Anda di halaman 1dari 9

Page 1 of 9

Proposal
PILOT PROJECT AGROFORESTRY INTEGRASI
PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN,
PERKEBUNAN, TANAMAN BUAH DAN TANAMAN
PANGAN
Oleh : Aryka Mai Tridasa
Hp. 0811 1498657, email : aryka@bio-hutanea.com

PT

BIO
HUTANEA

Specializing in tissue culture, nursery, timber plantation and tree improvement

Office & Lab : Kavling Melati No. 11, Jl. Gas Alam Raya, Cimanggis, Depok, Phone : 021 71061041, Fax : 021 87742118, web : www.bio-hutanea.com

Proposal : Pilot Project Agroforestry

Page 2 of 9

Proposal
PILOT PROJECT AGROFORESTRY INTEGRASI
PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN,
PERKEBUNAN, TANAMAN BUAH DAN TANAMAN
PANGAN
Pendahuluan
Proposal ini disiapkan berkenaan dengan ketertarikan investor untuk
membangun usaha kehutanan (Hutan Tanaman Industri, HTI) yang
dapat menghasilkan dalam waktu secepat-cepatnya dengan tingkat
resiko serendah-rendahnya dan dengan investasi yang sekecilkecilnya. Seperti diketahui bersama bahwa usaha di bidang HTI
pada umumnya memerlukan investasi yang sangat besar dan
beresiko tinggi karena lamanya periode pengembalian investasi dan
banyak-nya faktor-faktor eksternal yang sulit dikontrol. Sehingga
peng-integrasian pengusahaan dengan tanaman-tanaman lain yang
berdaur sedang dan pendek seperti tanaman buah dan tanaman
pangan diharapkan dapat mempercepat pengembalian modal dan
menekan resiko kegagalan serta hasilnya dapat memperlancar
cashflow perusahaan. Konsep seperti ini dikenal dengan istilah
umum intercropping di dunia pertanian, atau agroforestry di dunia
kehutanan.
Banyak sekali kombinasi tanaman berdaur panjang dan berdaur
pendek yang dapat ditumpangsarikan, semisal tanaman jati sebagai
tanaman berdaur panjang dengan jagung untuk tanaman daur
pendeknya. Atau juga pencampuran komoditi komersial berdaur
sedang seperti tanaman buah lengkeng dataran rendah yang
disisipkan di sela-sela barisan tanaman jati atau gmelina. Atau
bahkan mengusahakan 3 komoditi sekaligus dalam satu satuan luas
tertentu pada saat bersamaan. Sebagai contoh menanam tanaman
waru gunung dengan tanaman buah naga dengan barisan berselangseling kemudian di antara kedua-nya ditanam tanaman semusim
seperti jagung misalnya. Dengan pengaturan jarak tanam yang
optimum tanaman-tanaman yang di-tumpangsarikan ini tidak akan
saling mengganggu bahkan akan sangat menguntungkan karena
dengan biaya operasional yang relatif sama akan mendapatkan
beberapa komoditi sekaligus dengan waktu panen yang berbeda
sehingga dapat memperlancar cashflow perusahaan.
Di Thailand konsep ini sudah diterapkan dengan baik, para petani di
sana mengkombinasikan tanaman karet dengan tanaman-tanaman
lain berdaur sedang dan pendek, semisal kopi, tanaman buah dan
tanaman semusim. Sembari menunggu hasil panen karet yang
umumnya di atas 5 tahun, mereka tetap dapat mendapatkan
penghasilan dari tanaman-tanaman semusim nya dan tanaman
buahnya. Di Indonesia sebenarnya sudah banyak juga petani yang
melakukan hal ini, akan tetapi pengusahaannya belum secara
profesional dan masih dalam skala kecil sesuai dengan kemampuan
mereka. Dan umumnya yang ditumpangsarikan umumnya hanya
antar tanaman-tanaman semusim atau paling umum antara tanaman
semusim dengan tanaman berdaur sedang.
Sementara itu
pengusaha-pengusaha perkebunan besar yang mengusahakan lahan
yang luas hanya fokus kepada tanaman utama nya saja. Demikian
pula dengan para pelaksana HTI, pada umumnya belum
memanfaatkan potensi lahan di sela-sela tanaman utamanya yang
Proposal : Pilot Project Agroforestry

