Anda di halaman 1dari 19

EKONOMI MAKRO – BW184203

TUGAS BESAR KELOMPOK 6: ANALISIS PT SRI REJEKI ISMAN TBK


MENGGUNAKAN TEORI EKONOMI INOVASI, MAKRO KE MAKRO,
DAN SUPPLY, DEMAND, AND PRICE DALAM MASA PANDEMI COVID-
19

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:


BIMA SURYA SAMUDRA NRP. 5031211096
FAIRUZ DIVA HUMAIRAH NRP. 5031211079
IRNANDA PUTRA R. NRP. 5031211102
IKA AMANDA ZAFIRAH NRP. 5031211081
AZZAHRA MAULINA NRP. 5031211071

DOSEN PENGAMPU:
DR. IR. ARMAN HAKIM NASUTION, M.ENG.

DEPARTEMEN MANAJEMEN BISNIS


FAKULTAS DESAIN KREATIF DAN BISNIS DIGITAL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
D. Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
A. Ekonomi Inovasi .......................................................................................... 3
B. Supply-demand and Price ............................................................................ 4
C. Makro ke Makro ........................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................... 6
BAB IV ANALISA DAN DISKUSI ...................................................................... 7
A. Gambaran Umum Perusahaan ...................................................................... 7
Profil Singkat Perusahaan ............................................................................ 7
Sejarah Perusahaan ....................................................................................... 7
Informasi Saham Perusahaan....................................................................... 8
B. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki Isman
Tbk ...................................................................................................................... 9
C. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki Isman
Tbk Dalam Sisi Ekonomi Inovasi...................................................................... 10
D. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki Isman
Tbk dari Sisi Supply-Demand and Price ........................................................... 11
E. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki Isman
Tbk Dalam Makro ke Makro ............................................................................. 12
BAB V PENUTUP................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri tekstil adalah sektor industri manufaktur yang didedikasikan untuk


produksi serat (alami dan sintetis), kain, benang dan produk lain yang terkait dengan
pakaian. Industri tekstil merupakan salah satu kegiatan ekonomi terpenting di
seluruh dunia. Oleh sebab itu, setiap negara biasanya menyediakan lapangan kerja
yang cukup besar bagi industri ini, dikarenakan produk yang dihasilkan biasanya
dipasarkan dengan laju yang konstan dan masif. Salah satu industri tekstil Indonesia
yang sudah berdiri sejak sekitar empat puluh tahun silam yakni PT Sri Rejeki Isman
Tbk.
Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk. merupakan salah satu perusahaan
manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil. PT Sri Rejeki Isman Tbk atau
yang dikenal juga sebagai Sritex adalah salah satu perusahaan tekstil terintegrasi
terbesar di Asia Tenggara dan telah berdiri sejak tahun 1996 dengan empat jenis
fokus produksi yakni Benang, Kain Mentah, Kain Jadi dan Pakaian jadi yang
meliputi seragam militer, seragam instansi dan fashion. Didirikan oleh Keluarga
Lukminto pada tahun 1966 bertempat di Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia, PT
Sri Rejeki Isman Tbk. Industri tekstil ini menjadikan kualitas sebagai fokus utama
untuk memberikan kepuasan bagi konsumennya.
Penyebaran Covid-19 yang cukup luas, membuat beberapa sektor industri
terdampak sehingga mengakibatkan beberapa permasalahan, seperti penjualan yang
semakin berkurang. Industri Tekstil ini menjadi salah satu yang terdampak adanya
pandemi Covid-19. Pandemi merupakan kondisi penyebaran jenis penyakit tertentu
yang terjadi lebih dari satu negara. Wabah ini telah menyebar hampir seluruh bagian
wilayah di dunia. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pandemi
terhadap bahan baku dengan menggunakan beberapa teori ekonomi yakni Teori
Ekonomi Inovasi, Makro ke Makro dan Supply-Demand, dan Price di PT Sri Rejeki
Isman Tbk. serta, mendeskripsikan bagaimana upaya perbaikan untuk
meningkatkan kualitas serta peminat di tengah pandemi covid 19 yang dapat
dilakukan oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk. agar meminimalisir pengguna atau
pemakai yang telah hilang di masa pandemi. Adapun manfaat dari hasil penulisan

1
ini sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk. untuk
menentukan strategi pengendalian kualitas dan peminat di masa pandemi Covid-19
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk dan menekan penjualan yang
semakin berkurang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dari penulisan ini


adalah menganalisis pengaruh pandemi terhadap bahan baku Sritex dalam sisi
ekonomi inovasi, supply demand price, serta makro ke makro.

