Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TEKNIK REPOTASE

(Disusun untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah Teknik Repotase)

Disusun oleh kelompok 5:


Kelas Ilkom 5
1. Afina Erika A 22410227
2. Aprianti Nur Pitasari 22410224
3. Ahmad Akbar Qodri Asbath 22410223
4. Nanda Kitana 22410226
5. Erika Mardhayanti 22410201
6. Yunita Hani S 22410203

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

2023/2024
KEMARAU PANJANG, HARGA SEMBAKO MELONJAK TINGGI

Sarti seorang pedagang beras di pasar gading (16/10). Mengecek kualitas beras dari kualitas premium hingga mediu yang
dijualnya Senin(16/10/23).(dok.Afina)

SURAKARTA(16/10/23 .Pasar Gading) – Sejumlah harga sembako mengalami kenaikan hingga


bulan Oktober 2023. Hal ini disebabkan karena kemarau panjang yang tak kunjung berakhir
dibeberapa daerah di Surakarta. Kenaikan itu terjadi pada beberapa Pasar Tradisional di Solo,
salah satunya Pasar Gading, Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Kenaikan harga terjadi pada cabai rawit dari harga Rp 53.000 menjadi Rp 60.000 ,cabai keriting
semula Rp 35.000 menjadi Rp 40.000. Beras dan gula pasir juga mengalami kenaikan harga .Hal
itu diakibatkan gagal panen dampak dari kemarau panjang yang di rasakan oleh Masyarakat
Indonesia tak terlepas di Kota Surakarta. Namun disamping itu ada beberapa harga sembako
yang mengalami penurunan harga seperti telur, bawang putih, bawang merah, minyak,
penurunan harga ini tentu sedikit mengurangi gejolak di tengah-tengah masyarakat.
Beras yang merupakan komoditas utama pangan masyarakat Indonesia tentu menjadi sorotan
saat ini, Dampak kemarau panjang dan kenaikan harga gabah menjadi faktor utama tingginya
harga beras. Selama 5 bulan ini harga beras tertinggi ada di bulan September hingga Oktober.
Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2023, harga gabah kering panen (GKP) mencapai Rp
6.415 per kilogram di tingkat petani, sedangkan harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp
7.386 per kilogram, dan gabah luar kualitas (GLK) Rp 6.043 per kilogram. Kenaikan harga gabah
saat ini kemudian berdampak pada peningkatan harga beras di pasar domestik.
Menurut salah satu pemilik kios beras di Pasar Gading yaitu Sarti (52) kenaikan harga beras
sudah terjadi dua bulan terakhir. Sebelumnya harga beras kualitas premium hanya diangka
Rp.13.000 per kg dan medium Rp 11.000. Menurutnya harga beras naik secara bertahap setiap
harinya. Bedasarkan survey di Pasar Gading harga beras kualitas premium saat ini sekitar
Rp.15.000 per kg(Kilogram) dan beras medium Rp 13.000 per kg(Kilogram).
Sarti mengatakan, dari kenaikan harga beras ini mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.
Tentu ini akan menjadi hal yang serius bagi para pedagang, ia juga mengharapkan bahwa
pemerintah dapat menekan harga beras yang beredar di pasar pasar agar masyarakat kembali
meningkatkan daya belinya.
Meski demikian, Sarti mengakui dari kenaikan harga beras tidak mengurangi kualitas beras
tersebut. "Tidak ada penurunan kualitas, kualitas tetap terjaga, tetep bagus". Hal ini dikatakanya
karena masyarakat resah akan berita mengenai beras sintetis yang beredar luas di masyarakat.

Salah satu pedagang di Pasar Gading (16/10). Penurunan daya beli masyarakat tidak membuat semangat Bapak Slamet menurun
dalam berjualan. (dok.Afina)

Hal senada juga disampaikan Slamet, pedagang beras lainya. Ia mengatakan kenaikan beras tidak
banyak mempengaruhi kualitas dari beras itu sendiri. “ada yang sama ada yang menurun,
tergantung pemasok, ada yang berkurang ada yang sama”, tuturnya.
Tak hanya beras ternyata gula juga mengalami kenaikan seperti yang disampaikan Suparmi (42),
pendagang sembako. Ia menyebutkan sejak musim kemarau harga sembako naik, sehingga mau
tidak mau ia juga harus menaikkan harga sembako diwarungnya. “Apa-apa mahal mba untuk
saat ini ya karena dampak kemarau panjang ini”, ujarnya.
Hal ini juga dirasakan pedagan sembako lain, “gula sekarang naik mba, dulu Rp 14.000 per kg,
sekarang Rp 15.000 per kg mba, sekarang apa-apa jadi mahal”, tutur Lina pemilik toko sembako.
Ibu Lina (16/10). Pedagang sembako dan dan makanan riangan yang sudah bejualan selama 10 tahun di Pasar Gading.
(dok.Apriantita)

Pemerintah mengupayakan mengadakan Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat dengan


mekanisme secara dua tahap selama triwindu di bulan September hingga November. Jokowi,
menjelaskan bahwa program Bansos ini merupakan langkah antisipasi menghadapi penurunan
produksi padi dalam negeri yang disebabkan oleh kondisi kekeringan yang melanda beberapa
wilayah serta mengurangi beban masyarakat akibat kenaikan sembako terutama beras.

Anda mungkin juga menyukai