kimia atau yang lain
susunan diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu a. Nama lazim bahan kimia ditulis dengan huruf kecil dan nama obat dtulis
atau dua kata, tidak terdapat lagi di awal kalimat. menurut The Merck Index atau Farmakope Indonesia, misalnya tolbutamida,
Lima puluh lima orang responden diwawancarai dalam studi itu. kloramfenikol, morfina, asam sulfat, asam nitrat, dsb.
c. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik. b. Nama konfigurasi atau rotasi yang mendahului nama senyawa dituliskan
Contoh: …………….. berat telur 50,5 g ………. dengan tanda hubung, misalnya d, l, dan dl atau (+), (-), dan (); D, L, dan
d. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa diberi titik. DL (konfigurasi karbohidrat dan asam amino ditulis kapital kecil); dan R dan
Contoh: mg, g, kg, kal. S. Misalnya:
6. Penulisan tanda baca d-6-hidoksitriptofan (+)-6-hidroksitriptofan DL-alanina
Tanda baca digunakan sesuai dengan kaidah yang terdapat dalam buku (1R,3R,5s)-[(1S)-sec-butoksi]-3-kloro-5-nitrosikloheksana
“Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. Beberapa Huruf miring digunakan untuk lambang unsur yang berfungsi sebagai
penggunaannya yaitu: penunjuk lokasi ikatan dalam nama kimia: O-metiltirosina, S-benzil-N-
a. Tanda koma. Tanda koma dipakai untuk: ftaloilsisteina. Awalan lain yang perlu ditulis miring ialah cis-, E-, m-, meso-,
1). memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian, misalnya : meta-, n-, o-, orto-, para-, sec-, tert-, dan Z-.
Bagian-bagian utama spektrofotometer yaitu sumber radiasi, c. Penulisan nama daerah selalu dalam huruf romawi dan huruf kecil. Penulisan
monokromator, sel absorpsi, detektor, dan alat pencatat. nama dunia, kelas, ordo, dan famili pada nama ilmiah organisme
menggunakan huruf romawi dan huruf awalnya ditulis kapital. Khusus nama
famili dan genus suatu virus diawali dengan huruf kapital dan dicetak miring. Gambar-gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (contoh: Gambar 6).
Nama ilmiah untuk tumbuhan dan hewan terdiri dari nama genus yang 4. Persamaan
diawali dengan huruf kapital dan nama spesies yang diawali dengan huruf Nomor urut persamaan yang berbentuk persamaan (rumus) matematika, reaksi
kecil (dicetak miring) dan diikuti singkatan nama orang yang pertama kali kimia, dan lain-lain (kalau ada ) diberi nomor dengan angka Arab yang ditulis di
menggunakan nama ilmiah tersebut dan diakui (tidak dicetak miring) serta dalam kurung dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan pengetikan tanpa
jika ada dituliskan nama subspesies, varietas, forma, dan subforma. diakhiri titik.
Contoh: Contoh:
Herpesviridae Coronavirus CaSO4 + K2CO3 CaCO3 + K2SO4 (3)
Abrus precatorius L. Andropogon ternatus subsp. macrothrix 5. Judul, subjudul dan anak subjudul
Saxifraga aizoon var izoon subvar brevifolia forma multicaulis subforma Judul tiap bab ditulis dengan angka Romawi (misalnya Bab I, Bab II).
surculosa Subjudul ditulis dengan huruf besar (misalnya A, B, C)
8. Penomoran yang terlalu sering hendaknya dihindari, sebaiknya dibuat kalimat Anak subjudul ditulis ditulis dengan angka (misalnya 1, 2, 3)
yang yang dapat menghubungkan perincian yang ada secara berurutan. Subanak subjudul ditulis dengan 2 angka yang dipisah dengan titik (misalnya 1.2.,
Contoh yang tidak baik: 3.2., 4.4.).
Pengaruh naiknya temperatur udara disebabkan: a. Lapisan ozon yang semakin E. Analisis Hasil Pengukuran
berkurang, b. Pencemaran lingkungan yang semakin banyak, c. Kegiatan dari Hasil penelitian harus ditulis dalam bentuk kuantitatif untuk memperoleh
pusat bumi yang meningkat. analisis data, misalnya:
Contoh yang baik: 1. Kekerasan suatu tablet tidak hanya disebutkan sangat keras, cukup keras atau
Pengaruh naiknya temperatur udara disebabkan karena lapisan ozon yang kurang keras, tetapi harus ditulis dalam angka berapa tekanan yang diperlukan
semakin berkurang, pencemaran lingkungan yang semakin banyak, dan untuk menghancurkan suatu tablet.
kegiatan dari pusat bumi yang meningkat. 2. Daya antibakteri suatu obat atau simplisia disebutkan diameter hambatnya atau
D. Penomoran kadar hambat minimal (MIC).
Penomoran yang perlu diperhatikan adalah pada penomoran halaman, tabel, 3. Kadar minyak atsiri dalam simplisia ditentukan berapa volume minyak atsiri pada
gambar dan persamaan. setiap gram simplisia (ml/g).