Page 3 of 9

sebenarnya dapat dimanfaatkan paling tidak selama 2 tahun


pertama selama tajuk tanaman utama belum saling bersentuhan.
Berangkat dari fenomena di atas investor kami berkeinginan untuk
membangun industri agroforestry dalam skala cukup luas dengan
pengelolaan yang profesional. Skala investasi dan pengusahaan
direncanakan sampai dengan ribuan hektar, akan tetapi sebagai
langkah awal akan dibikin pilot project seluas 10-30 ha untuk
mengetahui kondisi secara pasti kenyataan pelaksanaan di
lapangan. Semua informasi teknis dan finansial yang didapat dari
pelaksanaan Pilot Project ini akan dipakai sebagai acuan menyusun
Proposal untuk skala usaha sebenarnya yang lebih besar. Berkenaan
dengan keinginan tersebut kami ditunjuk untuk mempersiapkan
Proposal ini sekaligus ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan ini di
lapangan.
Pemilihan Jenis & Komoditi
Komoditi Jangka Panjang. Komoditi untuk pengusahaan jangka
panjang adalah komoditi kehutanan dengan produk akhir kayu bulat
karena bagaimanapun pasar kayu akan selalu meningkat seiring
dengan meningkatnya populasi dunia. Akan tetapi harus dipilih
tanaman yang menghasilkan kayu yang mudah diterima pasar dan
yang pemasarannya tidak melulu bergantung pada industri-industri
besar. Semisal kayu jati, atau waru gunung (Hibiscus simillis) atau
gmelina, adalah tanaman yang menghasilkan kayu yang pasar retailnya sudah terbentuk saat ini, sehingga akan lebih mudah
memasarkan nya.
Jenis lain yang juga sangat potensial untuk dikembangkan adalah
tanaman karet. Seiring dengan semakin tingginya harga bahan
bakar minyak sebagai bahan baku pembuatan karet sintetis,
membuat permintaan akan karet alam semakin tinggi. Ditambah
lagi dengan kecenderungan pola hidup back to nature membuat
karet alam semakin dibutuhkan. Semakin tingginya permintaan
berdampak pada semakin tingginya harga. Saat ini karet alam
ditingkat petani sudah mencapai Rp 14,000/kg, meningkat hampir 7
kali lipat dibandingkan dengan harga 3-4 tahun yang lalu. Selain
dimanfaatkan getahnya, yang sudah dapat dipanen mulai tahun ke6, produk kayunya pun dapat dipanen pada akhir daur (25 tahun)
setelah produksi getahnya sudah tidak maksimal lagi. Kayu karet
dikenal mempunyai sifat fisik yang baik dan sangat baik digunakan
sebagai bahan baku MDF.
Komoditi Jangka Menengah. Komoditi jangka menengah yang
diusulkan adalah tanaman-tanaman buah eksklusif yang belum
banyak diusahakan tetapi buahnya sudah dikenal luas oleh
masyarakat sehingga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, misalnya
tanaman buah naga dan tanaman lengkeng dataran rendah. Buah
naga saat ini amat diminati orang berkaitan dengan rasanya yang
manis manis masam dan gurih, dan lagi berkaitan dengan khasiatnya
yang dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, diantaranya
adalah sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker
usus, pelindung kesehatan mulut, menjaga keseimbangan
kolesterol, pencegah pendarahan dan obat keluhan keputihan.
Disamping itu buah naga juga dipakai oleh warga keturunan Cina
dalam ritual peribadatan agama mereka. Tanaman buah naga
tumbuh merambat dan mulai belajar berbunga pada umur 9 bulan,
akan tetapi buah pertama biasanya belum dapat dipanen. Buah
mulai dapat dipanen setelah umur 2 tahun. Tata niaga buah naga
Proposal : Pilot Project Agroforestry

