Mobilisasi ke Irian Barat dilakukan dari laut dan penerjunan udara. Seperti penerjunan
RPKAD (RESIMEN PASUKAN KOMANDO ANGKATAN DARAT). Sehari sebelum
penerjunan, kapten Benny, dan pasukannya membahas rencana penerjunan mereka ke Marauke.
Mobilization to West Irian was carried out from the sea and by air. Like the dropping of RPKAD
(RECOVERY FORM OF COMMANDER COMMANDO). The day before the jump, captain
Benny, and his troops discussed their jumping plan to Marauke
(DIBACA OLEH SISWA – SEBAGAI PROLOG)
Kapten Bambang : “Pasukan berkumpul! Buat barisan....! Siap grak, istirahat. Siap menerima
perintah prajurit?” (Troops gather! Make a line ....! Ready. Ready to accept the soldier's orders)
Kapten Benny : “Kita mendapat perintah dari Mayor Jendral Soeharto, dalam Operasi Naga,
kita menyusup ke Marauke untuk merebut benteng Belanda. Dengan rincian yang akan
disampaikan oleh kapten Bambang!” ("We got an order from Major General Soeharto, in
Operation Naga, to go to Marauke.)
Kapten Bambang : “Kita terjun besok, pukul 03.00 dini hari dari pesawat C-130 Hercules. Titik
temu di sebelah timur sungai Moro. Dengan gabungan dari unit RPKAD dan Batalyon Raiders
530. Apakah ada pertanyaan?” "We go tomorrow, at 3:00 a.m. from the C-130 Hercules plane.
With a combination of RPKAD units and Battalion Raiders 530. any questions? "
Prajurit 1: “Siap, saya kapten. Berapa jumlah prajurit Belanda yang akan kita hadapi kapten?” (I
am ready, captain. How many Dutch soldiers will we attack captain? ")
Kapten Benny : “Lebih dari 1000 marinir Belanda!” ("More than 1000 Dutch marines!)
Sersan Abdul : “Kapten, bagaimana kita bisa menang melawan 1000 marinir Belanda.
Apakan Belanda tidak akan menyadari serangan kita?” ("Captain, how can we win to attack
1000 Dutch marines ?)
Kapten Bambang : “Tidak! Kita akan melakukan pergerakkan secara halus dan bertindak secara
diam-diam, sehingga Belanda tidak akan menyadari pergerakkan pasukan kita, itulah yang
menjadi keuntungan bagi kita.” ("Not! We will do movements and act secretly, so that the
Netherlands will not realize the movement of our troops, that is what benefits us)
Prajurit Ben : “Kapten, kira-kira, berapa kemungkinan kita bisa selamat kapten?”
(Captain, how many chances we can survive? "
Kapten Bambang : “Kurang dari 40 persen. Bagi kalian yang tidak siap lebih baik mundur dari
sekarang (menunggu)....! Baiklah, jika tidak Kapten Benny akan menyampaikan taklimatnya!”
("Less than 40 percent. For those of you who aren't ready it's better to retreat from now))
Kapten Benny : “Prajurit! Ingat perjuangan Komando Yos Sudarso di Laut Arafuru, kita
lanjutkan perjuangannya dalam merebut Irian Barat di Merauke, jangan sia-siakan pengorbanan
saudara-saudara kita disana. Apa kalian siap?” (
"Soldier! Remember Yos Sudarso's Command struggle in the Arafuru Sea, we continue the
struggle in West Irian Are you ready? "
Kapten Bambang : “Sekarang siapkan perlengkapan kalian, prajurit kamu (menunjuk prajurit 1)
ikut dengan saya, yang lain bubar jalan!” (Now prepare your equipment, your soldiers come with
me)
Prajurit Ben : “Sersan, apakah ada lagi yang kita butuhkan untuk penerjunan?”
Sersan Abdul : “Sepertinya tidak Ben, semua sudah lengkap. Ada Kapten Benny, cepat
laporan.”
Prajurit Ben : “Lapor, Kapten semua perlengkapan kita sudah siap.”
Kapten Benny : (mendatangi Sersan Abdul dan Prajurit Ben) “Bagus. Ben, kamu satu-
satunya dokter sukarelawan disini, apa alasan mu ikut misi ini?”
Prajurit Ben : “Aku tidak ingin perjuangan teman-teman yang gugur menjadi sai-sia. Aku
ingin memberikan sesuatu utuk Ibu Pertiwi dengan ikut berjuang dalam mengembalikan Irian
Barat ke NKRI, Kapten.”
Sersan Abdul : “Hatimu sangat mulia Ben, semoga kita bisa mengembalikan Irian Barat ke
pangkuan Ibu Pertiwi.”
Kapten Ben : “Baiklah mari kita berjuang sekuat tenaga untuk Indonesia!”
Ben & Kap. Abdul : “Baik kapten!”
ADEGAN 2 (PART TWO)
Kapten Benny : “Pasukan, sebentar lagi kita akan terjun ke medan perang untuk merebut
Irian Barat dari Belanda. Kita akan meneruskan perjuangan gigih komando Yos Sudarso.
Marilah, sebelum kita terjun ke medan perang, kita berdoa sejenak. Mulai (berdoa) selesai.