1. Halaman 4. Homogenitas sediaan farmasi (tablet, salep, serbuk, suppositoria, emulsi, suspensi,
a. Bagian awal usulan penelitian/tesis, mulai dari judul halaman sampai intisari, larutan, dsb) harus dianalisis dengan metode analisis kuantitatif, bukan sekedar
diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil yang diletakkan di pengamatan visual saja.
tengah-tengah antara batas kiri dan kanan pengetikan dan berjarak 1,5 cm di Jumlah data yang dibutuhkan untuk masing-masing percobaan tergantung
atas tepi bawah kertas. jenis percobaan yang dilakukan. Percobaan yang menyangkut organisme hidup
b. Bagian utama dan bagian akhir mulai dari bab I sampai ke halaman terakhir dengan koreksi biologis yang tinggi paling sedikit menggunakan replikasi lima kali
dari lampiran, memakai angka Arab sebagai nomor halaman yang diletakkan (misalnya mikrobiologis, kandungan zat aktif dalam simplisia nabati dan bioteknologi
di sebelah kanan atas, kecuali kalau ada judul bab, judul daftar pustaka, dan dalam organisme hidup), sedangkan percobaan kimia farmasi, farmasetika, dan
judul lampiran pada halaman tersebut, maka nomor halaman yang ditulis di formulasi sediaan farmasi yang tidak berhubungan dengan organisme hidup
sebelah tengah bawah. Nomor halaman diketik pada jarak 3 cm dari tepi (misalnya sintesis, analisis kualitatif, dan analisis sediaan farmasi) paling sedikit
kanan kertas dan 1,5 dari tepi atas. menggunakan replikasi tiga kali dengan catatan ketiga data tidak memiliki
2. Tabel penyimpangan yang berarti.
Tabel-tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (contoh: Tabel 3) Hasil penelitian yang berupa data-data kuantitatif dari perbandingan variabel
3. Gambar perlu dianalisis untuk menentukan:
1. Apakah data-data yang didapat terdapat kesalahan atau penyimpangan dari nilai e. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali pada tabel yang panjang (lebih dari satu
rata-ratanya. halaman), sehingga tidak mungkin diletakkan dalam satu halaman. Pada
2. Apakah di antara data-data antara dua variabel yang berbeda terdapat perbedaan halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan tanpa
yang bermakna secara statistik atau tidak. judul. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat
F. Tabel dan Gambar memanjang kertas, maka pada bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah
1. Tabel kiri atas. Tabel yang lebih dari dua halaman atau yang harus dilipat
Tabel terdiri atas lima bagian utama, yaitu judul tabel, kepala baris, kepala ditempatkan pada lampiran.
kolom, medan informasi, dan catatan kaki tabel. Format tabel adalah sebagai berikut.
a. Nomor tabel diikuti dengan judul tabel ditempatkan secara simetris di atas Tabel nomor Judul tabel
tabel tanpa diberi tanda titik dengan ukuran font 10, bold, berjarak 1 (satu) Kepala kolom Kepala kolom Kepala kolom
spasi jika lebih dari satu baris. Jika judul lebih dari satu baris, baris kedua Kepala baris
dimulai tepat di bawah huruf pertama judul. Kepala baris
b. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan judul tabel:
merupakan frase (bukan kalimat) pernyataan tentang tabel dan gambar secara
ringkas, memberikan informasi singkat yang dapat dipahami oleh pembaca
Catatan kaki-tabel (ditulis dengan ukuran font 10)
tanpa harus membaca tubuh tulisan, menyatakan kunci-kunci informasi saja,
dan merupakan frase yang berdiri sendiri dan dapat menerangkan arti tabel.
Contoh pembuatan tabel:
Judul tabel seperti “Hasil pengukuran kadar gula darah mencit yang diberi Tabel 1. Pengaruh suhu simpan dan putresina terhadap kekerasan dan kandungan gula buah pisang ambon
perlakuan” sangat tidak memadai. Judul yang lebih baik, misalnya: Hari ke-
“Tabel 1. Hasil pengukuran kadar gula darah mencit selama 4 jam Perlakuan
0 7 14
pengamatan sesudah diberi beberapa dosis ekstrak binahong Kekerasan buah
secara per oral” (mm/50g/10 dtk)
Suhu simpan
c. Tabel dapat dimulai dari tepi kiri atau tengah halaman. Tabel pendek dan 150C 10,20 a 13,40 a 11,83 a
lebar lebih baik daripada tabel panjang dan kurus. Garis pemisah yang 280C 10,64 a 14, 22a 88,43 b
penting hanya tiga dengan arah mendatar, dan garis bantu selebihnya harus Putresina
dibuat seperlunya saja. Garis bantu yang tegak dapat dihilangkan dengan Putresina 11,07 a 13,23 a 21,19 a
menyusun kolom dan jarak antarkolom secara hati-hati. Satuan dapat ditulis Tanpa putresina 10,76 a 14,40 a 41,82 b
Gula (%)
pada kepala kolom atau kepala baris. Suhu simpan
d. Tabel adakalanya memerlukan catatan kaki dan atau keterangan yang dapat 150C 0,38 a 0,56 a 0,73 a
berupa informasi tentang keterbatasan yang ada pada data, data bersifat nyata 280C 0,55 a 1,82 a 14,41 b
secara statistika, dan hasil penelitian orang lain. Catatan kaki juga dapat Putresina
Putresina 0,53 a 0,87 a 6,98 a
untuk menjelaskan singkatan yang digunakan pada tabel. Petunjuk catatan
Tanpa putresina 0,40 a 1,52 a 6,91 a
kaki bianya berupa lambang seperti *, †, ‡, dll. Jika catatan kaki untuk Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %
menyatakan sumber data yaitu dengan menuliskan nama penulis dan tahun, (DMRT)
maka tidak perlu diberi petunjuk catatan kaki. Jika data yang disajikan sudah
dimodifikasi atau sudah diolah, maka digunakan kata “menurut” atau “diolah
dari” atau “diadaptasi dari”, lalu diikuti nama penulis dan tahun.