Page 4 of 9

saat ini sangat sederhana, yaitu dari pekebun dapat langsung


dipasarkan ke supermarket dan toko-toko buah, atau dapat juga
langsung ke eksportir.
Saat ini telah dikenal tanaman lengkeng yang dapat tumbuh dan
berbuah dengan normal di dataran rendah. Terdapat beberapa
varietas yang sudah dikebunkan orang secara komersial, yaitu
varietas Diamond River, Pingpong, Itoh, Aroma Durian dan varietas
Sugiri. Lima varietas yang pertama berasal dari Thailand dan
Malaysia, sedang yang terakhir adalah varietas lokal yang berasal
dari Lampung. Varietas Sugiri telah ditetapkan oleh Departemen
Pertanian sebagai Varietas Unggulan Nasional. Karena merupakan
indegenous species kita, sehingga pertumbuhannya lebih vigour dan
lebih kekar dibandingkan dengan varietas lain dari luar. Buahnya
pun terlihat lebih lebat. Tanaman lengkeng dataran rendah, apapun
varietasnya, mulai belajar berbunga dan berbuah pada tahun ke-2,
dan akan berbuah dengan normal mulai tahun ke-3 setelah tanam.
Tanaman ini berbuah sepanjang tahun. Saat ini pasar lengkeng kita
didominasi oleh buah lengkeng dari Thailand. Tentu saja apabila
kita dapat mengisi kebutuhan akan buah lengkeng ini dari dalam
negeri sendiri maka akan menghemat devisa.
Komoditi Jangka Pendek. Tanaman jangka pendek yang diusulkan
adalah tanaman jagung dan tanaman ketela pohon. Pemilihan ke-2
tanaman ini didasarkan kepada kemudahan dan kepastian
pemasarannya. Saat ini di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah
Laut, Kalimantan Selatan, baru berdiri satu pabrik pakan ternak
besar (Java Comfeed) yang membutuhkan bahan baku jagung pipil
dalam jumlah besar. Saat ini kebutuhan bahan bakunya masih
disuplai dari Surabaya dan Gorontalo. Disamping itu ada juga
jaminan pemasaran dari asosiasi jagung di Pleihari di bawah
naungan Pemda, yang akan menampung produksi jagung berapapun
jumlahnya dengan harga patokan yang telah ditetapkan, pada saat
harga pasaran di bawah standart semestinya. Apabila harga pasaran
di atas harga patokan, para petani dipersilahkan menjual produk
jagungnya ke pasar bebas.
Tanaman jagung sudah dapat
menghasilkan dalam waktu 3 bulan.
Sedang pemilihan tanaman ubi kayu didasarkan pemikiran bahwa
saat ini terdapat juga satu pabrik bio etanol yang baru berdiri di
Kalimantan Selatan yang baru sekitar 20% dari total kebutuhan
bahan baku nya yang terpenuhi.
Model Intercropping
Gmelina Lengkeng Jagung
X ....... O ....... O ....... X ....... O ....... O ....... X
X ....... O ....... O ....... X ....... O ....... O ....... X
X ....... O ....... O ....... X ....... O ....... O ....... X
X ....... O ....... O ....... X ....... O ....... O ....... X
X ....... O ....... O ....... X ....... O ....... O ....... X
X ....... O ....... O ....... X ....... O ....... O ....... X
X ....... O ....... O ....... X ....... O ....... O ....... X
X ....... O ....... O ....... X ....... O ....... O ....... X
X

