Anda di halaman 1dari 6

Lampiran 5.

Catatan Konsep Proyek (Concept Note)

“MENINGKATKAN PEREKONOMIAN SEKITAR MELALUI BUDIDAYA BUAH NAGA di Desa


Morkepek Ke. Labang Kab. Bangkalan”
A.Rincian Proyek / Program (maks. 6 halaman)
A.1. Konteks dan Baseline (maks. 1 halaman)
Pertama, Memperkenalkan Buah naga secara rinci kepada masyarakat khususnya (karang taruna desanya),
dilakukan dengan cara mensosialisasikan.
Pada saat mensosialisasikan, saya memberikan sejarah buah naga dan pemaparan manfaatnya
apa saja, serta memberikan penjelasan bahwa awalnya dikenal sebagai tanaman hias kini menjadi
salah satu buah konsumsi yang mempunyai prospek bisnis tinggi. Permintaan konsumen yang
tinggi dan iklim yang sesuai di Indonesia menyebabkan banyak petani membudidayakannya di
kebun-kebun, harga yang mahal juga menjajikan keuntungan besar yang bisa diperoleh.
Kemudian Memberikan tutorial penanaman buah naga,yang mana dalam hal ini saya sendiri melakukan
tutorial secara mempraktekan penanaman tersebut pada saat melakukan sosialisasi. Untuk persiapaannya
sendiri dengan mempersiapkan pot tanaman, tanah liat, bibit pohon buah naga, serta vitamin.
Setelah itu pemaparan produk makanan jadi hasil dari buah nag aitu sendiri agar menjadi daya jual yang
tinggi. Barulah eksekusi membantu masyarakat dalam menanam. Dalam hal ini untuk uji coba melakukan
penanaman bibit dalam 1 bidang tanahnya masyarakat.
• Tolong tunjukkan bagaimana proyek tersebut sesuai dengan tujuan program MBKM Kemendikbud
untuk proyek ini sangat sejalan dengan apa yang sudah menjadi tujuan dari MBKM kemendikbud itu
sendiri. Untuk proyek Meningkatkan perekonomian Sekitar Melalui Budidaya Buah Naga di Desa
Morkepek Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan ini sudah sesuai denga napa yang menjadi
tujuan dalam BMKM, poin itu sendiri adalah Kegiatan Wirausaha. Yang mana Kegiataan ini bisa
benar-benar dimanfaatkan bagi mahasiswa yang punya minat di dunia wirausaha. Melalui program ini
mereka bisa mengembangkan usahanya dan menangani permasalahan pengangguran yang
menghasilkan pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.
• Menjelaskan akar penyebab utama dan hambatan (lingkungan pasar, aspek hukum, masalah sosial dan
gender, dan masalah lingkungan) yang perlu ditangani.
Penyebab adanya proyek ini di desa morkepek dikarenakan untuk dapat membantu perekonomian sekitar.
Mengingat bahwa Penduduk desa morkepek mayoritas adalah petani, tetapi sekarang sudah mulai
merangkap dua yaitu pedagang kaki lima dipinggir tol jalansuramadu. Di desa Morkepek terdapat 3
dusun. Yaitu, Dusun Timur, Dusun Tengah, dan Dusun Barat. Kehidupan sosial desa morkepek
sebenarnya mempunyai pekerjaan sebagai petani, tetapi karena kendala utamanya tidak adanya
pengairan maka hasil pertanian di desa ini tidak menentu, para petani hanya bisa bertani ketika
musim hujan saja. Dan hasil pertaniannya selama musim hujanpun hanya cukup di gunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. saat musim kemarau seperti sekarang warga yang tidak punya pekerjaan
selain bertani beralih kerja serabutan yaitu menjadi pekerja panggilan dan bekerja bongkar batu.
Perekonomian masyarakat di Desa Morkepek termasuk menengah ke bawah, pekerjaan di desa
morkepek beragam macam seperti, Pedagang, Petani, Pertukangan, Buruh Tani, dan PNS.Dengan
ekonomi yang kurang stabil ini membuat sebagian dari masyarakat desa Morkepek banyak yang
bekerja ke luar kota/ke luar Negeri, kebanyakan para pemuda di Desa Morkepek bekerja di Surabaya
untuk mencari penghasilan yang layak.Kondisi perekonomian masyarakat Desa Morkepek di
Kec.Labang Kab.Bangkalan ini juga tidak lepas dari sarana perekonomian yang ada di sana. Yaitu
swasembada dibidang pertanian, tetapi Koperasi di sanatidak kelihatan geliatnya, meskipun
sebenarnya koperasi sangat penting untuk kemajuan desa, melihat kondisi pada wilayah Desa
Morkepek merupakan daerah pertanian.
Dengan adanya proyek ini, masyarakat ataupun pemuda-pemmudinya tidak meninggalkan kampung
halamannya. Agar proyek ini bisa menjadi acuan masyarakat juga untuk bisa beralih ke budidaya
buah naga dan mengolah hasil buahnya menjadi bahan kreatifitas makanan masa kini, sehingga
memiliki daya jual yang tinggi.
A.2. Deskripsi Proyek / Program (maks. 2 halaman)
Adanya proyek ini sangat baik untuk masyarakat sekitar khususnya di desa morkepek, karna mengingat
bahwa Penduduk desa morkepek mayoritas adalah petani, tetapi sekarang sudah mulai merangkap
dua yaitu pedagang kaki lima dipinggir tol jalansuramadu. Di desa Morkepek terdapat 3 dusun. Yaitu,
Dusun Timur, Dusun Tengah, dan Dusun Barat. Kehidupan sosial desa morkepek sebenarnya
mempunyai pekerjaan sebagai petani, tetapi karena kendala utamanya tidak adanya pengairan maka
hasil pertanian di desa ini tidak menentu, para petani hanya bisa bertani ketika musim hujan saja. Dan
hasil pertaniannya selama musim hujanpun hanya cukup di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Saat musim kemarau seperti sekarang warga yang tidak punya pekerjaan selain bertani beralih kerja
serabutan yaitu menjadi pekerja panggilan dan bekerja bongkar batu.
Perekonomian masyarakat di Desa Morkepek termasuk menengah ke bawah, pekerjaan di desa
morkepek beragam macam seperti, Pedagang, Petani, Pertukangan, Buruh Tani, dan PNS.Dengan
ekonomi yang kurang stabil ini membuat sebagian dari masyarakat desa Morkepek banyak yang
bekerja ke luar kota/ke luar Negeri, kebanyakan para pemuda di Desa Morkepek bekerja di Surabaya
untuk mencari penghasilan yang layak.Kondisi perekonomian masyarakat Desa Morkepek di
Kec.Labang Kab.Bangkalan ini juga tidak lepas dari sarana perekonomian yang ada di sana. Yaitu
swasembada dibidang pertanian, tetapi Koperasi di sanatidak kelihatan geliatnya, meskipun
sebenarnya koperasi sangat penting untuk kemajuan desa, melihat kondisi pada wilayah Desa
Morkepek merupakan daerah pertanian.

