Saat musim kemarau seperti sekarang warga yang tidak punya pekerjaan selain bertani beralih kerja
serabutan yaitu menjadi pekerja panggilan dan bekerja bongkar batu.
Perekonomian masyarakat di Desa Morkepek termasuk menengah ke bawah, pekerjaan di desa
morkepek beragam macam seperti, Pedagang, Petani, Pertukangan, Buruh Tani, dan PNS.Dengan
ekonomi yang kurang stabil ini membuat sebagian dari masyarakat desa Morkepek banyak yang
bekerja ke luar kota/ke luar Negeri, kebanyakan para pemuda di Desa Morkepek bekerja di Surabaya
untuk mencari penghasilan yang layak.Kondisi perekonomian masyarakat Desa Morkepek di
Kec.Labang Kab.Bangkalan ini juga tidak lepas dari sarana perekonomian yang ada di sana. Yaitu
swasembada dibidang pertanian, tetapi Koperasi di sanatidak kelihatan geliatnya, meskipun
sebenarnya koperasi sangat penting untuk kemajuan desa, melihat kondisi pada wilayah Desa
Morkepek merupakan daerah pertanian.
Jadi harapannya, dengan adanya proyek ini dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan penghasilan
dan masyarakatnyapun tidak meninggalkan kampung halamannya dengan memilih kerja diluar kota
maupun diluar negeri. Dengan adanya proyek ini masyarakat memiliki akses dan lebih gampang dalam
pemasaran produk jadinya dengan memasarkan hasil produknya di pinggiran jalan tol suramadu dan
Sebagian masyarakat juga berjualan dipinggirnya. Saya mencontohkan sebuah petani yang sukses seperti
bapak Asron, Petani Buah Naga yang Sukses dari Palembang. Yang mana ia sudah mempunyai
1 hektar tanaman buah naga. Setiap pekannya, Asron selalu panen dan pembeli yang datang untuk
membeli hasil panennya. Setiap bulannya, Asron bisa menghasilkan jutaan rupiah dari buah naga, tanpa
harus kerja keras mengingat tanaman ini tidak butuh perawatan yang rumit.
Ia setiap akhir pekan hanya pergi ke kebun memetik buah naga. Di pekarangan rumahnya, ia sulap
menjadi kebun percontohan buah naga. Di sini, ada setidaknya 40 tiang buah naga, dimana setiap tiang
ada 3 batang dan juga setiap pekan ia panen.
Bahkan beberapa kali Mahasiswa dari Universitas Sriwijaya dan ITB melalukan penelitian, untuk
mengetahui kenapa buah naga miliknya tumbuh dengan subur. Hal inilah, yang membuat Asron, kemudian
dianggap Dompet Dhuafa Sumsel menjadi orang yang paling tepat untuk berbagai ilmu dengan petani
Macang Sakti, untuk menjadi petani buah naga yang sukses.
Asron menceritakan, jika ia pertama kali tertarik untuk bertanam buah naga karena saat pergi ke pasar di
Prabumulih, melihat buah yang terbilang aneh bentuknya tapi punya nilai jual yang tinggi, Rp20.000-
Rp35.000 untuk 1 kg.
Rencana implementasi
- Melakukan sosialisasi pengenalan buah naga di balai desa dengan mengundang kepala desa, wakil
kepala desa, dan Perwakilan anggota karang taruna desa tersebut (laki-laki kurang lebih 10 dan
perempuan kurang lebih 5)
Didalamnya membahas sejarah awal buah naga, bagaimana cara menanamnya, bagaimana
mengolah olahan dari buah naga, memaparkan salah satu contoh petani yang suskses dalam
budidaya buah naga.
- Melakukan praktek penanaman indoor maupun outdoor.
Untuk praktek penanaman indoor sendiri yaitu memberikan tutorial pada saat sosialisasi. Dan untuk
outdoor sendiri melakukan uji coba ke satu bidang tanah milik masyarakat yang dilakukan oleh
saya sekaligus dibantu oleh anggota karang taruna desa ( cukup 5 anggota).
Mitra pelaksana yang dilibatkan
- Mahasiswa di desa
Karna mahasiswa sendiri sebagai agen perubahan yang mana dapat membantu hal tersebut
apalagi proyek yang dapat membangun perekonomian masyarakat
- Anggota karang taruna desa
Yang mana karang taruna adalah pelaksana program apa yang ada di desa tersebut.
- Kesenjangan social yang diakibatkan oleh kurang ramahnya konsep tanaman ramah lingkungan
- Tanaman yang lemah terhadap perubahan iklim
- Hama tanaman buah naga
Penanggulangan dampak:
- Yang mana untuk tanaman buah naga sendiri meskipun di cuaca yang ekstream tetap bisa hidup.
Cukup menyiram dengan air secukupnya
- Melawan hama dengan cara tetap menjaga Kesehatan tanaman, mulai dari pemberian pupuk
kandang dan pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan
berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan
untuk memaksimalkan hasil.
SDGs Desa :
- Desa tanpa kemiskinan
Sesuai dengan poin desa tanpa kemiskinan, dengan adanya budidaya tanaman buah nag aini
sangat berdampak terhadap perekonomian. Mulai dari berkurangnya pengangguran, masyarakat
tidak kesulitan dalam hal mencari suatu pekerjaan.
