BAB I
PENDAHULUAN
terjadi dikalangan masyarakat dalam berbagai strata sosial dimanapun dan kapanpun.
Bisnis itu sendiri merupakan bagian dari sebuah pilihan profesi yang berfungsi untuk
kecendrungan akan semakin maju pula bisnis yang dilakukan, terlebih di era globalisasi
yang dipacu oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi seperti sekarang
Seperti Pada era teknologi sekarang ini, banyak sekali teknologi yang semakin
canggih sehingga perkembangan teknologi semakin pesat dengan adanya teknologi ini
jasa layanan pesan antar sangat populer di kalangan masyarakat.Jasa layanan pesan antar
melalui aplikasi ojek online dari usaha mikro kecil dan menengah ke lokasi yang
ditentukan oleh konsumen untuk memesan sehingga bisa menghemat waktu dan bisa
memberikan kepraktisan saat membeli makanan dan minuman. Layanan pesan antar
makanan semakin digemari masyarakat dan bahkan menjadi tren di masa pandemi. Hal
ini dibuktikan dengan hasil riset dari McKinsey 2020 dalam Santoso, A. V. (2020) yang
menyatakan bahwa penggunaan jasa pesan-antar makanan meningkat sebesar 34%
bahwa sektor kuliner mampu tumbuh sebesar 7,91 persen atau melampaui pertumbuhan
ekonomi nasional di angka 5,17 persen.2 Usaha kuliner meningkatkan nilai investasi
nasional hingga Rp56,60 triliun. Sektor kuliner menjadi kontributor terbesar hingga 26,67
persen, capaian nilai ekspornya sebesar USD29,91 miliar. Ini menunjukan bahwa kuliner
Indonesia dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat. Disisi lain, selama
dua dasawarsa terakhir perekonomian dunia telah mengalami revolusi dengan hadirnya
apa yang disebut dengan Don Tappscots sebagai digital economy atau ekonomi digital.
Ekonomi digital yang sepenuhnya disokong langsung oleh Internet sekaligus mengubah
survey yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terlihat
wirausaha besar, guru, pedagang online shop yang menduduki peringkat tertinggi diikuti
oleh jasa konsultan dan mahasiswa yang paling sering menggunakan internet. Ini
digital.
Dalam hal ini, pelaku usaha Kuliner dikecamatan ciledug kabupaten Cirebon
memberikan fasilitas di masa pandemi ini seperti layanan pesan antar makanan
merupakan layanan pengantaran makanan yang dapat kita lalui di masa pandemi supaya
para deliver ojek online bisa membantu usaha kuliner di ciledug berjalan dengan
lancar untuk mengantarkan makanan dari usaha kuliner ke lokasi yang ditentukan
oleh konsumen supaya konsumen kami merasa senang makanan tersebut sudah
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bahwa kehadiran layanan
seperti Go Food dan Grab Food turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi terlihat
berdasarkan pertumbuhan PDRB per kapita kabupaten Cirebon tahun 2017-2021 table
1.1 berikut :
khususnya dikabupaten Cirebon pada tahun 2017 meningkatkan perekonomian dari 7.10
% menuju 7.71%. akan tetapi terjadi penurunan drastis pada masa pandemi sampai -
2.83%.
Grabfood merupakan sebuah fitur layanan favorit dari Grab Indonesia. Grab
hanya melayani restoran yang sudah bekerjasama dengan Grab dan terdaftar pada
aplikasi. Sehingga lebih aman dan terpercaya. Nadia (2017) memaparkan Grabfood
adalah layanan pesan antar makanan yang dapat diakses dengan menggunakan aplikasi
Grab. Dengan menggunakan smartphone dan membuka fitur Grabfood di dalam aplikasi
Grab, konsumen bisa memesan makanan dari restoran yang sudah bekerja sama dengan
Grab. Makanan akan dipesan dan diantar langsung oleh Grab. Singkatnya, layanan ini
sangat mirip dengan layanan delivery order dari sebuahh restoran bagi pengusaha kuliner
terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang memiliki budget terbatas
untuk mengembangkan layanan delivery order, Grabfood bisa menjadi solusi alternatif
yang sangat membantu. Pengusaha UMKM bisa memiliki layanan delivery order tanpa
harus menyiapkan armada. Dengan begitu, pengusaha tidak perlu menggaji SDM untuk
delivery.
A(2021)“Jasa pesan antar makanan secara daring adalah solusi alternatif untuk
memenuhi kebutuhan konsumen saat ini, sehingga perusahaan penyedia jasa pesan
semula 5,36% pada 2017 menjadi 4,81% secara tahunan pada 2018, sedangkan
membuktikan bahwa adanya peralihan pola konsums rumah tangga, ketika makanan jadi
Penelitian (Cahyani, 2018) terkait “Dampak bisnis kuliner melalui Go Food bagi
bisnis. Dari hasil survey yang didapatkan para pelaku bisnis kuliner online menyatakan
dibandingkan dengan sebelum bergabung dengan layanan Go Food. Hal ini dikarenakan
menemukan fakta bahwa sector perdaga ngan dalam hal ini adalah makanan dan
ekonomi. Penelitian (Indraswari & Kusuma, 2018), melakukan penelitian terkait “Analisa
Kelurahan Sawojajar Kota Malang.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda dan uji beda. Dari hasil penelitain diketahui bahwa harga,
jumlah order dan lama jam operasional secara serentak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan dan ditemukan hasil bahwa terdapat perbedaan pendapatan sesudah
Alasan rasional peneliti melakukan penelitian ini adalah adanya perubahan etnis
biaya antar jemput serta teknologi informasi yang dapat dijangkau area jauh oleh para
pelanggan menjadikan para usaha kuliner di area cibeduk kabupaten Cirebon memi;liki
perekonomian usaha. Hal ini perlu dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui seberapa luas
Penelitian ini dilakukan untuk dapat mngetahui dampak yang ditimbulkan oleh
para konsumn juga penjual dalam melakukan transaksi jual beli, akan tetapi beberapa
masalah yang timbul seperti kesalahan pemesanan, kekeliruan pengantar, serta layanan
dari driver yang membuat berubahnya kualitas produk dimata konsumen dikarenakan
Grabfood sehingga meningkatkan minat pembeli , namun hasil nyata produk tidak sesuai
dengan gambar yang disajikan. Selain itu, kondisi makanan dalam pengantaran driver
tidak jarang mengalami keruakan seperti merusak plating serta bentuk akibat tidak hati-
hati selama perjalanan. Bintang rendah pun diberikan pada penjual akibat hasil akhir
Oleh karena itu perlu diadakan analisis untuk melakukan penilaian dampak yang
dihasilkan oleh aplikasi Grabfood dari segi penjualan usaha kuliner di Kecamatan
Ciledug yang notaben nya masyarakat memberikan kepercayaan pada driver untuk
Adapaun Rumusan Masalah yang ada pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Cirebon?
Sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana antara bab yang
satu dengan bab lainnya merupakan satu komponen yang saling terkait.