Jadi harapannya, dengan adanya proyek ini dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan penghasilan
dan masyarakatnyapun tidak meninggalkan kampung halamannya dengan memilih kerja diluar kota
maupun diluar negeri. Dengan adanya proyek ini masyarakat memiliki akses dan lebih gampang dalam
pemasaran produk jadinya dengan memasarkan hasil produknya di pinggiran jalan tol suramadu dan
Sebagian masyarakat juga berjualan dipinggirnya. Saya mencontohkan sebuah petani yang sukses seperti
bapak Asron, Petani Buah Naga yang Sukses dari Palembang. Yang mana ia sudah mempunyai
1 hektar tanaman buah naga. Setiap pekannya, Asron selalu panen dan pembeli yang datang untuk
membeli hasil panennya. Setiap bulannya, Asron bisa menghasilkan jutaan rupiah dari buah naga, tanpa
harus kerja keras mengingat tanaman ini tidak butuh perawatan yang rumit.
Ia setiap akhir pekan hanya pergi ke kebun memetik buah naga. Di pekarangan rumahnya, ia sulap
menjadi kebun percontohan buah naga. Di sini, ada setidaknya 40 tiang buah naga, dimana setiap tiang
ada 3 batang dan juga setiap pekan ia panen.
Bahkan beberapa kali Mahasiswa dari Universitas Sriwijaya dan ITB melalukan penelitian, untuk
mengetahui kenapa buah naga miliknya tumbuh dengan subur. Hal inilah, yang membuat Asron, kemudian
dianggap Dompet Dhuafa Sumsel menjadi orang yang paling tepat untuk berbagai ilmu dengan petani
Macang Sakti, untuk menjadi petani buah naga yang sukses.
Asron menceritakan, jika ia pertama kali tertarik untuk bertanam buah naga karena saat pergi ke pasar di
Prabumulih, melihat buah yang terbilang aneh bentuknya tapi punya nilai jual yang tinggi, Rp20.000-
Rp35.000 untuk 1 kg.

