SOLIDARITY
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity
Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Alamatkorespondensi: ISSN 2252-7133
Gedung C7 Lantai 1 FIS Unnes
KampusSekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: unnessosant@gmail.com
Imam Malik, dkk / Solidarity 4 (1) (2015)
(2006: 4-17) mengatakan bahwa suatu dalam penelitian ini adalah petani cengkeh
masyarakat akan maju jika terdapat enam unsur sebagai individu bukan sebagai petani cengkeh
modal sosial yang telah melembaga secara kuat. yang bergerak secara berkelompok. Meskipun
Menggunakan analisis unsur-unsur modal sosial fokus analisisnya berbeda yaitu antara individu
oleh Hasbullah, ditemukan bahwa modal sosial dengan kelompok. Analisis mengenai modal
yang ada pada petani cengkeh di Desa Ketanda sosial dalam konsep individu atau perorangan
berupa jaringan, trust, serta nilai dan norma. pernah dilakukan oleh Forsman A.K, (2013)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Hakim yang menemukan bahwa modal sosial tidak
dkk. 2010) modal sosial diukur dari indikator hanya dimiliki oleh kolektif tetapi juga dimiliki
partisipasi dalam suatu jaringan (networks), oleh individu, yang terbentuk karena terjaganya
kepercayaan (trust), resipirositas (Recipirocity), hubungan lama yang membentuk pengalaman
dan Norma Sosial. bersama. Adanya penelitian yang dilakukan
Untuk memperkuat dan mempermudah Forsman maka hasil analisis modal sosial petani
analisis temuan tentang modal sosial yang ada cengkeh dapat dipertahankan.
pada petani, peneliti menggunakan teori yang Jaringan sosial adalah salah satu modal
dikemukakan oleh Francis Fukuyama, yang sosial yang dimiliki oleh petani tanaman
mengatakan bahwa trust adalah bagian cengkeh di Desa Ketanda. Jaringan yang ada
terpenting dari modal sosial, atau sumber utama terlihat dalam bentuk relasi pertemanan, relasi
yang akan menentukan modal sosial akan kuat ini terbentuk atas dasar ikatan sosial yang telah
atau lemah (Fukuyama, 2002: 41-44). Melalui lama berjalan.Penelitian tentang modal sosial
teori yang diungkapkan oleh Fukuyama yang dilakukan oleh Handoyo (2013)
diketahui bahwa petani tanaman cengkeh telah menunjukan fungsi jaringan sebagai dasar
memiliki modal dasar berupa trust, sehingga menjalin kerjasama dan mendapatkan peluang
dimungkinkan akan tumbuh modal sosial kuat, usaha yang dilakukan oleh pedagang kaki lima.
berisi unsur-unsur modal sosial seperti yang Penelitian lain yang dilakukan oleh Hakim
dikemukakan oleh Hasbullah. (2010) menemukan bahwa jaringan sengaja
Analisis modal sosial yang dilakuka dibentuk untuk memperoleh kemudahan dalam
oleh Jousairi Hasbullah dan Francis Fukuyama aktifitas kerjasama. Petani melakukan hubungan
merupakan analisis modal sosial terhadap kerjasama dengan jaringannya melalui upaya
kelompok masyarakat. Didalam bukunya yang saling bertukar keuntungan.
berjudul Trust, Fukuyama berkali-kali menyebut Jaringan yang dimiliki oleh petani
modal sosial dengan pasangan katanya yaitu cengkeh ada yang terbentuk karena petani
masyarakat. Sementara Hasbullah didalam pernah bekerjasama untuk menjadi penyuluh
pengertiannya tentang modal sosial menyebut pertanian cengkeh, ada yang terbentuk karena
modal sosial sebagai upaya bersama untuk pernah menjalin hubungan antara petani dengan
kesejahteraan bersama. Penelitian tentang penyuluh dan ada ikatan sosial yang terbentuk
modal sosial petani cengkeh di Desa Ketanda, karena pertemanan sejak lama.
tidak menunjukan adanya upaya bersama yang
dilakukan oleh masyarakat dalam
mengambangkan pertanian engkeh, atau upaya
bersama antar petani cengkeh. Peneliti Petani Tengkulak
cengkeh
menemukan bahwa petani cengkeh dalam
menjalankan usahanya bergerak atas dasar
kepentingan individu.