Bab I : Pendahuluan
Bab ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pembaca, dimana pada bab
ini harus memuat latar belakang (masalah), rumusan masalah, tujuan penelitian,
Pada bagian bab ini dikemukakan teori-teori yang mendasari analisis data yang diambil
dari beberapa literatur pustaka dan hasil penelitian terdahulu mengenai mengenai
Metode penelitian pada bab ini akan menguraikan mengenai populasi dan sampel, data
penelitian, definisi operasional variabel, metoda analisis data, dan pengujian hipotesis.
Bab ini mengemukakan mengenai hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah
dilakukan dengan menggunakan alat analisis SPSS, sehingga diharapkan dapat mencapai
tujuan penelitian.
Bab V : Penutup
Bab ini merupakan bagian akhir dari penyusunan skripsi, dimana dalam bab ini meliputi
2.1 Ecomerce
Ecomerce pada saat ini memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian
Indonesia. Hal ini merupakan suatu bentuk kemudahan dalam aktivitas perekenomian
jenis oleh sebab itu para pengguna dapat dengan mudah membedakan jenis mana yang akan
digunakan.
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang
dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya
menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya e-commerce dengan jenis ini
dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email
dalam proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau
pengiriman dan permintaan proposal bisnis. Utomo, Y. B (2019) Business to
Business memiliki karakteristik:
a. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah
terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. Informasi yang dimiliki hanya
c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk
mengirimkan data.
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini
sesuai dengan bagian ritel dari ecommerce yang biasa dioperasikan oleh
perdagangan ritel tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga
lebih menyebar secara tak merata atau bahkan bisa terhenti. Ambarwati, D.
(2019). Business to consumer memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Terbuka untuk umum dimana informasi dapat disebarkan untuk umum juga.
b. Servis yang digunakan juga untuk umum sehingga dapat digunakan oleh
banyak orang.
3. Consumers-to-Consumers (C2C)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran
atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini sangat umum dalam
proyek dengan dasar multi sumber daya. Customer to Busines adalah model bisnis
dimana konsumen (individu) menciptakan nilai, dan perusahaan mengkonsumsi
nilai ini. Sebagai contoh, ketika konsumen menulis review, atau ketika konsumen
memberikan ide yang berguna untuk pengembangan produk baru, maka individu
ini adalah yang menciptakan nilai bagi perusahaan, jika perusahaan tersebut
mengadopsi input nya. Sebagai contoh, Priceline.com merupakan situs yang
memungkinkan seseorang menjual barang kepada perusahaan. Dalam hal ini,
internet dapat digunakan sebagai sarana negosiasi.
aktivitas pengguna sehingga setiap pengguna mengetahui jenis apa yang akan
Grab merupakan system yang menggunakan dasar penjualan jasa secara online
sehingga termasuk dalam system ecommerce yang dimana memiliki pengaruh terhadap
perkembangannya. Hal ini dapat diketahui dari adanya transaksi dala salah satu fiturnya
yaitu OVO.
maka dapat disimpulkan bahwa Grab memiliki pernanan yang pentig Dallam ecommerce
di Indonesia. Hal ini terlihat bahwa Grab masih menempati posisi ke 2 dalam pesan antar
Dalam penggunaan ecommerce fungsi dari system pasti memiliki manfaat sehingga
system ini berkelanjutkan oleh karena pada subab ini akan dibahas untuk mengetahui
manfaat ecommerce.
perekonomian masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari kemudahan yang dihasilkan.
transportasi online.
merupakan ojek sepeda motor yang dapat dipesan menggunakan teknologi internet
dengan memanfaatkan aplikasi pada telepon genggam. Hal ini dapat mempermudah
pengguna jasa untuk memanggil pengemudi ojek online atau transportasi online.
(1) Hemat waktu dan tenaga, (2) Bisa dibayar non tunai, (3) Semakin sering
digunakan maka semakin sering juga mendapatkan diskon, (4) transportasi online punya
program loyalitas pelanggan, dan (5) Armada lebih banyak dan kekurangan dari
transportasi online adalah (1) Jaringan sering bermasalah, (2) Kurangnya pemahaman
pengendara terhadap keselamatan berkendara, (3) Hati-hati data pribadi tersebar (Surya,
2017).
memilki Dampak positif ke masyarakat sebagai berikut : (1) Mempermudah warga dan
(2) Lapangan kerja dan dampak negatif ke masyarakat adalah pendapatan ojek pengkolan
driver dan pengguna yang sangat mempermudah pemesanan. Pada kesempatan ini
peneliti akan menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan pada tranportasi online.
(2020).
Dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangan transportasi online yaitu berpengaruh pada
c. Tidak akan takut jika tersesat atau lama mencari alamat baru,
d. Keamanan pasti terjamin, karena gerak gerik pengendara bisa terlihat melalui aplikasi,
(Amperanews.com, 2017).
Grabfood merupakan salah satu layanan aplikasi online yang menyedia layanan
pesan antar. Layanan ini mebantu para pemilik usaha kuliner dalam mempromokan usaha
mereka serta menunjang kemudahan mereka dalam berjualan dikarenakan produk bisa
sampai ke pembeli tanpa harus datang ke took atau kedai. Oleh karena itu peneliti
Layanan Grab Food adalah sebuah fitur penyedia jasa transportasi online.
Layanan Grabfood yang pertama kali diluncurkan pada 2016 kini telah berkembang
hingga ke enam negara: Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Di Indonesia, Grabfood telah hadir di 178 kota. Tahun 2018, volume pengirimannya telah
tumbuh hampir 10 kali lipat dalam periode Desember 2017-Desember 2018, dan jumlah
merchant tumbuh delapan kali lipat. Bahkan, Grabfood berhasil mencatatkan berbagai
pencapaian dalam tempo yang singkat, termasuk menjadi aplikasi pesan-antar makanan
tercepat nomor satu berdasarkan survei yang dilakukan Kantar, perusahaan riset pihak
ketiga (Fanora,2019).
Data terbaru dari perusahaan riset pasar pihak ketiga lainnya, Nielsen,
menunjukkan, tiga dari empat responden di Jakarta mengatakan bahwa pengiriman yang
cepat adalah dengan alas an telah digunakannya pelayanan transpotasi online atau
Grabfood. Secara regional, Grabfood berhasil merangkum berbagai pencapaian dalam
tempo yang singkat, dibandingkan pemain lain yang telah beroperasi lebih dulu. Sebagai
wujud komitmen pelayanan, Grabfood memperkenalkan sistem pesan-antar terintegrasi
Grabfood yang ditujukan untuk meningkatkan pengalaman, baik bagi pelanggan, mitra
pengemudi, maupun mitra merchant. Melalui sistem terintegrasi ini, pesanan dari
pelanggan akan langsung diterima sistem pemesanan merchant dan aplikasi mitra
pengemudi pada waktu yang sama. Dengan sistem ini, pelanggan akan menerima pesanan
mereka dengan cepat, dan mitra pengemudi bisa menyelesaikan lebih banyak pesanan
(Fanora,2019).
