Anda di halaman 1dari 9

ISI TRIKORA

1. Gagalkan pembentukan Negara Boneka Papua bentukan Kolonial Belanda.


2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia. 
3. Bersiap-siap untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan
Tanah Air Indonesia
(PEMBUKAAN OLEH SISWA – DILAKUKAN DENGAN LANTANG)

Mobilisasi ke Irian Barat dilakukan dari laut dan penerjunan udara. Seperti penerjunan
RPKAD (RESIMEN PASUKAN KOMANDO ANGKATAN DARAT). Sehari sebelum
penerjunan, kapten Benny, dan pasukannya membahas rencana penerjunan mereka ke Marauke.

Mobilization to West Irian was carried out from the sea and by air. Like the dropping of RPKAD
(RECOVERY FORM OF COMMANDER COMMANDO). The day before the jump, captain
Benny, and his troops discussed their jumping plan to Marauke
(DIBACA OLEH SISWA – SEBAGAI PROLOG)

ADEGAN 1 (PART ONE)


(Kapten Benny dan Kapten Bambang berjalan kearah para prajurit Indonesia)

Kapten Bambang : “Pasukan berkumpul! Buat barisan....! Siap grak, istirahat. Siap menerima
perintah prajurit?” (Troops gather! Make a line ....! Ready. Ready to accept the soldier's orders)

Semua Prajurit : “Siap Kapten!!!” (Ready Kapten)

Kapten Benny : “Kita mendapat perintah dari Mayor Jendral Soeharto, dalam Operasi Naga,
kita menyusup ke Marauke untuk merebut benteng Belanda. Dengan rincian yang akan
disampaikan oleh kapten Bambang!” ("We got an order from Major General Soeharto, in
Operation Naga, to go to Marauke.)

Kapten Bambang : “Kita terjun besok, pukul 03.00 dini hari dari pesawat C-130 Hercules. Titik
temu di sebelah timur sungai Moro. Dengan gabungan dari unit RPKAD dan Batalyon Raiders
530. Apakah ada pertanyaan?” "We go tomorrow, at 3:00 a.m. from the C-130 Hercules plane.
With a combination of RPKAD units and Battalion Raiders 530. any questions? "

Prajurit 1: “Siap, saya kapten. Berapa jumlah prajurit Belanda yang akan kita hadapi kapten?” (I
am ready, captain. How many Dutch soldiers will we attack captain? ")

Kapten Benny : “Lebih dari 1000 marinir Belanda!” ("More than 1000 Dutch marines!)
Sersan Abdul : “Kapten, bagaimana kita bisa menang melawan 1000 marinir Belanda.
Apakan Belanda tidak akan menyadari serangan kita?” ("Captain, how can we win to attack
1000 Dutch marines ?)

Kapten Bambang : “Tidak! Kita akan melakukan pergerakkan secara halus dan bertindak secara
diam-diam, sehingga Belanda tidak akan menyadari pergerakkan pasukan kita, itulah yang
menjadi keuntungan bagi kita.” ("Not! We will do movements and act secretly, so that the
Netherlands will not realize the movement of our troops, that is what benefits us)

Prajurit Ben : “Kapten, kira-kira, berapa kemungkinan kita bisa selamat kapten?”
(Captain, how many chances we can survive? "

Kapten Bambang : “Kurang dari 40 persen. Bagi kalian yang tidak siap lebih baik mundur dari
sekarang (menunggu)....! Baiklah, jika tidak Kapten Benny akan menyampaikan taklimatnya!”
("Less than 40 percent. For those of you who aren't ready it's better to retreat from now))

Kapten Benny : “Prajurit! Ingat perjuangan Komando Yos Sudarso di Laut Arafuru, kita
lanjutkan perjuangannya dalam merebut Irian Barat di Merauke, jangan sia-siakan pengorbanan
saudara-saudara kita disana. Apa kalian siap?” (
"Soldier! Remember Yos Sudarso's Command struggle in the Arafuru Sea, we continue the
struggle in West Irian Are you ready? "