C. Tujuan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi terhadap
bahan baku PT Sri Rejeki Isman Tbk, dalam sisi ekonomi inovasi, dari sisi supply-
demand dan price, serta dalam makro ke makro.

D. Manfaat

Penulisan ini memiliki manfaat sebagai sebagai bahan masukan dan


pertimbangan bagi pihak manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk untuk menentukan
strategi pengendalian kualitas, peminat, kualitas produk, dan menekan penjualan
yang semakin berkurang di masa pandemi Covid-19.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekonomi Inovasi

Dalam era globalisasi, ditandai dengan percepatan perubahan yang luar


biasa. Diketahui bahwa kreativitas dan inovasi menjadi motor penggerak dari
ekonomi baru (Rajagukguk, 2015). Setiap industri maupun perusahaan saat ini
mengonsep segala proses perekonomiannya dengan sistem kreatif atau inovatif
untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Ekonomi inovasi merupakan konsep
perekonomian yang menggunakan sumber daya yang tidak terbatas, yaitu
kreativitas manusia. Ekonomi inovasi menciptakan suatu fokus dalam pemanfaatan
potensi kreativitas setiap manusia. Sehingga, hal tersebut merupakan loncatan besar
dari konsep ekonomi konvensional yang masih diterapkan oleh beberapa industri.
Industri kreatif tidak selalu dapat ditetapkan oleh standar internasional. Hal
tersebut didefinisikan sebagai langkah seorang individu yang mengolah inovasi
baru. Kreativitas adalah penggunaan ide, baik lama maupun baru yang dimana
diolah kembali untuk menciptakan sebuah ide baru (Rajagukguk, 2015). Menurut
Wilson, kreativitas didorong oleh hasrat manusia untuk menggunakan afirmasi
membagikannya pada umat manusia lain. Sedangkan Kementerian Perdagangan
Indonesia mendefinisikan industri kreatif Indonesia merupakan industri yang
menggunakan kreativitas untuk kemakmuran dan lapangan kerja.
Ekonomi kreatif sudah dikenalkan ke Indonesia sejak tahun 2010. Dimana
terdapat pembuatan sebuah platform yang berjudul Ekonomi Kreatif Indonesia
(Kemenparekraf, 2022) (Purnomo, 2016). Platform tersebut berfungsi sebagai
wadah untuk masyarakat Indonesia mengetahui perkembangan industri kreatif di
Indonesia. Perkembangan lainnya dibuktikan melalui pembuatan cetak biru
“Rencana Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2025”. Pada tahun 2016, sub
sektor ekonomi kreatif sempat bertambah satu. Sehingga, saat ini sektor ekonomi
kreatif terdapat lima belas subsektor di Indonesia, seperti kuliner, kriya, fashion,
arsitektur, dan sektor lainnya.

