Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG SOSIOLOGI PERTANIAN

CARA BERCOCOK TANAM PETANI DI DESA KARANGPLOSO

Oleh :
Kelompok B5 (B)
1. Rohyatul Miskah
2. Aris Kinandar
3. Petrus Simbolon

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Kecamatan Karangploso di daerah Kabupaten Malang adalah salah satu


daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, namun juga
tidak bisa disangkal bahwa akhir-akhir ini jumlahnya semakin berkurang seiring
dengan bertambahnya jumlah pabrik-pabrik yang berada di kecamatan tersebut. Hal
tersebut jelas memengaruhi terhadap kehidupan bersosial masyarakat di sana terutama
generasi mudanya, mereka lebih cenderung bekerja di pabrik dibandingkan dengan
bertani. Namun tidak semua masyarakat di daerah tersebut hanya menggantungkan
hidupnya dari bertani dan buruh pabrik, banyak juga yang berprofesi sebagai peternak
sapi perah.
Di kecamatan Karangploso juga terdapat Rumah Pintar yang peresmiannya
dihadiri oleh presiden SBY. Rumah Pintar ini merupakan sarana yang lengkap untuk
mendapatkan aneka informasi terutama untuk anak-anak dan remaja usia sekolah. Di
dalamnya ada perpustakaan, ruang internet, sarana bermain, sarana belajar kerajinan
tangan, dll.
Petani di desa Karang Ploso tidak kalah penting bagi masyarakat di desa
tersebut, ini terlihat dari komunitas atau kelompok petani yang dibentuk serta fasilitas
tempat luas yang digunakan untuk

rapat. Setiap minggu diadakan rapat untuk

mengevaluasi tentang pertanian yang dialami para petani seperti: benih yang
digunakan untuk menanam, pupuk kimia untuk pertumbuhan tanaman dan hama atau
penyakit yang menyerang tanaman.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum lapang yang dilakukan di desa Karang Ploso
adalah mengetahui cara petani di desa tersebut dalam membudidayakan tanaman yang
pada umumnya menanam padi, jagung dan tebu.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari praktikum lapang ini dengan sistem
wawancara petani adalah dapat mengaplikasikan cara petani di desa tersebut dalam
membuidayakan tanaman yang pada umumnya padi, jagung dan tebu.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik/identifikasi petani


Identitas petani sebagai berikut:
No

Nama petani

Darmaji

Nomor HP

7697436

Tingkat pendidikan formal

SD

Pekerjaan

Petani

Jumlah anggota

7 orang

Memelihara ternak

Tidak

Dari hasil identifikasi yang dilakukan pada Pak Darmaji yang merupakan petani
dari Karang Ploso yang kami wawancarai, didapatkan bahwa petani ini mempunyai
sawah yang status lahan milik sendiri yaitu seluas 1500 m2 di Sekar Putih dan status
lahan sewa 1500 m2 di Tang Sari.
2.2 Tanam pada Lahan Garapan Petani Setahun Terakhir 2012/2013
Dalam satu tahun terakhir ini lahan sawah yang dikelola Pak Darmaji di Sekar
Putih biasanya ditanami padi. Padi dipanen selama empat bulan. Jenis tanaman yang
ditanam sesuai dengan kebutuhan pangan dan kadang-kadang dijual. Hasil dari panen
tersebut lebih dominan untuk pribadi atau keluarga daripada dijual. Kalaupun dijual
hanya dari hasil panen dalam bentuk padi atau gabah.

2.3 Kebudayaan Petani


Pengetahuan Pak Darmaji sebagai petani tentang cara bercocok tanam pada
lahan sawah yang ditanami padi dari awal sampai panen adalah yang pertama
pengolahan tanah menggunakan traktor dan kadang-kadang cangkul. Yang kedua
memersiapkan benih, Pak Darmaji kadang beli sendiri atau dari lembaga pertanian yang
ada di sana. Ketiga adalah membuat persemaian di Sekar Putih menggunakan varietas
64 dengan jumlah benih 2/3 dan luas sawah yang digunakan adalah dalam hektar.