Layanan Grabfood ada dua jenis resto yang dapat di pilih konsumen yaitu resto
pilihan dan resto biasa. Untuk yang resto pilihan ini cara pembayarannya menggunakan
Grabpay, sehingga bisa dikatakan lebih aman untuk driver dan bisa terhindar dari
pembatalan sepihak dari 40 konsumen atau dari orderan fiktif. Sedangkan untuk resto
biasa ini sangat rawan dengan pembatalan sepihak dari konsumen atau order fiktif karena
cara pembayarannya itu dengan sistem tunai atau cash.
Fitur Grab-Food merupakan fitur yang melayani atau layanan yang memudahkan
1) Buka aplikasi Grab yang telah diinstalasi dari Google Play Store atau App Store.
2) Pilih layanan Food dengan ikon bergambar makanan.
3) Masukkan alamat pengantaran makanan yang akan dipesan.
4) Pilih makanan yang hendak dipesan, Anda dapat memilih berdasarkan
rekomendasi yang diberikan atau mencari jenis makanan di kolom yang telah
disediakan di atas.
5) Setelah menemukan menu yang diinginkan, maka klik tombol (+) untuk
menambahkan makanan pada chart.
6) Pilih View Basket untuk melanjutkan proses pemesanan makanan.
7) Periksa alamat pengantaran, menu makanan yang dipesan, hingga jumlah yang
harus dibayarkan, Anda bisa menambahkan pesan jika ingin menambah informasi
yang lebih lengkap.
8) Jika sudah lengkap, pilih Place Order untuk mulai pencarian pengemudi. Setelah
itu, Anda cukup menunggu hingga makanan tiba. Tumpuan, A. (2020).
barang secara online. Oleh karena itu pada penelitian ini akan menjabarkan tentang
a. Mudah
Dengan memakai aplikasi Grab yang bisa dipakai di smartphone tidak perlu lagi untuk
keluar rumah mencari makanan. Cukup dengan memanfaatkan GrabFood, akan bisa
b. Cepat
Lewat seorang driver yang siap mengantar pesanan customer memakai sepeda motor
c. Menghemat waktu
Biaya yang dikeluarkan customer juga sangat terjangkau mulai dari Rp 4.000,00
tergantung dengan jarak tempuh dan harga makanan. Oleh sebab itu Grabfood
Di dalam Grabfood sudah dilengkapi informasi tentang nama restoran favorit, jarak
tempuh, pilihan kuliner yang ingin customer beli, harga makanan, serta informasi buka
atau tidaknya.
f. Ada voucher grabfood
Dengan adanya voucher semakin memudahkan para customer, sebab voucher tersebut
bisa dipakai untuk memesan makanan, sehingga bisa memotong biaya pesan antar dan
biaya makanannya itu sendiri, Wahyuni, S. (2020)
Selain banyak kelebihan Grabfood juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah
kekurangan dari Grabfood yaitu :
a. restoran belum banyak
Restoran atau tempat makan yang bekerjasama dengan aplikasi Grab masih sedikit,
sehingga tidak jarang yang dicari tidak ada di GrabFood.
b. promo yang ditawarkan masih kurang banyak
Promo-promo yang ditawarkan masih sangat sedikit, hal ini mungkin karena kurang
banyaknya kerja sama dengan pihak lain.
Dari penjeasan diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kekurangan grabfood
sangat berpengaruh terhadap pelayanan yang ditawarkan oleh pihak grabfood itu sendiri.
2.4 Dampak Keberadaan Grabfood
2.4.1 Pengertian Dampak Keberadaan Grab Food
Dalam penelitian lebih mengkaji mengenai hubungan Grabfood dengan para
pengusaha kuliner dikecamatan ciledug sehingga pada penelitian ini mengkaji dampak
bahwa sekitar 80% usaha kuliner yang bekerja sama dengan layanan grabfood mengalami
dengan adanya peningkatatan penjualan maka para pemilik usaha kuliner mampu
Menurut Reeve, Warren, dan Durhac pengertian dari penjualan adalah total yang
dikenakan kepada pelanggan untuk barang dagangan yang dijual, termasuk penjualan
tunai dan kredit.Menurut Basu Swastha DH (2017 : 403) penjualan adalah interaksi
antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi
pihak lain. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk
menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut
harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.
Dari uraian diatas disimpulkan secara umum bahwa arti dari penjualan adalah
kegiatan jual beli dijalankan oleh dua belah pihak atau lebih dengan alat pembayaran
yang sah.
ciledug oleh sebab itu pada penelitian ini menjelaskan bebrapa definisi mengenai usaha
kuliner.
Usaha kuliner adalah suatu aktifitas perbelanjaan makanan dan minuman yang
dilakukan oleh individu atau sekelompok orang dengan perencanaan yang teroraganisir
agar bisa mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang atau jasa
untuk mencukupi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk memulai usaha dalam
sektor kuliner tidak diperlukan biaya atau modal yang besar. Oleh karena ini usaha
kuliner ini menjadi peluang bagi banyak pelaku UMKM. Usaha kuliner terus mengalami
perkembangan dikarenakan dalam usaha kuliner selalu ada ide dan inovasi terbaru. Ideide
dan inovasi dalam usaha kuliner ini biasanya disebut sebagai tren kuliner. Keberadaan
tren kuliner ini dapat menjadi daya tarik bagi banyak masyarakat luas untuk mencoba
menu-menu dengan resep dan inovasi yang baru (Hidayatullah et al., 2018). Berdasarkan
Pelaku dalam usaha kecil atau yang menengah pada bidang kuliner yaitu adalah
salah satu kelompok usaha yang dapat bertahan di tengah perubahan dan tidak mengenal
masa serta tidak pernah mati, sehingga usaha ini pun selalu ada, di setiap tempat dan
strata masyarakat. Makanan dan minuman masih menjadi keperluan utama, dengan
bentuk skala usaha besar maupun kecil. Dengan mengamati situasi dan kondisi serta fakta
yang ada maka usaha kuliner merupakan usaha yang sangat menjanjikan dan akan
memberikan keuntungan maksimal (Amrullah, dkk, 2016). Kesulitan yang dihadapi oleh
para pelaku usaha kuliner kecil menengah di tengah pandemic Covid-19, antaralain bahan
baku yang berkurang atau tidak mencukupi kebutuhan, menurunnya penjualan,
terhambatnya produksi dan distribusi, kesulitan permodalan serta kurangnya kemampuan
dan pengetahuan tentang teknologi informasi (Fitriyani, dkk, 2020).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Usaha kuliner adalah usaha
yang bekerja di bidang makanan dan minuman. Usaha yang menyediakan makanan dan
minuman dalam bentuk apa pun, tetap masuk dalam jenis usaha kuliner.
