ABSTRAK
Petani karet adalah pekerjaan utama masyarakat di Dusan Iv Desa Ular Paceh Jaya.
Namum dalam beberapa tahun terakhir, banyak masyarakat yang beralih profesi menjadi
petani sawit. Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis,
dan membahas tentang faktor-faktor penyebab petani karet beralih menjadi petani sawit
di Dusun IV Desa Ulak Paceh Jaya. Jenis penulisan ini tergolong penulisan deskriptif.
Populasi penelitian petani karet yang beralih menjadi petani sawit, sampel penelitian
berjumlah 20 orang di ambil dengan cara teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data
menggunakan survey atau wawancara dan teknik analisa data menggunakan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut; (1). Faktor penyebab petani karet beralih
menjadi petani sawit di Dusun IV Desa Ulak Paceh Jaya adalah Faktor harga, terlihat
dari harga karet yang murah, dan kemungkinan harga karet sangat sulit untuk naik lagi,
berbeda dengan harga sawit yang mahal juga menjanjikan. (2). Pembukaan lahan yang
sulit karena adanya peraturan perundang-undangan yang melarang pembukaan lahan
dengan cara dibakar, sehingga harus menggunakan alat berat yang hasilnya tidak
menyuburkan tanah. (3). Faktor pengolahan karet yang sulit, dimana mereka harus pergi
menyadap karet 5 hari dalam seminggu, dan jika sering terjadi hujan maka akan
mempengaruhi penghasilan karet mereka. Berbeda dengan sawit yang tidak perlu
disadap namun masih mendapatkan hasil panen.
Kata kunci : karet, kelapa sawit, pembukaan lahan, perkebunan, petani
PENDAHULUAN
Petani karet adalah profesi utama masyarakat di wilayah Dusun IV Desa Ulak Peceh
Jaya, Kecamatan Lawang Wetan. Baik laki-laki ataupun perempuan menjalani profesi ini.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 30% masyarakat Dusun IV Ulak Paceh
Jaya banyak yang mengalih fungsikan kebun karet yang mereka punya menjadi kebun
kelapa sawit. Mereka berniat meninggalkan profesi mereka sebagai petani karet dan
menjadi petani kelapa sawit.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan peneliti dari masyarakat Dusun IV Desa
Ulak Paceh Jaya yang beralih profesi dari petani karet menajdi petani kelapa sawit, ada
beberapa faktor utama yang menyebabkan para petani karet tersebut mengubah lahan
mereka menjadi kebun sawit, sekaligus berganti pekerjaan menjadi petani kelapa sawit,
seperti faktor harga, pembukaan lahan, dan pengelolaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah penelitian adalaah “apa saja
faktor yang menyebabkan banyaknya petani karet di Dusun IV Desa Ulak Paceh Jaya
beralih profesi menjadi petani kelapa sawit?” Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
faktor-faktor penyebab banyaknya petani karet di Dusun IV Desa Ulak Paceh Jaya beralih
profesi menjadi petani kelapa sawit. Hasil penelitian ini bermanfaat dan menjadi tolak ukur
bagi para petani karet yang ingin beralih profesi menjadi petani sawit.
METODE
Dari survey atau wawancara yang dilakukan penelititi kepada subjek penelitian, hasil
yang diperoleh yaitu 80% responden memiliki lahan/kebun sebanyak satu hektar, dan 20%
lainnya sebayak 2 hektar. Dari survey atau wawancara tersebut juga, faktor penyebab
masyarakat Dusun IV Desa Ulak Paceh Jaya beralih profesi dari petani karet menjadi
petani kelapa sawit adalah sebagai berikut:
Tabel 1:Faktor penyebab petani karet di Dusun IV Desa Ulak
Paceh Jaya beralih profesi menjadi petani kelapa sawit
pengelolaan
35%
Harga
50%
pem-
bukaan
lahan
15%
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan di atas maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada petani karet yang beralih menjadi petani sawit di Dusun IV Desa
Ulak Paceh Jaya harus meningkatkan lagi penghasilan dari hasil sebelumnya.
2. Diharapkan kepada pemerintah dan pejabat terkait untuk lebih berperan terhadap
petani karet maupun petani sawit Dusun IV Desa Ulak Paceh Jaya agar perekenomian
dan kesejahteraan mereka bisa meningkat.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang faktor
penyebab petani karet beralih menjadi petani sawit di tempat yang berbeda dan
variabel yang berbeda juga.