Anda di halaman 1dari 13

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM USAHA TANI/TERNAK

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


“PENGANTAR ILMU EKONOMI PETERNAKAN”
Dosen Pembimbing : Prof. DR. IR. Hastang, M.Si.,IPU

PENGANTAR ILMU EKONOMI PETERNAKAN A1

OLEH

NUR HAJAR
I011201105

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “Prinsip-Prinsip Ekonomi dalam Usaha
Tani/Ternak”.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya saya banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan dukungan pihak lain saya mencari berbagai materi-materi yang
bisa di jadikan sebagai isi di dalam makalah ini dan akhirnya teratasi dengan baik dan lancar.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada saya pribadi dan semua teman di dalam Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin ini.

Makassar, 13 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................2
A. Pengertian Istilah Produk (Output) ............................................................................2
B. Konsep dan Hukum Ekonomi Produksi.....................................................................3
C. Faktor-Faktor Produksi ..............................................................................................4
D. Fungsi Produksi .........................................................................................................5
E. Hubungan-Hubungan Pokok Antara Produk (Output-Output) ..................................6
F. Efisiensi, Kombinasi Optimum dan Contoh Output dalam Bidang Peternakan........8
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................9
A. Kesimpulan ................................................................................................................9
B. Saran ..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah berpisahnya aktivitas konsumsi dan produksi, ilmu ekonomi lahir
sebagai sebuah disiplin ilmiah. Ekonomi keberadaanya sama seperti keberadaan
manusia dimuka bumi. Karena adanya ekonomi maka timbullah motif ekonomi yaitu
keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan untuk memenuhi
kebutuhannya ada langkah yang dilakukan manusia dengan pengorbanan tertentu
untuk memperoleh hasil yang maksimal inilah yang disebut prinsip ekonomi.
Usaha tani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat
itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti butuh tanah dan air, perbaikan-
perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan yang
didirikan di atas tanah dan sebagainya. Dalam melakukan usaha tani seorang
pengusaha atau katakanlah seorang petani akan selalu berpikir bagaimana ia
mengalokasikan input seefisien mungkin untuk dapat memperoleh produksi yang
maksimal.
Dalam ilmu ekonomi cara berpikir demikian sering disebut dengan pendekatan
memaksimumkan keuntungan atau profit maximization. Suatu tindakan yang dapat
dilakukan adalah bagaimana memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan
menekan biaya produksi sekecil-kecilnya. Pendekatan seperti ini dikenal dengan
istilah meminimumkan biaya atau cost minimization.
Prinsip kedua pendekatan tersebut, yaitu profit maximization dan cost
minimization adalah sama saja, yaitu bagaimana memaksimumkan keuntungan yang
diterima petani atau seorang produsen atau seorang pengusaha pertanian. Untuk
petani kecil atau petani subsistem sering bertindak sebaliknya, yaitu bagaimana
memperoleh keuntungan dengan keterbatasan yang mereka miliki. Dalam prinsip
usaha tani terdapat hubungan antara input dengan input dan hubungan ouput dengan
output.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini yaitu
1. Bagaimana hubungan-hubungan pokok antara produk (output-output)

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Istilah Produk (Output)
Produk adalah suatu hasil atau output dari proses produksi, sedangkan
produsen adalah pelaku-pelaku proses produksi. Produksi dalam artian yang umum
didefinisikan sebagai segala kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau
menambah guna atas suatu benda untuk memenuhi kebutuhan kepuasan manusia.
Setiap proses untuk menghasilkan barang dan jasa dinamakan “Proses Produksi”.
Produksi dalam artian lebih “operasional” adalah suatu proses dimana satu
atau beberapa barang dan jasa yang di sebut “input” diubah menjadi barang dan jasa
yang di sebut “output”. Contohnya, seorang ibu yang membuat kue untuk keluarganya
dirumah, maka kegiatan tersebut tidak dapat dikatakan proses produksi karena,
tujuannya bukan untuk masyarakat banyak. Salah satu yang dilakukan dalam proses
produksi ialah menambah nilai guna suatu barang atau jasa.
Dalam kegiatan menambah nilai guna barang atau jasa ini, dikenal lima jenis
kegunaan, yaitu :
1. Guna bentuk (Form Utility)
Yang dimaksud dengan guna bentuk yaitu, didalam melakukan proses
produksi, kegiatannya ialah merubah bentuk suatu barang sehingga barang
tersebut mempunyai nilai ekonomis. Contohnya: keramik.
2. Guna jasa
Guna jasa ialah kegiatan produksi yang memberikan pelayanan jasa.
Contohnya: tukang becak, buruh, dan lain-lain.
3. Guna tempat (Place utility)
Guna tempat adalah kegiata produksi yang memanfaatkan tempat- tempat
dimana suatu barang memiliki nilai ekonomis. Contoh: pengangkutan pasir dari
tempat yang pasirnya melimpah ketempat dimana orang membutuhkan pasir
tersebut.
4. Guna waktu (Time utility)
Guna waktu ialah kegiatan produksi yag memanfaatkan waktu- tertentu.
Misalnya: pembelian beras yang dilakukan oleh Bulog pada saat musim panen,
dan dijual kembali pada saat masyarakat membutuhkan.