Rencana implementasi
- Melakukan sosialisasi pengenalan buah naga di balai desa dengan mengundang kepala desa, wakil
kepala desa, dan Perwakilan anggota karang taruna desa tersebut (laki-laki kurang lebih 10 dan
perempuan kurang lebih 5)
Didalamnya membahas sejarah awal buah naga, bagaimana cara menanamnya, bagaimana
mengolah olahan dari buah naga, memaparkan salah satu contoh petani yang suskses dalam
budidaya buah naga.
- Melakukan praktek penanaman indoor maupun outdoor.
Untuk praktek penanaman indoor sendiri yaitu memberikan tutorial pada saat sosialisasi. Dan untuk
outdoor sendiri melakukan uji coba ke satu bidang tanah milik masyarakat yang dilakukan oleh
saya sekaligus dibantu oleh anggota karang taruna desa ( cukup 5 anggota).
Mitra pelaksana yang dilibatkan
- Mahasiswa di desa
Karna mahasiswa sendiri sebagai agen perubahan yang mana dapat membantu hal tersebut
apalagi proyek yang dapat membangun perekonomian masyarakat
- Anggota karang taruna desa
Yang mana karang taruna adalah pelaksana program apa yang ada di desa tersebut.

Dampak yang terjadi:

- Kesenjangan social yang diakibatkan oleh kurang ramahnya konsep tanaman ramah lingkungan
- Tanaman yang lemah terhadap perubahan iklim
- Hama tanaman buah naga

Penanggulangan dampak:

- Memakai konsep tanaman ramah lingkungan


Dalam hal ini penghijauan di area tanaman serta memberikan pagar disekeliling tanaman yang
menjadi tempat sebagai praktek budidaya buah naga

- Yang mana untuk tanaman buah naga sendiri meskipun di cuaca yang ekstream tetap bisa hidup.
Cukup menyiram dengan air secukupnya
- Melawan hama dengan cara tetap menjaga Kesehatan tanaman, mulai dari pemberian pupuk
kandang dan pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan
berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan
untuk memaksimalkan hasil.

A.3. Hasil proyek yang diharapkan (maks. 3 halaman)


1. Potensi dampak
Sangat berpotensi dan berdampak terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Budidaya
tanaman buah naga sendiri sudah termasuk ke poin-poin yang ada di SDGs. Seperti halnya :
- Tanpa kemiskinan (No Poverty). Dengan adanya budidaya tanaman buah naga ini
bertujuan untuk menignkatkan pendapatan sekitar serta menjadi peluang kerja bagi
penduduk sekitar khususnya di desa morkepek kecamatan labang kabupaten
bangkalan. Bubidaya buah naga ini akan sangat berdampak terhadap masyarakat
sekitar dan mengurangi tingkat kemiskinan yang terjadi sesuai denga napa yang
sudah menjadi tujuan pembangunan berkelanjutan itu sendiri (SDGs 17).
- Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (Decent Work and Economy Growth).
Untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, maka pekerjaan yang layak dan
lingkungan kerja yang sehat harus dijamin agar investasi dan konsumsi terus berjalan.
Budidaya buah naga tersebut sangat membantu mengurangi tingkat kesulitan
masyarakat dalam hal mencari peluang kerja dan budidaya buah nag aini dapat
menjad acuan bagi masyarakat yang kesulitan dalam mencari suatu pekerjaan serta
menumbuhkan perekonomian.