Semua Prajurit : “Siap kapten!” (Yess, I am ready Captain)

Kapten Bambang : “Sekarang siapkan perlengkapan kalian, prajurit kamu (menunjuk prajurit 1)
ikut dengan saya, yang lain bubar jalan!” (Now prepare your equipment, your soldiers come with
me)

PROLOG : Setelah mereka selesai menyiapkan segala perlengkapan, kapten Benny


berbincang bersama Sersan Abdul dan Prajurit Ben. (DIBACA OLEH SISWA)

Prajurit Ben : “Sersan, apakah ada lagi yang kita butuhkan untuk penerjunan?”
Sersan Abdul : “Sepertinya tidak Ben, semua sudah lengkap. Ada Kapten Benny, cepat
laporan.”
Prajurit Ben : “Lapor, Kapten semua perlengkapan kita sudah siap.”
Kapten Benny : (mendatangi Sersan Abdul dan Prajurit Ben) “Bagus. Ben, kamu satu-
satunya dokter sukarelawan disini, apa alasan mu ikut misi ini?”
Prajurit Ben : “Aku tidak ingin perjuangan teman-teman yang gugur menjadi sai-sia. Aku
ingin memberikan sesuatu utuk Ibu Pertiwi dengan ikut berjuang dalam mengembalikan Irian
Barat ke NKRI, Kapten.”
Sersan Abdul : “Hatimu sangat mulia Ben, semoga kita bisa mengembalikan Irian Barat ke
pangkuan Ibu Pertiwi.”
Kapten Ben : “Baiklah mari kita berjuang sekuat tenaga untuk Indonesia!”
Ben & Kap. Abdul : “Baik kapten!”
ADEGAN 2 (PART TWO)

PROLOG : Sementara pasukan Indonesia bersiap-siap, pasukan Belanda yang


tidak sadar bila mereka akan diserang, tengah bersantai ria di depan benteng. (While
Indonesian troops were getting ready, Dutch troops who were not aware that they would be
attacked were relaxing in front of the fort) (DIBACA OLEH SISWA)

Pvt. Belanda 1 & 2 : (Bersantai duduk sambil bermain catur)


Pvt. B.1 : “Skak mat, you. You kalah! Akhirnya I bis..sa men..nang melawan you!
Ha...ha...ha...”
Pvt. B.2 : “NO!! (memukul papan catur) Ini tidak mungkin! Pasti you cur..rang kan? Hayo
ngaku kamu!”
Pvt. B.1 : “I tidak curang. Kalau I curang, man..na buktinya?”
Pvt. B.3 : “Apa yang kalian lakukan? Cepat hentikan!”
Pvt. B.4 : “Kalian seperti an..nak kecil saja! Dari pada kalian ribut-ribut cepat kalian
gantikan kami berjaga!”
Pvt. B.1 : “Ok! Ok!”
Pvt. B.2 : (Menyeret Pvt/ B.1) “Ayo, cepat kita berjaga!”

PROLOG : Sementara kedua tentara Belanda berkeliling memeriksa keadaan, dua


tentara belanda lainnya tengah beristirahat. (While the two Dutch soldiers went around
checking the situation, two other Dutch soldiers were resting)

Pvt. B.3 : “I lelah sekali setelah berjaga tadi! Huhhh!!”