Tabel 2. Rata-rata dan simpangan baku beberapa sifat fisis dan kimia tanah dari 78 contoh tanah di Kebun ukuran 10, tidak tebal, jarak 1 (satu) spasi jika lebih dari satu baris. Lambang
Percobaan Ciheuleut
Sifat Rata-rata Simpangan baku
gambar juga dapat ditulis pada judul gambar (lihat Gambar 1).
Pasir (%) 47,66 23,81 g. Bila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas
Lempung (%) 21,80 11,94 gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
Liat (%) 30,72 18,09 h. Ukuran gambar diusahakan agar wajar.
C-organik (%) 0,61 0,57 i. Penyajian informasi skala pada foto sangat perlu diperhatikan. Caranya
Rapatan isi (mg m3) 1,43 0,16 dengan meletakkan penggaris atau petunjuk lainnya yang ukurannya sudah
KTK (mek 100 g-1 tanah)‡ 18,08 17,09 umum diketahui di dekat contoh atau objek foto.
KAT pada KL (g g-1) 23,62 10,80 j. Letak gambar diatur supaya simetris.

Banyaknya 70 contoh tanah; KTK: kapasitas tukar kation,
KAT: kadar air tanah, KL: kapasitas lapang

Absorbans
f. Tabel dirujuk sekurang-kurangnya satu kali dalam tubuh tulisan, sehingga
tabel harus diletakkan sedekat-dekatnya dengan teks. Perujukan dinyatakan b
di dalam paragraf sebelum tabel atau gambar dan diawali dengan huruf
kapital diikuti nomor tabel. Contohnya:
… seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
… mendekati bentuk sigmoid (Gambar 5).
… meningkat dengan pesat (Tabel 3). Gambar 8 Spektrum absorpsi dari parasetamol (a) dan salisilamida (b).
Perujukan yang tidak disertai dengan keterangan perlu dihindari. Misalnya:
“Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3”
atau “ Hasilnya disajikan pada Tabel 3” G. Bahasa
Pernyataan yang lebih baik ialah 1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar sesuai
“Tabel 3 menunjukkan bahwa kacang hijau lebih banyak memancarkan dengan kaidah bahasa yang menggunakan ejaan yang disempurnakan.
spektrum biru daripada kacang tanah”. 2. Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat lengkap (terdapat subyek dan
predikat) atau supaya lebih sempurna dapat ditambah dengan obyek dan predikat.
2. Gambar Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti orang pertama, orang
a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar kedua, dan ketiga (saya, aku, kami, mereka, engkau, dan lain-lain). Kalimat yang
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris dibawah dibuat berbentuk kalimat berita (kalimat positif).
gambar dan diakhiri dengan titik dengan ukuran font 10, bold, berjarak 1 Khusus pada bagian prakata, kata “saya” diganti dengan “penulis”.
(satu) spasi jika lebih dari satu baris. Jika judul lebih dari satu baris, baris 3. Istilah
kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama judul. a. Istilah yang digunakan adalah istilah bahasa Indonesia atau yang sudah
c. Tata cara pembuatan judul dan perujukan gambar sama seperti tabel. diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
d. Judul gambar tidak perlu dimulai dengan frase yang menjelaskan jenis b. Istilah asing dipergunakan apabila istilah tersebut sukar atau tidak dapat
gambar, misalnya “Grafik …” atau “Gambar …” diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan istilah tersebut penting
e. Gambar tidak boleh dipenggal karena alasan apapun. dipergunakan dalam penelitian. Penulisan istilah asing tersebut harus dicetak
f. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang kosong dalam di dalam miring.
halaman yang ada gambarnya tersebut, jangan pada halaman lain dan diketik c. Kata majemuk yang merupakan gabungan bentuk bebas dan bentuk terikat
ditulis serangkai, misalnya antarbangsa, antihuruhara, hipertensi, inframerah,
ultraviolet, kontraindikasi, nonpolar, subbab, inkonvensinal, semipolar, beberapa sampel-sampel beberapa sampel
kooperatif, bikarbonat, dsb. banyak unsur-unsur banyak unsur
d. Kata majemuk yang diberi awalan dan akhiran ditulis serangkai, misalnya disebabkan karena disebabkan oleh
penyalahgunaan, disalahgunakan, perkembangbiakan.; sedangkan kata agar supaya agar atau supaya
majemuk yang hanya diberi awalan saja atau akhiran saja ditulis serangkai dalam rangka untuk dalam rangka…atau untuk …
dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya, misalnya setelah … kemudian … setelah …
berkembang biak. … baik … ataupun … … baik … maupun …
e. Huruf f dan v jangan diganti dengan p, misalnya aktif (bukan aktip), 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
aktivitas (bukan aktifitas). a. Kata penghubung (sehingga, dan, sedangkan, karena, dan sebagainya) tidak
f. Konsonan kembar dalam bahasa Indonesia tidak ada, misalnya klasifikasi boleh diletakkan di depan kalimat.