Adanya perbedaan fokus analisis pada
Mantan penyuluh BP3K (Penyuluh
teori dan pada penelitian tentang modal sosial
pertanian cengkeh Pertanian)
petani cengkeh di Desa Ketanda, maka peneliti
memperoleh jawaban bahwa tidak terpenuhinya
unsu-unsur modal sosial seperti yang Bagan 1. Pola Jaringan Petani Cengkeh
dikemukakan oleh Hasbullah, karena petani Sumber: Hasil Olah Data Primer, Maret 2015
Imam Malik, dkk / Solidarity 4 (1) (2015)
Bagan 1 menunjukan pola alur jaringan penyuluh muncul dari adanya kegiatan
yang dimiliki oleh petani cengkeh di Desa penyuluhan yang dilakukan oleh pihak
Ketanda. Hubungan yang terjadi hanya antara penyuluh. Melalui kegiatan penyuluhan
petani dengan jaringan yang dimilikinya. Dari penyuluh memberikan berbagai informasi
petani langsung ke jaringannya dan dari tentang masalah-masalah dalam pertanian
jaringan yang dimiliki petani langsung ke termasuk pertaian cengkeh.
petani. Hubungan jaringan antar petani dengan Dari penelitian yang dilakukan petani
tengkulak dimiliki oleh Bapak Aris dan Bapak cengkeh juga diketahui memiliki modal trust
Suparno. Jaringan yang terbentuk dengan dalam upaya menjalankan pertanian cengkeh
tengkulak membantu Bapak Aris dan Bapak mereka. Trust memiliki peran sebagai pemberi
Suparno dalam sistem distribusi yang akan harapan kepada petani tentang pertanian
dilakukannya. Petani memiliki kebebasan untuk cengkeh yang di kelolanya. Modal trust petani
menjual hasil panennya ke siapapun yang dia cengkeh adalah kepercayaan yang dimiliki oleh
mau, tetapi dengan adanya tengkulak petani petani terhadap regulasi perdagangan Cengkeh
memiliki pilihan, pilihan dimana petani tidak yang dilakukan pemerintahan. Petani cengkeh di
perlu lagi repot mengurus cengkehnya, semua Desa Ketanda lebih banyak berajalan sendiri,
proses akan dilanjutkan oleh tengkulak setelah tanpa adanya jalinan kerjasama dengan pihak
transaksi antar tengkulak dan petani selesai lain ataupun dengan sesama petani cengkeh,
dilakukan. Petani memutuskan untuk mengurus meskipun petani memiliki jaringan, jaringan
panennya sendiri jika diperkirakan hasil panen lebih berperan sebagai pemberi informasi. Satu-
yang akan didapat jumlahnya besar, biasanya satunya alasan petani tetap bertahan dan
saat penen raya yang terjadi antara 2-3 tahun percaya tentang perkembangan pertanian
sekali. Jika jumlah yang dipanen besar maka cengkeh adalah keadaan harga cengkeh yang
petani lebih memilih untuk menjual hasil telah membaik. Seperti yang dikatakan oleh
penennya langsung ke tengkulak besar di Bapak Aris Rohmadi
kabupaten. Sementara jika panen tahunan,
dimana hasil penen yang diperoleh diperkirakan Kalo menurut saya kedepannya cengkeh
harganya tetep bagus. Melihat
sedikit petani lebih memilih menjualnya kepada
penggunaannya cengkeh kan banyak
tengkulak dengan sistem ijon. Melalui sistem dimanfaatkan kalo sekarang, seperti untuk
ijon petani tidak perlu lagi memanen dan pembuatan rokok, obat-obatan, dan lain-
mengeluarkan biaya untuk panen. lain. Kemungkinan ya itu harga tetap setabil
Jaringan yang terjadi antara petani (Bapak Aris Rohmadi, 44 tahun, Kepala
dengan mantan penyuluh pertanian dimiliki Desa Karanggintung, Sabtu 28 Maret 2015,
oleh Bapak Suwarto. Bapak Suwarto memiliki pukul 08.35-10.15).