2
5. Guna milik (Consumer/whom utility)
Guna milik ialah, kegiatan produksi yang memanfaatkan modal yang dimiliki
untuk dikelola orang lain dan dari hasil tersebut ia mendapatkan keuntungan.
B. Konsep dan Hukum Ekonomi Produksi
1. Konsep Efisiensi
Ada dua konsep efisiensi dalam penyelenggaraan produksi yaitu efisiensi
teknis dan ekonomis.
a) Efisiensi teknis menyatakan perbandingan output fisik dengan input fisik telah
mencapai maksimum.
b) Efisiensi ekonomis menyatakan kondisi proses produksi telah mencapai
keuntungan yang maksimum berupa nilai uang (bukan berupa hasilproduk
fisik).
2. Konsep Biaya Alternatif Terbaik/Opportunity Cost
Opportunity Cost adalah nilai produk yang tidak diproduksikan karena
inputnya telah digunakan untuk menghasilkan produk lain. Jika input X telah
digunakan untuk produksi Y1 dengan laba Rp 1000,-, sedangkan penggunaan
input X untuk produksi alternatifnya Y2 adalah Rp 2000,-, maka Opportunity Cost
Y1 adalah Rp 2000,-. (Rp 2000,- adalah laba terbaik dari laba yang mungkin dapat
diperoleh).
3. Konsep Keuntungan Maksimum dan Kerugian Minimum
Keuntungan maksimum dan kerugian minimum merupakan perwujudan
perilaku produsen yang mengejar kepuasan maksimum dari apa yang dikerjakan.
Dengan menggunakan konsep tersebut memudahkan analisis kuantitatif dari
perilaku produsen yang bersifat abstrak.
4. Konsep Optimasi
Optimasi adalah keputusan produsen bekerja dengan optimal (optimum =
seimbang = baik). Keadaan ini tercapai jika keuntungan maksimum tercapai atau
dalam kerugian minimum.
5. Konsep Jangka Waktu Produksi
Ada dua jangka waktu yang menjadi perhatian dalam analisis produksi yaitu
jangka pendek (Short Run) dan jangka panjang (Long Run). Short Run adalah
waktu yang cukup lama untuk mengubah output tanpa mengubah kapasitas usaha
(perusahaan). Sedangkan Long Run adalah jangka waktu yang cukup lama untuk
mengubah output dengan mengubah kapasitas usaha (perusahaan).

3
6. Konsep Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar adalah bekerjanya perekonomian melalui pasar. Dalam
mekanisme pasar, tingkat harga ditentukan oleh kebebasan bertindak agen-agen
ekonomi yang menghasilkan kekuatan permintaan dan penawaran.
7. Konsep Marjinal/Marginal
Konsep adalah perbandingan antara nilai tambahan produk dengan nilai
tambahan satu satuan input. Konsep ini untuk menentukan tingkat optimalisasi.
8. Law of Increasing Return
Hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang
tetap, akan menghasilkan tambahan output yang semakin besar dibanding
tambahan inputnya.
9. Law of Diminishing Return
Hukum Law of diminishing return ini menyatakan bahwa setiap penambahan
input kepada input yang tetap akan menghasilkan tambahan output yang semakin
lama menjadi semakin kecil dibandingkan tambahan inputnya.
10. Law of Decreasing Return
Hukum Law of Decreashing Return ini menyatakan bahwa setiap penambahan
input kepada input yang tetap akan menghasilkan penurunan output yang semakin
lama menjadi semakin besar dibandingkan tambahan inputnya.
11. Economics of Scale dan Diseconomic of Scale
Economics of Scale adalah penghematan kegiatan produksi karena skala usaha
menjadi lebih besar. Sedangkan Diseconomic of Scale adalah pemborosan
kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih besar.
C. Faktor-Faktor Produksi
Output merupakan barang dan jasa yang belum dinilai dengan satuan harga,
jadi masih dalam wujud satuan fisik seperti apa adanya. Istilah yang populer dari
output adalah sumberdaya. Ada beberapa sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk dan dapat digolongkan menjadi empat golongan besar,
yaitu:
1. Sumberdaya alam
Yang termasuk sumber daya alam adalah tanah dan pekarangan yang
dimilikinya beserta bangunan maupun tanaman yang tumbuh berdiri di atasnya
air, cuaca dan iklim, lengkap dengan kandungan hara yang menentukan tingkat
kesuburan tanah tersebut. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat luas,