SDGs Desa :
- Desa tanpa kemiskinan
Sesuai dengan poin desa tanpa kemiskinan, dengan adanya budidaya tanaman buah nag aini
sangat berdampak terhadap perekonomian. Mulai dari berkurangnya pengangguran, masyarakat
tidak kesulitan dalam hal mencari suatu pekerjaan.
- Desa tanpa kelaparan
Tentunya dengan adanya budidaya buah naga ini, harapannya meningkatkan perekonomian.
Sehingga desa tersebut tidak sampai terjadi yang Namanya kelaparan.
- Desa sehat dan sejahtera
Budidaya tanaman buah nag aini bukan hanya berdampak terhadap perekonomian saja. Tetapi
juga akan berdampak terhadap Kesehatan masyarakat desa tersebut dalam mengkonsumsinnya.
Saat perekonomian di desa morkepek meningkat dan menjadi desa yang sehat tentunya itu akan
berdampak terhadap tingkat kesejahteraan desa tersebut.
- Pendidikan desa berkualitas
Budidaya tanaman buah naga ini Ketika berjalan, harapannya semua anak di desa dapat menikmati
bangku sekolah hingga sarjana.
- Desa berkesetaraan gender
Dengan adanya budidaya buah naga ini. Kesenjangan ataupun diskriminasi perempuan tidak tinggi.
Karna perempuan dapat menjadi ibu dan lakon dalam pengolahan buah naga menjadi produk yang
bernilai tinggi.
- Desa layak air bersih dan sanitasi
Bukan hanya Pendidikan dan kesetaraan gender saja yang akan terkena dampaknya. Masyarakat
dapat membangun sanitasi.
- Pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa membaik
- Infrastruktur dan Inovasi desa sesuai kebutuhan des aini dapat menjadi contoh bagi desa
yang lain.
- Desa damai dan berkeadilan
2. Pergeseran Paradigma
- Untuk ketetapan dan mempertahankan implementasi setelah uas akan tetap berjalan. Karena desa
tersebut adalah desa saya sendiri. Dan akan berjalanjut sterusnya untuk menuntaskan proyek ini
hingga dirasakan oleh masyarakat dampaknya.
- Program yang disongsong ini akan terus berlanjut dan dilanjut oleh anggota karang taruna itu
sendiri. Dan agar bisa menjadi acuan bagi mahasiswa KKN yang berada di desa tersebut
Kontribusi proyek :
- Sebuah inovasi.
Inovasi budidaya buah naga berkembang untuk meningkatlan hasil produksi. Salah satunya dengan
tekhnik sambung (menempelkan batang bawah) buah naga merah k eke batang buah naga warna
lain (kuning). Dan segala macam hasil olahan dari buah naga yang bervariasi seperti, pudding buah
naga, kripik buah naga, minuman buah naga dll.
- Potensi untuk peningkatan dan replikasi
Sebagaimana budidaya ini dapat menjadi peningkatan untuk masyarakat dessa morkepek
- Potensi untuk pengetahuan dan pembelajaran
Dengan sejalannya waktu, peningkatan tanaman buah naga dan mulai eksekusi produk olah dari
buah naga. Itu akan membangkitkan potensi dan menjadi pembelajaran bagi semua orang
- Kontribusi pada penciptaan lingkungan yang mendukung
Selain pohon buah naga yang ramah lingkungan, tanaman ini dapat menjadi wisata tanaman buah
naga yang rapi dan elok
- Kontribusi keseluruhan untuk jalur pembangunan tahan iklim
Tanaman ini dapat menyerap polusi udara yang kotor, sehingga menjadikan segar Kembali pada
polusi udara yang ada.
- Potensi pembangunan berkelanjutan
Selain meningkatkan pendapatan masyarakat. Tanaman ini juga dapat menjadi wisata kuliner buah
naga dan untuk tempat tanamnya dapat menjadi wisata keindahan pohon buah naga. Sehingga
daerah tersebut menjad Wisata Desa Naga.
3. Manfaat dan prioritas yang lebih luas termasuk
- Manfaat tambahan ekonomi
Budidaya buah naga ini sangat relevan jika untuk meningkatkan perekonomian dimasa kini, yang
bergerak dibidang olahan kuliner masa kini.
- Manfaat tambahan social
Budidaya buah naga dapat menarik wisatawan dari luar agar berkunjung ke desa nag aitu sendiri.
Sehingga dengan pelayanan yang baik akan menambahkan hasil social yang baik pula.
- Manfaat tambahan lingkungan
Selain budidaya buah naga ini ramah lingkungan. Budidaya buah naga ini dapat menjadi hiasan
disetiap pemukiman warga. Karena pohonnya tidak memiliki daun.
- Dampak pembangunan yang tanggap terhadap isu gender
Budidaya ini bisa menyeimbangkan gender itu sendiri, agar tidak terjadi diskriminasi gender.
Khususnya di desa yang berada diwilayah madura. Jadi laki-laki dan perempuan sangat ikut
berperan aktif Ketika budidaya buah naga naga ini berlanjut hingga menjadi pendapatan sekitar.

4. Efisiensi dan efektivitas


- Volume pembiayaan yang diharapkan untuk dimanfaatkan oleh proyek / program yang diusulkan
PENGELUARAN
a. Biaya Investasi
- Sewa lahan 1 petak selama 1 Tahun : Rp. 300.000,00
- Pembuatan tiang dari bamboo penyangga : 10 x 5000 = Rp. 50.000,00
- Total investasi = Rp. 350.000,00
b. Biaya Operasional
- Pembelian bibit buah naga daging merah : 10 x Rp. 2000,00 = Rp. 20.000,00
- Pupuk organic 10 kg : Rp. 10.000,00 x 10 = Rp. 100.000,00
- bensin (bahan bakar) sepeda motor : Rp. 50.000,00
- konsumsi : Rp. 50.000,00

- Total biaya operasional : Rp. 220.000,00


- Total biaya yang harus dikeluarkan : Rp. 570.000,00
PEMASUKAN
……..