(bukan klassifikasi), efektif (bukan effektif), tetapi ada massa di samping b. Kata depan (di, ke, dari, dan sebagainya) tidak boleh digunakan di depan
masa yang mempunyai perbedaan makna. subyek.
g. Huruf y tetap y jika lafalnya y, misalnya yen, yuan; y menjadi i jika lafalnya c. Awalan “di” dan “ke” harus dibedakan dengan kata depan “di” dan “ke”.
I, misalnya hipokotil (bukan hypokotil), analisis (bukan analysis). Awalan “di” berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif, sedangkan “ke”
h. Huruf x hanya dipakai di awal kalimat, di tempat lain ks, misalnya xilem berfungsi untuk membentuk kata bilangan dan kata benda. Penulisan awalan
(bukan ksilem), taksonomi (bukan taxonomi), kompleks (bukan komplex “di” dan “ke” harus selalu disambung dengan kata di belakangnya (contoh
atau komplek).Huruf h pada gugus gh, kh, rh, th dihilangkan, sedangkan dipetik, ditimbang, kedua, dan sebagainya).
huruf ph menjadi f dan ch menjadi k, misalnya kromatografi (bukan d. Kata depan “di” dan “ke” berfungsi untuk menyatakan tempat dan
khromatographi), ritme (bukan rhitme); metode (bukan methode atau penulisannya selalu dipisah dari kata di belakangnya (contoh: di depan, di
metoda); morfologi (bukan morphologi atau morpologi). atas, di antara, ke pasar, ke muka, di antaranya, di samping itu, di dalam, dan
i. –ic menjadi –ik, sedangkan –ics menjadi –ik, -ika, misalnya analgesic sebagainya, kecuali kepada dan daripada).
menjadi analgesik, electronic menjadi elektronik; electronics menjadi
elektronika, mechanics menjadi mekanika. H. Kepustakaan
j. Beberapa kata sulit yang sering ditulis salah karena penulis tidak Pustaka yang digunakan sebaiknya adalah sumber acuan dari pustaka primer
mengetahui bentuk bakunya yaitu kualitas (bukan kwalitas), jadwal (bukan yang dapat dipertanggungjawabkan seperti jurnal, monograf, dan tulisan asli lainnya,
jadual), sintesis (bukan sintesa), atmosfer (bukan atmosfir), varietas (bukan sedangkan buku ajar berupa diktat kuliah, textbook, dan penuntun praktikum harus
varitas), autoklaf (bukan otoklaf), hemoglobin (bukan haemoglobin), dihindari.
fluoresensi (bukan fluorescenci), apotek (bukan apotik). 1. Pengacuan pustaka
k. Beberapa kata tidak baku yang sering digunakan, misalnya: Setiap sistem pengacuan pustaka harus digunakan secara taat asas dalam
Bentuk tidak baku Bentuk baku tubuh tulisan, tabel, dan gambar, kemudian disenaraikan pada akhir tulisan atau bab
terdiri dari terdiri atas dengan judul “Daftar Pustaka”. Nama pengarang yang diacu pada tubuh tulisan
tergantung pada bergantung pada hanyalah nama keluarga atau nama akhir pengarang yang diikuti tahun publikasinya.
berdasarkan kepada berdasarkan pada Cara penulisannya ialah sebagai berikut:
bertujuan untuk bertujuan X Penggunaan sterilisator autoklaf dapat mempengaruhi pertumbuhan kalus
antara x dengan y antara x dan y (Supraptopo, 1979). .atau
dibanding … dibandingkan dengan Supraptopo (1979) mengemukakan bahwa penggunaan sterilisator autoklaf
walau atau meskipun …, tetapi…. walau atau meskipun …, …. dapat mempengaruhi pertumbuhan kalus.
(tanpa tetapi) Contoh senarai nama pengarang dan pengacuan pustaka.
Tabel 3. Contoh senarai nama pengarang dan pengacuan pustaka kalimat tubuh tulisan dan jangan menggantinya dengan “&”, kecuali pada
Senarai nama pengarang Pengacuan dalam tubuh tulisan sumber acuan dalam tanda kurung.
