Anda di halaman 1dari 43

TEKNIK SAMPLING &

UKURAN SAMPEL
Tri Murti Andayani
Bagian Farmakologi & Farmasi Klinik
Fakultas Farmasi UGM
PENDAHULUAN

• Idealnya data dikumpulkan dari semua obyek yg


dipermasalahkan → tdk efisien
• Bisa menggunakan sebagian dari keseluruhan obyek
penelitian : SAMPEL (cuplikan)
• Keuntungan sampling :
• Mengurangi biaya, tenaga & waktu
• Meningkatkan keluasan, kedalaman, ketepatan informasi
(data) yg akan diperoleh
POPULASI

• Adalah himpunan subyek penelitian yang


akan diamati karakteristiknya
• Dasar penetapan :
• Harus relevan dg masalah penelitian
• Harus mengakomodasi variabel penelitian
• Langkah penetapan :
• Identifikasi unit analisis
• Penetapan batas populasi
• Pemahaman variabilitas populasi/kondisi subyek
SAMPEL

• Adalah tindakan pengambilan sebagian


anggota populasi utk dikenai tindakan
penelitian/pengukuran
• Keuntungan :
• Menghemat biaya
• Hasil pemeriksaan diperoleh dlm waktu
singkat/cepat
• Kualitas informasi terjaga
• Informasi bisa lebih menyeluruh
Kriteria Sampel
• Representatif
• Homogenitas populasi
• Sample size
• Teknik pengambilan sampel
• Jml variabel yg diteliti
• Ukuran cukup besar
• Prosedur praktis & mudah
• Ekonomis & efisien
Pengertian Sampel

• Populasi : keseluruhan atau himpunan obyek dgn ciri yg


sama
• Contoh : himpunan orang, kelompok orang, organisasi,
perusahaan, benda, kejadian, waktu atau tempat dgn ciri yg
sama

• Sampel : himpunan bagian atau sebagian dr populasi


• populasi adalah kelompok subjek yang menjadi
sasaran penelitian
• berupa manusia (pada penelitian epidemiologi,
penelitian perilaku, penelitian manajemen),
• binatang (pada penelitian entomologi, surveilens
vektor),
• benda mati (kartu rekam medik, slide pemeriksaan
BTA).
• Batasan populasi mendeskripsikan ciri-ciri kelompok ke
arah mana hasil penelitian ini akan digeneralisasi.
• ciri lokasi geografik atau administratif (kelurahan,
kecamatan, kabupaten,
• wilayah kerja puskesmas),
• karakteristik subjek (jenis kelamin, usia, paritas, spesies),
• karakteristik penyakit (jenis penyakit, keparahan penyakit,
jenis obat yang digunakan, jenis bangsal perawatan).
• didasarkan atas masalah dan tujuan penelitian,
• dinyatakan dalam kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
• dalam penelitian eksperimental populasi penelitian lazimnya
berupa kelompok yang tidak nyata (hipotetis) karena subjek
penelitian sangat spesifik
• Saringan pertama disebut kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah
batasan-batasan yang mengijinkan subjek masuk ke dalam
penelitian. Tetapi, tidak semua subjek yang masuk dalam
saringan pertama otomatis boleh terlibat dalam penelitian,
yakni jika mereka memiliki kontraindikasi tertentu. Saringan
kedua inilah yang disebut kriteria eksklusi.
Hubungan Populasi - sampel

GENERALISASI

POPULASI
sampel

Sampling
Generalisasi akan menjadi maksimal :
• Digunakan prinsip probabilitas (random sampling)
• Jumlah sampel memadai
• Ciri-ciri populasi dipenuhi scr ketat
• Variasi antar unit populasi sekecil mungkin
Teknik Sampling
Teknik sampling :
• Probabilitas sampling atau random sampling
• Tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan
atau probabilitas yg sama utk menjadi sampel
• Asumsi pemakaian statistik inferensial atau induktif
• Non probabilitas sampling atau non random
sampling
• Kesempatan tiap unit atau individu populasi utk mjd
sampel tdk sama
Sampling Techniques

Types of Sampling

Probability Non Probability


Sampling Sampling

Quota
Simple Stratified Cluster Systematic Judgemental
Random Random Sampling Sampling
Sampling Sampling
Accidental

Single Stage
Proportionate
Stratified Snowball
Sampling
Double Stage

Disproportionate
Stratified
Multi Stage
Sampling
Random Sampling

Random sampling dibedakan :


• Simple random sampling
• Systematic random sampling
• Stratified random sampling
• Cluster/Area random sampling
• Multistage random sampling
Simple Random Sampling

• Keuntungan :
• Harga rata-rata sampel
mrpkn estimator rata2
• Digunakan jika populasi populasi yg unbias &
dianggap homogen pelaksanaannya mudah
• Undian • Kelemahan :
• Bilangan random • Sampel dpt menyebar pd
jarak yg jauh, atau
• Mengumpul pd area
tertentu
Simple Random Sampling

Populasi
homogen

Randomisasi
(undian atau bilangan random)