3
B. Supply-demand and Price
Permintaan atau dalam bahasa inggris disebut dengan demand merupakan
banyaknya jumlah barang yang diminta atau diinginkan dalam suatu pasar, dengan
tingkat harga dan pendapatan yang terjadi dalam periode tertentu. Dalam
permintaan terdapat hukum yang dinamai hukum permintaan yang menyatakan
bahwa ketika harga produk per unit mengalami kenaikan atau ketika menyebabkan
jumlah produk yang diminta mengalami penurunan, dan jika harga produk per unit
turun dari harga semula, dapat diartikan bahwa jumlah produk yang diminta akan
mengalami peningkatan (Sugiyanto et al., n.d.). Permintaan ini akan berbanding
terbalik dengan harga. Terdapat dua hal yang terjadi jika harga produk per unit
mengalami penurunan, yaitu jumlah permintaan akan mengalami peningkatan dan
semakin banyak yang disebabkan oleh daya beli konsumen meningkat dan jika
terjadi penurunan harga secara terus menerus akan menyebabkan tidak adanya
permintaan karena produk tersebut dinilai sudah tidak memiliki manfaat yang
sesuai dengan fungsinya. Namun, jika harga dari suatu barang mengalami kenaikan
akan menyebabkan sebagian dari konsumen yang membeli suatu barang menjadi
lebih sedikit.
Dalam mekanisme pasar, permintaan dan penawaran merupakan peristiwa
yang saling berhubungan. Penawaran atau dalam bahasa inggris disebut supply
menyatakan jika harga per unit mengalami peningkatan hal tersebut akan
berpengaruh terhadap jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak. Sama halnya
dengan permintaan, penawaran memiliki hukum yang berbunyi jika harga jual per
unit naik, jumlah yang ditawarkan naik dan jika harga jual per unit turun, jumlah
yang ditawarkan juga ikut turun (Sugiyanto et al., n.d.). Beberapa faktor yang
mempengaruhi jumlah dari penawaran yakni harga barang itu sendiri, harga barang
lain sejenis, biaya produksi, teknologi, pajak, iklim, dan tujuan produksi.

4
C. Makro ke Makro
Makro ke makro merupakan salah satu bahasan yang berskala besar. Selain
itu, makro ke makro juga dikaitkan dengan ekonomi makro karena sama memiliki
kebijakan yang sama antara lain kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan
segi penawaran. Sehingga, membuat banyak orang mengkaitkan makro ke makro
sama ekonomi makro dari hal tersebut. Makro ke makro dapat juga membuat
perubahan di suatu perusahan besar. Karena hal tersebut, makro ke makro
merupakan kebijakan penting untuk diterapkan di suatu perusahaan besar, apalagi
di kondisi pandemi yang menuntut perusahan perusahan besar harus melakukan
suatu perubahan yang besar. Apabila tidak melakukan perubahan yang besar, akan
berdampak pada nilai jual dan perusahaan tersebut. Tak hanya itu, perusahaan besar
akan mengalami kebangkrutan yang menyebabkan perusahaan melakukan gulung
tikar jika tidak menciptakan suatu inovasi maupun hal yang besar atau baru.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan data penelitian dalam tugas besar ini adalah dengan
metode kuantitatif menggunakan data sekunder (mengambil data dari jurnal, berita,
dan laporan akhir perusahaan yang telah ada). Metode penelitian kami dapat
dijabarkan melalui diagram alir (flow chart) di bawah ini.

Gambar 1. Diagram alir penelitian

6
BAB IV
ANALISA DAN DISKUSI

A. Gambaran Umum Perusahaan

Profil Singkat Perusahaan


Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk. adalah perusahan yang bergerak
dibidang tekstil. Kantor pusat dari Sritex terletak di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dan
untuk menunjang kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki kantor perwakilan
atau kantor cabang di Jakarta. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 22 Mei 1978
atau 43 tahun lalu oleh Lukminto. Produk yang dijual oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk
ini yaitu berupa Benang, Kain Mentah, Kain Jadi, Pakaian Jadi. Direktur Utama
Sritex saat ini yaitu Iwan Setiawan Lukminto dan Komisaris Utama saat ini yaitu
Susyana. PT Sri Rejeki Isman memiliki beberapa anak perusahaan yaitu seperti PT
Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, PT Primayudha Mandiri Jaya dan Golden
Legacy Pte Ltd. Disaat pandemi 2020 PT yang dibawahi oleh PT Huddleston
Indonesia ini dapat menghasilkan jumlah pendapatan sebesar US$ 1,283 milyar
(2020) dengan diikuti total aset sebesar US$ 672,417 juta (2020).

