Anda di halaman 1dari 13

EKONOMI MAKRO – BW184203

TUGAS BESAR INDIVIDU : ANALISIS PERUSAHAAN TEKSTIL PT.


SRI REJEKI ISMAN TBK MENGGUNAKAN TEORI EKONOMI
INOVASI DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

DISUSUN OLEH:
BIMA SURYA SAMUDRA NRP. 5031211096

DOSEN PENGAMPU:
DR. IR. ARMAN HAKIM NASUTION, M.ENG.

DEPARTEMEN MANAJEMEN BISNIS


FAKULTAS DESAIN KREATIF DAN BISNIS DIGITAL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
DAFTAR ISI
BAB I – PENDAHULUAN .................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 4
E. Profil Perusahaan ......................................................................................... 4
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 6
A. Definisi Pandemi Covid-19 ...................................................................... 6
B. Definisi Teori Kompetitif ......................................................................... 6
C. Teori Ekonomi Inovasi ............................................................................. 7
BAB III – METODE PENELITIAN ...................................................................... 9
BAB IV – ANALISIS DAN DISKUSI................................................................. 10
BAB VI – DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 13
BAB I – PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan pernyataan dari Kementerian Perindustrian Republik


Indonesia, industri tekstil dan pakaian jadi milik Indonesia tercatat memiliki
pertumbuhan yang cukup tinggi pada triwulan III tahun 2019, yakni sebesar
15,08 persen. Hal tersebut menyebabkan terlampauinya pertumbuhan ekonomi
di periode yang sama, yaitu sekitar 5,02 persen. Oleh sebab itu, Menteri
Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan,
bahwa industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional saat ini bersifat sangat
kompetitif di kancah global karena memiliki sifat daya saing yang tinggi.
Sehingga, setiap TPT yang ada di Indonesia harus bergegas untuk menggagas
suatu ide ataupun ekonomi inovasi yang dapat berperan menjadi pembeda unik
di pasar tekstil (Neraca, 2019). Sifat kompetitif tersebut cenderung bersandar
pada salah satu teori ekonomi kompetitif yang sempat dikaji dalam buku The
Discipline of Market Leaders yang ditulis oleh Michael Treacy dan Fred
Wiersema.

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau lebih dikenal sebagai Sritex, merupakan salah
satu perusahaan besar yang bergerak di bidang tekstil dan pakaian jadi di
Indonesia. Memiliki visi sebagai salah satu pabrik tekstil dan pakaian jadi
terbaik di dunia, Sritex berkembang dengan berbagai strategi efektif dan kreatif
yang berperan sebagai penopang utama reputasi Sritex dikenal di seluruh
penjuru dunia.

Selain visi tersebut, Sritex pada tahun 2020 memiliki motivasi baru dalam
rangka untuk menjadi perusahaan tekstil yang masih bertahan bahkan
berkembang di tengah-tengah era pandemi Covid-19. Sehingga, sudah menjadi
suatu tantangan yang cukup berat bagi Sritex untuk memikirkan dan meramu
strategi yang efektif dalam meningkatkan penjualan mereka di era pandemic
Covid-19. Maka dari itu, Sritex dalam menghadapi permasalahan tersebut
membentuk beragam macam teori dan aplikasi yang harus dinyatakan, salah
satunya adalah teori atau ilmu ekonomi inovasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan permasalahan yang perlu


digaris bawahi, adalah bagaimana implementasi PT Sri Rejeki Isman Tbk dalam
menghadapi pandemi Covid-19 yang memberi dampak negatif kepada
perusahaannya dengan menggunakan teori ekonomi inovasi.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan di atas adalah untuk mengetahui seberapa jauh PT Sri
Rejeki Isman Tbk dalam implementasinya terhadap ekonomi inovasi dan teori
kompetitif pada masa pandemi Covid-19.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan memberikan manfaat kepada para pembaca


sebagai salah satu ilmu yang harus diketahui, menurut sisi akademisi.
Sedangkan dari sisi praktisi, penulisan ini ditujukan sebagai motivasi untuk
mengimplementasikan ekomoni inovasi lebih jauh di perusahaan yang
dimilikinya.

