GERAKAN REAL SMK MODEL DALAM MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN

MELALUI DIKLAT PENGOLAHAN PORANG

Adanya pandemi Covid-19 bukan merupakan suatu hambatan dalam menghidupkan

kreativitas siswa SMK. Akan tetapi dengan adanya pandemi Covid-19 ini, semangat
berkreativitas siswa SMK semakin memuncak. Setelah berhasil menciptakan mobil listrik yang
dikenal dengan MOKOKASI, siswa SMK MODEL PGRI 1 Mejayan kembali berulah. Setelah
sebelumnya merambah dunia teknologi, kali ini mereka berinovasi dalam dunia pertanian dengan
memberdayakan tanaman Porang yang merupakan tanaman umbi-umbian dengan nama latin
Amorphophallus muelleri. Di beberapa daerah di Jawa, tanaman ini dikenal dengan nama iles-
iles.

Umbi Porang ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan merupakan komoditas utama
tanaman pangan yang dapat di ekspor. Pengolahan Porang ini merupakan tren masa kini untuk
membuat hasil pertanian menjadi produk yang layak jual berskala international. Dimana untuk
porang sendiri saat ini telah banyak diekspor ke luar negeri seperti Korea dan Jepang. Sehingga
masyarakat Kabupaten Madiun yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai
petani, dapat menggeliatkan perekonomian melalui budidaya tanaman porang maupun
pengolahan tanaman porang.

SMK MODEL PGRI 1 Mejayan menggandeng “Sang Penakluk Porang” Bapak Ibnu
Tanjung, S.Ag untuk menyulap tanaman porang menjadi banyak barang multiguna yang dapat
digunakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada tanggal 5 April kemarin,
SMK MODEL PGRI 1 Mejayan bersama UMKM Kabupaten Madiun mengadakan diklat
pengolahan porang. Kegiatan ini bertujuan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat
pedesaan melalui UMKM dalam komoditas produk porang. Kegiatan diklat ini dihadiri oleh para
petani dan pelaku UMKM khususnya di bidang pengolahan Porang. Turut hadir pula Kepala
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun Bapak Ir. Edy Bintardjo, M.TP. Aneka olahan
porang yang dapat dibuat antara lain, bakso porang, sate porang, selai porang, lem porang,
pomade porang, masker wajah porang, dan lain sebagainya masih banyak lagi.