- Kemungkinan pembiayaan Bersama


Untuk pembiayaan maish memakai pribadi. Untuk pembiayaan Bersama sendiri masih. Dikarenakan
masih dalam proses praktek berskala kecil. Jadi belum skala besar.
- Penerapan praktik baik. Proyek harus menjelaskan bagaimana proposal diterapkan dan didasarkan
pada praktik terbaik yang sudah terjad di sektor tersebut
Pemaran proposal akan dilakukan sebagaimana mestinya, sekaligus meminta izin ke kepala desa
yang menjadi desa binaan dalam budidaya buah naga. Serta memberikan penjelasan sesuai alur
yang berada di proposal tersebut.

A. Informasi Indikatif pembiayaan / Biaya (maks. 1 halaman)

Penjelasan Biaya proyek :


- Sewa lahan, sewa lahan tersebut guna sebagai tempat praktek penanaman budididaya buah naga. Yang
mana lahan tersebut memakai lahan warga masyarakat yang sudah bersedia untuk di sewa (1 petak
bidang tanah). Biaya sewa lahan sendiri sebesar Rp. 300.000,00 untuk 1 tahun / selama praktek proyek
ini.
- Kemudian pembuatan tiang bamboo, tiang bamboo itu sendiri sebagai penopangnya tanaman buah
naga agar tetap berdiri dan menjadi indah. Untuk harga bamboo yakni sebesar Rp. 5000,00 sebanyak
10 biji berarti Rp. 50.000,00
- Pembelian bibit buah naga daging merah, untuk harga perbiji Rp. 2000,00 maka membutuhkan 10 biiji,
jadi totalnya sebesar Rp. 20.000,00
- Pembelian pupuk organic, pupuk organic guna menumbuh kembangkan tanamannya menjadi subur.
Untuk harga pupuk organic yakni sebesar Rp. 10.000,00 dan membutuhkan 10kg. jadi totalnya sebesar
Rp. 100.000,00
- Bahan bakar (bensin), guna kendaraan bermotor untuk pelaksaan proyek sebesar Rp. 50.000,00
- Konsumsi, konsumsi sendiri untuk dihidangkan pada saat sosialisasi dan pada saat eksekusi dilapangan
yakni sebesar Rp. 50.000,00
- Bagaimana proyek anda akan dibiayai
Untuk pembiayaan budidaya tanaman buah naga ini masih memakai dana pribadi, karena masih skala
kecil. Namun, jika sudah di terima oleh masyarakkat dan bisa di realisasikan budidaya buah naga ini
dalam skala besar. Saya bisa memasukkan pendanaan tersebut dari dana desa (ADD). Karna melihat dari
skala yang besar tentunya memakan biaya yang cukup besar, dan hal tersebut dapat memanfaatkan
dana desa sebagai biaya proyek ini dalam lingkup skala besar. Sehingga hasil tersebut dapat dibagi rata
antara si pelaksana proyek ini dan juga masuk ke pendapatan daerah kususnya di desa morkepek kec.
Labang Kab. Bangkalan.

B.1. Pembiayaan berdasarkan komponen (maks ½ halaman)


Berikan perkiraan biaya total per komponen dan pisahkan menurut sumber pembiayaan.

Komponen Indikasi Biaya Pembiayaan Pihak Luar


(Rp) Jumlah (Rp) Komponen

Biaya Personel Sewa lahan Rp. 300.000,00 Dana pribadi


Biaya Bahan Bambo Rp. 50.000,00 Dana pribadi
Habis Pakai Bibit buah naga Rp. 20.000,00 -
Pupuk Organik Rp. 100.000,00 -
Biaya Bahan bakar Rp. 50.000,00 Dana pribadi
Perjalanan
Lain-Lain konsumsi Rp. 50.000,00 Dana pribadi
Indikasi Total Rp. 570.000,00 Total pengeluaran proyek
Biaya (Rp) yang memakai dana
pribadi.
B.2. Justifikasi pendanaan Pihak Luar (maks ½ halaman)
Jelaskan mengapa Proyek / Program membutuhkan pendanaan Pihak Luar

Untuk pendanaan dari luar akan dicantumkan menyusul Ketika sudah lingkup skala besar. Tentunya dalam
lingkup skala besar akan membutuhkan dana yang lebih besar pula. Dalam hal ini, saya merundingkan
memakai dana desa yang disesuaikan dengan ibu PKK di desa morkepek tersebut. Agar menjadi
pendapatan daerah khususnya desa morkepek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai