LK - Resume Pendalaman Materi PPG 2022
LK - Resume Pendalaman Materi PPG 2022
Konsep (Beberapa
1 istilah dan definisi) di I. Konsep Nikah dalam Islam
KB a. Syariat Pernikahan
Nikah dalam Islam merupakan syariat yang
terkandung didalamnya nilai-nilai ibadah.
Kelayakan manusia untuk menerima syariat
tersebut paling tidak diperkuat oleh tiga argumen.
Pertama, manusia adalah makhluk berakal dan
dengan akalnya tersebut manusia mampu
menerima dan menjalankan syariat dengan baik.
Kedua, manusia diciptakan oleh Allah
berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan.
Ketiga, pernikahan dalam Islam disebut
sebagai prilaku para Nabi dan memasukkannya
sebagai salah satu fitrah yang dimiliki oleh
manusia.
zaman Jahiliyah telah dikenal bebarapa
praktek perkawinan yang merupakan warisan turun
temurun dari perkawinan Romawi dan Persia
seperti:
1. Perkawinan pacaran (khidn), yaitu berupa
pergaulan bebas pria dan wanita sebelum
perkawinan yang resmi dilangsungkan yang
tujuannya untuk mengetahui kepribadian
masing-masing pasangan.
2. Nikah badl, yaitu seorang suami minta kepada
laki-laki lain untuk saling menukar istrinya. ,
3. Nikah istibdha, yaitu seorang suami minta
kepada laki-laki kaya, bangsawan atau
orang pandai agar bersedia mengumpuli
istrinya yang dalam keadaan suci sampai ia
hamil.
4. Nikah Raht (urunan), seorang wanita dikumpuli
oleh beberapa pria sampai hamil.
b. Hikmah atau Tujuan Nikah
Pendapat Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh
Sunnah berkaitan dengan hikmah dari sebuah
pernikahan.
1. Nafsu seks termasuk tuntutan terkuat dan
selalu meliputi kehidupan manusia.
2. Pernikahan jalan terbaik untuk melahirkan
anak, memperbanyak kelahiran dan
melestarikan kehidupan dengan selalu
menjaga keturunan.
3. Naluri kebapakan dan keibuan akan tumbuh
dan berkembang dalam menaungi anak masa
kanak-kanak serta tumbuhnya rasa kasih-
sayang.
4. Rasa tanggung jawab dari pernikahan serta
mengurus anak dapat membangkitkan
semangat dan mencurahkan segala
kemampuan dalam memperkuat potensi diri.
5. Membagi-bagi pekerjaan dan membatasi
tanggung jawab pekerjaan kepada suami dan
isteri.
c. Hukum Pernikahan
a. Wajib, hukum ini layak dibebankan kepada
orang yang telah mampu memberi nafkah,
jiwanya terpanggil untuk nikah dan jika tidak
nikah khawatir terjerumus ke lembah
perzinahan.
b. Sunah, hukum ini pantas bagi orang yang
merindukan pernikahan dan mampu memberi
nafkah tapi sebenarnya ia masih mampu
menahan dirinya dari perbuatan zina.
c. Haram, hukum ini layak bagi orang yang tidak
mampu memberikan nafkah dan jika ia
memaksakan diri untuk menikah akan
mengkhianati isterinya atau suaminya, baik
dalam pemberian nafkah lahiriyah maupun
batiniyah, sehingga dengan perkawinan itu hak-
hak istri/suami tidak terpenuhi.
II. Monogami dalam Ajaran Islam
a. Pengertian Monogami
Monogami adalah pernikahan antara
seorang laki dengan seorang perempuan, tanpa
ada ikatan penikahan lain. Azas monogami telah
ditetapkan oleh Islam sejak lima belas abad yang
lalu sebagai salah satu asas perkawinan dalam
Islam. Oleh karena itu hukum asal perkawinan
dalam Islam adalah monogami.
b. Dalil dan Hukum Asal Pernikahan Monogami