Anda di halaman 1dari 2

Nama : DWIANA FARADILLA OKA PUTRI

Npm: 2042013

Mk: ILMU USAHA TANI

Dosen pembimbing : SURYANAWATI, S.P.,M.Si

TANAMAN KARET

Bentuk usahatani tanaman karet yang ada disekitar rumah saya adalah bentuk usaha
perseorangan (idividual frem), karena kebanyakan usahanya dikerjakan satu keluarga atau
keluarga itu sendiri. Dengan tujuan hasil yang didapat dapat menghidupi keluarga mereka
dengan cara menjual hasil yang mereka dapat untuk digantikan dengan kebutuhan sehari-
hari yang sekiranya sangat dibutuhkan.

Bentuk penanaman dapat segiempat, bujursangkar, atau segitiga. Untuk tanah-tanah


miring, jarak  antara barisan harus lebih jauh dan jarak antar tanman lebih dekat. Oleh
karena itu, tidak dianjurkan menggunakan bentuk segiempat. Berapapun jarak tanam yang
terpenting populasi optimum dapat tercapai, dan jarak antar tanaman tidak kurang dari 2
m.

Corak pengelolaan usaha tanaman karet yaitu usahatani komersial dimana motif
berusahatani didorong dengan keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya. Untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan seperti kebutuhan primer dan
sekunder.

Pola usahatani yang dikekelola adalah usaha tani campuran atau pola tanam tumpang
sari , Pola ini merupakan strategi petani dalam memanfaatkan faktor produksi yang
terbatas seperti sinar matahari, air, tenaga kerja keluarga, lahan dan modal, dengan tujuan
untuk peningkatan produktivitas persatuan lahan dan menambah pendapatan usahatani.
pola tanaman tumpang sari Pola tanaman pangan dengan contoh seperti nanas, cabai,
kunyit, dan lain-lain yang dapat di budidayakan di sekitar pohon karet.

Pola usahatani ini termasuk usaha tani yang menggunakan lahan kering, lahannya
cenderung lebih mengandalkan curah hujan. Jika curah hujan tinggi tanaman karet lebih
banyak menghasilkan getah tetapijika musim kemarau tiba maka getah yang dihasilkan
akan berkurang.

Pola Jarak Tanam Ganda (Double Row)

Dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas dan stabilitas pendapatan petani,


penanaman karet dalam program peremajaan direkomendasikan menggunakan pola jarak
tanam ganda (double row) dengan jarak 18 – (2 – 2,5) m. Dengan jarak seperti itu akan
didapat populasi 400 pohon/ha atau 2 x 3,5 x 19 (Tanam baris ganda) dengan populasi
390 pohon/ha. Pola tanam ganda tersebut dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi
petani agar bisa melakukan deversifikasi usahatani dengan berbagai tanaman pangan atau
rumput pakan ternak. Dengan deversifikasi maka usahataninya akan lebih stabil karena
kegagalan usahatani yang satu dapat ditopang oleh jenis usahatani yang lain.
Komoditi usahatani tanaman karet

Dalam penjelasan sebelumnya bahwa pola tanam atau sistem pertanian yang dikelolah
oleh petani di tempat tinggal saya berorientasi pada permintaan pasar yang tujuannya
adalah untuk memperbaiki tingkat pendapatan keluarga, Faktor tersebut yang
memungkinkan laju pertumbuhan luas areal komoditi karet sangat tinggi.

Komoditi karet merupakan salah satu dan jenis komoditi perkebunan yang sudah lama
dan dikembangkan oleh masyarakat di daerah tempat saya tinggal. Dalam komoditi karet
petani lebih termotivasi faktor ekonomi. Keluarga. Sehingga pengembangan komoditi ini
lebih banyak merupakan inisiatif petani sendiri.

Namun karena pengaruh harga yang berfluktuasi sangat tajam usaha perkaretan
beberapa waktu yang lalu sempat ditinggalkan oleh petani perkebunan untuk beralih
keusaha lain yang dianggap lebih menguntungkan. Namun saat ini seiring dengan
semakin membaiknya harga karet kembali banyak diusahakan oleh masyarakat dan di
beberapa tempat komoditi tersebut merupakan sumber mata pencarian utama
masyarakatnya.

Karet dikenal karena kualitas elastisnya, adalah sebuah komoditi yang banyak
digunakan di banyak produk dan peralatan ( mulai dari produk industri sampai
rumahtangga ). Ada dua tipe karet yang dikenal luas, karet alam dan karet sintetis. Karet
alam dibuat dari getah ( lateks ) dari pohon karet, Sementara tipe sintetis dibuat dari
minyak mentah. Kedua tipe ini saling menggantikan dan mempengaruhi permintaan
masing-masing komoditi, ketika harga minyak mentah naik permintaan untuk karet alam
akan meningkat. Namun ketika gangguan suplai karet alam membuatharga naik, maka
pasar cenderung beralih ke karet sintetis.

Pengembangan komoditi karet di tempat tinggal saya dapat dilihat pada luas tanam
produksi dan produktivitas. Pengembangan tanaman karet tidak berjalan dengan cepat.
Adapun pertanaman yang ada merupakan tanaman-tanaman yang telah berumur tua yang
ditanam sejak puluhan tahun yang lalu.

Tingkat produktifitas karet dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
penggunaan bibit dan pengelolaan kebun ( teknis produksi ). Produktivitas karet
ditentukan oleh penggunaan bahan tanam, penerapan tehnik budidaya dan eksploitasi
serta peremajaan tanaman. Pada kenyataanya perkebunan karet yang sebagian besar
merupakan perkebunan rakyat sangat minim dalam permodalan untuk perawatan dan
peremajaan tanaman, maka tidak bisa dipungkiri masih mengalami masalah untuk
peningkatan produktivitas karet.

Produksi karet dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki penggunaan faktor input
yang digunakan, seperti penggunaan bibit unggul ( melalui okulasi ) dan penggunaan
pupuk berimbang. Namun demikian saat ini penggunaan bibit unggul pada perkebunan
karet rakyat tergolong masih rendah, dikarenakan bibit yang digunakan berupa bibit
cabutan atau bibit dengan mutu yang rendah. Rendahnya produktivitas karet khususnya
pada perkebunan rakyat dikarenakan belum adanya penerapan tehnik dan manajemen
usaha tani yang dilakukan masih sederhana yaitu setelah bibit karet ditanam selanjutnya
dibiarkan tanpa ada perawatan pada kebun karet.

Anda mungkin juga menyukai