4
sangat subur, sangat kaya akan hasil tambang dan memiliki kekayaan laut yang
sangat berlimpah.
2. Sumber daya capital
Yang termasuk sumber daya capital atau sumber daya modal adalah dana atau
uang yang dimilikinya, serta penghasilan yang diperolehnya. Termasuk pula
sebagai sumber daya capital adalah peralatan atau mesin-mesin yang dimilikinya
3. Sumberdaya manusia
Yang termasuk dalam sumber daya manusia adalah manusia yang akan
merupakan tenaga kerja (kuantitas dan kualitas tenaga kerja) yang akan bekerja
untuk merealisasikan tujuan yag ingin dicapainya. Sumber daya manusia yang
banyak seperti yang terdapat di Indonesi perlu dikembangkan agar menjadi
sumber daya yang efektif dan bukan malah menjadi beban pembangunan dalam
meraih tujuan.
4. Sumberdaya manajemen
Sumber daya manajemen sebagai hasil kajian terhadap strategi dan teknik
keberhasilan usaha.
D. Fungsi Produksi
Setiap produk dihasilkan melalui suatu proses produksi. Input produksi yang
terdiri dari tenaga kerja (L), modal (K), sumber daya (R), teknologi (T), dan lainnya,
akan diproses menjadi suatu output (Q) berupa barang atau jasa. Hubungan yang
terjadi antara jumlah input produksi yang diperlukan dengan jumlah output yang
dihasilkan disebut dengan fungsi produksi (production function).
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan dengan keluaran.
Misalkan kita akan memprosukdi jeans. Jeans itu bisa di produksi dengan berbagai
macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya akan
berubah.
Secara sistematis fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
FQ = L + R + C + T
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan
F = Simbol persamaan
L = Tenaga Kerja
R = Kekayaan alam
C = Modal

5
T = Teknologi
Fungsi produksi akan memberi gambaran kepada kita tentang jumlah
maksimum output yang dapat dihasilkan, atas penggunaan sejumlah tertentu dari
input-input produksi. Melalui fungsi produksi kita juga bisa melihat bagaimana
komposisi dari berbagai kombinasi input, untuk menghasilkan jumlah tertentu dari
output. Isocost dan Isoquant merupakan dua pendekatan yang memungkinkan untuk
melakukan analisis optimasi faktor produksi, untuk menghasilkan output maksimum.
Dalam teori produksi ada tiga konsep penting, yaitu Produksi Total (Total
Production/TP), yang menggambarkan jumlah keseluruhan produksi yang dihasilkan.
Produksi Rata-rata (Average Product/AP) yaitu jumlah produksi dibagi dengan
jumlah input produksi, dan Produksi Marginal (Marginal Product/MP) yang
merupakan tambahan hasil produksi dari setiap penambahan satu unit input.
Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas
untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses
produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan
berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima
oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah
sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian
pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah
diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan
dapat dihindarkan benturan-benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus serta
pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping hasil produksi
yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula agar jangan sampai terjadi
hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk keperluan itu terlalu besar.
Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi
besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan
tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi.
Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada
pedoman kerja tertentu.
E. Hubungan-Hubungan Pokok Antara Produk (Output-Output)
Hubungan output-output dimana jika dalam suatu usaha menghasilkan 2
macam produk, input yang sama menghasilkan dua macam produk. Hubungan ini
dapat dituliskan dalam bentuk fungsi yaitu:

6
Y1 = f (x1/x2,x3……Xn)
Y2= f (x1/x2,x3……Xn)
Input X dapat digunakkan untuk menghasilkan kombinasi dari Y1 dan Y2.
Hubungan-hubungan pokok antar produk yaitu:
1. Produk bersama komoditi gabungan
Produk bersama komoditi gabungan yaitu dua macam produk yang dihasilkan
secara bersama sama, antara kedua produk. Kalau dua atau lebih komoditi
merupakan komoditi gabungan berarti komoditi-komoditi tersebut bersama-sama
keluar dari satu proses produksi. Misalnya dedak atau katul dari penggilingan padi
yang keluar bersama beras.
2. Komoditi yang bebas bersaing (substitute)
Dalam hal ini maka komoditi-komoditi yang bersangkutan berdiri sendiri dan
bahkan saling bersaing. Ini berarri bahwa kalau sudah di putuskan menghasilkan
komoditi yang pertama maka komoditi yang kedua tidak dapat lagi di hasilkan,
atau dapat pula dikatakan bahwa kenaikan jumlah produksi barang yang satu
berarti penurunan jumlah produksi barang kedua. Kalau petani sudah memutuskan
menyewakan tanahnya kepada pabrik gula untuk di tanami tebu maka ia tidak lagi
dapat menanaminya dengan padi. Disamping ada faktor-faktor non-ekonomi yang
menyebabkan petani memutuskan salah satu tanaman misalnya karena
peraturan rayoneering atau peraturan lain yang tidak dapat dielakkan petani, tetapi
pada umumnya faktor-faktor ekonomi memegang peranan yang penting.
3. Komoditi komplementer
Bentuk hubungan yang ketiga antar komoditi adalah hubungan komplementer.
Dalam hal yang demikian maka kenaikan produksi satu komoditi tidak
menurunkan melainkan menaikan produksi lainnya. Dalam pertanian hal demikian
biasanya terjadi tidak sekaligus dalam waktu yang sama tetapi dalam beberapa
waktu (musim) dalam satu tahun.
4. Komoditi suplementer
Sifat hubungan yang suplementer berada di antara sifat hubungan yang
bersaingan dan komplementer. Ini berarti bahwa produksi satu komoditib dapat di
tambah tanpa mempunyai pengaruh mengurangi atau menambah produksi
komoditi lainnya. Juga dalam hal ini kejadiannya biasanya dalam beberapa waktu
yang berbeda. Dua istilah teknis yang menggambarkan hubungan antara beberapa
komoditi tersebut diatas yaitu opportunity cost dan elasticity of substitution.

7
Opportunity cost adalah biaya yang harus di tanggung petani karena telah
tidak menggunakan kesempatan terbaik (opportunity) yang dapat di pilih baik
untuk menanam maupun untuk mengerjakan sesuatu. Penertian elasticity of
substitution yaitu persentase perubahan produksi barang yang satu di bagi dengan
persentase perubahan produksi barang lainnya.
F. Efisiensi, Kombinasi Optimum dan Contoh Ouput dalam Bidang Peternakan
Untuk menentukan kombinasi optimum dari 2 produk yang dihasilkan
diperlukan 2 syarat yaitu syarat keharusan diketahui KKP dari produk yang dihasilkan
dan syarat kecukupan adanya satu indikator pilihan dalam bentuk perbandingan harga
dari kedua produk yang bersangkutan. Kurva Isorevenue merupakan kurva
perbandingan harga dapat digambarkan sebagai suatu garis lurus yang bersudut
dengan sumbu horizontal.
Secara khusus, ruang lingkup ekonomi produksi peternakan mencakup telaah
kegiatan ekonomi di bidang produksi peternakan yang dimulai dari adanya kegiatan
memasukkan input kemudian diakhiri setelah output dikeluarkan oleh produsen. Di
bidang peternakan, output yang utama adalah air susu bagi usaha sapi perah, daging
bagi usaha sapi kareman, dan ayam, telur bagi usaha itik dan unggas lainnya.
Sedangkan yang termasuk input adalah lahan, bibit ternak, pakan, obat-obatan,
peralatan, bahan bakar, tenaga kerja, modal bangunan dan uang. Batasan ruang
lingkup tersebut penting dikemukakan mengingat “makna produksi” secara mendasar
dapat mencakup semua kegiatan yang memasukkan input untuk mendapat output.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Usaha tani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang
mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan
memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. fungsi produksi yaitu suatu
fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik (output) dengan
faktor-faktor produksi (input).
Hubungan antara output-output, yaitu variasi output yang dapat diperoleh
dengan menggunakan sejumlah input tertentu (dijelaskan dalam konsep kurva
kemungkinan produksi dan isorevenue).
B. Saran
Untuk menentukan kombinasi optimum dari 2 output yang dihasilkan
diperlukan 2 syarat yaitu syarat keharusan diketahui KKP dari output yang dihasilkan
dan syarat kecukupan adanya satu indikator pilihan dalam bentuk perbandingan harga
dari kedua output yang bersangkutan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Nurafni. 2011. “Prinsip-Prinsip Ekonomi dalam Pertanian”. Jurnal Agrobisnis Pertanian, Vol
4 (No 2) : 110-123.

Purbayu B. 1993. “Keuntungan, Skala Usaha, dan Efisiensi Relatif Usaha Peternakan”. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 4 (No. 2) : 118-130.

Soekartawi. 2002. “Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian”. Jakarta: PT Raja grafindo


Persada.

10

Anda mungkin juga menyukai