Dalam dunia usaha tentunya setiap usaha memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan pada usaha kuliner:
1. Kelebihan Usaha Kuliner
b. Ada begitu banyak pilihan kuliner yang dapat dipilih untuk memulai usaha.
c. Tidak memerlukan modal yang besar.
d. Dapat melakukan inovasi produk dengan mudah dengan mengikuti tren makanan
yang ada.
e. Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia
usaha kuliner memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam
Di Indonesia kuliner menjadi acuan utama para pengunjung dari luar negeri atau bahkan
dari dalam negeri sendiri. Oleh karena itu pada penelitian ini menjabarkan macama –
Makanan Indonesia memiliki susunan menu yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,
sayur, buah-buahan, sambal, sedap sedapan, dan minuman, bahkan berbagai jenis jajanan
pinggir jalan sebagai makanan ringan. Pada prinsipnya makanan Indonesia dapat
Makanan pokok adalah makanan utama yang biasa dihidangkan dalam jumlah banyak.
Makanan pokok pada masakan Indonesia adalah nasi. Nasi sebagai bahan makanan
pokok bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, menempatkan pertanian padi di
posisi utama dalam kebudayaan Indonesia dan membentuk bentang alam yang
menghasilkan beras sebagai bahan dasar banyak jenis makanan dari yang gurih hingga
manis. Pada umumnya, beras dimakan dalam bentuk nasi biasa yang bercita-rasa tawar
dengan sedikit sayur-mayur dan lauk-pauk teman nasi disisinya sebagai sumber
protein dan sumber gizi lainnya. Beras juga dapat dijadikan ketupat (beras dikukus
dalam anyaman daun kelapa), lontong (beras dikukus dalam kemasan daun pisang),
intip (kerupuk beras), jajanan, bihun, mi, arak beras, dan nasi goreng, nasi kuning, nasi
jagung dan nasi gurih (sega uduk). Pada abad ke-16, bangsa Eropa yang mengunjungi
kepulauan Indonesia memandang nasi sebagai makanan bergengsi yang disajikan oleh
kaum aristokrat dan ningrat saat upacara dan perayaan pesta. Bahan makanan pokok
lainnya adalah jagung (di kawasan kering seperti Madura dan Nusa Tenggara), sagu
(di kawasan Indonesia Timur), singkong (dikeringkan dan disebut tiwul sebagai
alternatif makanan pokok di kawasan gersang Jawa seperti Gunung Kidul dan
Wonogiri), ketela serta umbi-umbian (khususnya pada musim paceklik).
2. Hidangan lauk pauk
Lauk-pauk adalah suatu hidangan yang merupakan pelengkap nasi yang dapat berasal
dari bahan hewani dan produknya, tumbuh-tumbuhan, atau kombinasi bahan hewan
dan tumbuhan yang biasanya dimasak dengan bumbu tertentu. Teknik pengolahan lauk
pauk diantaranya dengan cara digoreng, dikukus, dibakar, kombinasi dari beberapa
teknik dan dengan teknik ganda. Teknik penyajian lauk pauk dapat dengan per porsi
atau secara prasmanan. Bahan makanan sumber protein hewani yang banyak
digunakan dalam masakan Indonesia adalah telur, daging, unggas, ikan, hasil laut dan
lain- lain. Sedangkan bahan makanan nabati yang banyak digunakan dalam lauk pauk
Indonesia yaitu tempe, tahu, oncom dan kacang kacangan.
3. Hidangan sayuran
Sayur adalah suatu hidangan berkuah, yang dapat dimakan dengan atau tanpa nasi.
Sayur biasanya berisi kuah dan bahan pokok sayuran atau dapat pula ditambahkan
dengan bahan lain seperti bahan hewani atau tumbuh-tumbuhan. Bahan yang
digunakan dalam masakan sayur dapat berupa air, kaldu, atau santan. Bumbu yang
digunakan bisa bervariasi tergantung rasa yang diinginkan, karena bumbu yang
digunakan tiap daerah berbeda-beda. Hidangan sayur dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Sayur berkuah banyak
Sayur yang berkuah banyak contohnya sayur asem, sayur lodeh, sayur bening,
Sayur yang ditumis adalah sayur yang bumbunya ditumis dahulu dengan minyak
dan menggunakan sedikit kuah. Contoh masakan sayur yang ditumis antara lain
Sayur tanpa kuah adalah jenis sayur yang dihidangkan tanpa atau dengan melalui
proses pengolahan. Sayuran ini bisa disajikan dalam keadaan mentah bersama
sambal atau bumbu sehingga menambah rasa dari sayuran tersebut. Sambal yang
digunakan dapat berupa bumbu kelapa, bumbu kacang atau bumbu cabe. Contoh
4. Buah – buahan
Pasar di Indonesia penuh dengan berbagai jenis buah tropis. Buah adalah bagian
penting dalam pola makan Indonesia, baik dimakan langsung, dijadikan kudapan
manis (seperti es buah), disajikan menjadi masakan gurih atau pedas seperti rujak dan
pisang goreng, diproses menjadi keripik seperti keripik nangka dan keripik pisang.
Banyak jenis buah-buahan seperti manggis, rambutan, nangka, durian, dan pisang
yang merupakan tanaman asli Indonesia. Pisang dan kelapa sangat penting, tidak
hanya untuk masakan Indonesia, tetapi untuk berbagai keperluan seperti bahan
bangunan untuk dinding atau atap, minyak, alas makan, kemasan, dan lain-lain
5. Sambal
Sambal adalah hidangan yang tidak berdiri sendiri, tetapi harus dimakan dengan bahan
lain, terutama lalap. Sambal juga dapat digunakan sebagai penambah rasa dan
melengkapi hidangan lain. Sambal dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sambal
mentah dan matang. Sambal mentah contohnya sambal bawang, terasi, dan colo-colo,
sedangkan sambal matang contohnya sambal tomat, sambal teri dan sambal kacang.
6. Makanan ringan atau kudapan
Kudapan atau disebut juga sedap-sedapan adalah makanan kecil yang biasa
dihidangkan bersama minuman, baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk
kesempatan khusus. Kue khas Indonesia sering disebut sebagai jajan pasar. Indonesia
memiliki kekayaan berbagai macam kudapan dan kue, baik gurih maupun manis. Kue
populer diantaranya risoles, pastel, lumpia, lemper, lontong, tahu isi, lapis legit, getuk,
bakpia, bika ambon, lupis, lemang, timpan, klepon, onde-onde, nagasari, soes, dan
bolu kukus. Jenis jajanan sangat variatif dan sampai sekarang masih dilestarikan yaitu
jajanan yang fungsinya selain dikonsumsi sendiri, dijual, pelengkap makanan sesaji
untuk acara ritual (kenduri) ataupun acara tertentu, antara lain: bubur kacang ijo, bubur
sumsum, bubur grendul, putu bumbung (berbahan tepung beras), klepon (berbahan
tepung ketan), cenil (berbahan tepung ketan), tiwul (berbahan gaplek/singkong
kering), gatot (berbahan jagung), sawut (berbahan singkong), lopis (berbahan tepung
ketan), bledos (berbahan singkong), getuk (berbahan singkong), orog-orog (berbahan
tepung ketan), lemet (berbahan singkong), menjes (tempe kacang yang digoreng), tahu
isi (tahu berisi ragu sayuran) dan weci (tepung beras beragu sayuran). Adapula
makanan ikon untuk oleh-oleh seperti kripik tempe, kripik buah, buah-buahan khas
sebagai buah tangan.