Sejarah Perusahaan
PT Sri Rejeki Isman Tbk. didirikan oleh HM. Lukminto pada tahun 1966
sebagai sebuah usaha perdagangan tekstil di Pasar Klewer yang terletak di kota Solo
dengan nama “UD Sri Redjeki”. Pada tahun 1968, UD Sri Redjeki berhasil
mendirikan sebuah pabrik untuk memproduksi kain mentah dan putihan di
Joyosuran, Solo. Pada tahun 1978, nama dan badan hukum UD Sri Redjeki resmi
diubah menjadi "PT Sri Rejeki Isman". Pada tahun 1982, perusahaan mendirikan
pabrik tekstil pertamanya. Pada tahun 1984, perusahaan ini mendapat kepercayaan
untuk memproduksi seragam militer untuk pasukan militer NATO dan Jerman.
Pada tahun 1992, perusahaan melakukan perluasan pabrik sehingga mampu
menampung empat lini produksi sekaligus, yaitu spinning, weaving, finishing dan
sewing. Pada tahun 2013, perusahaan ini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 2018, perusahaan mengakuisisi PT Primayudha Mandirijaya dan PT

7
Bitratex Industries untuk meningkatkan kapasitas pemintalan. Pada tahun 2020,
sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran COVID19, perusahaan berhasil
mendistribusikan 45 juta masker hanya dalam waktu tiga minggu. Juga pada tahun
ini, perusahaan mengekspor produknya ke Filipina untuk pertama kalinya. Saat ini,
Sritex memfokuskan sebagian besar operasinya di lahan seluas 79 hektar di
Sukoharjo. Selain dari Indonesia, Sritex juga merekrut sejumlah tenaga ahli di luar
negeri seperti Korea, Filipina, India, Jerman dan China. Pelanggan utama Sritex
adalah H&M, Walmart, K-Mart dan Jones Apparel.

Informasi Saham Perusahaan


Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal oleh seseorang atau
pihak (badan hukum usaha) dalam suatu perseroan terbatas atau perseroan terbatas.
Dalam penggabungan modal ini, para pihak berhak atas penghasilan perseroan, hak
atas kekayaan perseroan dan hak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). PT Sri Rejeki Isman Tbk mempunyai kode saham yaitu SRIL. Sritex
sendiri tercatat di Bursa Efek pada Bulan Juni tanggal 17 di tahun 2013 dengan
harga penawaran 240 per-lembar saham. Selama 5 tahun berturut-turut PT Sri
Rejeki Isman Tbk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya namun,
persentase harganya dari tahun ke tahun tidak menetap seperti pada tahun 2017. PT
Sri Rejeki Isman Tbk pada tahun 2017 dapat membagikan dividen kepada
pemegang sahamnya sebesar 8,00 Rupiah namun pada tahun 2019 PT Sri Rejeki
Isman Tbk hanya dapat membagikan dividennya sebesar 1,00 Rupiah. Pada Tahun
2022 ini PT Sri Rejeki Isman Tbk membuka Harga saham 146 Rupiah per lembar
sahamnya.

