Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS UMK

KOTA
KARAWANG,
CIAMIS,
CIANJUR

Oleh : Kelompok 3 2021 C


Anggota Kelompok
• ERINA MEINANDA 21040274003 / 2021 C
• SHELLAFIE WERDHININGTYAS UT 21040274030 / 2021 C
• CINDY PUTRI SEPTYANI 21040274051 / 2021 C
• AVIDH ZULKHAN MAHMUD 21040274054 / 2021 C
• MAULIDA CITRA MAHARANI
21040274078 / 2021 C
Mengapa Harus
Karawang, Ciamis, dan
Cianjur ?
Karawang juga merupakan industri terbesar di Jawa Barat.
Dengan potensi industri yang besar, UMK di Karawang bisa
menjadi acuan untuk memahami tingkat upah di sektor industri
yang berkembang pesat.
Karawang juga merupakan salah satu daerah industri terbesar
di Jawa Barat dengan adanya kawasan industri seperti
Karawang International Industrial City (KIIC) dan Suryacipta
City of Industry. Dengan potensi industri yang besar, UMK di
Karawang bisa menjadi acuan untuk memahami tingkat upah di
sektor industri yang berkembang pesat.
Cianjur juga terkenal dengan produksi beras organik dan
memiliki potensi pariwisata dengan adanya objek wisata seperti
Taman Safari Indonesia dan Situ Gunung. Membandingkan
UMK di Cianjur akan memberikan wawasan tentang tingkat
upah di sektor pertanian, perkebunan, dan industri kecil
menengah.
Analisis UMK
Karawang
• Pada periode 2019 sampai 2020 UMK
Karawang mengalami kenaikan sebesar
7,8%. Di mana pada tahun 2020 kembali
mengalami kenaikan menjadi Rp4.594.324
per bulan.
• UMK Karawang 2020 jadi yang tertinggi di
Indonesia. Tahun 2022 UMK karawang tidak
mengalami kenaikan. Dan tahun 2023 nanti,
Karawang kembali memimpin posisi sebagai
wilayah dengan UMK tertinggi di Indonesia
yang nominalnya lebih dari Rp5,1 juta, jauh
lebih besar dibanding Jakarta.
Analisis
UMK Ciamis
• UMK Ciamis untuk 2023
naik sebesar Rp. 123.790
(6,52%) dibanding UMK
Ciamis tahun 2022. UMK
Ciamis tahun 2022
sebesar Rp. 1.897.867,14.
UMK Ciamis untuk tahun
2023 sebesar Rp.
2.021.657,42 berlaku
mulai 1 Januari 2023.
Analisis
UMK Cianjur
• UMK Cinajur 2023 bisa
dibilang ada di peringkat
tengah apabila dibandingkan
dengan kabupaten kota lain di
Jawa Barat. UMR tertinggi di
Jabar dipegang oleh
Kabupaten Karawang dengan
besaran Rp 5.176.179,07 atau
merupakan upah minimum
tertinggi secara nasional.
Faktor Yang Mempengaruhi Nominal UMR
di Jawa Barat
Pertumbuhan Ekonomi

Pendapatan Per Kapita

Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat menghasilkan peningkatan


permintaan akan tenaga kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
upah minimum. Hal ini disebabkan oleh persaingan antara perusahaan
untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang baik dapat meningkatkan daya
beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat mendorong perusahaan
untuk menaikkan upah minimum guna memenuhi permintaan pasar
yang lebih besar.
Pendapatan Per Kapita

Semakin tinggi pendapatan per kapita masyarakat, semakin besar


kemampuan mereka untuk membeli barang dan jasa, sehingga
perusahaan akan cenderung menaikkan upah minimum guna
memenuhi permintaan pasar yang lebih besar. Selain itu, semakin tinggi
pendapatan per kapita, semakin tinggi pula standar hidup masyarakat,
sehingga upah minimum yang lebih tinggi dapat membantu memenuhi
kebutuhan hidup yang lebih tinggi.
Inflasi

Kenaikan harga barang dan jasa akibat inflasi dapat mengurangi daya
beli masyarakat dan membuat biaya hidup menjadi lebih tinggi. Hal ini
dapat mendorong pekerja untuk menuntut kenaikan upah minimum
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih tinggi. Namun
Kesimpulan
Karawang menjadi salah satu kawasan industri di Jawa Barat yang dikenal dengan UMK-nya yang
tinggi di Indoesia. UMK Karawang tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar lebih dari Rp. 5,1
juta. Untuk UMK Ciamis tahun 2023 naik sebesar Rp. 123.790 (6,52%) dibanding UMK Ciamis
tahun 2022. Meski ada kenaikkan sampai 6,52 % (Rp. 123.790) dibanding UMK tahun 2022. UMK
Cianjur tahun 2023 menjadi Rp. 2.893.229,10 naik 7,16% sebesar Rp. 193,414.70 dari UMK 2022
Rp. 2.699.814.40.

Anda mungkin juga menyukai