7. Minuman
Minuman yang biasanya menjadi bagian dari kuliner tradisional adalah minuman
sehari-hari seperti kopi, teh, wedang jahe, juga minuman penyegar dan jamu sebagai
obat. Minuman Indonesia menurut jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu minuman
panas dan dingin. Minuman panas ada dua macam yaitu minuman panas tidak berisi
(teh, kopi, coklat, jeruk) dan minuman panas berisi (bajigur, wedang ronde, sekoteng
dan wedang ublek). Sedangkan, minuman dingin juga ada dua macam yaitu minuman
dingin tidak berisi (es sirup, es limun, es beras kencur) dan minuman dingin berisi
(dawet, es campur, es buah) Oktovianti, N. (2017).
Maka dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa macam macam usaha kuliner
adalah makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah-buahan, sambal, sedap sedapan, dan
minuman, bahkan berbagai jenis jajanan pinggir jalan sebagai makanan ringan.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menentukan keberhasilan usaha makanan atau
usaha kuliner.
a. Kulaitas makanan
Hal ini berkaitan dengan rasa dan bahan baku makanan. Selain enak, makanan yang
Selain rasa usaha kuliner juga memerlukan tempat yang strategis dan mudah dijangkau
oleh konsumen.
c. Promosi
Selain lewat internet, brosur, papan iklan, ada cara promosi lain yang lebih jitu.
Promosi dari mulut ke mulut lebih jitu menarik pasar. Karenanya, pebisnis kuliner
d. Persepsi
Hal ini berkaitan dengan simbol atau ciri yang digunakan dalam eksterior dan interior,
kemasan makanan, dan pelayanan terhadap konsumen. Cara ini akan memudahkan
semakin banyak penjualan yang diperoleh makan laba seakin tinggi dan pendapatan
sejumlah komponen dalam variable yang satu sama lain saling terkait pengaruh penjualan
terhadap pendapatan.
Medan Perjuangan Kota menggunakan 7 dan Grab Food. Penelitian ini memiliki
Medan) pelaku usaha kuliner di tempat penelitian yang
Kelurahan Sei Kera berbeda
Hilir II.
2. Pemanfaatan E-Commerce Tengku Alvi Metode analisis yang Hasil yang diperoleh menunjukkan Penelitian terfokus
Dalam Peningkatan Syahri Mahzura digunakan adalah bahwa pemanfaatan e-commerce pada ecomesrce
Penjualan Pada Buger Sei (2020) paired sample t-test dalam meningkatkan penjualan Penelitian sama sama
Putih Kota Medan yaitu untuk melihat adalah peningkatan keuntungan, menganalisa
perbedaan data yang peningkatan hubungan mitra, dikenal peningkatan penjualan
sama, namun masyarakat luas, sistem pengendalian
diperlakukan berbeda internal yang lebih baik dan
yaitu pendapatan, kemampuan manajemen keuangan
Populasi Sampel yang lebih baik untuk berinvestasi
penelitian ini dalam aset seperti emas dan tanah. .
menggunakan 250 Namun disisi lain terdapat dampak
warga kota medan negatif dari penggunaan E-commerce
yang lahir ditahu dalam meningkatkan penjualan yaitu
2018-2001 batalnya pesanan dari pelanggan,
kurangnya pengetahuan teknologi
dalam menggunakan mesin EDC
(Electronic Data Capture), tidak
tersedianya tempat parkir yang luas,
kendala jaringan pada mesin EDC
dan peluang pesanan fiktif.
3. Peranan Aplikasi Go Food Adiguna Penelitian ini . Salah satu dari aplikasi daring Penelitian terfokus
Terhadap Perkembangan Tumpuan merupakan library tersebut adalah Go-Food. Layanan pada Gofood
Bisnis Kuliner (2020) research yang Go-Food merupakan sebuah fitur Penelitian ini sama-
bertujuan untuk layanan pesan antar makanan yang sama menganalisa
mengetahui dampak dikembangkan oleh aplikasi GoJek penjualan usaha
keberadaan aplikasi pada bulan Maret 2015. Data kuliner
Go-Food terhadap dikumpulkan dari beberapa jurnal
perkembangan bisnis ilmiah yang relevan dengan topik ini.
kuliner rumah makan.
Populasi sampoel pada
penelitian adalah
menggunakan 16 unit
data sector industry
makanan.
4. Eksistensi UMKM Makana Nurdianto Metode analisis yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan penelitian
Pada Era Jasa Pengiriman Baskoro Adi digunakan adalah terdapat perbedaan yang signifikan ini dilakukan didaerah
Makanan Berbasis Online (2020) paired sample t-test pada UMKM makanan di Tangerang Tanggrang selatan
(0GO FOOD/GRAB yaitu untuk melihat Selatan antara sebelum dan sesudah Persamaan penelitian
FOOD) Di Wilayah perbedaan data yang adanya layanan pesan-antar makanan ini yaitu sama sama
Tangerang Selatan sama, namun online (Go Food/Grab Food) menganalisa aplikasi
diperlakukan berbeda online pada penjualan
yaitu pendapatan, total makanan/
penjualan dan jumlah
pelanggan sebelum
berkembangnya
layanan pesan antar
makanan online (Go
Food/Grab Food )
penggunaan semakin
besar dengan
pendapatan, total
penjualan dan jumlah
pelanggan dipengaruhi
oleh masifnya
penggunaan layanan
pesan-antar makanan
online (Go Food/Grab
Food).
Sampel yang diambil
dalam penelitian ini
berjumlah 30 sampel
yang menjadi objek
penelitian adalah
UMKM makanan yang
telah bermitra dengan
Go Food maupun Grab
Food yang berada di
Kota Tangerang
Selatan.
5. Strategi Layanan Jasa Umi Khafidhoh Penelitian ini Dari hasil penelitian dapat ditarik Perbedaan pada
Grabfood Dalam (2022) menggunakan metode kesimpulan saat ini GrabFood sudah penelitian ini adalah
Meningkatkan Minat Jual penelitian kualitatif berkembang pesat di seluruh terletak pada variable
Beli Makanan karena untuk Indonesia. Dan strategi yang dilakukan minat jual beli
memperoleh data sesuai dari perusahaan GrabFood sendiri atau masyarakat
dengan realita. dari driver juga sudah memenuhi Persamaan penelitian
Penelitian ini kebutuhan para konsumen yang ini adalah meneliti
menggunakan sampel memang pada akhir-akhir ini mereka
perkembangan
uraian data selalu membutuhkan jasa untuk
Grabfood
perkembangan dari bertransaksi terutama dalam urusan
sekitar 57 sumber. jual beli makanan.