8
B. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki
Isman Tbk

Perusahaan tekstil terintegrasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (kode saham: SRIL)
berhasil mencetak penjualan sebesar USD 1,181 juta di penghujung tahun 2020 dan
berhasil tumbuh 8,52% dibandingkan FY 2019 USD 1,181 juta. Mengingat tahun
2020 merupakan awal pandemi Covid-19 yang dihadapi dengan tekanan finansial
dengan berimbas terhadap perekonomian dunia.
Dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu perusahaan
pada periode ini menunjukkan sedikit koreksi terhadap Laba bersihnya yaitu
sebesar USD 85,32 juta. Dikarenakan faktor harga bahan baku yang meningkat
pada kuartal IV 2020, dan biaya operasional yang meningkat akibat penerapan
protokol kesehatan selama pandemi, faktor tersebut dilansir menjadi salah satu
penyebab berkurangnya laba bersih tahun ini. Yang masih menjadi penopang utama
dari pendapatan FY2020 dengan kontribusi sebesar 40,82% dari total pendapatan
yang berjumlah USD 523,57 juta yaitu dari Divisi Pemintalan atau Spinning. Divisi
yang berada di peringkat kedua yaitu divisi Konveksi atau Garment dengan
kontribusi sebesar USD 347,21 juta. Peringkat ketiga ditempati oleh divisi Kain jadi
atau Finishing dengan total sejumlah USD 337,15 juta dan peringkat keempat atau
juru kunci ditempati oleh Penenunan atau Weaving dengan total jumlah USD 74,63
juta (Bong, 2020).
Pandemi ini telah mendorong perusahaan untuk memberdayakan Riset dan
Pengembangan (R&D) untuk berinovasi menghasilkan produk yang lebih dekat
dengan masyarakat. Hingga akhir tahun 2020, penjualan produk terkait pandemi
COVID-19, yang merupakan lini produk baru PT Sri Rejeki Isman, berjumlah USD
78 juta. Sesuai dengan blueprint yang sudah ditetapkan agar terintegrasi hulu-
hilirnya, pendekatan ini juga menjadi pintu baru perusahaan untuk memulai
menjajaki bisnis ritel (B2C).

9
C. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki
Isman Tbk Dalam Sisi Ekonomi Inovasi

PT Sri Rejeki Isman Tbk telah menerapkan beberapa prinsip perekonomian


yang dapat meningkatkan pendapatan dan ketahanan lama mereka dalam berbisnis.
Dengan berkembangnya teknologi, sarana dan prasarana, dan meningkatnya taraf
kehidupan, manusia saat ini membutuhkan segala hal secara cepat, tepat, efisien,
kreatif (Purnomo, 2016). Menanggapi hal tersebut, PT Sri Rejeki Isman Tbk telah
menerapkan beberapa model ekonomi inovasi yang berguna untuk “menambah”
daya tahan perusahaan mereka.
Salah satu contoh penerapannya adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk sebagai
industri tekstil besar, menggunakan oportunitas masa pandemi ini dengan
membantu tenaga kesehatan dengan membuat beberapa alat pelindung diri (APD)
yang digunakan tenaga medis dalam menghadapi pasien Covid-19 dan masker
perseroan untuk masyarakat. Selain itu, menurut Corporate Communication PT Sri
Rejeki Isman Tbk (Sritex) Joy Citra Dewi, Sritex telah mengusulkan penciptaan
tiga produk pakaian. Yakni big pocket jacket unisex, men four pocket jacket, dan
ladies long coat.
Tak hanya sekedar pakaian biasa, menurut Citra pakaian tersebut diproduksi
menggunakan bahan yang mampu menghalangi bakteri, virus, dan beberapa
organisme lain. Tak hanya itu, pakaian tersebut dapat melindungi pengguna dari
percikan cairan dengan partikel tinggi maupun rendah. Citra pun mengatakan
bahwa PT Sri Rejeki Isman Tbk merupakan salah satu perseroan yang berani
menjual produknya pada pasar retail ataupun eceran.
Berdasarkan beberapa strategi yang telah dilakukan oleh PT Sri Rejeki
Isman Tbk, perseroan tersebut dapat disimpulkan bahwa mereka telah melakukan
prinsip ekonomi inovasi dengan baik. Dimana tindakan-tindakan tersebut telah
mengkategorikan PT Sri Rejeki Isman Tbk sebagai perseroan yang menggunakan
prinsip exogenous growth model. Dimana Sritex telah menerapkan seperti R&D,
terbukanya ide baru, dan berbagai kegiatan lainnya. Selain itu, Sritex berhasil
mendirikan beberapa pilar utama dalam ekonomi inovasi, seperti creative outputs,
knowledge and technology outputs, market sophistications, dan beberapa pilar-pilar
lainnya (Andika Sari, 2013).

10
D. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki
Isman Tbk dari Sisi Supply-Demand and Price

Hukum mengenai supply-demand pada dasarnya akan berhubungan dengan


penentuan harga dan jumlah barang. Sesuai dengan hukum permintaan yang
menyebutkan jumlah barang atau jasa yang diminta akan berhubungan terbalik
dengan harganya, ceteris paribus. Begitu pula dengan hukum penawaran, yang
menyebutkan jika harga meningkat, ceteris paribus, jumlah barang yang
ditawarkan juga meningkat, demikian sebaliknya kalau harga turun, ceteris paribus,
jumlah barang yang ditawarkan juga berkurang.
Suatu industri mau tidak mau, sadar ataupun tidak. saat pandemi Covid-19
maupun sebelum pandemi, akan mengalami dan berhadapan dengan kebutuhan
permintaan maupun penawaran serta harga. Tak terkecuali PT Sri Rejeki Isman
Tbk. Selama pandemi Covid-19, PT Sri Rejeki Isman Tbk mengalami penurunan
produksi seiring dengan berkurangnya permintaan. Terjadi penurunan daya beli
masyarakat yang mengakibatkan terganggunya rantai pasok industri dari sektor
hulu hingga hilir merupakan kendala yang terjadi di segi permintaan PT Sri Rejeki
Isman Tbk. Dikarenakan kondisi yang terus menerus memburuk hingga lebaran
tahun 2020 terdapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan penurunan rata-rata
utilisasi industri hingga 20%. Hal ini, memerlukan waktu yang panjang untuk
pemulihan daya beli masyarakat sehingga peran pemerintah juga dinilai sangat
penting dalam hal kebijakan pengamanan perdagangan pada garmen (Laporan
tahunan PT Sri Rejeki Isman). Meski begitu, permintaan dan penawaran selama
pandemi dikatakan mayoritas masih stabil (Citradewi, 2021).
Terdapat kendala lain yang harus dihadapi di tengah arus kas perusahaan
yang belum sepenuhnya pulih yaitu beban operasional. Yang dimaksud dengan
beban operasional yaitu rekening listrik minimum 40 jam nyala, tarif waktu beban
idle (tak terpakai), hingga cicilan perbankan.
Untuk pasar ekspor sudah kembali pulih di triwulan ke II/2020 dan jika terus
ditingkatkan, diperkirakan pertumbuhan ekspor akan berlangsung dengan cepat.
Sritex juga mengatakan demand ekspor dari China meningkat dan bahkan sedang
membidik pasar ekspor di Amerika Serikat dan Amerika Selatan. Adapun
komposisi pasar ekspor Sritex sebesar 60% dan domestik 40% (Nurcaya, 2020).

11
Dilihat dari sisi pendapatan, sepanjang 2020 pendapatan Sritex sebenarnya naik
8,25% menjadi US$ 1,28 miliar atau setara dengan Rp 17,95 triliun (asumsi kurs
US$ 1 = Rp 14.000) secara tahunan (year on year/YoY). Namun, laba bersih SRIL
turun sebesar 2,65% menjadi sebesar Rp US$ 85,32 juta (Rp 1,19 triliun) dari
sebelumnya US$ 87,65 juta di akhir 2019. Sedangkan di pos liabilitas, naik menjadi
US$ 1,17 miliar dari tahun sebelumnya US$ 966,58 juta dengan rincian liabilitas
jangka pendek US$ 398,34 juta dan liabilitas jangka panjang US$ 781,22 juta
(Fernando, 2021).

E. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki


Isman Tbk Dalam Makro ke Makro

PT Sri Rejeki Isman Tbk merupakan suatu perusahan yang bergerak


dibidang tekstil dan telah menerapkan beberapa sistem makro ke makro. Salah
satunya dengan melakukan perubahan terhadap produk yang dikeluarkan,
contohnya pada produk seragam tentara. Sebelumnya, seragam tentara hanya
sekedar baju tentara yang biasa saja, saat ini baju tentara yang diproduksi oleh PT
Sri Rejeki isman Tbk mengalami perubahan yang drastis, yang pada awalnya tidak
memiliki keunggulan sekarang memiliki banyak yang keunggulan yakni pada
bahan baku yang lebih bagus, tahan api, serta tahan air dan minyak. Dengan
keunggulan ini PT Sri Rejeki Isman Tbk berpeluang untuk menjalin kerja sama
dengan tentara baik domestik maupun luar negeri yang membutuhkan seragam
dengan kualitas dan daya tahan yang baik. Meski dilanda pandemi, Sritex tetap
gencar melakukan ekspor menurut pemberitaan Kontan.co.id, pada 14 Desember
2020, PT Sri Rejeki Isman Tbk. melakukan ekspor perdana seragam tentara ke
Filipina sebanyak delapan kontainer (Suryahadi, 2021).
Akan tetapi terdapat beberapa pengaruh yang dialami oleh PT Sri Rejeki
Isman Tbk selama pandemi Covid-19 yaitu dalam masalah bahan baku yang dikirim
oleh mitra PT Sri Rejeki Isman Tbk mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan
proses produksi mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Meski tidak
sebanyak sebelum masa pandemi menyerang, perusahan tersebut tetap melakukan
produksi. Untuk menjaga kinerja penjualan, PT Sri Rejeki Isman Tbk juga

12
melebarkan portofolio bisnisnya dengan memproduksi masker non medis dan APD
bagi tenaga medis maupun non medis (Julian, 2020).
Menurut Joy Citradewi, perusahan PT Sri Rejeki Isman Tbk tetap
berkomitmen untuk menjaga operasional sebaik mungkin meski dengan adanya
pembekuan fasilitas perbankan yang cukup berpengaruh, sebagian besar dana yang
dikeluarkan adalah dana kas yang dikeluarkan untuk mengamankan bahan baku
agar perusahaan dapat memenuhi pesanan yang sudah diterima, selain itu juga
terdapat beberapa dampak yaitu biaya logistik yang meroket naik, hingga waktu
yang panjang sehingga berdampak ke pasokan bahan baku dan hambatan ekspor.
Dikatakan penjualan ekspor mengalami penurunan pada Kuartal/I 2020, hal ini
disebabkan oleh adanya penundaan pengiriman akibat penguncian beberapa negara
tujuan ekspor efek dari penyebaran Covid-19. Namun, hal ini dianggap sudah
terselesaikan pada bulan berikutnya dan hingga saat ini perseroan mengklaim tidak
ada pembatalan pesanan dari pelanggan luar negeri (Situmorang, 2020).

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

PT Sri Rejeki Isman atau yang dikenal sebagai Sritex adalah Industri Tekstil
yang melakukan produksi seluruh rantai produk tekstil mulai dari pemintalan
benang hingga pembuatan pakaian jadi. Tahun 2020 merupakan awal pandemi
Covid-19 yang dihadapi dengan tekanan finansial yang berimbas terhadap
perekonomian dunia. Kesimpulan kali ini menganalisis pengaruh pandemi terhadap
bahan baku dengan menggunakan beberapa teori ekonomi yakni Teori Ekonomi
Inovasi, Makro ke Makro dan Supply-Demand, and Price di PT Sri Rejeki Isman
Tbk. Penerapan ekonomi inovasi dalam kegiatan Sritex telah diterapkan melalui
R&D, terbukanya ide baru, dan berbagai kegiatan lainnya. Selain itu, Sritex berhasil
mendirikan beberapa pilar utama dalam ekonomi inovasi, seperti creative outputs,
knowledge and technology outputs, market sophistications, dan beberapa pilar-pilar
lainnya. Sedangkan dalam analisis ekonomi makro ke makro PT Sri Rejeki Isman
Tbk, ada beberapa kendala dengan mitra seperti mitra yang memasok bahan baku
maupun yang sudah memesan di PT Sri Rejeki Isman Tbk, selama pandemi terjadi
penurunan pasokan dan pesanan. Meski mengalami penurunan tidak ada
pembatalan pesanan dari pelanggan luar negeri. Sritex juga gencar melakukan
ekspor ke mitra-mitranya yang berada di luar negeri. Kinerja Sritex sudah sangat
baik sekali. Kemampuan manajemen memang perlu diacungi jempol. Meski
terkendala penundaan pengiriman akibat penguncian beberapa negara tujuan ekspor
efek dari penyebaran Covid-19. Sritex juga unggul dalam mengembangkan bisnis
dan cepat tanggap dengan perubahan demand yang ada karena selama pandemi
sehingga sebanyak 12.000 karyawannya dapat dipertahankan tanpa PHK. Meski
terjadi penurunan permintaan dan berkurangnya daya beli selama pandemi, PT Sri
Rejeki Isman Tbk dapat menstabilkan hal tersebut dengan inovasi-inovasi yang
digagas, meningkatkan permintaan produk di China, hingga membidik pasar ekspor
di Amerika Serikat dan Amerika Selatan serta melebarkan portofolio bisnisnya
pada masker medis dan Alat Pelindung Diri (APD).

14
B. Saran

Berdasarkan penulisan yang telah dilaksanakan, penulis memberikan saran


sebagai berikut:
1. Perlu pengumpulan dan penyajian data yang lebih rinci.
2. Perlu pemahaman yang lebih mendalam mengenai teori-teori ekonomi yang
digunakan dalam pembahasan penulisan ini maupun teori-teori ekonomi
yang lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Andika Sari, P. (2013). PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS
HUMAN CAPITAL.
Bong, S. (2020). RESHAPING INNOVATION IN PANDEMIC YEAR.
Citradewi, J. (2021). SRIL BERHASIL CETAK PERTUMBUHAN PENJUALAN
8,52% FY2020.
Fernando, A. (2021). Beban Berat! Sritex Terpaksa Pangkas 1.577 Karyawan di
2020. CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20210531112704-17-249471/beban-
berat-sritex-terpaksa-pangkas-1577-karyawan-di-2020
Julian, M. (2020, April 1). Ada corona, Sri Rejeki Isman (SRIL) masih kejar
pertumbuhan penjualan 8% tahun ini. Kontan.Co.Id.
https://investasi.kontan.co.id/news/ada-corona-sri-rejeki-isman-sril-masih-
kejar-pertumbuhan-penjualan-8-tahun-ini
Kemenparekraf. (2022). Website Kemenparekraf. Kementerian Pariwisata Dan
Ekonomi Kreatif. https://kemenparekraf.go.id/beranda
Nurcaya, I. A. H. (2020). Karena Corona, Ekspor Sritex Diproyeksi Meningkat.
Bisnis.Com. https://ekonomi.bisnis.com/read/20200309/257/1211052/karena-
corona-ekspor-sritex-diproyeksi-meningkat
Purnomo, R. A. (2016). Ekonomi Kreatif: Pilar Pembangunan Indonesia. 978-
602-317-319–8, 1–110.
Rajagukguk, W. (2015). Inovasi, Modal Manusia, dan Ekonomi Kreatif:
Determinan Kebangkitan EkonomiStudi Kasus Negara Berkembang.
http://repository.uki.ac.id/529/1/inovasi%2C%20modal%20manusia%2C%2
0dan%20ekonomi%20kreatif%20mendorong%20pertumbuhan%20ekonomi
%20_%20wilson%20Rajagukguk.pdf
Situmorang, R. T. (2020, July 7). Sritex (SRIL) Ungkapkan Dampak Covid-19
Terhadap Bisnis Relatif Kecil, Ini Rahasianya. Bisnis.Co.Id.
https://market.bisnis.com/read/20200707/192/1262723/sritex-sril-
ungkapkan-dampak-covid-19-terhadap-bisnis-relatif-kecil-ini-rahasianya
Sugiyanto, S. H. E., Anggun, C., & Romadhina, P. (n.d.). PENGANTAR ILMU
EKONOMI MIKRO DAN MAKRO. www.ypsimbanten.com

16
Suryahadi, A. (2021). Bos Sritex (SRIL) bicara soal potensi ekspor tahun ini, apa
katanya? Kontan.Co.Id. https://investasi.kontan.co.id/news/bos-sritex-sril-
bicara-soal-potensi-ekspor-tahun-ini-apa-katanya-1

17

Anda mungkin juga menyukai