Oleh
SOFIA NANDA
20201011000099
Sofia Nanda
20201011000099
Hak Cipta Milik POLIVEN, Tahun 2023
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Tugas Akhir
Oleh:
SOFIA NANDA
20201011000099
Menyetujui :
Pembimbing Utama Pembimbing Anggota
Mengesahkan; Mengetahui:
Puji syukur penulis hantarkan kehadirat Allah SWT yang dengan Rahmat
dan Karunia-Nya, penulis telah dapat menylesaikan Tugas Akhir ini yang
dengan waktu yang telah direncanakan. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk
melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi
Dalam penulisan Tugas Akhir ini tentunya banyak pihak yang telah
memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin
1. Sri Agustina, S.TP., M.Si selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak
2. Ika Rezvani Aprita, ST., M.Si selaku dosen pembimbing anggota yang telah
3. Endiyani S.P., M.Si selaku Dosen Wali yang telah memberikan waktu,
4. Dr. Ir. Umar H.A, SP., MP selaku Ketua Program Studi Agroindustri Politeknik
Indonesia Venezuela.
5. Reza Salima S.P., M.P selaku Direktur Politeknik Indonesia Venezuela beserta
para dosen dan seluruh karyawan/staf atas bantuan selama penulis mengikuti
studi.
i
6. Secara khusus ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Ayahanda
M. Bakri dan Ibunda Azmiati tercinta beserta keluarga dan sahabat yang telah
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga saran dan kritikan yang konstruktif dari semua pihak
sangat diharapkan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga karya ilmiah
Sofia Nanda
20201011000099
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
iii
4.4.4. Pengujian Organoleptik Tekstur...................................................22
V. PENUTUP.........................................................................................................24
5.1. Kesimpulan.............................................................................................24
5.2. Saran.......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................26
LAMPIRAN ........................................................................................................ 29
RIWAYAT HIDUP.................................................................................................47
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Buah Semangka Merah ............................................................................. 4
2. Diagram Alir Pembuatan Manisan kulit semangka .................................. 12
3. Grafik interaksi pengaruh konsentrasi gula dan kalsium hidroksida
yang berbeda terhadap kadar gula manisan kulit semangka ..................... 16
4. Grafik pengaruh kalsium hidroksida yang berbeda terhadap nilai
rendemen manisan kulit semangka
...................................................................................................................
18
v
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kandungan Gizi buah semangka ................................................................. 5
2. Susunan kombinasi perlakuan ..................................................................... 10
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Diagram Alir Proses Pembuatan Manisan kulit semangka .......................... 29
2. form uji organoleptik ................................................................................... 30
3. Hasil Analisis Kadar Air manisan kulit semangka ...................................... 31
4. Hasil Analisis Kadar Gula manisan kulit semangka .................................... 33
5. Hasil Analisis rendemen manisan kulit semangka ....................................... 35
6. Hasil Analisis uji organoleptik warna manisan kulit semangka .................. 37
7. Hasil Analisis uji organoleptik rasa manisan kulit semangka ...................... 39
