Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG PERJUANGAN DI MARKAS BESAR BELANDA MELAWAN PASUKAN KAPTEN AMIN

Pemain:

Kapten Amin : Aldi Ansori

Kopral kartiko : Pindo

Prajurit Suto : Trendi

Perawat surti : Zahwa

Perawat Nanik : Bella

Pembaca prolog : Lili

(Di suatu tempat depan persembunyian para pejuang di wilayah Porong ada seorang pemuda
gelisah seperti menunggu sesuatu)

Amin = Lama sekali…sudah 3 hari surat belum juga datang…! Apa Kartiko tertangkap
Beland? kalau sampai tertangkap, serangan ke markas Belanda akan gagal…!!

(Kapten Amin mondar-mandir sambil clingak-celinguk melihat jalan..)

(tiba-tiba…!!)

Kartiko = Merdeka..!!!

(Muncul seorang pemuda yang berjalan pincang bersimbah darah)

Amin = apa yang terjadi…?!!

Kartiko = saya hampir tertangkap Belanda, saya dikepung satu kompi!! Tapi akhirnya saya
lolos. oh ya.. kapten ini ada titipan surat dari nona Surti..

Amin = Oh ya…mana suratnya?

(Kapten Amin membuka surat dan membacannya sambil tersenyum penuh riang gembira..)

Amin = Kopral…terimakasih!dalam suratnya Surti mengungkapkan ingin bertemu denganku.

Kartikio = Siap kapten… temuilah dia, siapa tahu dia ingin memberikan semangat untuk
bertempur.

Amin = Betul Kopral… oh ya.. arahkan pasukan supaya menyisir di pinggiran jalan, sebab
mata-mata mereka banyak! dan penyerangan diperkirakan jam 01.00 temgah malam, selagi mereka
terlelap..!

Katiko = Siap Kapten…laksanakan!!


(Pasukan Republik berangkat dengan semangat membara…Kapten Amin dengan gagah berani
memimpin pasukan)

Amin = Prajurit Suto…

Suto = Siap Kapten…

Amin = Prajurit, siapkan senjata!!

Suto = Siap Kapten…

(Suto bergegas pergi dan membisiki pasukan untuk bersiap-siap)

(Suasana sepi mencekam..hati semua berdebar-debar menunggu lonceng berbunyi)

Tiba-tiba….

Lonceng berbunyi…Teng…teng…teng…!!!

Amin = Serbu….!!! Allaahhuakbar….. Allaahhuakbar…..!!

(Terjadi pertempuran sengit, tembak-menembak, didalam markas panik dan alarm dibunyikan..)

Amin = Maju…Prajurit!!

Suto = Siap Kapten…

(Baku tembak terjadi sekitar 2 jam, korban sudah mulai banyak berjatuhan, keadaan makin
memanas sampai menjelang subuh)

Kartiko = Merdeka!!

Amin = Kopral, kerahkan pasukan..Tenaga medis dibelakang.

Kartiko = Siap Kapten…!!

(Pertempuran terus berlangsung, dan tiba-tiba…)

Amin = Aduh…!! aku tertembak…

Suto = Cepat bawa Kapten…dan obati lukanya..!!

Amin = Prajurit, komando suruh pegang kopral Kartiko

Suto = Panggil Nona Surti!! Kapten tertembak…dan pasukan dikomandokan Kopral Kartiko!

(banyak mayat tubuh penuh luka..Kapten Amin tergeletak..!)

Surti = Tolong Nanik..ambilkan kapas!!

Nanik = Ini Nona…

Surti = Tolong bersihkan luka di kakinya..!

Nanik = Nona, pendarahannya cukup banyak…!!

Amin = Sudah Surti…aku tak perlu ditolong…

Surti = Tidak, kamu harus kuat..! aku tak mau kehilanganmu sebelum Belanda bertekuk lutut
dengan kita..!!
(Kapten Amin dan Surti menitikkan air mata)

Surti = Tidak…tidak…kamu tidak boleh mati…!!

Amin = Sudahlah…ini sudah takdir, dan pesanku; Berjuanglah sampai titik darah
penghabisan…!!

Surti = Tidak….tidak…!!!

Nanik = Nona Surti…tubuh Kapten kejang-kejang!

Surti = Jangan tinggalkan aku….

Amin = Allah….hu..Akbarr…..Merdeka….!!

(Sambil mengangkat tangan Kapten Amin menghembuskan nafas terakhirnya…)

(Surti Menangis sambil memangku tubuh Amin..)

Nanik = Sabar Nona….ikhlaskan…Kapten meninggalkan kita untuk panggilan Bangsa dan


Negara…beliau mati syahid.

Surti = Merdekaa…… (teriak dan pingsan)

Anda mungkin juga menyukai