NIM : I011201105
KELAS : BIOKIMIA PETERNAKAN A1
Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol,
vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipid termasuk
menyimpan energi, pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen pembangun
membran sel. Lipid memiliki aplikasi dalam industri kosmetik dan makanan serta
dalam nano teknologi. Lipid dapat didefinisikan secara luas sebagai molekul kecil
hidrofobik atau amfifilik, sifat amfifilik beberapa lipid memungkinkan mereka untuk
membentuk struktur seperti vesikel, liposom multilamelar/unilamelar, atau membran
dalam lingkungan akuatik. Lipid biologis berasal seluruhnya atau sebagian dari dua
jenis subunit biokimia atau "blok-pembangun" yang berbeda yaitu: gugus ketoasil dan
isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi menjadi delapan
kategori: asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, spingolipid, sakarolipid, dan
poliketida (diturunkan dari kondensasi subunit ketoasil); dan lipid sterol serta lipid
prenol (berasal dari kondensasi subunit isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk
lemak, lemak adalah sub kelompok lipid yang disebut trigliserida. Lipid juga
mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya (termasuk tri-, di-,
monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya yang mengandung sterol
seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia lainnya menggunakan berbagai
jalur biosintesis untuk memecah dan mensintesis lipid, beberapa lipid esensial tidak
dapat dibuat dengan cara ini dan harus diperoleh dari makanan.
B. Fungsi Lipid
1. Fungsi lipid bagi manusia
a) Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak
menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
b) Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel
yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air,
ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
c) Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
d) Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses
biologis.
e) Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
f) Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen
utama yang membentuk membran semua jenis sel.
2. Fungsi lipid dalam bidang pengobatan
a) Sebagai makanan yang kaya energi dari semua makanan yang ada, yaitu
menghasilkan energi sebesar 37 kJ untuk setiap gram lemak.
b) Memberikan perlindungan untuk keseluruhan tubuh, sekaligus untuk
perlindungan sel-sel tubuh dan organ serta struktur yang vital seperti ginjal
dan saraf.
c) Bertindak sebagai insulator (penghambat) panas untuk seluruh tubuh dan
sebagai insulator listrik pada beberapa saraf.
d) Berperan dalam pembentukan senyawa baru dalam tubuh, misalnya
lipoprotein, fosfolipid, dan kolesterol.
e) Membantu dalam transpor zat larut lemak semacam vitamin.
f) Testosteron dan esterogen sebagai hormon kelamin.
3. Fungsi lipid bagi tumbuhan
a) Lapisan lilin berfungsi untuk mengurangi laju transpirasi pada tumbuhan.
b) Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup
(tumbuhan) maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh tumbuhan,
menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi
pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi yang
diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini.
Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah
menjadi lemak. Asam lemak dibuat oleh sintasa asam lemak yang
mempolimerisasi dan kemudian mereduksi satuan-satuan asetil-KoA. Rantai
asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur reaksi yang menambahkan
gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya menjadi
gugusalkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana.
c) Daun hijau tumbuhan, asam lemak diproduksi di kloroplas. Bagian lain
tumbuhan dan pada sel hewan (dan manusia), asam lemak dibuat di sitosol.
Proses esterifikasi (pengikatan menjadi lipida) umumnya terjadi pada
sitoplasma, dan minyak (atau lemak) disimpan pada oleosom. Banyak spesies
tanaman menyimpan lemak pada bijinya (biasanya pada bagian kotiledon)
yang ditransfer dari daun dan organ berkloroplas lain. Beberapa tanaman
penghasil lemak terpenting adalah kedelai, kapas, kacang tanah, jarak,
raps/kanola, kelapa, kelapa sawit, jagung dan zaitun. Biosintesis asam lemak
alami merupakan cabang dari daur Calvin, yang memproduksi glukosa dan
asetil-KoA. Proses berikut ini terjadi pada daun hijau tumbuh-tumbuhan dan
memiliki sejumlah variasi.
C. Sifat-Sifat Lipid
1. Sifat Fisika Lipid
a) Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan
lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
b) Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,
sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam
lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam
stearat) mempunyai titik lebur 71°C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan
tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17°C.
c) Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air,
sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut
dalam air.
d) Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan
pelarut lemak yang baik.
2. Sifat Kimia Lipid
a) Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)
Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami
hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim
lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya
adalah garam asam lemak yang disebut sabun.
Reaksi umum:
Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya bisa
menghidrolisis ikatan ester pada atom C nomor 1 dan 3 yang hasilnya asam lemak
bebas dan monoasil gliserol. Dengan bantuan misel-misel garam empedu maka asam
lemak bebas, monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin membentuk sebuah kompleks
yang kemudian menempel (diabsorpsi) pada permukaan sel mukosal. Senyawa-
senyawa tersebut selanjutnya menembus membran sel mukosal dan masuk ke
dalamnya. Misel-misel garam empedu melepaskan diri dan meninggalkan permukaan
sel mukosal.
Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali
menjadi triasil gliserol yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-
lain membentuk siklomikron. Siklomikron tersebut pada akhirnya masuk ke dalam
darah, kemudian sampai ke hati dan jaringan lain yang memerlukannya. Sebelum
masuk ke dalam sel, triasil gliserol dipecah dulu menjadi asam lemak bebas dan
gliserol oleh lipoprotein lipase. Katabolisme adalah proses penguraian dan
pembebasan dari zat-zat organik. Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri atas
panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat yang terikat pada ujungnya. Asam lemak
mempunyai dua peranan fisiologi yang penting, yaitu:
- Pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipotik sebagai
komponen membran biologi
- Sebagai molekul sumber energy
Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan makanan yang masuk ke
dalam tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus oleh enzim.
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak yang kemudian
diangkut oleh pembuluh getah bening. Selanjutnya, lemak disimpan di jaringan
adiposa (jaringan lemak). Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk
lesitin yang dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol
diaktifkan oleh ATP menjadi gliserol fosfat dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti
glukosa. Rantai karbon asam lemak diolah di dalam mitokondria sehingga dihasilkan
asetil koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke dalam Siklus Krebs.