Anda di halaman 1dari 6

Publikasi Program tema COVID-19

http://kkn.undip.ac.id/?p=211123
Publikasi Program tema SDGs

http://kkn.undip.ac.id/?p=211090
KKN Pulang Kampung, Mahasiswa UNDIP Mengaplikasikan Keahliannya
Bogor (05/02/2020) – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro pada tahun
2021 dilaksanakan di kampung halaman masing-masing. Pada beberapa tahun sebelumnya KKN
Universitas Diponegoro (UNDIP) dilakukan dengan mengirimkan sekelompok mahasiswa ke
desa-desa tertentu. Namun dikarenakan kondisi pandemi Covid - 19 yang belum membaik,
mahasiswa diminta untuk mengembangkan warga di kampung halamannya masing-masing.
Dengan mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid – 19 dengan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)” masing-masing mahasiswa diminta untuk
membuat dua program berdasarkan keahliannya.

Pandemi Covid-19 tidak hanya memberikan dampak buruk terhadap Kesehatan. Pandemi ini
juga memberikan berbagai dampak di aspek ekonomi dan lingkungan. Di RT 04 / RW 09
kelurahan Limusnunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor, mahasiswa UNDIP yang biasa disapa
dengan nama Alfi, memberikan edukasi Budidaya Ikan Lele dengan praktis. Program ini
dilatarbelakangi dengan sulitnya didapat ikan lele di pasaran. Program Budidaya Ikan Lele
dengan praktis ini dikemas dengan bentuk booklet atau bisa langsung bertemu saya di kolam
milik pribadi. booklet ini disosialisasikan secara daring dan secara door-to-door ke warga sekitar.
Dengan adanya booklet atau bisa langsung bertemu saya ini diharapkan warga dapat menambah
pengetahuan serta membangun RT 04/ RW 09 sebagai salah satu pemasok di pasar sekitar
Limusnunggal, yang dapat mendorong ekonomi warga dengan memperjualbelikan hasil panen
ikan.
Penulis : Alfi Bayu Aji

DPL : Eva Annisaa, S.farm., Apt., M.Sc.


KKN Pulang Kampung, Mahasiswa UNDIP Mengaplikasikan Keahliannya
Bogor (05/02/2020) – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro pada tahun
2021 dilaksanakan di kampung halaman masing-masing. Pada beberapa tahun sebelumnya KKN
Universitas Diponegoro (UNDIP) dilakukan dengan mengirimkan sekelompok mahasiswa ke
desa-desa tertentu. Namun dikarenakan kondisi pandemi Covid - 19 yang belum membaik,
mahasiswa diminta untuk mengembangkan warga di kampung halamannya masing-masing.
Dengan mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid – 19 dengan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)” masing-masing mahasiswa diminta untuk
membuat dua program berdasarkan keahliannya.

Pandemi Covid-19 tidak hanya memberikan dampak buruk terhadap Kesehatan. Pandemi ini
juga memberikan berbagai dampak di aspek ekonomi dan lingkungan. Di RT 04 / RW 09
kelurahan Limusnunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor, mahasiswa UNDIP yang biasa disapa
dengan nama Alfi, memberikan edukasi pembuatan Pupuk Cair perikanan (EM4). Program ini
dilatarbelakangi dengan mahalnya Pupuk Cair perikanan (EM4) di pasaran. Program pembuatan
Pupuk Cair perikanan (EM4) dengan praktis ini dikemas dengan bentuk booklet atau bisa
langsung bertemu saya di kolam milik pribadi. booklet ini disosialisasikan secara daring dan
secara door-to-door ke warga sekitar. Dengan adanya booklet atau bisa langsung bertemu saya
ini diharapkan warga dapat menambah pengetahuan serta membangun RT 04/ RW 09 sebagai
salah satu pemasok di pasar sekitar Limusnunggal, yang dapat mendorong ekonomi warga
dengan memperjualbelikan hasil panen ikan.

Tidak hanya Budidaya Ikan Lele dengan praktis, Alfi Bayu juga memberikan edukasi pembuatan
pupuk cair EM4 ini berdasarkan banyaknya warga yang antusias budidaya Ikan Lele. Dengan
merangkaknya harga pupuk cair EM4 di pasaran, pembuatan pupuk cair sangatlah
menguntungkan. Pembuatan pupuk cair ini menggunakan Terasi, Ragi Tape, Molase/ tetes tebu,
Yakult, air dan memakai barang-barang yang ada di rumah, seperti ember, botol plastik bekas,
drum . Program ini diharapkan dapat mendorong ekonomi warga dengan memperjualbelikan
hasil pupuk cairnya.

Pembuatan pupuk cair ini dimulai dari Terasi, Ragi Tape, Molase/ tetes tebu, Yakult, air. Setelah
itu dilanjutkan dengan menutup rapat ember atau tong yang dipakai dan dilakukan proses
fermentasi. Proses fermentasi pupuk cair ini membutuhkan waktu selama 14 hari. Proses
fermentasi boleh lebih lama dari 14 hari, tetapi tidak boleh terlalu lama dikarenakan mikroba
akan kehabisan nutrisi. Pada tahap akhirnya hasil fermentasi disaring, cairan hasil saring dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk cair dan hasil padatnya digunakan sebagai EM4.

Respon warga sangat mendukung program-program yang dilaksanakan. Warga menilai program-
program ini diterapkan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan berharap agar
konsisten dalam pelaksanaannya
Penulis : Alfi Bayu Aji

DPL : Eva Annisaa, S.farm., Apt., M.Sc.

Anda mungkin juga menyukai