rekan yang merupakan mantan penyuluh untuk
cengkeh. Jaringan antara Bapak Suwarto Pernyataan Pak Aris menunjukan
dengan rekannya terbentuk karena Bapak adanya kepercayaan yang dimiliki oleh mereka
tentang harga cengkeh yang telah membaik, dan
Suwarto dan rekannya pernah menjadi tim kerja
dalam melakukan penyuluhan. Hubungan yang bahkan petani cengkeh percaya
keberlangsungan pertanian cengkeh memiliki
telah terjalin sebagai tim kerja akhirnya
harapan yang besar untuk terus di perjuangkan.
berlanjut meskipun Bapak Suwarto dan
rekannya tidak lagi menjadi penyuluh. Naik turunnya harga cengkeh adalah pengaruh
dari permainan harga yang terjadi di pasaran,
Hubungan yang telah terbentuk selalu dijaga
oleh Bapak Suwarto maupun oleh rekannya, meskipun demikian regulasi pemerintah
dengan cara saling menjalin silaturahmi dan memiliki pengaruh paling besar terhadap
penetapan harga dipasaran. Secara tidak
saling berkunjung.
Jaringan yang dimiliki petani langsung dengan percayanya petani cengkeh
terhadap keadaan harga yang akan tetap setabil
selanjutnya adalah jaringan yang terbentuk
menunjukan bahwa petani memiliki
antara petani dengan penyuluh pertanian dari
BP3K. Jaringan antar petani cengkeh dengan kepercayaan terhadap regulasi yang ditetapkan
oleh pemerintah. Penelitian yang dilakukan oleh
Imam Malik, dkk / Solidarity 4 (1) (2015)
dengan baik oleh petani cengkeh. Upaya ada 25 pohon. Kalo murah seperti dulu ya
memanfaatkan modal sosial dilakukan oleh tidak nanam lagi.
petani yaitu dengan memanfaatkan modal sosial
yang mereka miliki terhadap usaha pertanian Bapak Aris menjelaskan alasannya
cengkeh mereka. Upaya memanfaatkan modal untuk kembali merewat pohon cengkeh yang
sosial adalah hal yang secara tidak sadar dia miliki. Selain merawat pohon yang telah
dilakukan oleh petani, kepemilikan jaringan dan dimiliki, Bapak Aris juga kembali menanam
kepercayaan petani terhadap pertanian cengkeh pohon cengkeh baru. Bapak aris menjelaskan
dianggap sebagai hal yang umum bagi para bahwa harga cengkeh yang ada saat ini telah
petani cengkeh. Petani lebih memandang bahwa berada pada harga yang menguntungkan bagi
masing-masing orang memiliki cara sendiri petani, sehingga membuatnya tertarik untuk
dalam menjalankan kehidupan ekonominya. kembali ke pertanian cengkeh.