E. Profil Perusahaan

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau dikenal sebagai Sritex, merupakan perusahaan
yang bergerak lebih dalam di dalam sector tekstil dan pakaian jadi. Memiliki
kantor pusat yang operasional di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sritex telah dibentuk
pada tahun 1966 oleh H.M. Lukminto yang menjadikan Sritex awalnya menjadi
perusahaan yang bergerak di sektor trading. Sebagai salah satu industry tekstil
dan pakaian jadi, Sritex menciptakan beberapa pakaian maupun seragam yang
dipercayai oleh beberapa instansi, seperti pembuatan seragam NATO, seragam
militer Jerman, dan berbagai produk lainnya yang sudah berkontribusi penuh
secara nasional maupun internasional hingga saat ini.

Secara garis lini masa, pabrik pertama weaving oleh Sritex telah dibentuk
pada tahun 1982. Kemudian, Sritex mengembangkan ranah capaiannya hingga
empat garis produksi, yakni spinning, weaving, finishing, dan garment pada
tahun 1992. Uniknya, hal yang perlu dicatat ialah Sritex berhasil menjadi
penyintas dari tragedi Asian Financial Crisis pada tahun 2001. Bahkan, Sritex
berhasil mengembangkan perusahaannya dalam waktu krisis tersebut hingga
delapan kali lipatnya dibandingkan pada lini masa tahun 1992 (PT Sri Rejeki
Isman Tbk, n.d.).
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pandemi Covid-19

Covid-19 merupakan salah satu penyakit yang menular yang disebabkan


oleh berbagai jenis coronavirus yang ditemukan hingga saat ini. Covid-19 juga
merupakan penyakit yang masih belum jelas penyebab awalnya. Berpusat di
Wuhan, Tiongkok sebagai asal-usul penularan, hingga saat ini virus Covid-19
sudah melanda di seluruh penjuru dunia, secara langsung menyebabkan
pandemi di seluruh dunia.

Gejala dari Covid-19 sendiri memiliki berbagai macam gejala umum,


seperti batuk kering, demam, hingga rasa lelah yang berlebihan. Selain gejala
umum, terdapat gejala yang tergolong cukup jarang dialami oleh orang lain,
yakni sakit ternggorokan, diare, sakit kepala, konjungtivitis, dan berbagai
gejala-gejala lainnya. Maka dari itu, menurut World Health Organization
(WHO), terdapat berbagai pencegahan maupun penanganan yang harus
dilakukan untuk memangkas virus tersebut. Untuk pencegahan dapat meliputi
penjagaan jarak antar orang lain minimal dua meter, selalu mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir, dan selalu memakai masker medis yang
layak dan aman. Untuk penanganan, rumah sakit dihimbau untuk menangani
pasien selalu dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) sebagai upaya
preventif penyebaran virus. Selain itu, pasien dapat melakukan isolasi mandiri
(isoman) dan melakukan penanganan rutin melalui ponsel ataupun aplikasi
daring yang menghubungkan pasien dengan dokter yang berkaitan.

B. Definisi Teori Kompetitif

Dalam buku yang bertajuk The Discipline of Market Leaders, penulis buku
tersebut memiliki pendapat mengenai strategi menjadi pemimpin pasar. Strategi
tersebut meliputi bagaimana caranya untuk mneyadarkan seluruh perusahaan
bahwasannya mereka tidak bisa menjadi segalanya sebagai seluruh konsumen
maupun stakeholder yang berkaitan. Maka dari itu, hal yang harus dilakukan
oleh perusahaan adalah dengan menemukan satu keunggulan yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut, namun tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Sehingga,
secara tidak langsung, perusahaan berkaitan telah menciptakan suatu keunikan
yang tidak dapat ditiru secara cuma-cuma oleh perusahaan lainnya.

Maka dari itu, di dalam teori kompetitif terdapat tiga aspek yang berperan
sebagai pilar penting dalam kompeitis di pasar, yakni keintiman konsumen atau
consumer intimacy yang melambangkan perusahaan yang selalu perhatian
dengan permintaan konsumen, keunggulan operasional atau operational
excellence yang melambangkan perusahaan yang menawarkan produk atau
servis yang handal kepada konsumen dengan menawarkan harga yang
kompetitif dan kenyamanan yang maksimal, dan kepemimpinan produk atau
product leadership sebagai lambang suatu perusahaan yang dapat menawarkan
produknya di pasar dengan klaim mereka memiliki branding yang kuat.