2.4 Lembaga/Pranata Sosial Terkait dengan Usahatani


Petani ini mempunyai lembaga social yang terkait dengan usahatani dan status
lahan sawah yang dikelola Pak Darmaji adalah milik sendiri yang merupakan warisan
dari orangtuanya pada tahun 1980. Jika sewa, dari Ibu Solikah yang merupakan satu

desa dengan Pak Darmaji. Sedangkan harga sewanya dari 1500 m2 lahan sawah yaitu
375 m2 dengan harga 5 juta rupiah.
Pak Darmaji dalam usahatani padi menggunakan pupuk ZA, urea, phonska dan
kadang-kadang memakai pupuk kandang. Salah satunya ada urea, dari lahan itu bisa
menghabiskan 3 sak urea. Pupuk kimia tadi diperoleh dari took pertanian denga harga
90.000 per 50 kg.
Kegiatan usahatani yang dilakukan Pak Darmaji yang pertama, pengolahan
tanah caranya adalah mengolah tanah yang akan ditanami padi agar tanah bagus
sehingga padi tumbuh dengan baik. Kedua, membuat persemaian agar benih yang
ditanam dapat tumbuh dengan kualitas yang baik. Ketiga, tanam diperlukan agar saat
padi tumbuh tidak berebut unsure hara. Keempat, kegiatan menyiang dilakukan agar
tidak terjadi perebutan unsur hara dengan tanaman utama. Kelima, memupuk dilakukan
untuk pertumbuhan tanaman agar kualitasnya baik. Keenam, mengendalikan hama
caranya diberi pospit dan karbit. Ketujuh, panen serta mengangku caranya adalah
dengan menyuruh orang dengan kerja 1/2 hari dan upah 30.000.
Hasil panen padi pada setiap musim panen ada yang diolah tapi diolah hanya
untuk kebutuhan keluarga saja, dan kalaupun dijual dalam bentuk gabah maka hanya
sebagian dari hasil panen tersebut. Harga hasil panen yang dijual tidak ditentukan
sendiri melainkan ditentukan pedagang dan hasil penjualan dibayar kontan.
Ada kelompok tani di Desa ini yang diketuai oleh Pak Yanto yang merupakan
adik dari Pak Darmaji. Dulu, sebelum Pak Yanto menjadi ketua kelompok tani, Pak
Darmaji juga menjabat sebagai ketua, tapi sekarang menjadi anggota yang aktif.
Kegiatan yang dilakukan dalam kelompok tani membuat tanaman darimana. Kemudian
manfaat yang dirasakan Pak Darmaji menjadi anggota kelompok pertanian adalah
mentaati peraturan.

2.5 Perubahan Sosial dalam Lembaga yang Terkait dengan Usahatani


Menurut pengamatan dan pengalaman Pak Darmaji

selama menjadi petani

pernah terjadi perkembangan sewa-menyewa lahan dan bagi hasil dengan sistem maro.
Kemudian lembaga penyediaan sarana produksi biasanya benih/bibit. Cara atau sistem
pengadaan tenaga kerja untuk usahatani adalah upah harian. Sedangkan perkembangan
kelompok tani di desa tersebut adalah semakin maju.

2.6 Pengolahan Hasil Pertanian


Pengolahan hasil pertanian yang dilakukan Pak Darmaji dalam panen padi
adalah dengan menjual sebagian dari hasil panen padi pada pedagang. Pada umumnya
beliau menggunakan hasil panen tersebut untuk kebutuhan keluarga dan kalau butuh
maka sebagian dari hasil panen tadi dijual.

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata penduduk karangploso bermata
pencaharian sebagai petani. cara bercocok tanamnya merupakan turun temurun dari
pendahulunya. Dari pak darmaji, petani yang kami wawancarai mengatakan bahwa di
desa tersebut terdapat kelompok tani yang menurutnya sangat membantu karena mereka
dapat mengevaluasi semua hal tentang pertanian. Tanaman yang ditanam didaerah
tersebut biasanya padi,jagung dan tebu.
3.2 Saran
Untuk praktikum lapang selanjutnya diharapkan agar tidak sampai malam

NOTE:
Per pembahasan dikerjakan oleh satu orang anggota kelompok dan di laporan dijelaskan
kapan fieldtrip dilakukan, berapa kali, dimana, anggota (siapa saja) yang ikut berangkat
dalam fieldtrip, yang diwawancarai petaninya namanya siapa, dsb

Anda mungkin juga menyukai