8. Hasil Analisis uji organoleptik aroma manisan kulit semangka .................. 41
9. Hasil Analisis uji organoleptik tekstur manisan kulit semangka ................. 43
10. Dokumentasi penelitian ............................................................................. 45
vii
I. PENDAHULUAN
buahan yang banyak ditemui didaerah beriklim tropis. Buah semangka tergolong
daging buahnya memiliki banyak kandungan air serta cita rasa yang manis. Kulit
mengkonsumsi daging buahnya. Pada dasarnya kulit buah semangka dapat diolah
menjadi produk olahan pangan alternatif yaitu produk manisan kulit semangka,
Manisan merupakan salah satu bentuk pangan olahan yang banyak disukai
oleh masyarakat. Manisan kulit semangka adalah kulit yang diawetkan dengan
gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan kulit
semangka, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya
atau awetan yang dibuat dari buah-buahan yang memiliki aroma tajam, dengan
kadar gula yang relatif tinggi (20%) dan kadar air 20%-25%, serta memiliki cita
rasa khas (spesifik) yang agak berbeda (lebih sempurna) dibandingkan buah
aslinya. Manisan kering memiliki tekstur yang plastis (dapat di bentuk) dan dapat
1
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat
digunakan untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperoleh dari bit atau tebu
(Buckle et al. 1995). Kalsium hidroksida yang mempunyai rumus kimia Ca (OH) 2
Tekstur daging buah yang telah direndam kalsium hidroksida menjadi keras
(Cittrusllus vulgaris)
2
1.3. Tujuan Penelitian
semangka
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
diminati masyarakat Indonesia dengan cita rasanya yang manis, renyah dan
kandungan air yang banyak. Menurut asalnya tanaman semangka konon berasal
dari gurun Kalahari di Afrika, kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, mulai
dari Jepang, Cina, Taiwan, Thailand, India, belanda bahkan ke Amerika. Menurut
(Prajnanta, 2003) Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat
atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua tergantung kultivarnya, daging
tumbuhan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berikut ini adalah
kada vitamin dan mineral yang terkandung dalam setiap 100 gram buah
semangka, kandungan gizi semangka dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:
4
Tabel 1. Kandungan Gizi buah semangka
Jenis Nutrisi / Gizi Kandungan AKG%
Kalori 30 kal
Karbohidrat 7,6 g
Air 91%
Protein 0.6%
Gula 6.2%
Serat 0.4g
Lemak 0.2g
Vitamin A 28h 3%
Vitamin C 8,1 mg 9%
Vitamin D 0 -
Vitamin E 0,05mg 0%
Vitamin K 0.1 g 0%
Vitamin B1 0,03mg 3%
Vitamin B2 0,02mg 2%
Vitamin B3 0,18mg 1%
Vitamin B5 0,22mg 4%
Vitamin B6 0,05mg 3%
Vitamin B9 4g 1%
Vitamin B12 0 -
Cholin 4,1mg 1%
Kalsium 7mg 1%
Zat Besi 0,24mg 3%
Magnesium 10mg 3%
Fosfor 11mg 2%
Potassium 112mg 2%
Sodium 1mg 0%
Seng 0,1mg 0%
Tembaga 0,04mg 5%
Manganesa 0,04mg 2%
Selenium 0,4g 1%
Sumber referensi : Kandungan Gizi Buah Semangka per 100 gram ini dikutip dari Authority Nutrition.
kulit yang licin. Daging kulit buah semangka biasanya disebut dengan istilah
albedo dengan warna albedo biasanya berwarna putih. Bagian kulit semangka
memiliki banyak kandungan manfaat bagi kesehatan. Kulit semangka kaya akan
zat sitrulin, sedangkan warna kulit luar semangka bervariasi biasanya berwarna
hijau tua, kuning dan hijau muda bergaris, daging buah renyah dan mengandung
5
banyak air serta rasanya yang manis. Bentuk biji pipih memanjang berwarna
hitam, kuning atau coklat tua bahkan semangka pada saat ini juga ada semangka
tanpa biji (seedless) (Elfianis, 2022). Kulit buah semangka terdapat zat Citrulline
yang lebih banyak daripada daging buah dapat dimanfaatkan untuk mengatasi
(Lubis, 2019) selain itu kulit buah semangka dapat menurunkan kadar glukosa
darah.