Pvt. B.4 : “You pikir I tidak capek haah? I sangat capek jugaa!”
Pvt. B.3 : “Tapi ngomong-ngomong, you tahu tidak, kalau hubungan kita dengan
Indonesia semakin memanas! Bagaimana seandainya mereka tiba-tiba menyerang?”(tampang
khawatir)
Pvt. 4 : (berlagak sombong) “Ha....ha....ha..... Tidak mungkin mereka berani menyerang kita.
Kita pernah menjajah mereka selama 3.5 abad, dan walaupun mereka semua datang ke sini, akan
I tembak mereka semua! Ha....ha....haa.....”
Kapten Belanda : (Segara menampar Pvt. B.4) “You stupid! You bengak! Jangan sekali-kali
kita meremehkan lawan. Sebagai prajurit marinir kerajaan Belanda, kita harus selalu siap, siaga!
Kalian mengerti!!
Pvt. B.1 – 4 : “Siap! Mengerti!”
Kapten Belanda : “Sersan, kamu urus mereka!”
Sgt. Belanda : “Baik Kapten, kalian sekarang ambil posisi push up!”
Pvt. B.1-4 : “Siap Sersan.”
ADEGAN 3 (PART THREE)
PROLOG : Setelah mendapat hukuman, para pajurit Belanda pun kembali
berjaga di tempatnya masing-masing. Sementara itu pasukan Indonesia, sudah siap untuk
menyerang. Pasukan RPKAD dan pasukan Batalyon Raider 530 sudah siap berangkat ke
Irian Barat setelah menerima TAKLIMAT dari May. Jend. Soeharto di pangkalan udara
Amahi pulau Seram pada 23 Juni 1962. Di dalam C-130 Hercules pasukan yang
dikomandoi Kapten. Benny Moerdani, lebih dari siap untuk terjun payung pada pukul
03.00 dini hari. (DIBACA OLEH SISWA)

Kapten Benny : “Pasukan, sebentar lagi kita akan terjun ke medan perang untuk merebut
Irian Barat dari Belanda. Kita akan meneruskan perjuangan gigih komando Yos Sudarso.
Marilah, sebelum kita terjun ke medan perang, kita berdoa sejenak. Mulai (berdoa) selesai.
Prajurit siap!!!?” ("Forces, are you ready to seize West Irian from the Netherlands? )

Semua Prajurit : “Siap Kapten!” (I am ready, Captain)


Kapten Benny : “Turun...Turun...turun...!!!” (DOWN)
PROLOG : Mereka pun terjun ketengah hutan belantara. Siap mempertaruhkan
nyawa berharga mereka. Namun kapten Bambang Soepono dan Prajurit Ben ternyata
mendarat ditempat yang salah. Mereka mendarat di sebelah barat sungai Moro. Padahal
seharusnya mereka mendarat di sebelah timur.
(DIBACA OLEH SISWA)

Kapten Bambang : “Pasukan... Pasukan...” (berteriak mencari-cari pasukan yang lain, hingga
bertemu dengan Prajurit Ben, yang tersangkut di pohon “Ben kamu tidak apa-apa? Dimana
yang lain?“ (Soldier, soldier. . .Are you okay, ben)
Pvt. Ben : “Saya baik-baik saja Kapten, dimana yang lain? Sepertinya kita tersesat!”
(Yes, I am okay Captain, where else? We are lost)
Kapten Bambang : “Kau benar! Sepertinya kita berada disebelah barat sungat Moro!”

("You are right! Looks like we are on the west side of the Moro river!)

Kapten Ben : “Benar, ayo!!” (Lets Go)

PROLOG : Mereka pun mencari tim inti. Namun tak disangka mereka justru
bertemu dengan penduduk setempat. (They are also looking for the core team. But they
unexpectedly met with local residents) DIBACA OLEH SISWA

Pvt. Ben : (menodongkan senjata ke para penduduk) “Angkat tangan!” (Raise your hands)
Warga 1 : “ Am..Ampun tuan! Jangan bunuh kami!”(ketakutan) (Don`t kill us, Sir)\
Warga 2 : “Iya tuan, kami ini orang baik-baik!” ("Yes sir, we are good people!")
Warga 3 : “Sumpah, kami tidak melakukan apa-apa!” (Really, I do anything)

Warga 4 : “Iya, kami tidak melakukan apa-apa! Kami ini, kami ini penduduk asli sini
tuan!”(khawatir) (Yes, we did nothing! We are native here)

Kapten Bambang : Tolong rahasiakan keberadaan kami dari pihak Belanda licik itu!” (Please
keep our whereabouts from the crafty Dutch party!)
Semua Warga : “Iya tuan!” (Yes, Sir)

PROLOG : Prajurit Ben dan Kapten Bambang pun pergi menuju kearah Benteng
Belanda. Warga yang ditanyai Kapten Bambang merasa bimbang. Antara memberi tahu
pihak Belanda atau tidak. (DIBACA OLEH SISWA)