Suwanto A., 1997 Suwanto (1997) atau (Suwanto, 1997) 2). Jika dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama menulis bersama,
Suwanto A., 1998a. Suwanto (1998a) atau (Suwanto, 1998a) pengacuan dituliskan mengikuti pola menambahkan nama inisialnya,
Suwanto A., 1998b. Suwanto (1998b) atau (Suwanto, 1998b) misalnya Suwanto A dan Suwanto H (1999) … atau … (Suwanto A &
Suwanto A., 1999 Suwanto A (1999) atau Suwanto H, 1999). Perhatikan bahwa dalam daftar pustaka kata “dan”
(Suwanto A, 1999) tidak dicantumkan (lihat Tabel 3)
Suwanto H., 1999 Suwanto H (1999) atau c. Tiga pengarang atau lebih
(Suwanto H, 1999) Jika nama pengarang terdiri dari tiga orang atau lebih, hanya nama keluarga
Suwanto A, Fardiaz S., 1983 Suwanto dan Fardiaz (1983) atau atau nama akhir pengarang pertama saja yang ditulis dan diikuti kata “et al” dan
(Suwanto & Fardiaz, 1983) jangan diganti “dkk” (lihat Tabel 3)
Suwanto A, Kaplan S, 1989a Suwanto dan Kaplan (1989a) atau d. Pengacuan ganda
(Suwanto & Kaplan, 1989a) Jika dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda diacu sekaligus, maka
Suwanto A, Kaplan S, 1989b Suwanto dan Kaplan (1989b) atau penulisan pengacuannya didasarkan pada urutan tahun penerbitannya, misalnya …
(Suwanto & Kaplan, 1989b) (Suwanto & Kaplan, 1990; Suhartono et al., 1994; Tjahjadi et al., 1994; Rosana et
Suwanto A, Suwanto H., 1999 Suwanto A dan Suwanto H (1999) atau al., 1995).
(Suwanto A & Suwanto H, 1999) e. Lembaga sebagai pengarang
Suwanto A, Friska H, Sudirman I., 1996 Suwanto et al. (1996) atau Nama lembaga yang diacu sebagai pengarang sebaiknya ditulis dengan
(Suwanto et al., 1996) bentuk singkatan. Misalnya untuk mengacu tulisan yang diterbitkan tahun 1999
a. Satu pengarang oleh Biro Pusat Statistik ditulis BPS (1999) … atau … (BPS, 1999), sedangkan
1). Jika pengarang yang sama menulis pada tahun yang berbeda, maka tahun dalam daftar pustaka ditulis sebagai [BPS].
yang satu dengan yang berikutnya dipisahkan oleh koma dan spasi, f. Tulisan tanpa nama pengarang
misalnya Suwanto (1997, 2000) ... atau … (Suwanto, 1997, 2000) Sebaiknya acuan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan
2). Jika pengarang yang sama menulis pada tahun sama, maka dilakukan dan daftar pustaka dituliskan dengan nama lembaga yang menerbitkannya. Acuan
penambahan huruf “a” untuk yang pertama, “b” untuk yang kedua, dan tanpa pengarang ada pula yang dituliskan sebagai Anonim (1990) … atau …
seterusnya setelah tahun, misalnya Suwanto (1998a, 1998b) … atau … (Anonim, 1990) dan dalam daftar pustaka ditulis [Anonim], namun sebaiknya
Suwanto (1998a, 1998b). Penambahan huruf “a”, “b”, dan seterusnya perlu penggunaan kata Anonim ini dihindari.
didasarkan pada urutan waktu publikasi yang biasanya ditentukan dari g. Pustaka sekunder
volume dan nomor jurnal atau dari urutan nomor halaman jika bukan Jika artikel belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan diacu dari suatu
berasal dari jurnal yang sama. sumber (pustaka sekunder), nama pengarang dan tahun terbit aslinya ditulis dan
3). Jika pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada dipisahkan dengan tanda koma dan spasi dengan kata “diacu dalam” yang diikuti
tahun yang sama, nama inisial disertakan untuk membedakan bahwa nama pengarang dan tahun pustaka sekunder, misalnya (Powell, 1958, diacu dalam
sumbernya berbeda, misalnya Suwanto A (1999) dan Suwanto H (1999) … Forbes, 1972) … atau … (Powell, 1958, diacu dalam Forbes, 1972). Kedua artikel
atau … (Suwanto A ,1999; Suwanto H, 1999). ini harus dicantumkan di daftar pustaka. Pengacuan terhadap pustaka yang tidak
b. Dua pengarang pernah dibaca sendiri sangat tidak dianjurkan.