Kulit buah semangka yang berwarna putih ini bisa dimanfaatkan untuk
keperluan campuran fruit cocktail, kulit semangka juga dapat diolah menjadi
manisan kulit semangka, kulit semangka juga dapat diolah menjadi selai yang
produk menjadi lebih manis dan disukai konsumen, Adapun beberapa jenis
manisan yang kita kenal saat ini, yaitu manisan basah, manisan dengan gula
biasanya manisan yang terbuat dari bahan baku aslinya bercitarasa asam atau
kelat, biasanya jenis manisan ini sering kita jumpai pada manisan ceremai, pala
atau lobi-lobi. Biasanya manisan ini untuk proses yang cukup panjang dan
Manisan basah adalah jenis manisan yang paling sering kita jumpai di pasar
6
sekaligus paling banyak diminati karena memiliki rasa yang segar, ciri khas dari
manisan ini memiliki kuah yang manis, dan citarasa yang pedas. Manisan kering
sekilas kita lihat hampir sama seperti permen gula, yang memiliki variasi warna
yang cantik, bertekstur kenyal biasanya manisan ini sering kita jumpai pada
olahan manisan seperti mangga, sirsak atau kedondong yang dimasak bersama
Manisan Kering Asin, manisan jenis ini memiliki rasa yang jauh berbeda
dengan manisan sebelumnya, manisan jenis ini memiliki cita rasa yang asin, hal
melainkan diganti dengan garam sehingga memiliki cita rasa yang asin, pada
ini biasanya kita temukan pada olahan manisan pepaya, jambu biji, mangga,
2.4. Gula
dengan penambahan gula atau sukrosa. Gula adalah suatu istilah umum yang
sering diartikan sebagai suatu zat yang memiliki citarasa yang manis dari hasil
pemurnian, secara harfiah gula dihasilkan dari pemurnian tebu atau bit yang
makanan berfungsi sebagai pemanis, pembentuk tekstur pembentuk cita rasa dan
suatu makanan yaitu menutupi rasa pada makanan yang berasa hambar maupun
rasa pahit. Sukrosa juga berfungsi sebagai pengawet alami yang dapat
7
menurunkan nilai keseimbangan relatif dan meningkatkan tekanan osmosis
dengan cara mengikat air bebas yang ada sehingga tidak dapat digunakan oleh
Kristal putih yang memiliki tekstur lembut dengan berat molekul 74,09 g/mol.
Memiliki rasa sedikit pahit, dapat larut dalam air, juga dapat larut dalam gliserol,
kalsium hidroksida ini tidak dapat larut dalam alkohol dan tidak dapat larut dalam
banyaknya Ca(OH)2 aktif. Kalsium hidroksida terbagi menjadi dua yaitu kapur
keras dan kapur lunak, keduanya sama sebagai persenyawaan yang stabil, kapur
keras memiliki sifat mudah bereaksi apabila ditetesi dengan air dan proses
pelarutan sedikit lambat dengan udara, dimana persenyawaan dengan air akan
8
III. METODOLOGI PENELITIAN
Indonesia Venezuela Desa Cot Suruy Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau pengupas, baskom,
semangka yang diperoleh di pasar induk Lambaro kabupaten Aceh Besar, gula,
penambahan gula sebanyak 3 taraf perlakuan yaitu G1= 40% G2=50%, G3=60%,
9
10
Tabel 2. Susunan kombinasi perlakuan
Perlakuan Ulangan
Perlakuan
Kalsium
Gula 1 2 3
Hidroksida
G1 40% K1 2% G1 K1.1 G1 K1.2 G1 K1.3
K2 3% G1 K2.1 G1 K2.2 G1 K2.3
K3 4% G1 K3.1 G1 K3.2 G1 K3.3
G2 50% K1 2% G2 K1.1 G2 K1.2 G2 K1.3
K2 3% G2 K2.1 G2 K2.2 G2 K2.3
K3 4% G2 K3.1 G2 K3.2 G2 K3.3
G3 60% K1 2% G3 K1.1 G3 K1.2 G3 K1.3
K2 3% G3 K2.1 G3 K2.2 G3 K2.3
K3 4% G3 K3.1 G3 K3.2 G3 K3.3
Dengan : j = 1,2, . . .a
j = 1,2, . . .b
k =1,2,. . .r
Keterangan :
Yijk = pengamatan pada kelompok ke-k yang mendapat perlakuan faktor G taraf
µ = rataan umum
(αβ)ij = pengaruh interaksi faktor A taraf ke-i dan faktor B tarak ke-j
11
Bila hasil pengujian menunjukkan adanya pengaruh yang nyata antar
perlakuan, maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT)
BNTα=tα ( x)
√2 KTG
n
Keterangan:
tα (𝑥) = Nilai baku (t) pada huruf uji (α) dan derajat bebas galat (𝑥)
n = Jumlah ulangan
dengan ukuran panjang 8 cm dan lebar 1 cm, lalu dicuci sampai bersih dan
ditiriskan.