C. Teori Ekonomi Inovasi

Sebagai salah satu ciri-ciri era globalisasi, perubahan atau disrupsi di


berbagai sektor di Indonesia, khusunya pada sektor perekonomian. Maka dari
itu, keinginan untuk bergerak, beradaptasi, dan menjadi inovator merupakan
salah satu roda penting dalam suatu perusahaan (Rajagukguk, 2015). Oleh
karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk melakukan suatu perubahan
ataupun peningkatan, baik dalam pelayanan ataupun pemrosesan. Hal tersebut
ditujukan untuk meningkatkan survivability suatu perusahaan yang terdampak
pada era disrupsi, khususnya dalam pandemi Covid-19.

Ekonomi inovasi merupakan suatu ilmu maupun teori yang menggagas


suatu inovasi ataupun peningkatan perusahaan yang mengandalkan kreativitas
dari manusia. Sehingga, pengimplementasian ekonomi inovasi terhadap suatu
perusahaan akan menghasilkan perusahaan yang unik dan mudah dipandang
oleh konsumen dibandingkan perusahaan konvesional yang ada. Maka dari itu,
menurut Wilson, kreativitas seseorang didorong oleh keinginan orang tersebut
untuk bisa berbeda dari yang lain.

Menurut pernyataan dari Kementerian Perdagangan Indonesia, Indonesia


sudah dikenalkan dengan ekonomi kreatif atau kerap dikenal sebagai industri
kreatif sejak 2010. Dimana pengenalan tersebut didukung oleh penciptaaan
platform, yakni Ekonomi Kreatif Indonesia (indonesiakreatif.net) (Purnomo,
2016). Platform tersebut berfungsi sebagai wadah untuk masyarakat Indonesia
khususnya para pengusaha untuk mengetahui proses peningkatan maupun
pemantauan perkembangan ekonomi kreatif Indonesia. Tak hanya platform,
ekonomi kreatif Indonesia pun dipaparkan dalam cetak biru dengan tajuk
Rencana Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2025.
BAB III – METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data


ialah metode kuantitatif dengan data sekunder. Diagram alir dapat dilihat di
bawah:

Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penelitian


BAB IV – ANALISIS DAN DISKUSI

A. Analisis Perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk Sebelum dan Setelah


Pandemi Covid-19

Sebelum pandemi Covid-19, PT Sri Rejeki Isman Tbk telah melewati


beberapa rintangan yang menjadikan Sritex masih bertahan hingga saat ini.
Menurut sejarah dari Sritex, Sritex berhasil bertahan beberapa tantangan, yakni
salah satunya adalah Asean Crisis Economics pada tahun 2001. Dalam krisis
tersebut, Sritex justru berhasil bertahan dalam krisis tersebut dan berhasil
meraup peningkatan keuntungan delapan kalinya periode sebelumnya.
Sehingga, hal tersebut menunjukkan bahwa Sritex mampu melewati tantangan
sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 2020.

Tak hanya sebelum pandemi, Sritex tetap bertahan dan beradaptasi pada era
disrupsi yang dialami ketika pandemi Covid-19 di Indonesia pada tahun 2020.
Untuk mempertahankan eksistensi Sritex di era pandemi, mereka mengusung
beberapa inovasi maupun peningkatan kualitas produk, seperti penyediaan alat
pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis yang menangani pasien Covid-
19, peningkatan bahan produk pakaian untuk mencegah terjadinya penempelan
virus Covid-19 di pakaian, dan berbagai strategi-strategi lainnya. Sehingga, hal
ini menunjukkan bahwa Sritex berhasil dan menaklukan tantangan dalam masa
disrupsi, secara tidak langsung menunjukkan kesiapan Sritex dalam segala
situasi yang akan datang kedepannya (Nurcaya, 2020). Namun, tak dapat
dipungkiri, bahwa Sritex mengalami dampak negatif yang cukup banyak dari
pandemi, yakni pemangkasan sekitar 1.577 karyawan pada tahun 2020 guna
memperpanjang kelangsungan hidup Sritex (Fernando, 2021).