Warga 1 : “Bagaimana ini! Apa yang harus kita lakukan?” (Piye iki, awake dewe kudu
piye)
Warga 3 : “Aku juga bingung, apa yang harus kita lakukan sekarang?” (Aku yo bingung,
piye ya? )
Warga 2 : “Apa sebaiknya kita adukan saja ke pihak Belanda?” (Opo diomongne ae neng
Londo yo? )
Warga 1 : “Iya... kita harus melaporkannya ke pihak belanda!” (Iyo yo diomongne ae yuk)
Warga 4 : “Apa tidak salah, kita seharusnya mendukung Indonesia agar kita terlepas dari
cengkraman Belanda, bukannya melaporkan hal ini pada Belanda!” (Walah, ojo. Opo awakmu
ora pengen awake dewe ucul tekan Londo. Makane ora usahlah diomongne)
Warga 3 : “Benar itu, apa kalian tidak ingin kita kembali ke pangkuan IBU PERTIWI?”
(Iyo bener, opo podo ra pengen awake dewe iso balik neng pangkuan Ibu Pertwi Indonesia)
Warga 1 : “Aku setuju sama kamu, kamu ada benarnya juga ya...!” (Iyo aku setuju,
awakmu bener )
Warga 2 : “Kalau begitu, anggap saja kita tak pernah bertemu dengan dua orang asing itu!”
(Wes dianggep ae awake dewe gag pernah ketemu karo wong loro iku)

PROLOG : Para warga pergi. Namun beberapa waktu kemudian, ternyata diam-
diam, sebagian dari warga itu pergi kearah yang lain. Warga yang diam-diam pergi itu,
ternyata pergi ke rumah madam Belanda dan melaporkan semuanya. DIBACA SISWA.

ADEGAN 4 (PART FOUR)


Warga 1 : “Madam . . . Madam, (berteriak).”
Madam : “Ada apa ini, kenapa kalian berteriak-teriak? Bikin pusing saja kalian.”
Warga 2 : “maafkan kami madam, tapi disana ada... ada.... (ragu-ragu) Itu Madam, ada!
Ada prajurit Indonesia disekitar sini Madam!”
Madam : “Really? Dari mana you tahu kalau ada prajurit Indonesia disini?”(terkejut)
Warga 2 : “Kami tadi melihat mereka Madam!”
Madam : “Kalau begitu, I harus melapor ke Belanda! (Menatap kedua warga) Kalian
berdua cepat ke benteng Belanda, I akan menyusul.”
Warga 1 & 2 : “Baik Madam.”
(Warga 1 dan 2 berjalan keluar dan mulai menyusuri jalan, mereka bertemu dengan warga 3
dan 4)
Warga 4 : “Dari mana kalian? Apa kalian baru saja dari rumah Madam itu? Kenapa
kalian pergi kesana?”
Warga 3 : “Apa kalian melaporkan tentang dua orang asing itu?”
Warga 1 : “Kalau iya memangnya kenapa? Ini juga demi kebaikan kita, penduduk
Irian Barat.
Warga 2 : “Itu benar, benar sekali.”
Warga 3 : “Apa tidak salah? Seharusnya kita harus bersatu dengan Indonesia!”
Warga 4 : “ Iya, kita pastinya akan lebih aman jika kembali menjadi bagian dari
lndonesia!”
(tiba-tiba Madam datang)
Madam : (Segera menampar warga 4) “You bilang apa? Berani-beraninya you
berkata seperti itu? Apa you, you mau dihukum mati”
Warga 3 – 4 : (Ketakutan) Ti...tidak Madam!”
Madam : “Sudah. Jangan lagi kalian berani bicara tentang kembali kepada Indonesia!
Apa kalian mengerti!”
Warga 1 – 4 : “Mengerti Madam!”
(Madam dan pelayannya pun pergi menuju ke benteng Belanda. Madam pun bertemu dengan
Wk. Kapten yang sedang berjaga.)