6. Analisis layanan go-food Agus Dwi Penelitian ini Hasil penelitian menunjukan bahwa Persamaan Penelitian
dalam meningkatkan Cahya, menggunakan metode layanan go-food memiliki pengaruh ini adalah sama-sama
penjualan pada kuliner di Mahdanito F. B, pendekatan kuantitatif dan signifikan terhadap peningkatan menggunakan sebuah
yogyakarta Dimas Martha, dengan teknik penjualan kuliner di yogyakarta. fitur food delivery
Singgih pengambilan sampel pesan antar.
Prasetianto menggunakan
(2021) probability sampling
Sampel yang
digunakan adalah 40
responden
7. Dampak Layanan Online Dewi Meliana Metode analisis yang Hasil penelitian pendapatan usaha terdapat perbedaan
Food Delivery Terhadap Sari*, Anisa digunakan dalam kuliner menggunakan layanan online antara pendapatan
Pendapatan Usaha Kuliner Pratiwi, Aulia penelitian ini adalah food delivery sebesar Rp pengusaha makanan
Di Bandar Lampung Pada Ismiyani analisis pendapatan 14.600.105,7 lebih tinggi pengguna layanan
Masa Pandemi Covid-19 Mubariqoh, M dan Uji Independent dibandingkan dengan pendapatan online food delivery
Gusti Andika, T-Test untuk usaha kuliner bukan pengguna dan bukan pengguna
Silvia Ayu mengetahui besarnya layanan online food delivery layanan online food
Nuraini, Annisa perbedaan pendapatan sebesar Rp 7.265.263,267. Hasil dari delivery
Fitri (2021) usaha kuliner nilai uji t yang menunjukkan bahwa
pengguna layanan nilai t hitung 2,398 ≥ t tabel 2,00172
online food delivery dan nilai sig (2-tailed) 0,02 < 𝛼
dengan usaha kuliner 0,05,
bukan pengguna
layanan online food
delivery
Sampel merupakan 4
pelaku bisnis usaha
kuliner.
8. Dampak Bisnis Kuliner Rahoyo Rahoyo Penelitian ini hasil survey yang didapatkan para Perbedaannya adalah
Melalui Go Food Bagi (2019) menggunkan metode pelaku bisnis kuliner online Layanan Go-Food
Pertumbuhan Ekonomi Di penelitian kualitatif menyatakan bahwa omzet penjualan meningkat
Kota Semarang dengan menggunakan setelah bergabung dengan Layanan dibandingkan dengan
informan kunci Go-Food meningkat dibandingkan sebelum bergabung
sebanyak 4 pelaku dengan sebelum bergabung dengan dengan Layanan Go-
bisnis kuliner online Layanan Go-Food Food, hal ini
dikarenakan Go-Food
mempromosikan
makanan yang di
prosuksinya.
9. Dampak Go Food Terhadap Muhammad Penelitian ini Hasil penelitian menunjukan bahwa Beberapa pemilik
Peningkatan Penjualan Hasbi Ash menggunakan dengan adanya aplikasi Go Food bisnis kuliner
Bisnis Shiddiqi (2021) metode penelitian yang digunakan oleh pengusaha menyatakan bahwa
Kuliner kualitatif deskriptif. bisnis kuliner tidak dapat dengan bergabung
Pengumpulan data membantudalam meningkatkan dengan layanan Go
dilakukan melalui omset penjualan bagi beberapa Food tidak
wawancara dengan 15 pemilik bisnis kuliner memberikan dampak
pemilik usaha kuliner yang signifikan
dikecamatan Medan terdapat hasil
Area. penjualan, dikarenakan
beberapa alasan seperti
ongkos kirim yang
mahal, keterlambatan
driver menjemput
makanan sehingga
terlambat sampai ke
konsumen dan faktor
eksternal seperti
adanya pendemi Virus
corona
10. Analisis Pengaruh Athiya Penelitian ini Hasil dari penelitian ini bahwa aplikasi online food
Penggunaan Aplikasi Go- Rakhmawati menggunakan data terdapat dampak pendapatan, jumlah delivery seperti Grab
Food Terhadap Pendapatan (2019) kualitatif . Penelitian pelanggan dan keuntungan yang dan Gojek juga
Rumah Makan (Pengguna kualitatif adalah didapatkan dan dibandingkan dari berperan dalam
Aplikasi Go-Food) penelitian yang sebelum bergabung dengan aplikasi mengarahkan produk
bertujuan untuk Go-Food dengan setelah bergabung UMKM langsung pada
mendeskripsikan atau dengan aplikasi Go-Food. konsumen
menganalisis suatu
peristiwa aktifitas
sosail secara individu
maupun kelompok dan
di olah dengan
menggunakan SPSS
16
11. Protection Motivation Jan Mei Soona Sebuah studi cross- Sebanyak 1180 tanggapan diterima di Perbedaan penelitian
Theory and consumers’ Iwan Vananyb sectional online mana 1129 di antaranya valid. Gender terfokus pada
food safety behaviour in Ikarastika dilakukan di Indonesia diidentifikasi sebagai prediktor keamanan delivery
response to COVID-19 Rahayu Abdul dan Malaysia untuk signifikan di semua perilaku keamanan food di masa pandemic
Wahabc menentukan motivasi pangan selama COVID-19.
Norrakiah protektif untuk terlibat Kemanjuran respons dan efikasi diri persamaan penelitian
Abdullah Sanid dalam tiga belanja merupakan prediktor signifikan untuk ini terdapat pada
makanan dan praktik perilaku belanja makanan sementara
Ruhil Hayati variable makanan siap
kebersihan seperti i) keparahan yang dirasakan secara
Hamdane Mohd antar
Perilaku belanja signifikan memprediksi praktik
Hafiz
makanan yang aman; ii) kebersihan tangan setelah berbelanja.
Jamaludinc
Kebersihan tangan dan Usia, frekuensi menyiapkan makanan
(2022)
menghindari dan berbelanja, keparahan yang
kontaminasi silang; dan dirasakan, kerentanan yang dirasakan,
iii) Penggunaan layanan kemanjuran respons, dan kemanjuran
pengiriman makanan diri adalah prediktor signifikan untuk
online. Analisis data penggunaan layanan pengiriman
menggunakan statistik makanan online.
deskriptif, korelasi
Spearman rho dan
regresi logistik biner.
Sampel nggunakan
1180 responden
12. Digital coupon promotion Yuqing Jiangab Pada penelitian ini, Dalam penelitian ini, peneliti Pada penelitian
and platform selection in Fan Liub penelitian ini membahas mengembangkan model teori memeliki perbedaan
the presence of delivery Andrew Lim dua model: model dasar permainan untuk menguji interaksi tyaitu membahas
effort (2021) dan model antara pilihan saluran distribusi mengenai distribusi
diperpanjang. Dalam pengecer fisik dan promosi kupon. pesan antar makanan
model dasar, kami Dalam operasi normal, pengecer lebih dan layanan promosi
menguji keputusan suka membayar biaya yang lebih
pemilihan platform rendah ke platform pihak ketiga, tetapi
persamaannya adalah
dengan kami menemukan, secara berlawanan,
menggunakan variable
membandingkan bahwa ketika melakukan promosi
keuntungan penjual
keuntungan penjualan kupon digital, pengecer dapat lebih
makanan.
pengecer dan upaya baik membayar biaya partisipasi yang
pengiriman dalam mode lebih tinggi ke platform pihak ketiga.