- Desa tanpa kelaparan
Tentunya dengan adanya budidaya buah naga ini, harapannya meningkatkan perekonomian.
Sehingga desa tersebut tidak sampai terjadi yang Namanya kelaparan.
- Desa sehat dan sejahtera
Budidaya tanaman buah nag aini bukan hanya berdampak terhadap perekonomian saja. Tetapi
juga akan berdampak terhadap Kesehatan masyarakat desa tersebut dalam mengkonsumsinnya.
Saat perekonomian di desa morkepek meningkat dan menjadi desa yang sehat tentunya itu akan
berdampak terhadap tingkat kesejahteraan desa tersebut.
- Pendidikan desa berkualitas
Budidaya tanaman buah naga ini Ketika berjalan, harapannya semua anak di desa dapat menikmati
bangku sekolah hingga sarjana.
- Desa berkesetaraan gender
Dengan adanya budidaya buah naga ini. Kesenjangan ataupun diskriminasi perempuan tidak tinggi.
Karna perempuan dapat menjadi ibu dan lakon dalam pengolahan buah naga menjadi produk yang
bernilai tinggi.
- Desa layak air bersih dan sanitasi
Bukan hanya Pendidikan dan kesetaraan gender saja yang akan terkena dampaknya. Masyarakat
dapat membangun sanitasi.
- Pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa membaik
- Infrastruktur dan Inovasi desa sesuai kebutuhan des aini dapat menjadi contoh bagi desa
yang lain.
- Desa damai dan berkeadilan
2. Pergeseran Paradigma
- Untuk ketetapan dan mempertahankan implementasi setelah uas akan tetap berjalan. Karena desa
tersebut adalah desa saya sendiri. Dan akan berjalanjut sterusnya untuk menuntaskan proyek ini
hingga dirasakan oleh masyarakat dampaknya.
- Program yang disongsong ini akan terus berlanjut dan dilanjut oleh anggota karang taruna itu
sendiri. Dan agar bisa menjadi acuan bagi mahasiswa KKN yang berada di desa tersebut
Kontribusi proyek :
- Sebuah inovasi.
Inovasi budidaya buah naga berkembang untuk meningkatlan hasil produksi. Salah satunya dengan
tekhnik sambung (menempelkan batang bawah) buah naga merah k eke batang buah naga warna
lain (kuning). Dan segala macam hasil olahan dari buah naga yang bervariasi seperti, pudding buah
naga, kripik buah naga, minuman buah naga dll.
- Potensi untuk peningkatan dan replikasi
Sebagaimana budidaya ini dapat menjadi peningkatan untuk masyarakat dessa morkepek
- Potensi untuk pengetahuan dan pembelajaran
Dengan sejalannya waktu, peningkatan tanaman buah naga dan mulai eksekusi produk olah dari
buah naga. Itu akan membangkitkan potensi dan menjadi pembelajaran bagi semua orang
- Kontribusi pada penciptaan lingkungan yang mendukung
Selain pohon buah naga yang ramah lingkungan, tanaman ini dapat menjadi wisata tanaman buah
naga yang rapi dan elok
- Kontribusi keseluruhan untuk jalur pembangunan tahan iklim
Tanaman ini dapat menyerap polusi udara yang kotor, sehingga menjadikan segar Kembali pada
polusi udara yang ada.
- Potensi pembangunan berkelanjutan
Selain meningkatkan pendapatan masyarakat. Tanaman ini juga dapat menjadi wisata kuliner buah
naga dan untuk tempat tanamnya dapat menjadi wisata keindahan pohon buah naga. Sehingga
daerah tersebut menjad Wisata Desa Naga.
3. Manfaat dan prioritas yang lebih luas termasuk
- Manfaat tambahan ekonomi
Budidaya buah naga ini sangat relevan jika untuk meningkatkan perekonomian dimasa kini, yang
bergerak dibidang olahan kuliner masa kini.
- Manfaat tambahan social
Budidaya buah naga dapat menarik wisatawan dari luar agar berkunjung ke desa nag aitu sendiri.
Sehingga dengan pelayanan yang baik akan menambahkan hasil social yang baik pula.
- Manfaat tambahan lingkungan
Selain budidaya buah naga ini ramah lingkungan. Budidaya buah naga ini dapat menjadi hiasan
disetiap pemukiman warga. Karena pohonnya tidak memiliki daun.
- Dampak pembangunan yang tanggap terhadap isu gender
Budidaya ini bisa menyeimbangkan gender itu sendiri, agar tidak terjadi diskriminasi gender.
Khususnya di desa yang berada diwilayah madura. Jadi laki-laki dan perempuan sangat ikut
berperan aktif Ketika budidaya buah naga naga ini berlanjut hingga menjadi pendapatan sekitar.
Untuk pendanaan dari luar akan dicantumkan menyusul Ketika sudah lingkup skala besar. Tentunya dalam
lingkup skala besar akan membutuhkan dana yang lebih besar pula. Dalam hal ini, saya merundingkan
memakai dana desa yang disesuaikan dengan ibu PKK di desa morkepek tersebut. Agar menjadi
pendapatan daerah khususnya desa morkepek tersebut.