Prajurit siap!!!?” ("Forces, are you ready to seize West Irian from the Netherlands? )
Kapten Bambang : “Pasukan... Pasukan...” (berteriak mencari-cari pasukan yang lain, hingga
bertemu dengan Prajurit Ben, yang tersangkut di pohon “Ben kamu tidak apa-apa? Dimana
yang lain?“ (Soldier, soldier. . .Are you okay, ben)
Pvt. Ben : “Saya baik-baik saja Kapten, dimana yang lain? Sepertinya kita tersesat!”
(Yes, I am okay Captain, where else? We are lost)
Kapten Bambang : “Kau benar! Sepertinya kita berada disebelah barat sungat Moro!”
("You are right! Looks like we are on the west side of the Moro river!)
PROLOG : Mereka pun mencari tim inti. Namun tak disangka mereka justru
bertemu dengan penduduk setempat. (They are also looking for the core team. But they
unexpectedly met with local residents) DIBACA OLEH SISWA
Pvt. Ben : (menodongkan senjata ke para penduduk) “Angkat tangan!” (Raise your hands)
Warga 1 : “ Am..Ampun tuan! Jangan bunuh kami!”(ketakutan) (Don`t kill us, Sir)\
Warga 2 : “Iya tuan, kami ini orang baik-baik!” ("Yes sir, we are good people!")
Warga 3 : “Sumpah, kami tidak melakukan apa-apa!” (Really, I do anything)
Warga 4 : “Iya, kami tidak melakukan apa-apa! Kami ini, kami ini penduduk asli sini
tuan!”(khawatir) (Yes, we did nothing! We are native here)
Kapten Bambang : Tolong rahasiakan keberadaan kami dari pihak Belanda licik itu!” (Please
keep our whereabouts from the crafty Dutch party!)
Semua Warga : “Iya tuan!” (Yes, Sir)
PROLOG : Prajurit Ben dan Kapten Bambang pun pergi menuju kearah Benteng
Belanda. Warga yang ditanyai Kapten Bambang merasa bimbang. Antara memberi tahu
pihak Belanda atau tidak. (DIBACA OLEH SISWA)
Warga 1 : “Bagaimana ini! Apa yang harus kita lakukan?” (Piye iki, awake dewe kudu
piye)
Warga 3 : “Aku juga bingung, apa yang harus kita lakukan sekarang?” (Aku yo bingung,
piye ya? )
Warga 2 : “Apa sebaiknya kita adukan saja ke pihak Belanda?” (Opo diomongne ae neng
Londo yo? )
Warga 1 : “Iya... kita harus melaporkannya ke pihak belanda!” (Iyo yo diomongne ae yuk)
Warga 4 : “Apa tidak salah, kita seharusnya mendukung Indonesia agar kita terlepas dari
cengkraman Belanda, bukannya melaporkan hal ini pada Belanda!” (Walah, ojo. Opo awakmu
ora pengen awake dewe ucul tekan Londo. Makane ora usahlah diomongne)
Warga 3 : “Benar itu, apa kalian tidak ingin kita kembali ke pangkuan IBU PERTIWI?”
(Iyo bener, opo podo ra pengen awake dewe iso balik neng pangkuan Ibu Pertwi Indonesia)
Warga 1 : “Aku setuju sama kamu, kamu ada benarnya juga ya...!” (Iyo aku setuju,
awakmu bener )
Warga 2 : “Kalau begitu, anggap saja kita tak pernah bertemu dengan dua orang asing itu!”
(Wes dianggep ae awake dewe gag pernah ketemu karo wong loro iku)
PROLOG : Para warga pergi. Namun beberapa waktu kemudian, ternyata diam-
diam, sebagian dari warga itu pergi kearah yang lain. Warga yang diam-diam pergi itu,
ternyata pergi ke rumah madam Belanda dan melaporkan semuanya. DIBACA SISWA.
Kapten Belanda : “Ada apa Madam, kenapa datang kemari?” ("What's wrong Madam, why
come here?)
Madam : “Kapten, ada beberapa prajurit Indonesia di pinggiran sungai Moro.” ("Captain, there
are several Indonesian soldiers on the outskirts of the Moro river.)
Kapten Belanda : “Jadi begitu, cepat kalian semua kembalilah kerumah kalian masing-masig.
Laporkan lagi bila melihat mereka.” ("So that's it, quickly all of you return to your homes.
Report again if you see them. )
Kapten Belanda : “Prajurit berkumpul, cepat kalian bersiap, dan segera kalian menuju ke
pinggiran sungai Moro!” ("Soldiers gather, you get ready quickly, and immediately you head to
the outskirts of the Moro river! )
Sersan Belanda : “Siapkan perlengkapan dan amunisi yang banyak, mengerti?” (Prepare a lot
of equipment and ammunition, understand? )
PROLOG : Kapten Bambang dan Pvt. Ben berlari kehutan belantara menjauhi
pasukan Belanda. Sementara itu beberapa pasukan Belanda kembali ke markas untuk
mengambil amunisi. (Captain Bambang and Pvt. Ben ran wilderness away from the Dutch
troops. Meanwhile some Dutch troops returned to headquarters to collect ammunition.)