SO dan TO. Dalam Kami juga mengidentifikasi kondisi di
model yang diperluas, mana pengecer lebih memilih platform
kami menemukan pihak ketiga daripada platform yang
promosi kupon yang dioperasikan sendiri dengan dan tanpa
optimal dengan promosi kupon. Selanjutnya, kami
membandingkan menunjukkan bahwa promosi kupon
keuntungan penjualan digital dan upaya pengiriman
pengecer di bawah meningkatkan keuntungan pengecer
mode SC dan TC. Kami dengan membedakan harga di antara
mengeksplorasi lebih konsumen dengan utilitas pembelian
lanjut model dalam yang berbeda.
mode TC dengan
mengasumsikan
platform pihak ketiga
menanggung sebagian
dari jumlah nilai kupon
digital.
Sampel menggunakan
25 konsumen dalam 4
usaha kuliner
13. Supply chain resilience Mohd Helmi Penelitian ini Tinjauan ini memberikan wawasan Perbedaan penelitian
reactive strategies for food Aliaf menggunakan analisis praktis yang penting untuk membantu ini adalah terfokus
SMEs in coping to COVID- Norhidayah data yang terfokus pada manajer FSME memperoleh pada variable masa
19 crisis Suleimanb literatur tentang pemahaman yang lebih dalam tentang pandemic
Norlin Khalida ketahanan dalam jenis efek gangguan pada rantai pasokan
Kim Hua Tanc rantai pasokan lain dan makanan. Penting bagi manajer untuk persamaan penelitian
terletak dalam konteks memahami konteks rantai pasokan ini
Ming- menngunakan
pengaturan makanan. khusus makanan untuk mendapatkan
LangTsengade variable food delivery
Faktor-faktor tersebut alokasi sumber daya yang lebih baik
Mukesh Kumar
dipantau atau yang dilakukan dengan cara yang
(2021)
dikendalikan untuk paling tepat dan tepat waktu untuk
berkontribusi pada meminimalkan kerentanan.
ketahanan FSME
Sampel mennguunakan
4 literatur dan 1 data
sampel perusahaan .
14. Influence of service PipatpongFakfar Data dilakukan dengan Hasil menunjukkan bahwa pengalaman Perbedaan penelitian
attributes of food delivery eD.HTM (2021) 1.406 pengguna FDA pengiriman, kemudahan penggunaan, ini adalah
application on customers' yang telah ulasan, penunggang makanan, dan menggunakan variable
satisfaction and their berpengalaman atribut FDA yang menghemat waktu distribusi pelayanan
behavioural responses: The memesan makanan memiliki pengaruh kuat dan positif
IPMA approach melalui aplikasi seluler terhadap kepuasan pengguna, yang, sedangkan persamaan
di Thailand pada gilirannya, memengaruhi respons penelitian iniadalah
perilaku (yaitu, advokasi dan niat
meneliti efek pesan
untuk menggunakan kembali aplikasi).
antar makanan.
Analisis mendalam melalui IPMA
mengungkapkan berbagai atribut yang
menjadi perhatian food riders, review
dan penghematan waktu harus menjadi
perhatian praktisi terkait.
15. Exploring the impacts of Maya Safiraa Penelitian ini secara Hasil empiris kami yang berfokus pada Perbedaan penelitian
online food delivery service Makoto empiris mengeksplorasi aglomerasi fasilitas dengan skala ini adalah
on facility distribution: A Chikaraishi dampak MSTPs pada spasial yang berbeda menunjukkan menggunakan variable
case of Jakarta, Indonesia (2022) distribusi pedagang bahwa, sementara pedagang makanan distribusi pelayanan
makanan di Jakarta di tempat lebih diaglomerasi pada
dengan skala metropolitan, pedagang makanan sedangkan persamaan
mengidentifikasi online lebih diaglomerasi pada skala
penelitian iniadalah
perbedaan distribusi lingkungan, mungkin karena
meneliti efek pesan
pedagang makanan kebutuhan untuk menarik pengemudi
antar makanan.
dine-in dan online. MSTP untuk menjaga tingkat layanan
Sampel menggunakan pengiriman. Kami juga menemukan
12 pedangang dijakarta. bahwa pedagang makanan online
cenderung diaglomerasi di pusat dan
pinggiran kota.
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif yang berwujud uraian
dengan kalimat tertulis yang memusatkan pada fenomena yang sedang terjadi pada saat
penelitian dilakukan sesuai apa adanya pada waktu itu. Penelitian berpusat pada
pandangan yang mungkin berbeda sesuai keunikan dan kepentingan pada masing-masing
orang lain. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme digunakan untuk hasil penelitian yang lebih menekankan makna dari
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, dilakukan dengan situasi yang wajar
digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang
…………………..
3.3 Penelitian
Subjek penelitian atau responden adalah orang yang dimintai untuk memberikan
keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Penelitian deskriptif kualitatif adalah
metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam
tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi
Subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat, dan model fenomena
tersebut. Subjek merupakan suatu bahasan yang sering dilihat pada suatu penelitian.
Manusia, benda, ataupun lembaga (organisasi) yang sifat keadaannya akan diteliti adalah
suatu yang didalam dirinya melekat atau terkandung dalam objek penelitian. Dalam
penelitian ini yang menjadi subjeknya adalah pelaku usaha kuliner yang bergabung
dengan Grab di Kecamatan Ciledug, salah satu nama kecamatan dikabupaten Cirebon.
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan oleh peneliti meliputi data primer
1. Data Primer Data primer adalah data teoritis yang orisinil, dan sumber data primer
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari tempat yang
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan dari literatur baik berupa
buku, karya ilmiah, kitab dan informasi lainnya yang berhubungan dengan judul
dengan pelaku usaha kuliner diKecamatan Ciledug, salah satu nama kecamatan
dikabupaten Cirebon.
a. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek
langsung yaitu dengan cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Observasi dilakukan dengan
c. Studi Pustaka
Yaitu penelitian ini didasarkan pada bahan-bahan dari buku bacaan dengan
mengumpulkan data berupa teori-teori yang bersumber dari literatur, artikel, majalah,
tersebut.
narasumber yang akhirnya jawaban narasumber menjadi data yang kemudian diolah
(Alvin,2021)
memiliki tema yang sama dan berindikasi memberi jawaban atas pertanyaan
b) Editing data adalah proses pembersihan data, artinya memeriksa kembali jawaban
dari para responden tersebut apakah jawaban para responden tersebut sudah betul.
Dalam proses ini data yang diperoleh baik melalui hasil observasi maupun
wawancara akan dicek kembali. Membaca keseluruhan jawaban dari responden dan
menentukan apa yang menjadi fokus dari responden untuk mengetahui tema jawaban
secara umum.
c) Coditing data yaitu mengklarifikasi dengan cara menyeleksi hasil jawaban yang
masalah.