Kapten Belanda : “Ada apa Madam, kenapa datang kemari?” ("What's wrong Madam, why

come here?)
Madam : “Kapten, ada beberapa prajurit Indonesia di pinggiran sungai Moro.” ("Captain, there
are several Indonesian soldiers on the outskirts of the Moro river.)

Kapten Belanda : “Jadi begitu, cepat kalian semua kembalilah kerumah kalian masing-masig.
Laporkan lagi bila melihat mereka.” ("So that's it, quickly all of you return to your homes.
Report again if you see them. )

Madam dan warga : “Baik kapten.” (Okay, Captain)


(Madam dan warga pun pulang, Kapten segera memanggil semua prajuritnya)

Kapten Belanda : “Prajurit berkumpul, cepat kalian bersiap, dan segera kalian menuju ke
pinggiran sungai Moro!” ("Soldiers gather, you get ready quickly, and immediately you head to
the outskirts of the Moro river! )

Sersan Belanda : “Siapkan perlengkapan dan amunisi yang banyak, mengerti?” (Prepare a lot
of equipment and ammunition, understand? )

Pvt.Belanda 1 – 4 : “Siap Sersan”(berangkat menuju pinggiran sungai Moro) (Okay, Sersan)

PROLOG : Ditengah perjalanan Prajurit Belanda berhadapan dengan kapten


Bambang dan Prajurit Ben. Karena mereka hanya berdua Kapten Bambang terpaksa
harus mundur dan mencari pasukan inti.
(Amid the trip the Dutch soldier faced captain Bambang and Private Ben. Because they were
both alone Captain Bambang was forced to retreat and look for the core forces)

(aksi tembak menembak antara Belanda dan Kapten Bambang berlangsung)


Kapten Bambang : “Ben!! Kita terpojok cari jalan keluar!”
Pvt. Ben : “Baik kapten. (Berusaha mencari jalan keluar) Ketemu! Disana Kapten,
cepat lari!”

PROLOG : Kapten Bambang dan Pvt. Ben berlari kehutan belantara menjauhi
pasukan Belanda. Sementara itu beberapa pasukan Belanda kembali ke markas untuk
mengambil amunisi. (Captain Bambang and Pvt. Ben ran wilderness away from the Dutch
troops. Meanwhile some Dutch troops returned to headquarters to collect ammunition.)

Pvt. B.1 : “I kembali dulu ke markas, ambil amunisi!”


Pvt. B.2 : “You sendiri jaga disini ya.”
Pvt. B.3 : “Kami akan mengambil amunisi.”
Pvt. B.4 : “Baik, tapi cepat ya.”

PROLOG : Posisi pertahanan Belanda di garis depan melemah, hal ini


dimanfaatkan oleh Kapten Benny untuk menyerang Belanda. Sebelum melakukan
penyerangan, mereka bertemu dengan Kapten Bambang dan juga Private Ben. Kekuataan
mereka pun menjadi semakin kuat. (The position of the Dutch defense on the front line
weakened, this was used by Captain Benny to attack the Netherlands. Before the attack, they met
with Captain Bambang and also Private Ben. Their strength became even stronger)

Kapten Benny : “Siapa disana?”


Private Ben : “RPKAD, Ben Mboi Operasi Naga!”
Kapten Benny : “Turunkan senjata. Disini Kapten Benny Moerdani. Cepat kemari!”
Kapten Bambang : “Lapor Kapten, kami sudah mengetahui letak benteng Belanda.”
Kapten Benny : “Disebelah mana Kapten?”
Kapten Bambang : “Sekitar 2 km kearah sana, Kapten!”
Kapten Benny : “Baiklah! Pasukan siapkan diri kalian. Kita akan menyerang pertahanan
Belanda!”
Prajurit : “Siap Kapten!”

PROLOG : Setelah menyiapkan diri pasukan Indonesia menyerang posisi pertahanan


Belanda di garis depan. Adu tembak pun terjadi dengan Belanda, hingga akhirnya
pasukan Indonesia berhasil menangkap 1 prajurit.