B. Analisis Hubungan Ekonomi Inovasi Dalam Perusahaan PT Sri Rejeki


Isman Tbk Dalam Menanggapi Pandemi Covid-19

Seperti yang sudah disampaikan pada pernyataan di atas, bahwasannya


Sritex telah menggunakan beberapa strategi yang tentu menopang perusahaan
tersebut hingga meningkat lebih pesat daripada sebelumnya, khususnya Sritex
telah merancang mayoritas strategi dengan bantuan ilmu ekonomi inovasi atau
ekonomi kreatif. Salah satu contoh dari implementasi ekonomi inovasi mereka
dalam menanggapi pandemi Covid-19, ialah penciptaan APD yang tentu
berguna dan berperan besar kepada para tenaga medis dalam menangani pasien
Covid-19. Tak hanya itu, Sritex juga meningkatkan bahan kualitas pakaian.
Sehingga, virus memiliki mayoritas untuk tidak hinggap di pakaian Sritex.

C. Analisis Hubungan Teori Kompetitif Dalam Perusahaan PT Sri Rejeki


Isman Tbk Pada Masa Pandemi

Tak hanya ekonomi inovasi, secara tidak langsung hal yang perlu digaris
bawahi adalah Sritex memiliki strategi lain, yakni teori kompetitif. Dalam teori
tersebut, Sritex berhasil mengimplementasikan bentuk customer intimacy
kepada jalannya perusahaan. Sebagai bukti, Sritex telah memenuhi demand para
tenaga medis ketika pandemi Covid-19, yakni APD yang harus diproduksi
secara massal. Maka dari itu, implementasi di atas telah menunjukkan prinsip
market dari Sritex, yakni customer intimacy.
BAB V – PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penulisan di atas, dapat disimpulkan bahwa PT Sri Rejeki


Isman Tbk memiliki berbagai macam strategi yang kompleks. Salah satunya
adalah strategi berupa ekonomi inovasi dan teori kompetitif. Hal tersebut
menunjukkan juga bahwa Sritex sudah memiliki rencana yang matang dan
strategi yang efektif untuk menghadapi segala rintangan yang akan datang
kedepannya. Kemudian, implementasi strategi tersebut sudah tergolong cukup
baik terlaksana oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk.

B. Saran

Disarankan untuk PT Sri Rejeki Isman Tbk untuk melakukan Analisa lebih
dalam lagi mengenai strategi-strategi lainnya dalam menanggapi setiap
rintangan yang akan dihadapi oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk. Tak hanya itu,
Sritex memerlukan untuk mencari solusi lagi sebagai cadangan maupun
meningkatkannya untuk menjamin output yang akan dihasilkan melalui strategi
tersebut.
BAB VI – DAFTAR PUSTAKA

Fernando, A. (2021). Beban Berat! Sritex Terpaksa Pangkas 1.577 Karyawan di


2020. CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20210531112704-17-249471/beban-
berat-sritex-terpaksa-pangkas-1577-karyawan-di-2020
Neraca. (2019). Kemenperin: Industri Tekstil dan Pakaian Tumbuh Paling Tinggi.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
https://kemenperin.go.id/artikel/21230/Kemenperin:-Industri-Tekstil-dan-
Pakaian-Tumbuh-Paling-Tinggi
Nurcaya, I. A. H. (2020). Karena Corona, Ekspor Sritex Diproyeksi Meningkat.
Bisnis.Com. https://ekonomi.bisnis.com/read/20200309/257/1211052/karena-
corona-ekspor-sritex-diproyeksi-meningkat
PT Sri Rejeki Isman Tbk. (n.d.). CORPORATE HISTORY PT SRI REJEKI ISMAN
TBK. PT Sri Rejeki Isman Tbk. Retrieved June 7, 2022, from
https://www.sritex.co.id/our-story/
Purnomo, R. A. (2016). Ekonomi Kreatif: Pilar Pembangunan Indonesia. 978-
602-317-319–8, 1–110.
Rajagukguk, W. (2015). Inovasi, Modal Manusia, dan Ekonomi Kreatif:
Determinan Kebangkitan EkonomiStudi Kasus Negara Berkembang.
http://repository.uki.ac.id/529/1/inovasi%2C%20modal%20manusia%2C%2
0dan%20ekonomi%20kreatif%20mendorong%20pertumbuhan%20ekonomi
%20_%20wilson%20Rajagukguk.pdf

Anda mungkin juga menyukai