Anda di halaman 1dari 3

Nama : putri delima romiana silaban

Kelas: 1b

Jenis pelitian
Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian dibedakan menjadi:
 Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kualitatif sehingga
analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). Data kualitatif adalah data dalam
bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kualitatif dapat diubah menjadi data
kuantitatif dengan jalan diskoring. Contoh data kualitatif adalah manis, pahit, rusak,
gagal, baik sekali, balk, kurang balk, tidak balk, atau sangat setuju, setujuh, ragu-
ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju, selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan
tidak pernah.
 Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kuantitatif
sehingga analisis datanya menggunakan analisis kuantitatif (inferensi). Data
kuantitatif adalah dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan seperti
1, 2, 3, 4, … dst, atau skor 5 = selalu, skor 4 = sering, skor 3 = kadang-kadang, skor
2 = jarang, dan skor 1 = tidak pernah. Data kuantitatif dibedakan menjadi data
diskrit atau nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data dalam bentuk
kategori atau diskrit.
 Penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif adalah penelitian yang datanya terdiri
clan data kualitatif dan data kuantitatif sehingga analisis datanya pun menggunakan
analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. data dan analisisnya, penelitian
dibedakan menjadi:

Jenis sampel
 Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011:64).
 Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2011:64).
Contoh: Suatu perusahaan memiliki pegawai dengan pendidikan berstrata lulus (S1 = 50
orang; S2 = 30 orang; SMK = 800 orang; SMA = 400 orang; dan SD = 300 orang). Maka
contoh pengambilan sampel dengan teknik ini adalah dengan asumsi 10% dari populasi
masing-masing strata yang diambil. Jadi dari S1 diambil 5 orang (acak), S2 diambil 3 orang
(acak), SMK diambil 80 orang (acak), SMA diambil 40 orang (acak), dan SD diambil 30
orang (acak). Maka total sampel yang diambil adalah 5+3+80+40+30 = 158 orang.
 Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional (Sugiyono, 2011:64).
Contoh: Suatu perusahaan memiliki pegawai dengan pendidikan berstrata lulus (S1 = 50
orang; S2 = 30 orang; SMK = 800 orang; SMA = 400 orang; dan SD = 300 orang). Maka
pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan secara bebas (seenaknya) yaitu S1 diambil
50 orang atau semua populasi S1 dan S2 diambil 30 orang atau semua populasi S2.
Sementara kelompok strata yang lain diabaikan karena jumlah populasinya terlalu besar.
Sehingga total sampel yang digunakan adalah 50 + 30 = 80 orang.
 Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2011:65).
Contoh: Di kota Banyuwangi terdapat 30 SMP sebagai populasi. Karena itu pengambilan
sampelnya ditentukan sebesar 15 SMP saja dengan pemilihan secara random (acak).
Teknik sampel ini terdiri dari 2 tahap, yaitu (1) tahap penentuan sampel daerah, dan (2)
tahap penentuan orang-orang yang ada di daerah itu.

Jenis data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf,
angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai
bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi,
ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan
untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap
sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya.
Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya,
dan waktu pengumpulannya.
 Jenis Data Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Data Kualitatif : merupakan data yang bukan berupa bentuk angka, contoh data
kualitatif yaitu seperti kuisioner pertanyaan dalam suasana kerja dalam
perusahaan.
2. Data Kuantitatif : merupakan data berbentuk angka, seperti data besarnya
pendapatan, atau saham pada perusahaan yang berbentuk angka.

 Jenis Data Berdasarkan Cara Mendapatkannya


Data berdasarkan cara mendapatkannya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Data Primer : merupakan data yang didapatkan atau dikumpulkan melalui studi-
studi sebelumnya yang diterbitkan oleh ebrbagai instansi lain. Dalam jenis ini
biasanya sumbernya tidak langsung yang berupa arsip-arsip resmi.
2. Data Sekunder : merupakan data yang didapatkan dengan cara sendiri-sendiri atau
perorangan yang secara langsung dari objek yang akan diteliti untuk kepentingan
studi, biasanya berupan observasi atau interview.
 Jenis Data Berdasrkan Waktu Pengumpulannya
Data berdasarkan waktu pengumpulannya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Data Berkala (Time Series) merupakan data yang dikumpulkan dari waktu
kewaktu. Data ini biasa digunakan untuk melihat perkembangan dari hari ke
hari berikutnya.
2. Data Croos Section : merupakan data yang dikumpulkan pada waktu tertentu
yang digunakan untuk menggambarkan keadaandan kegiatan pada waktu itu
juga. Seperti penelitian yang menggunakan kusioner.

Asumsi kenormalitasan data

Anda mungkin juga menyukai