Hal yang dilakukan oleh petani untuk Keinginan yang sama untuk kembali
memanfaatkan modal sosial antara lain: menanam pohon cengkeh baru juga dirasakan
memanfaatkan jaringan dalam upaya perawatan oleh Bapak Suwarto. Upaya yang dilakukan
dan peremajaan tanaman cengkeh, oleh Bapak Aris, dan Bapak Suparno
memmanfaatkan jaringan untuk distribusi hasil memperlihatkan adanya keinginan sebagai
panen, memanfaatkan nilai dan norma dalam petani cengkeh untuk meningkatkan produksi
aktifitas pertanian cengkeh, menjadikan trust cengkeh mereka saat penen. Untuk melakukan
sebagai dasar untuk pengembangan usaha perawatan dan peremajaan petani
pertanian cengkeh. membutuhkan modal berupa uang. Bagi petani
cengkeh yang memiliki modal trust yaitu
Memanfaatkan Jaringan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap regulasi harga oleh
kemampuan petani dalam Upaya Perawatan pemerintah, bahwa harga cengkeh yang ada saat
dan Peremajaan Tanaman Cengkeh ini telah berada pada posisi yang setabil dan
Perawatan dan peremajaan tanaman mampu memberikan peluang untuk usaha,
cengkeh adalah langkah yang diambil oleh keputusan untuk membiayai perawatan dan
semua petani cengkeh di Desa Ketanda. peremajaan tanaman cengkeh bukan menjadi
Langkah yang dilakukan untuk melakukan pertimbangan yang berarti. Persoalan yang
perawatan dan peremajaan tanaman cengkeh menjadi kendala bagi para petani dalam
adalah pilihan rasional yang diambil oleh para mengmbangkan pertanian cengkehnya adalah
petani cengkeh. Melalui modal yang dimiliki lahan yang dimiliki semakin terbatas, sementara
petani cengkeh mengetahui bahwa pertanian harga lahan semakin tinggi sehingga mereka
cengkeh memiliki peluang yang baik untuk tidak memungkinkan untuk membeli lahan baru
kembali di kembangkan, adanya peluang untuk ditanami cengkeh.
membuat mereka harus melakukan tindakan Berbeda dengan para petani cengkeh
untuk mengambil peluang itu, yaitu dengan yang memiliki modal sosial berupa trust.
melakukan perawatan tanaman cengkeh yang Masyarakat di Desa Ketanda yang tidak
mereka miliki dan kembali melakukan memiliki modal yang sama tidak mampu untuk
peremajaan serta menambah jumlah Pohon melakukan perawatan dan peremajaan
Cengkeh, sehingga hasil panen cengkeh akan pertanian cengkeh mereka. Ketidakmampuan
semakin banyak didapatkan oleh petani. Upaya yang dialami bukan dalam hal modal ekonomi
perawaan dilakukan oleh Bapak Aris. melainkan rasa percaya diri atau keyakinan dari
Sekarang ya saya rawat lagi sebabe regane mereka utntuk mengalokasikan uang dalam
larang. Kae ya nandur anyar ana selawe uwit. pertanian cengkeh. Jika para petani cengkeh
Nek murah kaya gemien ya boro-boro nandur memiliki kendala karena keterbatasan lahan,
maning (Bapak Aris Rohmadi, 44 tahun, para petani lain justru memiliki lahan tapi tidak
Kepala Desa Karanggintung, Sabtu 28 memiliki keyakinan untuk bertani cengkeh.
Maret 2015, pukul 08.35-10.15).
Memanfaatkan Jaringan Untuk
Sekarang saya rawat lagi sebab harganya
Mendistribusikan Hasil Panen
mahal. Itu juga menanam lagi pohon baru,
Imam Malik, dkk / Solidarity 4 (1) (2015)
mendapatkan informasi tentang bagaimana para agar dapat digunakan petani untuk dapat
pembeli cengkeh atau tengkulak melakukan jual mengembangkan pertanian cengkehnya,
beli. Melalui interaksi sehari-hari, pertukaran sehingga petani harus pendai dalam mengelola
informasi yang dialakukan antar keduanya telah modal yang dia miliki. Modal sosial berupa
melampaui batas informasi yang dibutuhkan jaringan yang dimiliki petani cengkeh di Desa
oleh masing-masing, sehingga dengan adanya Ketanda secara umum masih memiliki banyak
hubungan sebagai sebuah jaringan pertemanan keterbatasan, khususnya untuk fungsi aksesnya,
Bapak Aris telah memiliki sumber informasi karena hanya mampu menyediakan akses
yang datang dengan sendirinya. Adanya informasi saja.