1). Jika dua pengarang berbeda menulis bersama, maka contoh 2. Penyusunan daftar pustaka
penulisannya yaitu Suwanto dan Fardiaz (1983) … atau … (Suwanto & Pustaka yang diacu dalam tubuh tulisan saja yang dimuat dalam daftar
Fardiaz, 1983). Perhatikan bahwa kata “dan” digunakan dalam suatu pustaka, sehingga sumber acuan yang ada dalam daftar pustaka harus ada di dalam
tubuh tulisan. Urutan pustaka dalam daftar pustaka didasarkan pada abjad awal nama digabung dengan nama keluarga AD Das Gupta Das Gupta AD
keluarga atau nama akhir pengarang pertama. Jika dua atau lebih pustaka memiliki Nama Cina tradisional selalu dimulai Go Ban Hong Go BH
nama keluarga yang sama persis, maka urutannya didasarkan pada tahun terbitnya. dengan nama keluarga, namun akhir- (tradisional)
Nama pengarang yang dituliskan merupakan nama keluarga atau nama akhir akhir ini ada nama keluarga yang Kwik Kian Gie Kwik KG
pengarang yang diikuti inisial nama pertama dan nama tengah tanpa tanda baca. ditulis menyertai nama kecilnya yang (tradisional)
Nama keluarga umumnya terletak di belakang suatu nama, tetapi ada perkecualian ditulis dengan tanda hubung. Bahkan Tjia May On Tjia M
seperti nama Arab, India, Vietnam, dan Cina (lihat Tabel 4). Pengacuan nama ada kecenderungan penulis Cina (tradisionnal)
lembaga yang berperan sebagai pengarang ditulis dengan singkatan nama lembaga menggunakan nama barat sebagai Siu-Ting Chang Chang ST
dan diikuti nama lembaga ditulis lengkap, misalnya [Faperta IPB] Fakultas Pertanian nama kecil diikuti nama keluarga Michael Chang Chang M
Institut Pertanian Bogor. Nama Myanmar biasanya hanya satu U Thant Thant U
kata, tetapi dapat pula didahului
Tabel 4. Variasi ragam penulisan nama keluarga pengarang bentuk penghormatan U
Nama pengarang Nama pengarang Penulisan a. Jurnal
berdasarkan Negara kepustakaan Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal nomor volume(nomor
Nama keluarga pengarang dengan satu Constantine J. Alexopoulus CJ terbitan bila ada):halaman.
nama keluarga Alexopoulus Ketentuan lain:
Nama Indonesia dengan nama keluarga Andi Hakim Nasoetion Nasoetion AH 1). Jika pengarang lebih dari lima orang ditulis satu pengarang lalu et al
Agustin Wydia Gunawan Gunawan AW 2). Judul artikel jurnal diketik huruf kapital hanya pada huruf awal saja. Huruf
Nama Indonesia diikuti nama suami Yayah Koswara Koswara Y kapital digunakan hanya pada kasus tertentu, misal singkatan baku (seperti
Nama Indonesia terdiri atas satu kata Soekarno Soekarno
DNA, pH, dll) dan nama takson mengikuti tata nama ilmiah. Huruf kapital
juga digunakan untuk awal kata yang di dalam kalimat selalu ditulis dalam
Nama Indonesia terdiri atas lebih dari Ani Mardiastuti Mardiastuti A
huruf kapital, misal dalam bahasa Jerman pada semua kata benda.
satu kata Insertion und Assemblierung von Proteinen des Antennenpigment-Komplexes von
Nama Jepang dan Korea Hirko Yakamoto Yakamoto H Rhodobacter capsulatus im in vitro System
Nama pangkat kekeluargaan atau nama John Doc Sr Doc JSr Judul artikel yang disertai dengan subjudul ditulis judul utama diakhiri tanda
keluarga majemuk H. Vanden-Brink Vanden-Brink H titik dua dan diikuti anak judul yang diawali dengan huruf kecil.
Nama Vietnam selalu diawali dengan Nguyen Van Thuan Nguyen VT Avian leukimia virus OK 10: analysis of its myc oncgene by molecular cloning
nama keluarga Ngo Van Hai Ngo VH 3). Nama jurnal ditulis miring. Nama yang terdiri dari satu kata tidak disingkat,
Nama Perancis dengan kata de, de la, A de Bary Bary A de namun umumnya nama jurnal ditulis dalam bentuk singkatannya yang
des, du, le, la, les V du Bary Bary V du dirujuk dari World List of Scientific Periodicals
J le Beau Beau J le (http://library.cabtech.edu/reference/abbreviations).
Nama Belanda: kata seperti de, van, Kees de Vries Vries K de 4). Nomor terbitan tidak perlu dicantumkan bila penomoran halaman
van den, van der, serta von pada nama A van der Haar Haar A van der berkesinambungan dalam satu volume, misalnya Hayati volume 7 nomor 3
Jerman, do pada nama Brazil halaman 91-95 ditulis Hayati 7:91-95, bukan hayati 7(3):91-95
ditempatkan pada unsur terakhir nama 5). Suplemen merupakan terbitan khusus atau sisipan dari suatu volume jurnal.
Kata Abdul, Abdoul, Abdel, Abu, Hassan Fahmy Khalil Khalil HF Artikel acuan yang berasal dari nomor tambahan yang terdapat dalam terbitan
Aboul, dan Ibn pada nama Arab dinilai Ali Abdel Aziz Abdel-Aziz A berkala ditunjukkan oleh suatu keterangan, missal Supl 1 untuk Suplemen
sebagai bagian nama keluarga Ali Ibn Saud Ibn Saud A atau Supplement nomor 1; Ed Khusus 5
Kata Sen dan Das pada nama India BC Sen Gupta Sen Gupta BC
Contoh penulisan jurnal: 2). Buku dengan editor
1). Pengarang satu orang Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological
Johnson MW. 1987. Parasitization of Liriomyza spp (Diptera: Agromyzidae) Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Pergamon. hlm 60-65.
infesting commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ 3). Buku dengan lembaga atau organisasi
Entomol 80:56-60, 62. [FMIPA IPB] Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
2). Pengarang 2-5 orang Pertanian Bogor.1996. Katalog Program sarjana FMIPA IPB. Bogor:
Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. 2000. Penanda FMIPA IPB.
molekuler sifat ketahanan kelapa terhadap Phyphthora penyebab gugur 4). Buku terjemahan tanpa editor
buah. Hayati 7:101-105.