Kapten Benny : “Seraaang.........!!!”


Semuan Prajurit : (Bergerak maju dan berhasil menangkap satu prajurit Belanda)
Prajurit Ben : “Jangan bergerak! Angkat tangan!”
Kapten Abdul : “Kapten, kita menangkap satu prajurit Belanda.”
Kapten Benny : “Mana dia? Kapten Bambang, cepat diintrograsi! Yang lain kemari, kita
bahas penyerangan ke benteng.” (berkumpul dengan Sersan Abdul dan Prajurit Ben)
Kapten Bambang : “Baik Kapten, Prajurit (menunjuk prajurit 1)kamu ikut saya, (menyeret dan
mendorong prajurit Belanda menghantam pohon) berapa jumlah pasukan Belanda?”
Private Belanda 4 : “DAMN YOU, you tidak akan bisa mengalahkan kami!!”
Kapten Benny : “Sebaiknya kita sekarang segera menyerang, sebelum Belanda
mempersiapkan diri. Segera berangkat!”
Semua : “Siap kapten!!”
PROLOG : Pasukan Indonesia pun menuju ke benteng Belanda dan pertempuran
berdarah pun terjadi.
Kapten Benny : “Tembaaak!!!”
Kapten Abdul : (melihat tahanan yang ditangkap tadi akan memasuki benteng, senapan
Kapten Abdul terarah kepunggungnya. Pvt. Belanda 4 itupun langsung mati seketika di depan
gerbang benteng Belanda)
Semua : (menembak)
PROLOG : Setelah beberapa lama baku tembak terjadi, amunisi prajurit Indonesia kian
menipis. Sedangkan Belanda memiliki persediaan amunisi yang banyak.
Prajurit 1 : “Kapten Benny, sepertinya kita harus mundur! Benteng Belanda sangat kuat
kapten!”
Kapten Benny : “Tidak kita tidak akan mundur!! Lebih baik kita MATI berjuang dari pada
hidup karena mundur!”
Kapten Bambang : “Jangan takut, Belanda makan ini! (melemparkan granat kedalam benteng
Belanda, seketika Pvt. B.2&3 mati) “Arggggh...” (teriak kesakitan, bahunya tertembak peluru
Belanda.)
Prajurit Ben : “Prajurit, kapten Bambang tertembak. Bawa dia kemari!”
Prajurit 1 : (ragu-ragu) “Siap.” (hendak akan membawa Kapten Bambang tanpa
diduga 2 peluru menembus bahu dan perut, terjatuh tak sadarkan diri)
Prajurit Ben : “Tidak! Kapten Benny banyak yang terluka!” (berlari mendekati Kapten
Bambang)
Kapten Benny : “Pertahankan posisi kalian. Kapten Abdul amunisi saya habis, saya akan
maju, lindungi saya.”
Kapten Abdul : (Menembak Pvt. B.1) “Siap kapten!”
PROLOG : Setelah pertemuran itu pada akhir 1969, diadakan kesepakatan Pendapat
Irian Barat
Madam : “Rakyat Irian Barat, I harap kalian akan menyatakan pada dunia kalau kalian
ingin bersama kami, pihak Belanda!”
Warga 4 : “Tidak!! Kami tak sudi! Kami ingin menjadi bagian dari wilayah
Indonesia!”
Warga 2 : “Iya! Aku setuju dengan mu!”
Madam : (berdiri, marah) “Kenapa tiba-tiba you membelanya?”
Warga 4 : “Tentu itu karena kami tak ingin dijajah lagi oleh kalian, Belanda!”
Warga 3 : “Sudahlah, lebih baik kamu pergi dari sini, sudah muak aku melihat mu.”
Madam : “Kenapa you ikut-ikutan, dasar kamu bermuka dua!”
Warga 3 : “Sudah cepat pergi, kembali kenegara mu!”
Madam : (pergi)
Warga 1 : “Kami warga Irian Barat dengan ini menyatakan....”
Semua : “Bahwa kami ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, menjadi bagian
dari negara Republik Indonesia.”

Anda mungkin juga menyukai