Instrumen pengumpulan data adalah alat ukur atau pedoman yang digunakan
sebagai key instrument sehingga keterlibatan peneliti secara aktif dilapangan untuk
memperoleh data (Alhamid,2019). Maka, peneliti harus menghayati dan memahami
kondisi sosial dilapangan. Instrumen pengumpulan data terdiri dari beberapa bentuk
instrumen dokumentasi.
Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah Tes Interview yang dilakukan
dengan beberapa pertanyaan terhadap beberapa pemilik usaha kuliner yang bekerja sama
dengan Grabfood, pengguna layanan Grabfood sebagai konsumen, dan para driver
pengantar Grabfood.
3. Bagaimana sikap driver terhadap para pembeli produk kuliner dikecamatan ciledug?
4. Apakah ada penjual yang berasal dari luar kecamatan ciledug yang konsumen pesan?
5. Apa harapan selanjutnya untuk perkembangan Grabfood?
1. Menurut bapak/ibu seberapa banyak pesanan makanan yang dating setiap hari?
3. ciledug?
4. Apakah ada penjual atau pembeli yang berasal dari luar kecamatan ciledug?
Adi, N. B. (2020). Eksistensi UMKM makana pada era jasa pengiriman makanan berbasis
online (0GO FOOD/GRAB FOOD) di wilayah Tangerang selatan (Bachelor's thesis,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis uin jakarta).
Alhamid, Thalha. (2019). INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA KUALITATIF.
10.31227/osf.io/e56xs
ATMAJA, G. W., & SURYA, M. (2017). PENGEMBANGAN LAYANAN TRANSPORTASI
PUBLIK RAMAH DIFABEL SEBAGAI SALAH SATU PENERAPAN KONSEP
YOGYAKARTA SMART CITY (Doctoral dissertation, UAJY).
Basu Swastha,DH dan Irwan. 2017. Manajemen pemasaran Modern.Yogyakarta: Liberty.
Cahayani, M. (2021). Analisis Keberadaan Go Food Dan Grab Food Terhadap Peningkatan
Penjualan Usaha Kuliner Di Kelurahan Kekalik Jaya Kota Mataram. JPEK (Jurnal
Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan), 5(1), 90-103.
Damayanti, S. A. S. (2017). Transportasi Berbasis Aplikasi Online: Go-Jek Sebagai Sarana
Transportasi Masyarakat Kota Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
DJAFAR, Y. (2020). KULINER NASI KUCING DI KOTA GORONTALO (studi tentang
pedagang kuliner Di Jl. Ahmad Yani Ipilo Kota Timur Kota
Gorontalo). Skripsi, 1(281415084).
Evasari, A. D., Utomo, Y. B., & Ambarwati, D. (2019). Pelatihan Dan Pemanfaatan E-
Commerce Sebagai Media Pemasaran Produk UMKM Di Desa Tales Kecamatan
Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 75-84.
Fanora, T. S., Adnan, A., & Fauzi, F. (2019). KENDALA MAHASISWA PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNSYIAH DI SD NEGERI 29 BANDA ACEH. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(1).
Ferdian, A. (2021). ANALISIS PENINGKATAN PENJUALAN SHI-DA MELALUI PEMASARAN
DIGITAL (Doctoral dissertation, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang).
Fitriani, E., Fatimah, S., Mardiah, D., Selinaswati, S., Hidayat, M., & Amelia, L. (2020).
Pengemasan (Packaging) Rakik Bada Lado Hijau Upaya Peningkatan Pemasaran dan
Pelestarian Kuliner Minangkabau. ABDI: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan
Masyarakat, 2(2), 130-135.
Hana, H. (2019). Analisis strategi pemasaran menggunakan grabfood dalam meningkatkan
volume penjualan: studi kasus Warung Makan di Kota Mataram (Doctoral dissertation,
UIN Mataram).
Hidayatullah, S., Waris, A., & Devianti, R. C. (2018). Perilaku generasi milenial dalam
menggunakan aplikasi Go-food. Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, 6(2), 240-249.
Indraswari, A., & Kusuma, H. (2018). Analisa Pemanfaatan Aplikasi Go-Food Bagi Pendapatan
Pemilik Usaha Rumah Makan Di Kelurahan Sawojajar Kota Malang. Jurnal Ilmu
Ekonomi JIE, 2(1), 63-73.
Khafidhoh, U. (2022). STRATEGI LAYANAN JASA GRABFOOD DALAM
MENINGKATKAN MINAT JUAL BELI MAKANAN. Jurnal Sahmiyya, 1(1), 61-69.
Mahzura, T. A. S. (2020). Pemanfaatan E-Commerce dalam Peningkatan Penjualan pada Buger
Sei Putih Kota Medan. Jurnal ekonomi bisnis manajemen prima, 2(1), 65-80.
Oktovianti, N. (2017). PENGARUH ELEMEN ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN
SOURCES DALAM MEMBENTUK SIKAP DAN MINAT BELI PADA PENGGUNA
APLIKASI KULINER (Doctoral dissertation, PPM Manajemen).
Rahmawati, C. R. (2021). Persaingan Usaha Tidak Sehat Angkutan Umum Berbasis Online
Yang Dilakukan Grab Dan Go-Jek (Analisis Keputusan Menteri Perhubungan Ri
Nomor Kp 348 Tahun 2019) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Rakhmanita, A. (2021). Usaha Kuliner Berskala Mikro dan Kecil di Desa Gunung Sindur
Kabupaten Bogor: Kondisi Pasca Covid-19. Jurnal Perspektif, 19(1), 41-47.
Santoso, A. V. (2020). Analisis pengaruh digital marketing terhadap repeat purchase dengan
customer engagement dan customer experience sebagai variabel intervening pada
layanan pesan-antar makanan GoFood di Surabaya. Jurnal Strategi Pemasaran, 7(2),
12.
Sari, N. (2018). Pengembangan ekonomi kreatif bidang kuliner khas Daerah Jambi. Jurnal Sains
Sosio Humaniora, 2(1), 51-60.
Silalahi, S. L. B., Handayani, P. W., & Munajat, Q. (2017). Service quality analysis for online
transportation services: Case study of GO-JEK. Procedia Computer Science, 124, 487-
495.
Suryadi, D. F., & Ilyas, M. I. F. (2018, December). Adopsi online food delivery service bagi
wirausaha pemula di kota Makassar (Studi kasus pada Big Bananas). In Seminar
Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M).
Tirachini, A., & Antoniou, C. (2020). The economics of automated public transport: Effects on
operator cost, travel time, fare and subsidy. Economics of Transportation, 21, 100151.
Tumpuan, A. (2020). Peranan Aplikasi Go Food Terhadap Perkembangan Bisnis
Kuliner. TOURISM: Jurnal Travel, Hospitality, Culture, Destination, and MICE, 3(1),
26-30.
Wahyuni, S. (2020). Analisis Dampak Keberadaan Go Food dan Grab Food Terhadap
Peningkatan Penjualan Usaha Kuliner (Studi Kasus: Pelaku Usaha Kuliner di
Kelurahan Sei Kera Hilir II Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan) (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
.