Pelczar MJJr, Chan ECS. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Volume ke-
3). Pengarang lebih dari lima orang
1,2.Hadioetomo RS, Imas T, Angka SL, penerjemah; Jakarta:UI Pr.
Wilkinson MJ et al. 2000. A direct regional scale estimate of transgene
movement from genetically modified oilseed rape to its wild Terjemahan dari: Elements of Microbiology.
progenitors. Mol Ecol 9:983-991.
4). Pengarang merupakan organisasi 5). Buku terjemahan dengan editor
[SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Luzikov VN. 1985. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV,
Physiology, Committee on Enzymes. 1976. Recommended method for penerjemah; Roodyn DB, editor. New York: Consultanst Bureau.
the determination f γ-glutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab Terjemahan dari: Reguliatsiia Formirovaniia Mitokhondrii.
Invest 36:119-125. 6). Buku berseri dengan judul volume sama
5). Artikel tanpa pengarang Wijayakusuma MH, Dalimartha S. Wirian AS. 1998. Tanaman Berkhasiat
[Anonim]. 1976. Epidemiology for primary health care. Int J Epidemiol Obat di Indonesia. Volume ke-1. Jakarta: Pustaka Kartini.
5:224-225. 7). Buku berseri dengan judul volume berbeda
6). Setiap nomor terbitan dimulai dengan halaman bernomor satu Cajori F. 1929. A History of Mathematical Notations. Volume ke-2, Notation
Eliel EL. 1976. Stereochemistry since LeBel and van’t Hoff: Chemistry mainly in Higher Mathematics. Chicago: Open Court.
49(3):8-13. 8). Bab atau bagian dari buku dengan pengarang berbeda-beda dan disertai editor
7). Terbitan sebagai suplemen, sisipan, edisi khusus Kuret JA, Murad F. 1990. Adenohypophyseal hormones and related
Magni F, Rossoni G, Berti F. 1988. BN-52021 protects guinea-pig from heart substances. Di dalam: Gilman Ag, Rall TW, Nies AS, editor. The
anaphylaxis. Pharm Res Commun 20 Supl 5:75-78. Pharmacological Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York:
Rifai MA. 1992. Penggodokan peneliti taksonomi tumbuhan siap pakai. Pergamon. hlm 1334-1360.
Floribunda 1 Sisipan 3: 22-24. c. Prosiding
8). Judul artikel diterjemahkan dalam bahasa Inggris Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Di dalam: Nama editor, editor. Judul
Irsan C, Sosromarsono S, Buchori D, Triwidodo H. 1998. [Aphids publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Tempat pertemuan,
(Homoptera: Aphididae) on solanaceae plants in West Java.] [dalam tanggal pertemuan. Tempat terbit: Nama penerbit. Halaman artikel.
bahasa Indonesia]. Bul HPT 10(2):1-4. Meyer B, Hermans K. 1985. Formaldehyde release from pressed wood products. Di
b. Buku dalam: Turoski V, editor. Formaldehyde: Analytial Chemistry and Toxicology.
Nama pengarang [atau editor]. Tahun. Judul buku. Tempat terbit: Nama Proceedings of the Symposium at the 187th; St Louis, 8-13 Apr 1984.
penerbit. Washington: American Chemical Society. hlm 101-116.
1). Buku dengan pengarang
Gunawan AW. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya.
d. Abstrak Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel. Nama jurnal Volume
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul abstrak [abstrak]. Di dalam: Nama editor, (nomor): halaman. [tipe media]. Ketersediaan. [Tanggal, bulan, dan
editor. Judul publikasi atau nama konferensi; Tempat, Waktu konferensi. tahun akses]
Tempat terbit: Nama penerbit. Halaman. Nomor abstrak. Adsavakulchai S, Baimai V, Prachyabrued W, Gore PJ, Lertlum S. 1998.
Mendea MF, Manon-Espaillat R, Lanska DJ, Eurstine TH. 1989. Epilepsy and Morphometric study using wing image analysis for identification of
suicide attempts [abstrak]. Di dalam: American Academy f Neurology 41st Bactrocera dorsalis complex. WWW J Biol 3(5).
Annual Meeting Program; Chicag, 13-19 Apr 1989. Cleveland (OH): Edgell http://epress.com/w3jbio/vol3/Adsavakulchai/index.html [17 Mar
Communicatins. hlm 295. Abstr no PP369. 1999].
Rahayu WP, Fardiaz, Darusman LK. 2002. Aktivitas dan produksi komponen 2). Abstrak dari jurnal ilmiah
antimikroba dari rimpang lengkuas [abstrak]. Di dalam: Achmadi SS et al, Darmadi AAK, Hartana A, Mogea JP. 2002. Perbungaan salak bali. Hayati 9:6.
editor. Ringkasan Penelitian Hibah Bersaing. Jakarta: Ditjen Dikti, http:/bima.ipb.ac.id/jurnal/hayati [9 Apr 2003].