informasi yang dapat dengan mudah diakses
oleh petani cengkeh, membuat mereka semakin
mudah dalam menjalankan pertanian cengkeh SIMPULAN
yang mereka miliki. Ketersediaan informasi Hasil penelitian dan pembahasan yang
menjadikan para petani semakin yakin terhadap telah dilakukan maka peneliti dapat
pertanian cengkeh yang mereka pertahankan. menyimpulkan sebagai berikut: (1) Modal sosial
yang dimiliki petani tanaman cengkeh berupa
Sebagai Sarana Mendapatkan Akses jaringan, trust serta nilai dan norma. Modal trust
Modal sosial yang dimiliki petani yang dimiliki petani adalah kepercayaan
tanaman cengkeh memiliki fungsi akses, yaitu terhadap regulasi harga yang dibuat oleh
akses informasi. Informasi merupakan hal pemerintahan. Untuk modal jaringan terbentuk
berharga yang sangat dibutuhkan oleh para karena jalinan pertemanan yang secara tidak
petani dalam upaya mempertahankan pertanian sengaja telah memberikan kontribusi terhadap
cengkeh mereka. Tidak semua bisa mengakses usaha pertanian cengkeh mereka. Sementara
informasi dengan mudah, bahkan pemerintah kepercayaan untuk bekerjasama dalam
melalui para penyuluhnya tidak dapat pengelolaan pertanian cengkeh belum dimiliki
memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh para petani. Petani juga memiliki nilai dan
petani cengkeh. Untuk menjalankan usaha norma yang menuntun mereka dalam menjaga
pertanian cengkehnya petani tidak hanya jaringan yang dimiliki, serta membentuk etos
membutuhkan informasi tentang harga cengkeh kerja petani; (2) Petani tanaman cengkeh
dipasaran, cara merawat cengkeh, dan cara-cara memiliki beberapa upaya dalam memanfaatkan
pemupukan. Informasi yang petani butuhkan modal soial yang dimilikinya, yaitu:
adalah kemungkinan-kemungkinan yang biasa memanfaatkan modal sosial berupa jaringan
terjadi dilapangan, seperti naik-turunnya harga, dalam upaya melakukan perawatan dan
dan persaingan antar petani maupun pembeli. peremajaan tanaman cengkeh, memanfaatkan
Untuk mengembangkan pertaniannya petani modal sosial berupa jaringan untuk distribusi
cengkeh memerlukan akses terhadap informasi. hasil panen cengkeh, menjadikan trust sebagai
Akses informasi tidak dapat mereka peroleh dasar untuk pengembangan pertanian tanaman
tanpa adanya jaringan yang mereka miliki. cengkeh, serta memanfaatkan modal sosial yang
Modal sosial berupa jaringan menunjukan berupa nilai dan norma dalam aktifitas
kontribusinya terhadap pertanian cengkeh, pertanian cengkeh; (3) Modal sosial yang
dengan cara memberikan akses terhadap petani dimiliki petani cengkeh di Desa Ketanda
cengkeh dalam usaha mengembangkan memiliki peran sebagai sarana informatif dalam
pertanian cengkeh mereka. mengambangkan pertanian cengkeh di Desa
Ketanda, seta sebagai sebagai sarana dalam
Selain akses informasi, modal sosial mendapatkan akses informasi dalam
yang dimiliki oleh ptani cengkeh belum mampu mendukung usaha pertanian cengkeh di Desa
menyediakannya. Sepertihalnya akses untuk Ketanda. Petani tanaman cengkeh memiliki
memasuki pasar yang lebih baik, yang bisa modal sosial yang masih tergolong lemah,
menjadikan petani dapat memperolah harga jual karena tidak ada usaha bersama masyarakat
lebih layak. Begitu juga akses modal ekonomi Desa Ketanda yang dilakukan dalam
Imam Malik, dkk / Solidarity 4 (1) (2015)