Pola pikir masyarakat erat sekali dengan pendirian sebuah lembaga pendidikan.
Sama halnya dengan awal berdirinya sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK
merupakan salah satu bentuk pendidikan formal yang bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik agar dapat bekerja di perusahaan. SMK tidak hanya memberi materi secara
teori, tetapi juga memberikan materi keterampilan yang akan menjadi bekal bagi pelaku
pendidikan untuk memasuki persaingan dunia usaha/industri yang semakin kompetitif.
Berawal dari misi utama SMK yaitu untuk mempersiapkan peserta didik sebagai
calon tenaga kerja yang memiliki kesiapan untuk memasuki dunia usaha/industri. Maka
pendirian SMK PGRI 1 Mejayan pun didasari oleh analisis kebutuhan dan animo
mesyarakat yang ingin melanjutkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena saat itu
belum didirikannya Sekolah Menengah Kejuruan, yang ada baru sekolah tingkat SMA.
Selain itu didasari pula oleh banyaknya minat dan animo masyarakat yang ingin langsung
bekerja setelah lulus sekolah dengan biaya yang ringan, serta didasari oleh kondisi
pedesaan yang sangat membutuhkan pendidikan yang berbasis keterampilan. Berdasar
kepada pokok-pokok pemikiran dan argumentasi di atas maka didirikan SMK PGRI 1
Mejayan di Jalan Kol. Marhadi No. 25 Caruban Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun
pada tanggal 1 Agustus 1965.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai
pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah sesuai dengan bidangnya. SMK PGRI 1
Mejayan berhasil ditetapkan menjadi SMK Rujukan dengan SK No. 3102/D3.4/TU/2014
pada tanggal 26 Agustus 2014 dan menjadi SMK di dengan SK No. 3499/D5.6/TU/2016
oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Pada saat berdirinya, SMK PGRI 1 Mejayan hanya memiliki 3 kompetensi keahlian
yaitu: Bangunan, Listrik, dan Mekanik Umum. Seiring dengan perkembangan jaman yang
sudah semakin modern dan beragamnya keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja
maka kompetensi keahlian yang dulunya hanya berjumlah 3 ditambah lagi menjadi 3
kompetensi keahlian yaitu Elektro dan pecahan dari mekanik umum menjadi jurusan
Mesin dan Otomotif. Kebutuhan dunia global yang menuntut kecakapan di berbagai bidang
menjadi dasar bagi SMK PGRI 1 Mejayan untuk membuka Program kompetensi keahlian
lagi. Sehingga sekarang bertambah menjadi 9 kompetensi keahlian meliputi Teknik
Gambar Bangunan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Audio Video, Teknik
Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan, Multimedia, Perbankan, Keperawatan, dan
Farmasi.
SMK PGRI 1 Mejayan merupakan SMK swasta tertua dan terbesar di Kabupaten
Madiun yang terus melakukan perubahan, baik dari segi infrastruktur sekolah maupun
kualitas SDM-nya. Di awal berdirinya, hanya sedikit siswa yang mau mendaftarkan diri di
SMK PGRI 1 Mejayan, namun selanjutnya terus mengalami peningkatan hingga 2000
siswa per tahun 2016. Saat ini jumlah seluruh siswa SMK PGRI Mejayan adalah 1562
siswa dari keseluruhan jurusan.
Dengan harapan prestasi yang sudah kami raih dapat menjadi motivasi pula untuk
siswa-siswa yang lain agar turut mengembangkan potensi yang dimiliki.
SMK MODEL PGRI 1 Mejayan menjadi SEKOLAH BINTANG dengan
menyiapkan siswanya untuk mandiri dan melanjutkan dengan didukung karakter siswa
melalui pondok pesantren dan kemandirian sekolah melalui teaching factory. SMK
MODEL PGRI 1 Mejayan menjadi sekolah maju karena ide-ide baru dan aplikatif serta
sangat berguna bagi masyarakat khususnya pengembangan dunia pendidikan SMK.
SMK Model PGRI 1 Mejayan akan selalu senantiasa membuat perubahan. Karena
perubahan yang paling efektif itu dilakukan lewat lembaga pendidikan. Oleh karena itu,
jika lembaga pendidikan ini berubah maka Insya Allah akan memberikan harapan masa
depan yang lebih baik. Perubahanya apa? kita harus tahu tentang dasar dari pendidikan
yaitu menempatkan manusia kepada hakikatnya bahwa sesungguhnya manusia adalah
makhluk sosial yang mereka tidak pernah bisa kemudian kita dikotomikan ini harus jadi A
atau harus jadi B. Manusia adalah manusia, yang selalu ingin perubahan sesuai dengan
kondisi perkembangan lingkungan dan aman yang ada.
Maka dari itu teruslah belajar dan mari menjadi generasi yang penuh inspiratif dan
berani mewujudkan inspirasi tersebut tanpa dihantui oleh pihak manapun kecuali syariat
agama dan Undang-Undang Negara.
*****