Depdiknas. 3). Abstrak dari pertemuan ilmiah
Hansen L. 1999. Non-target effects of corn pollen on the Monarch butterfly.
e. Karya tulis ilmiah, tesis, tesis, disertasi http://www.ent.iastate.edu/entsoc/ncb99/prog/abs/D81.html. [21 Agu
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul [jenis publikasi]. Tempat institusi: Nama 2003].
institusi tempat tersedianya KTI/tesis/tesis/disertasi.
Natalia M. 2007. deteksi kurkuminoid dalam kalus temulawak (Curcuma V. PEDOMAN PEMBUATAN MAKALAH
xanthorrhiza, roxb) hasil kultur in vitro setelah perlakuan hormon UNTUK SEMINAR TESIS
naphtalena acetic acid [Tesis]. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas
Setia Budi. A. Sifat Makalah
Makalah adalah tulisan ilmiah yang merupakan tingkasan tesis. Panjang
f. Surat kabar tulisan maksimal 15 halaman termasuk lampiran (ukuran kertas 21 x 28 cm), diketik
Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar: Nomor dengan huruf Times New Rowman ukuran 12 dengan jarak 1,5 spasi, kecuali abstak
halaman (nomor kolom). dengan jarak 1 spasi.
Budiarso IT. 24 Des 1995. Suami mandul dan menurun keperkasaannya akibat B. Urutan Materi Makalah
pencemaran mikotoksin dan pestisida? Kompas: 11 (6-8). 1. Judul
Judul makalah desrtai dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris.
g. Internet
Kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat menyebabkan orang 2. Nama penulis/peneliti
dengan mudah mengaksers informasi melalui internet, tetapi kemudahan ini jangan Nama penulis/peneliti ditulis semua (mahasiswa dan dosen pembimbing
disalahgunakan untuk memperoleh informasi tanpa memperhatikan otoritas dan/atau pembimbing pendamping) tanpa gelar akademik.
keilmuan dan kepakaran orang atau lembaga penyedia informasi tersebut. Hati-hati
dalam akses melalui internet karena tidak semua keterangan pada semua situs web 3. Abstrak
dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah dan tidak semua situs permanen. Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tidak lebih dari
Forum diskusi elektronik (chatting) tidak dapat digunakan sebagai sumber acuan. 200 kata.
1). Artikel dari publikasi elektronik
4. Kata kunci (keywords)
Kata kunci dibuat dalam bahasa Inggris sebanyak empat sampai lima buah LEMBAR BIMBINGAN
kata.
5. Pendahuluan Nama :………………………………………………
Pendahuluan berisi permasalahan yang perlu dicari pemecahannya (latar
belakang) dan tinjauan pustaka yang mengandung uraian singkat dan sistematis NIM :………………………………………………
tentang keterangan-keterangan yang ada keitannya dan menunjang tulisan itu. Pembimbing Utama : ………………………………………………
Sumber keterangan ditunjukkan dengan menuliskan nama akhir penulis dan tahun
penerbitan. Panjang pendahuluan tidak lebih dari dua halaman. Landasan teori Pembimbing Pendamping :…………………………………………..…..
sebaiknya hanya memuat inti-inti permasalahan. Judul Tesis :……………………………………………….
6. Cara penelitian
Cara penelitian memuat uraian tentang cara menjalankan penelitian, yang ……………………………………………….
mencakup bahan atau materi, alat, jalan penelitian dan analisis hasil.
……………………………………………….
7. Hasil dan pembahasan
Hasil dan pembahasan berisi hasil penelitian yang diperoleh (dalam bentuk ……………………………………………….
tabel, grafik, atau foto), kemudian diberi pembahasan atau penjelasan ilmiah secara
kualitatif dan kuantitatif. Tanda Tangan
8. Kesimpulan dan saran No Tanggal Keterangan Pembimbing Pembimbing
Bagian ini memuat kesimpulan yang diperoleh dan saran yang diajukan. Utama Pendamping
9. Ucapan terima kasih
Ucapan terima kasih ditujukan kepada pihak yang memberi bantuan,
diusahakan supaya singkat. Ucapan terima kasih yang ditujukan kepada
perseorangan maka gelar akademik yang bersangkutan supaya dicantumkan.
10. Daftar pustaka
11. Lampiran
Tanda Tangan Tanda Tangan
No Tanggal Keterangan Pembimbing Pembimbing No Tanggal Keterangan Pembimbing Pembimbing
Utama Pendamping Utama Pendamping

KETERANGAN UNTUK MENGIKUTI UJIAN TESIS

Mahasiswa tersebut di atas telah melakukan konsultasi pembimbingan Tesis dan


memenuhi syarat ujian Tesis.

Surakarta, ……………………..
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

…………………….………… ……….………………………

NB. Buku ini wajib dibawa oleh mahasiswa dan dimintakan tanda tangan pembimbing
setiap melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing sejak pembuatan
proposal sampai penyusunan naskah tesis

Anda mungkin juga menyukai