DOSEN PENGAMPU:
DR. IR. ARMAN HAKIM NASUTION, M.ENG.
1
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
ini sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk. untuk
menentukan strategi pengendalian kualitas dan peminat di masa pandemi Covid-19
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk dan menekan penjualan yang
semakin berkurang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi terhadap
bahan baku PT Sri Rejeki Isman Tbk, dalam sisi ekonomi inovasi, dari sisi supply-
demand dan price, serta dalam makro ke makro.
D. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ekonomi Inovasi
3
B. Supply-demand and Price
Permintaan atau dalam bahasa inggris disebut dengan demand merupakan
banyaknya jumlah barang yang diminta atau diinginkan dalam suatu pasar, dengan
tingkat harga dan pendapatan yang terjadi dalam periode tertentu. Dalam
permintaan terdapat hukum yang dinamai hukum permintaan yang menyatakan
bahwa ketika harga produk per unit mengalami kenaikan atau ketika menyebabkan
jumlah produk yang diminta mengalami penurunan, dan jika harga produk per unit
turun dari harga semula, dapat diartikan bahwa jumlah produk yang diminta akan
mengalami peningkatan (Sugiyanto et al., n.d.). Permintaan ini akan berbanding
terbalik dengan harga. Terdapat dua hal yang terjadi jika harga produk per unit
mengalami penurunan, yaitu jumlah permintaan akan mengalami peningkatan dan
semakin banyak yang disebabkan oleh daya beli konsumen meningkat dan jika
terjadi penurunan harga secara terus menerus akan menyebabkan tidak adanya
permintaan karena produk tersebut dinilai sudah tidak memiliki manfaat yang
sesuai dengan fungsinya. Namun, jika harga dari suatu barang mengalami kenaikan
akan menyebabkan sebagian dari konsumen yang membeli suatu barang menjadi
lebih sedikit.
Dalam mekanisme pasar, permintaan dan penawaran merupakan peristiwa
yang saling berhubungan. Penawaran atau dalam bahasa inggris disebut supply
menyatakan jika harga per unit mengalami peningkatan hal tersebut akan
berpengaruh terhadap jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak. Sama halnya
dengan permintaan, penawaran memiliki hukum yang berbunyi jika harga jual per
unit naik, jumlah yang ditawarkan naik dan jika harga jual per unit turun, jumlah
yang ditawarkan juga ikut turun (Sugiyanto et al., n.d.). Beberapa faktor yang
mempengaruhi jumlah dari penawaran yakni harga barang itu sendiri, harga barang
lain sejenis, biaya produksi, teknologi, pajak, iklim, dan tujuan produksi.
4
C. Makro ke Makro
Makro ke makro merupakan salah satu bahasan yang berskala besar. Selain
itu, makro ke makro juga dikaitkan dengan ekonomi makro karena sama memiliki
kebijakan yang sama antara lain kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan
segi penawaran. Sehingga, membuat banyak orang mengkaitkan makro ke makro
sama ekonomi makro dari hal tersebut. Makro ke makro dapat juga membuat
perubahan di suatu perusahan besar. Karena hal tersebut, makro ke makro
merupakan kebijakan penting untuk diterapkan di suatu perusahaan besar, apalagi
di kondisi pandemi yang menuntut perusahan perusahan besar harus melakukan
suatu perubahan yang besar. Apabila tidak melakukan perubahan yang besar, akan
berdampak pada nilai jual dan perusahaan tersebut. Tak hanya itu, perusahaan besar
akan mengalami kebangkrutan yang menyebabkan perusahaan melakukan gulung
tikar jika tidak menciptakan suatu inovasi maupun hal yang besar atau baru.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data penelitian dalam tugas besar ini adalah dengan
metode kuantitatif menggunakan data sekunder (mengambil data dari jurnal, berita,
dan laporan akhir perusahaan yang telah ada). Metode penelitian kami dapat
dijabarkan melalui diagram alir (flow chart) di bawah ini.