= tanaman Gmelina

Proposal : Pilot Project Agroforestry

Page 5 of 9

O = tanaman lengkeng dataran rendah


.. = tanaman jagung
Jarak antara barisan tanaman Gmelina dan lengkeng 6 m
Jarak antara barisan lengkeng 6 m
Jarak di dalam barisan tanaman Gmelina 3 m
Jarak di dalam barisan lengkeng 3 m
Jarak tanaman gmelina/lengkeng dengan jagung 1.25 m
Jarak antar barisan jagung 75 cm
Jarak dalam barisan jagung 20 cm
Populasi tanaman gmelina 204 tanaman/ha
Populasi tanaman lengkeng 340 tanaman/ha
Populasi jagung 54,600 tanaman/ha
Daur tanaman Gmelina 10 tahun
Daur tanaman lengkeng 20 tahun
Daur tanaman jagung 3 bulan
Ruang antar barisan dapat ditanami jagung selama 3 tahun
Luas pilot project 1 ha
Jati Buah Naga Jagung
X ....... O .. O .. O ....... X ....... O .. O .. O ....... X
X ....... O .. O .. O ....... X ....... O .. O .. O ....... X
X ....... O .. O .. O ....... X ....... O .. O .. O ....... X
X ....... O .. O .. O ....... X ....... O .. O .. O ....... X
X ....... O .. O .. O ....... X ....... O .. O .. O ....... X
X ....... O .. O .. O ....... X ....... O .. O .. O ....... X
X ....... O .. O .. O ....... X ....... O .. O .. O ....... X
X ....... O .. O .. O ....... X ....... O .. O .. O ....... X
X = tanaman jati
O = tanaman buah naga
.. = tanaman jagung
Jarak antara barisan tanaman Jati dan buah naga 6 m
Jarak antara barisan buah naga 3 m
Jarak di dalam barisan tanaman Jati 3 m
Jarak di dalam barisan buah naga 3 m
Jarak antara tanaman jati/buah naga dengan jagung 1 m
Jarak antar barisan jagung 70 cm
Jarak dalam barisan jagung 20 cm
Populasi tanaman jati 204 tanaman/ha
Populasi tanaman buah naga 510 x 4 = 2040 tanaman/ha
Populasi jagung 46,800 tanaman/ha
Daur tanaman Jati 20 tahun
Daur tanaman buah naga 20 tahun
Daur tanaman jagung 3 bulan
Ruang antar barisan dapat ditanami jagung selama 3 tahun
Luas pilot project 1 ha
Karet Jagung
X ..... X ..... X ..... X ..... X ..... X
X ..... X ..... X ..... X ..... X ..... X
X ..... X ..... X ..... X ..... X ..... X
X ..... X ..... X ..... X ..... X ..... X
Proposal : Pilot Project Agroforestry

Page 6 of 9

X ..... X ..... X ..... X ..... X ..... X


X ..... X ..... X ..... X ..... X ..... X
X ..... X ..... X ..... X ..... X ..... X
X ..... X ..... X ..... X ..... X ..... X
X = tanaman karet
.. = tanaman jagung
Jarak antara barisan tanaman Karet 5 m
Jarak di dalam barisan tanaman Karet 4 m
Jarak antara tanaman karet dengan jagung 90 cm
Jarak antar barisan jagung 75 cm
Jarak dalam barisan jagung 20 cm
Populasi tanaman karet 500 tanaman/ha
Populasi jagung 47,500 tanaman/ha
Daur tanaman Karet 20 tahun
Daur tanaman jagung 3 bulan
Ruang antar barisan dapat ditanami jagung selama 2 tahun
Luas pilot project 10 ha
Financial Analysis
Asumsi-asumsi
Luas areal
Gmelina umur 10 th
Diameter
Tinggi
Volume
Populasi/ha
Volume/ha: 202
Harga kayu

: 12 ha
:
: 35 cm
: 15 m
: 1.1 m3/pohon
: 0.9 x 204 = 184 pohon
m3/ha
: Rp 600,000/m3 log

Jati umur 20 tahun :


Diameter
: 40 cm
Tinggi
: 20 m
Volume
: 1.92 m3/pohon
Populasi/ha
: 0.9 x 204 = 184 pohon
Volume/ha: 353 m3/ha
Harga kayu
: Rp 2,000,000/m3 log
Karet umur 20 tahun :
Diameter
: 30 cm
Tinggi
: 15 cm
Volume
: 0.81 m3/pohon
Populasi/ha
: 0.9 x 500 = 450 pohon
Volume/ha: 364.5 m3/ha
Harga kayu
: Rp 300,000/m3 log
Produksi getah
Tahun ke-5
: 1,200 kg/ha
Tahun ke-6
: 1,500 kg/ha
Tahun ke-7
: 1,900 kg/ha
Tahun ke-8
: 2,300 kg/ha
Tahun ke-9
: 2,700 kg/ha
Tahun ke-10 : 3,000 kg/ha
Harga lateks : Rp 12,000/kg
Lengkeng Dataran Rendah
Proposal : Pilot Project Agroforestry

Page 7 of 9

Produksi Buah
Tahun ke-3
Tahun ke-4
Tahun ke-5
Tahun ke-6
Tahun ke-7
Harga

:
:
:
:
:
:

Buah Naga
Produksi Buah
Tahun ke-2
:
Tahun ke-3
:
Tahun ke-4
:
Tahun ke-5
:
Tahun ke-6
:
Harga
:

10 kg/pohon, 3,400 kg/ha


50 kg/pohon, 15,300 kg/ha
75 kg/pohon, 22,950 kg/ha
100 kg/pohon, 30,600 kg/ha
150 kg/pohon, 45,900 kg/ha
Rp 5,000/kg

3.4 ton/ha
5.0 ton/ha
7.0 ton/ha
9.0 ton/ha
12.5 ton/ha
Rp 10,000/kg

Jagung
Frekwensi tanam
Periode tumpangsari
Daur
Produksi/ha
Harga

:
:
:
:
:

2 kali/tahun
3 tahun
3-4 bulan
5.6-6.5 ton
Rp 2,000/kg

Investment Plan
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

General
Expense
s
126,710
105,100
106,700
92,800
97,300
100,550
99,300
101,300
101,300
101,300
101,300
101,300
101,300
101,300
101,300
101,300
101,300
101,300
101,300
191300

Proposal : Pilot Project Agroforestry

Material
Used

Tenaga
Kerja

195,120
108,120
108,120
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780
8,780

116,850
96,100
96,075
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
104,300
263,300

X 1,000
Total
438,680
309,320
310,895
111,380
210,280
213,630
212,380
214,380
214,380
264,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
463,380

Page 8 of 9

Income Statement
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Jagung
276,400
276,400
276,400
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Lengkeng
0
0
17,000
76,500
114,750
153,000
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500
229,500

Naga

Karet

0
34,000
50,000
70,000
90,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000
125,000

0
0
0
0
144,000
180,000
228,000
276,000
324,000
360,000
360,000
360,000
360,000
360,000
360,000
360,000
360,000
360,000
360,000
1,453,500

Gmelina
0
0
0
0
0
0
0
0
0
121,200
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Jati
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
706,000

Total
276,400
310,400
343,400
146,500
348,750
458,000
582,500
630,500
678,000
835,700
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
2,514,400

Profit & Loss


Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Cash
Out
438,680
309,320
310,895
111,380
210,280
213,630
212,380
214,380
214,380
264,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
213,380
463,380

Cash In

Rekap

276,400
310,400
343,400
146,500
348,750
458,000
582,500
630,500
678,000
835,700
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
714,500
2,514,400

(162,280)
1,080
32,505
35,120
137,870
244,370
370,120
416,120
464,120
571,320
501,120
501,120
501,120
501,120
501,120
501,120
501,120
501,120
501,120
2,050,620

Profit &
Loss
(162,280)
(161,200)
33,586
68,705
206,575
450,945
821,065
1,237,185
1,701,305
2,272,625
2,773,745
3,274,865
3,775,985
4,277,105
4,778,225
5,279,345
5,780,465
6,281,585
6,782,705
8,833,325

Target Pemasaran
Jagung. Jagung rencananya akan dipasarkan ke pabrik pakan
ternak Java Comfeed yang berada tidak jauh dari lokasi penanaman.
Saat ini kebutuhan bahan baku mereka masih dipasok dari Surabaya
dan Gorontalo. Disamping itu akan dipasarkan juga ke Asosiasi
Jagung yang berada di bawah naungan Pemda Kabupaten Tanah Laut
yang bersedia membeli jagung dengan harga terendah Rp 2,000/kg.
Buah Naga & Buah Lengkeng. Buah naga dan buah lengkeng
rencananya akan dipasarkan langsung ke supermarket yang ada di
Banjarmasin dan Banjarbaru, yaitu Hypermart, Makro dan Hero.
Proposal : Pilot Project Agroforestry

Page 9 of 9

Disamping itu dipasarkan juga ke toko-toko buah yang banyak


terdapat di Banjarbaru dan Banjarmasin. Khusus buah naga akan
dicoba bekerjasama dengan eksportir yang berada di Surabaya.
Gmelina & Jati. Kayu gmelina rencananya akan dipasarkan ke
pabrik-pabrik plywood yang masih ada di Kalimantan Selatan.
Sedang kayu jati akan dipasarkan pada pasar retail.

Tata Waktu Pelaksanaan Tahun 1


Aktifitas

Bulan ke

Persiapan

Penyiapan Lahan

2-3

Penanaman Jati, Gmelina, Karet

Penanaman Lengkeng & Buah Naga 3


Penanaman Jagung

Panen Jagung

Penyiapan lahan jagung II

Penanaman Jagung II

Pemanenan Jagung II

12

Proposal : Pilot Project Agroforestry

Anda mungkin juga menyukai