AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karuniaNya,Saya dapat menyelesaikan laporan akhir Pembangunan Pertanian ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya Dan juga saya berterima kasih pada:
2. Para petani dan pegawai kantor kepala desa tanjung anom (sebagai sampel dalam
praktikum) dalam pengambilan data untuk melengkapi pembuatan laporan.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita.Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,Saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan laporan yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga laporan sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa penjajahan Belanda Desa Tanjung Anom belum terbentuk, pada saat itu wilayah
Desa Tanjung Anom masih merupakan perkebunan tembakau yang dikenal dengan nama
Belawan Estate dan masih merupakan koloni Belanda.
Pada tahun 1950, perkebunan di tutup, masyarakat yang berada di wilayah ini merupakan
pekerja-pekerja perkebunan yang didatangkan dari Pulau Jawa oleh Belanda. Sebahagian
penduduk yang bekerja di sini berpindah ke daerah lain untuk bekerja di perkebunan yang berada
di daerah lain seperti Perkebunan Krambi V, Pangkalan Susu, ataupun daerah lain diluar daerah
Sumatera Timur dan ada juga yang kembali ke Pulau Jawa, sedangkan sebahagian besar menetap
di wilayah ini dan membentuk suatu kumpulan masyarakat.
Karena daerah Belawan Estate sudak banyak keluarga yang bertempat tinggal dan menetap,
maka pada tahun itu pula terbentuk suatu Kampung dengan nama Kampung Tandjung Anom,
selanjutnya diangkatlah Kepala Kampung pertama yaitu bapak “SARNO” dan mulai saat itu
nama Belawan Estate sudah berganti menjadi Kampung Tandjung Anom.
Nama Kampung Tandjung Anom dibuat menurut legenda dikarenakan wilayah sekitar
Tanjung Anom, dari Utara Desa yaitu Tanjung Rejo, Tanjung Sari, Tanjung Selamat dan yang
paling muda terbentuk yaitu Tandjung Anom. Nama “Anom” berarti “muda” jadi Kampung
Tandjung Anom adalah kampung yang paling muda diantara kampung yang terbentuk pada masa
itu.
Nama Kampung Tandjung Anom berubah menjadi Desa Tanjung Anom pada sekitar tahun
1978, hingga saat ini desa Tanjung Anom berkembang sangat cepat, pertumbuhan penduduk
sangat tinggi disebabkan banyaknya penduduk yang berpindah dari Daerah lain ke Desa Tanjung
Anom.Banyaknya dibangun Perumahan di Desa Tanjung Anom merupakan penyebab utama
pertumbuhan penduduk menjadi cukup tinggi.
Pada umumnya masyarakat desa ini juga bermata pencaharian sebagai petani seperti
penduduk desa lain di kecamatan gabus.tapi sayang pertanian di desa tanjunganom hanya
mengandalkan sumber air dari air hujan saja,sehingga panen hanya bisa di lakukan dua kali
dalam setahun,itupun kalau hujan bisa turun dengan teratur.
Tapi beruntunglah karena sekarang desa tanjung sudah mempunyai sebuah lumbung yang
memang sengaja di buat untuk membantu irigasi bagi area pertanian di tanjung.selain untuk
irigasi lumbung ini juga dimanfaatkan oleh warga terutama para pemuda anggota karang taruna
tanjunganom untuk pembudidayaan atau ternak ikan.usaha ini sepenuhny di kelola oleh anggota
karang taruna sebagai kegiatan rutin bagi para pemuda.
Adapun komiditas pertanian di desa tanjung anom adalah jambu biji dan merupakan
komiditas buah unggulan di kabupaten deli serdang. Jambu biji merupakan tanaman tropis dan
dapat tumbuh di daerah subtropis dengan intensitas curah hujan berkisar antara 1.000-2.000 mm
per tahun dan merata sepanjang tahun.Jambu biji dapat tumbuh subur pada daerah dengan
ketinggian antara 5-1.200 m dpl. Tanaman jambu biji dapat tumbuh dan berkembang serta
berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28°C di siang hari. Kelembapan udara yang
diperlukan tanaman ini cenderung rendah. Sehingga kondisi yang demikian cocok untuk
pertumbuhan jambu biji. Salah satu keunggulan tanaman jambu biji adalah dapat tumbuh pada
semua jenis tanah. Jambu biji dapat tumbuh optimal pada lahan yang subur dan gembur serta
banyak mengandung unsur nitrogen dan bahan organic, atau pada tanah liat dan sedikit berpasir.
Derajat keasaman tanah (pH) tanaman jambu biji tidak terlalu berbeda dengan tanaman lainnya,
yaitu anatar 4,5-8,2 (Parimin, 2005).
Budidaya tanaman jambu biji dapat dilakukan di kebun dan pot.Penanaman di kebun
dilakukan untuk usaha budidaya berskala besar, sedangkan dalam pot untuk tanaman
perkarangan.Setiap kali budidaya pasti memiliki perlakuan yang berbeda.Agar tanaman dapat
berproduksi dengan optimal, pekebun perlu memperhatikan faktor-faktor kualitas pertumbuhan
tanaman.Jambu biji memerlukan air yang cukup selama fase pertumbuhan, baik pertumbuhan
secara vegetatife maupun generatife.Biasanya pada musim hujan buah jambu berukuran besar
sedangkan pada musim kemarau berukuran kecil (Parimin, 2005).
Keadaan lingkungan yaitu iklim dan tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
produktivitas tanaman yang menghasilkan buah. Tanaman yang ditanam di lingkungan yang
cocok akan tumbuh dengan baik, produksi buahnya banyak, dan buahnya berkualitas tinggi.
Agar usahatani dapat memberikan keuntungan yang tinggi maka lokasi yang dipilih untuk
membudidayakan jambu biji harus yang cocok dengan kehidupan yang dibutuhkan
tanaman.Tidak semua lokasi (wilayah atau daerah) dapat menunjang pertumbuhan tanaman yang
baik. Keadaan lingkungan (agroklimat), yaitu iklim dan tanah di setiap wilayah atau daerah
berbeda sehingga penanaman jambu biji di setiap wilayah atau daerah akan menghasilkan jambu
biji yang berbeda-beda pula (Cahyono, 2010).
Salah satu faktor penting agar tanaman jambu biji tumbuh secara optimal, lebih produktif
dan rajin berbuah sepanjang tahun adalah pemupukan.Secara alami, semua unsur hara yang
dibutuhkan tanaman telah tersedia dalam tanah.Namun, adanya perubahan lingkungan dan
berkurangnya unsur hara dalam tanah maka diperlukan pemupukan untuk mengembalikan unsur
hara agar sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman (Parimin, 2005).
Usahatani jambu biji yang berhasil memang menjanjikan keuntungan yang menarik.Akan
tetapi, untuk menguasahakan jambu biji juga diperlukan keterampilan dan modal yang cukup
memadai.Selain itu, tidak jarang pengusaha jambu biji menemui kegagalan dan kerugian yang
berarti.Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, diperlukan keterampilan dalam penerapan
pegetahuandan teknik budidaya jambu biji yang benar sesuai dengan daya dukung
agroekosistemnya. Berbagai aspek agronomis antara lain pemilihan bibit yang baik, pemilihan
lahan yang cocok, ketersediaan air, dan penguasaan teknik budidaya termasuk mengantisipasi
kemungkinan serangan hama serta penyakit menjadi kunci penting keberhasilan usahatani jambu
biji di Indonesia (Santika, 1999).
B. SYARAT PELANCAR
1. Pendidikan Pembangunan.
2. Kredit Produksi.