6
BAB IV
ANALISA DAN DISKUSI
Sejarah Perusahaan
PT Sri Rejeki Isman Tbk. didirikan oleh HM. Lukminto pada tahun 1966
sebagai sebuah usaha perdagangan tekstil di Pasar Klewer yang terletak di kota Solo
dengan nama “UD Sri Redjeki”. Pada tahun 1968, UD Sri Redjeki berhasil
mendirikan sebuah pabrik untuk memproduksi kain mentah dan putihan di
Joyosuran, Solo. Pada tahun 1978, nama dan badan hukum UD Sri Redjeki resmi
diubah menjadi "PT Sri Rejeki Isman". Pada tahun 1982, perusahaan mendirikan
pabrik tekstil pertamanya. Pada tahun 1984, perusahaan ini mendapat kepercayaan
untuk memproduksi seragam militer untuk pasukan militer NATO dan Jerman.
Pada tahun 1992, perusahaan melakukan perluasan pabrik sehingga mampu
menampung empat lini produksi sekaligus, yaitu spinning, weaving, finishing dan
sewing. Pada tahun 2013, perusahaan ini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 2018, perusahaan mengakuisisi PT Primayudha Mandirijaya dan PT
7
Bitratex Industries untuk meningkatkan kapasitas pemintalan. Pada tahun 2020,
sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran COVID19, perusahaan berhasil
mendistribusikan 45 juta masker hanya dalam waktu tiga minggu. Juga pada tahun
ini, perusahaan mengekspor produknya ke Filipina untuk pertama kalinya. Saat ini,
Sritex memfokuskan sebagian besar operasinya di lahan seluas 79 hektar di
Sukoharjo. Selain dari Indonesia, Sritex juga merekrut sejumlah tenaga ahli di luar
negeri seperti Korea, Filipina, India, Jerman dan China. Pelanggan utama Sritex
adalah H&M, Walmart, K-Mart dan Jones Apparel.
8
B. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki
Isman Tbk
Perusahaan tekstil terintegrasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (kode saham: SRIL)
berhasil mencetak penjualan sebesar USD 1,181 juta di penghujung tahun 2020 dan
berhasil tumbuh 8,52% dibandingkan FY 2019 USD 1,181 juta. Mengingat tahun
2020 merupakan awal pandemi Covid-19 yang dihadapi dengan tekanan finansial
dengan berimbas terhadap perekonomian dunia.
Dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu perusahaan
pada periode ini menunjukkan sedikit koreksi terhadap Laba bersihnya yaitu
sebesar USD 85,32 juta. Dikarenakan faktor harga bahan baku yang meningkat
pada kuartal IV 2020, dan biaya operasional yang meningkat akibat penerapan
protokol kesehatan selama pandemi, faktor tersebut dilansir menjadi salah satu
penyebab berkurangnya laba bersih tahun ini. Yang masih menjadi penopang utama
dari pendapatan FY2020 dengan kontribusi sebesar 40,82% dari total pendapatan
yang berjumlah USD 523,57 juta yaitu dari Divisi Pemintalan atau Spinning. Divisi
yang berada di peringkat kedua yaitu divisi Konveksi atau Garment dengan
kontribusi sebesar USD 347,21 juta. Peringkat ketiga ditempati oleh divisi Kain jadi
atau Finishing dengan total sejumlah USD 337,15 juta dan peringkat keempat atau
juru kunci ditempati oleh Penenunan atau Weaving dengan total jumlah USD 74,63
juta (Bong, 2020).
Pandemi ini telah mendorong perusahaan untuk memberdayakan Riset dan
Pengembangan (R&D) untuk berinovasi menghasilkan produk yang lebih dekat
dengan masyarakat. Hingga akhir tahun 2020, penjualan produk terkait pandemi
COVID-19, yang merupakan lini produk baru PT Sri Rejeki Isman, berjumlah USD
78 juta. Sesuai dengan blueprint yang sudah ditetapkan agar terintegrasi hulu-
hilirnya, pendekatan ini juga menjadi pintu baru perusahaan untuk memulai
menjajaki bisnis ritel (B2C).
9
C. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki
Isman Tbk Dalam Sisi Ekonomi Inovasi
10
D. Analisis Pengaruh Pandemi Terhadap Bahan Baku PT Sri Rejeki
Isman Tbk dari Sisi Supply-Demand and Price
11
Dilihat dari sisi pendapatan, sepanjang 2020 pendapatan Sritex sebenarnya naik
8,25% menjadi US$ 1,28 miliar atau setara dengan Rp 17,95 triliun (asumsi kurs
US$ 1 = Rp 14.000) secara tahunan (year on year/YoY). Namun, laba bersih SRIL
turun sebesar 2,65% menjadi sebesar Rp US$ 85,32 juta (Rp 1,19 triliun) dari
sebelumnya US$ 87,65 juta di akhir 2019. Sedangkan di pos liabilitas, naik menjadi
US$ 1,17 miliar dari tahun sebelumnya US$ 966,58 juta dengan rincian liabilitas
jangka pendek US$ 398,34 juta dan liabilitas jangka panjang US$ 781,22 juta
(Fernando, 2021).
12
melebarkan portofolio bisnisnya dengan memproduksi masker non medis dan APD
bagi tenaga medis maupun non medis (Julian, 2020).
Menurut Joy Citradewi, perusahan PT Sri Rejeki Isman Tbk tetap
berkomitmen untuk menjaga operasional sebaik mungkin meski dengan adanya
pembekuan fasilitas perbankan yang cukup berpengaruh, sebagian besar dana yang
dikeluarkan adalah dana kas yang dikeluarkan untuk mengamankan bahan baku
agar perusahaan dapat memenuhi pesanan yang sudah diterima, selain itu juga
terdapat beberapa dampak yaitu biaya logistik yang meroket naik, hingga waktu
yang panjang sehingga berdampak ke pasokan bahan baku dan hambatan ekspor.
Dikatakan penjualan ekspor mengalami penurunan pada Kuartal/I 2020, hal ini
disebabkan oleh adanya penundaan pengiriman akibat penguncian beberapa negara
tujuan ekspor efek dari penyebaran Covid-19. Namun, hal ini dianggap sudah
terselesaikan pada bulan berikutnya dan hingga saat ini perseroan mengklaim tidak
ada pembatalan pesanan dari pelanggan luar negeri (Situmorang, 2020).
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT Sri Rejeki Isman atau yang dikenal sebagai Sritex adalah Industri Tekstil
yang melakukan produksi seluruh rantai produk tekstil mulai dari pemintalan
benang hingga pembuatan pakaian jadi. Tahun 2020 merupakan awal pandemi
Covid-19 yang dihadapi dengan tekanan finansial yang berimbas terhadap
perekonomian dunia. Kesimpulan kali ini menganalisis pengaruh pandemi terhadap
bahan baku dengan menggunakan beberapa teori ekonomi yakni Teori Ekonomi
Inovasi, Makro ke Makro dan Supply-Demand, and Price di PT Sri Rejeki Isman
Tbk. Penerapan ekonomi inovasi dalam kegiatan Sritex telah diterapkan melalui
R&D, terbukanya ide baru, dan berbagai kegiatan lainnya. Selain itu, Sritex berhasil
mendirikan beberapa pilar utama dalam ekonomi inovasi, seperti creative outputs,
knowledge and technology outputs, market sophistications, dan beberapa pilar-pilar
lainnya. Sedangkan dalam analisis ekonomi makro ke makro PT Sri Rejeki Isman
Tbk, ada beberapa kendala dengan mitra seperti mitra yang memasok bahan baku
maupun yang sudah memesan di PT Sri Rejeki Isman Tbk, selama pandemi terjadi
penurunan pasokan dan pesanan. Meski mengalami penurunan tidak ada
pembatalan pesanan dari pelanggan luar negeri. Sritex juga gencar melakukan
ekspor ke mitra-mitranya yang berada di luar negeri. Kinerja Sritex sudah sangat
baik sekali. Kemampuan manajemen memang perlu diacungi jempol. Meski
terkendala penundaan pengiriman akibat penguncian beberapa negara tujuan ekspor
efek dari penyebaran Covid-19. Sritex juga unggul dalam mengembangkan bisnis
dan cepat tanggap dengan perubahan demand yang ada karena selama pandemi
sehingga sebanyak 12.000 karyawannya dapat dipertahankan tanpa PHK. Meski
terjadi penurunan permintaan dan berkurangnya daya beli selama pandemi, PT Sri
Rejeki Isman Tbk dapat menstabilkan hal tersebut dengan inovasi-inovasi yang
digagas, meningkatkan permintaan produk di China, hingga membidik pasar ekspor
di Amerika Serikat dan Amerika Selatan serta melebarkan portofolio bisnisnya
pada masker medis dan Alat Pelindung Diri (APD).
14
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Andika Sari, P. (2013). PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS
HUMAN CAPITAL.
Bong, S. (2020). RESHAPING INNOVATION IN PANDEMIC YEAR.
Citradewi, J. (2021). SRIL BERHASIL CETAK PERTUMBUHAN PENJUALAN
8,52% FY2020.
Fernando, A. (2021). Beban Berat! Sritex Terpaksa Pangkas 1.577 Karyawan di
2020. CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20210531112704-17-249471/beban-
berat-sritex-terpaksa-pangkas-1577-karyawan-di-2020
Julian, M. (2020, April 1). Ada corona, Sri Rejeki Isman (SRIL) masih kejar
pertumbuhan penjualan 8% tahun ini. Kontan.Co.Id.
https://investasi.kontan.co.id/news/ada-corona-sri-rejeki-isman-sril-masih-
kejar-pertumbuhan-penjualan-8-tahun-ini
Kemenparekraf. (2022). Website Kemenparekraf. Kementerian Pariwisata Dan
Ekonomi Kreatif. https://kemenparekraf.go.id/beranda
Nurcaya, I. A. H. (2020). Karena Corona, Ekspor Sritex Diproyeksi Meningkat.
Bisnis.Com. https://ekonomi.bisnis.com/read/20200309/257/1211052/karena-
corona-ekspor-sritex-diproyeksi-meningkat
Purnomo, R. A. (2016). Ekonomi Kreatif: Pilar Pembangunan Indonesia. 978-
602-317-319–8, 1–110.
Rajagukguk, W. (2015). Inovasi, Modal Manusia, dan Ekonomi Kreatif:
Determinan Kebangkitan EkonomiStudi Kasus Negara Berkembang.
http://repository.uki.ac.id/529/1/inovasi%2C%20modal%20manusia%2C%2
0dan%20ekonomi%20kreatif%20mendorong%20pertumbuhan%20ekonomi
%20_%20wilson%20Rajagukguk.pdf
Situmorang, R. T. (2020, July 7). Sritex (SRIL) Ungkapkan Dampak Covid-19
Terhadap Bisnis Relatif Kecil, Ini Rahasianya. Bisnis.Co.Id.
https://market.bisnis.com/read/20200707/192/1262723/sritex-sril-
ungkapkan-dampak-covid-19-terhadap-bisnis-relatif-kecil-ini-rahasianya
Sugiyanto, S. H. E., Anggun, C., & Romadhina, P. (n.d.). PENGANTAR ILMU
EKONOMI MIKRO DAN MAKRO. www.ypsimbanten.com
16
Suryahadi, A. (2021). Bos Sritex (SRIL) bicara soal potensi ekspor tahun ini, apa
katanya? Kontan.Co.Id. https://investasi.kontan.co.id/news/bos-sritex-sril-
bicara-soal-potensi-ekspor-tahun-ini-apa-katanya-1
17