Sampel
Systematic Random Sampling

• Keuntungan :
• Populasi yg dianggap • Harga rata-rata sampel
mrpkn estimator rata2
homogen populasi yg unbias &
• Pengambilan sampel no pelaksanaannya mudah
satu dilakukan sama dg pd
simple random sampling,
• Kelemahan :
utk sampel berikut scr • Sampel dpt menyebar pd
jarak yg jauh, atau
sistematik, meloncat ke
nomor dg jarak tertentu • Mengumpul pd area
tertentu
Stratified Random Sampling

• Keuntungan :
• Populasi yg heterogen • Dg stratifikasi akan
meningkatkan presisi dr
• Jk jml tiap unit dlm setiap sampel thdp populasi
strata sama, maka • Pelaksanaannya relatif
digunakan simple stratified mudah.
random sampling
• Jk jml unit dlm tiap strata
• Kelemahan :
tdk sama, digunakan • Sampel dpt menyebar pd
proportional stratified jarak yg jauh,
random sampling • diperlukan daftar seluruh
populasi & stratanya
Simple Stratified Random Sampling
Populasi heterogen

stratifikasi

Strata 1
Strata 2 Strata 3

sample
Proportional Stratified Random Sampling

Populasi heterogen

stratifikasi

Strata 1
Strata 2 Strata 3

sample
Cluster Random Sampling

• Keuntungan :
• Jika populasi heterogen, • Penyebaran unit populasi
terdiri dr kelompok2 dpt dihindari
(clusters/areas) • Hanya diperlukan daftar unit
• Heterogenitas cluster sama populasi dlm cluster/area yg
dipilih
dgn heterogenitas
populasinya • Kelemahan
• Sulit diperoleh cluster dg
heterogenitas yg benar2
sama
Cluster Random Sampling
1 2 3 4 5

6 7 8 9 10

11 12 13 14 15

Randomisasi cluster
7 10 14

Randomisasi sampel
Multistage Random Sampling

• Merupakan kombinasi dari simple – stratified – cluster,


• dg urutan yg bervariasi
• Tergantung keadaan populasi dan tujuan penelitian
Multistage Random Sampling
Rancangan sampel tanpa acak
(non random sampling)

• Rancangan sampel seadanya/sampling aksidental


(convenience sampling/Accidental sampling)
• Rancangan sampel berdasar jatah (Quota Sampling)
• Rancangan sampel berdasarkan pertimbangan
(Purposive sampling)
• Sampling Jenuh
• Snowball Sampling
Rancangan sampel tanpa acak…..

Convenience
sampling/Accidental
sampling
Quota Sampling
• Dilakukan berdasarkan • Didasarkan pd teknik pemilihan
kebetulan sampel dg ciri-ciri tertentu sampai
pd jml tertentu yang diinginkan
• Siapa saja yg ditemui, jika
sesuai dg persyaratan
data yg diinginkan
Rancangan sampel tanpa acak…..

Purposive sampling
• Teknik sampling dgn
pertimbangan tertentu
Snowball sampling Sampling jenuh
• Teknik sampling yg semula • Merupakan sensus, artinya
kecil jumlahnya seluruh populasi diteliti
• Subyek sampel kmdn
memilih teman-temannya
utk dijadikan sampel
Purposive Sampling

• Memilih siapa saja dalam populasi tertentu yang sulit


didapat
- Menggunakan judgement seorang ahli dalam pemilihan
kasus atau dengan tujuan tertentu.
- Untuk penelitian eksplorasi, namun mungkin sampel tidak
representatif.
- Untuk kasus tertentu yang sangat informatif.
- Untuk populasi yang sulit dijangkau.
- Untuk identifikasi kasus tertentu untuk penelitian yang lebih
mendalam.
Ukuran Sampel

• Berapa besar sampel yg adekuat & dasar yg dipakai


utk menentukan besar sampel?
• Tdk ada satu formula atau rumus yg dpt dipakai secara umum utk
semua keperluan penelitian
• Meneliti jml butir darah, satu tetes darah sudah cukup
• Pd penelitian cross-sectional, 100 pasien mungkin belum cukup
• Penelitian air limbah industri – tergantung keperluan lab, sehubungan dg
peralatan yg dipakai utk pemeriksaan
Ukuran Sampel

• Perbedaan subyek sampel yg diperlukan berkaitan


dengan :
• Pertimbangan representativitas
• Jumlah minimum sampel yg masih menjamin
representativitas populasi
• Pertimbangan analisis
• Jml minimum sampel yg datanya msh dapat dianalisis
scr kuantitatif (terutama utk analitik)
Ukuran Sampel

Harus diketahui :
• Harga atau parameter apa yg akan diteliti (rata-rata
atau proporsi)
• Berapa harga α (size of test) dan atau β (power of test)
yg akan digunakan dlm penelitian
• Berapa besar penyimpangan yg ditolerir dlm
penelitiannya (confidence interval)
Satu Populasi:
Estimasi Proporsi

Satu Populasi: Estimasi Dua Populasi:


Rata-rata Uji Hipotesis
Perbedaan 2 Mean

Rumus
Besar
Sampel

Dua Populasi:
Uji Hipotesis
Cohort Study Perbedaan 2
Proporsi

Case Control
Study
Sample size – satu populasi

Z σ 2
n =[ α/2
]
• Mean d

• Proporsi n= Z α/2
2
pq n= Z α/2
2

d2 4d2
• Seorang peneliti di bidang farmasi klinik ingin
mengetahui rata-rata kadar haemoglobin pasien
kanker yang mendapatkan kemoterapi. Dari
penelitian pendahuluan diketahui bahwa simpangan
baku kadar Hb adalah 1,9 gr %. Bila ingin dilakukan
pendugaan dengan presisi sebesar 0,5 gr %, dan
dengan tingkat kepercayaan 95%, berapa jumlah
pasien yang harus direkrut ?
• Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui
mengetahui rata-rata waktu rawat inap (length of stay)
dari penderita diare anak yang mendapatkan terapi
sejenis antibiotika. Peneliti menginginkan pendugaan
dengan presisi = 0,5 hari. Dari penelitian serupa di rumah
sakit lain diketahui bahwa simpangan baku length of stay
pasien diare anak adalah 2,8 hari. Dengan tingkat
kepercayaan 95%, berapa penderita yang harus diteliti?
Sample size – dua populasi

2σ2(Zα/2+ Zβ)2
n=
Mean (µ1 – µ2)2

Proporsi n = (Zα/2√pq + Zβ√p1q1 + p2q2)2

(p1 – p2)2
keterangan

• Perbedaan 2 proporsi
• Perbedaan 2 mean
• n = ukuran sampel tiap
• n = besar sampel tiap kelompok kelompok
• σ = deviasi standar kelompok • p = ½(p1+p2)
kontrol
• q=1–p
• Z = koefisien kurva normal
• p1 = proporsi subyek dg
• α = tingkat signifikansi karakteristik pd kel 1
• 1-β = kekuatan uji • q1 = 1-p1
• µ1 = mean kelompok 1 • p2 = proporsi subyek dg
karakteristik pd kel 2
• µ2 = mean kelompok 2
• q2 = 1-p2
• Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh
intervensi edukasi oleh farmasis terhadap kadar HbA1c pada
pasien diabetes melitus type 2. Satu kelompok pasien
diberikan intervensi edukasi, sedangkan kelompok lainnya
tanpa perlakuan sebagai kontrol. Dari penelitian pendahuluan
diketahui bahwa deviasi standar kadar HbA1c adalah 1,8.
Hipotesis nol dalam penelitian ini akan diuji pada tingkat
kemaknaan 5%. Jika kita menginginkan agar mampu
mendeteksi perbedaan kadar HbA1c sebesar 0,5 dan
diinginkan kekuatan uji sebesar 80%, berapa besar sampel
yang harus dipergunakan dalam tiap kelompok ?
Penelitian Case-control

2
 
 Z 2p 2 q 2  Z p1q1  p 2 q 2 
n 2 
(p1 - p 2 ) 2

p1 = proporsi terpapar kelompok kasus


p2 = proporsi terpapar kelompok kontrol

p1 = [ (OR) p2 ] / [ (OR) p2 + (1 – p2) ]


• Suatu penelitian case-control akan dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan
terjadinya surgical site infection (SSI) pada kasus bedah caesar di
Rumah Sakit Sardjito. Salah satu variabel pengaruh yang akan
dikaji adalah pemberian profilaksi antibiotika. Dari penelitian
pendahuluan diketahui bahwa 30 % dari pasien yang tidak
mengalami SSI tidak mendapatkan profilaksi antibiotika. Peneliti
ingin mendapatkan 80 % kemungkinan untuk mendeteksi apakah
OR-nya berbeda dari 1 pada tingkat kemaknaan 5%. Jika peneliti
menetapkan bahwa OR = 2 adalah kekuatan hubungan yang
hendak dideteksi, berapa besar sampel yang harus dipergunakan
dalam tiap kelompok ?
Penelitian Cohort

n
 Z 
2
2 p q  Z  p1q1  p 2 q 2  2

(p1 - p 2 ) 2

p1 = insidensi pada kelompok terpapar


p2 = insidensi pada kelompok tidak terpapar

p1 = RR p2
Ukuran Sampel

• n : jumlah sampel
n = 1/2α .p.q
Z 2

• p : estimatior proporsi
populasi d2
• q:1–p
Untuk populasi
• z : harga kurva normal yg infinit
tergantung dari harga
alpha
• N : jumlah unit populasi
Ukuran Sampel

• n : jumlah sampel N.Z1/2α2.p.q


• p : estimatior proporsi n=
populasi d2.(N-1)+ Z1/2α2.p.q
• q:1–p
• z : harga kurva normal yg Untuk populasi
tergantung dari harga finit
alpha
• N : jumlah unit populasi

Anda mungkin juga menyukai