telah di tentukan
semangka lalu direndam selama 12 jam, kemudian dibilas sampai bersih lalu
ditiriskan.
dimasukkan ke dalam wajan diaduk lagi sampai rata hingga mengering lalu di
e. Manisan kulit semangka disimpan pada suhu ruang selama 3 hari sampai
12
Kulit Semangka
Larutan
Perendaman t=12 jam Gula air
kalsium
hidroksida
1%
2% pencuci dan penirisan
3%
Larutan Gula
Pemasakan
40%
50%
60%
Analisis:
Rendemen
13
1.5. Parameter Penelitian
dikeringkan didalam oven dengan suhu 105°C selama 3 jam. Lalu didinginkan
ditimbang dan catat hasilnya. Setelah itu dikeringkan dalam oven kembali
hingga diperoleh berat konstan atau tetap. Perhitungan kadar air dengan rumus
sebagai berikut:
W 1−W 2
Kadar Air (%)¿ × 100 %
W 1−W 0
Keterangan :
W0 : Berat cawan
W1 : Berat cawan + berat sampel awal
W2 : Berat cawan + berat sampel akhir
dengan cara ditumbuk dan di tambahkan sedikit air. Setelah itu, cairan dari sampel
yang telah di tumbuk di letakkan di atas obyek gelas yang terdapat pada alat
14
sehingga kadar gula akan terbaca langsung pada dispay dalam satuan oBrix.
1.5.3. Rendemen
Rendemen diperoleh dari perbandingan berat antara berat akhir produk yang
rendemen dapat dihitung menggunakan rumus menurut (Sani et, al, 2014):
Bobot Kering
Rendemen= X 100 %
Bobot Basah
guna menilai kualitas dari manisan kulit semangka dengan penambahan gula dan
macam yaitu panelis pencicip perorangan, panelis terlatih, Pada penelitian ini uji
kesukaan dari warna, cita rasa, aroma dan tekstur manisan kulit semangka, skor
1. Suka
2. Agak suka
3. Biasa/netral
4. Tidak Suka
15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pemanasan. Kadar air dalam suatu bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas
dan daya simpan dari bahan pangan. Apabila kadar air bahan pangan tidak
memenuhi syarat maka bahan pangan tersebut akan mengalami perubahan fisik
sehingga bahan pangan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Penentuan kadar
air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan dan
Hasil dari analisis kadar air manisan kulit semangka dengan konsentrasi
gula dan kalsium hidroksida yang berbeda (Lampiran 3a) menunjukkan bahwa
nilai kadar air manisan kulit semangka yang dihasilkan berkisar antara 1,82%-
6,45% dengan rata-rata keseluruhan 2,48%. Hasil nilai kadar air tertinggi yaitu
pada perlakuan penambahan gula 60% dan kalsium hidroksida 4% (G3K3) yaitu
4,91% dan nilai kadar air terendah pada perlakuan penambahan gula 40% dan
kalsium hidroksida 2% (G1K1) yaitu 2,48%. Dari hasil analisis sidik ragam
dan kalsium hidroksida yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap
16
nilai kadar air manisan semangka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambahan konsentrasi gula terhadap parameter kadar air produk manisan kering
kulit buah semangka akan meningkatkan kadar air produk yang dihasilkan hal ini
Data dari hasil analisis kadar gula manisan kulit semangka dengan
konsentrasi gula dan kalsium hidroksida yang berbeda nilai yang diperoleh
berkisar antara 33,10-49,60% dengan nilai rata-rata 40,06% (Lampiran 4a) Dari
faktor G dan faktor K berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai kadar gula
manisan semangka. Grafik nilai kadar gula manisan kulit semangka dapat di lihat
pada Gambar 3.
17
46.86
50.00 d
40.80 40.89 41.21 42.10 41.29
a a b a
a
36.96 36.11
40.00 34.33 a a
a
Kadar Gula (%)
30.00
G1
20.00 G2
G3
10.00
0.00
K1 = 2% K2 = 3% K3 = 4%
tertinggi terdapat pada interaksi perlakuan konsentrasi gula 50% dan kalsium
hidoksida 3% (G2K2) yaitu 46,86% dan kadar gula terendah pada interaksi
perlakuan konsentrasi gula 50% dan kalsium hidroksida 2% (G2K1) yaitu 34,33%.
Menurut Kartika et al., (2015), peningkatan jumlah sukrosa pada produk terjadi
karena semakin besarnya peristiwa difusi yang disebabkan oleh semakin besarnya
jumlah sukrosa yang ditambahkan, sehingga besarnya jumlah gula yang terukur
dalam larutan jenuh bahan pengeras menghasilkan kadar gula pereduksi manisan
18
semakin banyak air dalam kulit buah ditarik keluar oleh bahan pengeras, hal ini
dapat mempengaruhi penyerapan larutan gula kedalam bahan sehingga kadar gula
konsentrasi gula dan kalsium hidroksida yang berbeda nilai yang diperoleh
berkisar antara 20,23%-31,77% dengan nilai rata-rata 25,98% (Lampiran 5a). Dari
hasil analisis sidik ragam (Lampiran 5c) memperlihatkan bahwa pengaruh Faktor
berpengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap nilai kadar gula manisan semangka.
100.00
90.00 86.44 c
78.85 b
80.00
70.00 68.54 a
Rendemen (%)
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
K1 = 2% K2 = 3% K3 = 4%
Kosentrasi Kapur (K)
19
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata, BNT 0,05 = 4,18,
KK = 9,38%).
Gambar 4 menunjukkan hasil penelitian menyatakan denga nilai rendemen
tertinggi terdapat pada faktor kalsium hidoksida 4% (K 3) yaitu 86,44% dan nilai
rendemen terendah pada faktor kalsium hidroksida 2% (K 1) yaitu 68,54%. Hal ini
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nusa et al., 2014 yang
pengolahan.
suatu cara penilaian dengan memanfaatkan panca indra manusia untuk mengamati
tekstur, warna, aroma dan rasa pada suatu produk makanan, minuman ataupun obat
dalam menilai sifat indrawi adalah indra penglihatan, peraba, penciuman dan
pengecap.
untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap produk. Tingkat kesukaan ini disebut
skala hedonik, misalnya sangat suka, suka, agak suka, agak tidak suka, tidak suka
Warna merupakan salah satu daya tarik dari produk makanan, faktor ini
menjadi salah satu indikator suatu produk pangan itu disukai atau tidak (Hidayati
et al., 2022). Kesukaan terhadap makanan dipengaruhi oleh dua aspek utama yaitu
20
penampilan makan (besar porsi, warna, dan bentuk makanan) sewaktu
dihidangkan dan rasa makan (aroma, bumbu, kematangan, dan tekstur) sewaktu
Hasil dari analisis uji organoleptik warna manisan kulit semangka dengan
menunjukkan bahwa nilai tingkat kesukaan panelis terhadap warna manisan kulit
hingga tidak suka) dengan rata-rata keseluruhan 3,57 (tingkat penerimaan tidak
suka). Nilai organoleptik warna tertinggi yaitu pada perlakuan penambahan gula
40% dan kalsium hidroksida 3% (G1K2) yaitu 3,64 (tingkat penerimaan agak suka)
dan tingkat penerimaan panelis terendah pada perlakuan penambahan gula 50%
dan kalsium hidroksida 3% (G2K2) yaitu 3,50 (tingkat penerimaan agak suka). Dari
hasil analisis sidik ragam (Lampiran 6c) memperlihatkan bahwa setiap perlakuan
dengan konsentrasi gula dan kalsium hidroksida yang berbeda berpengaruh tidak
nyata (P<0,05) terhadap nilai organoleptik warna manisan kulit semangka yang
dihasilkan.
hijau keputihan hal ini disebabkan oleh larutan gula yang menyelimuti kulit buah
bahan sehingga dapat mempertahankan warna yang disebabkan oleh efek ion Ca.
21
Rasa merupakan faktor yang penting dalam menentukan keputusan bagi
konsumen untuk menerima atau menolak suatu makanan ataupun produk pangan.
Meskipun parameter lain nilainya baik, jika rasa tidak enak atau disukai maka
produk akan ditolak (Soekarto, 2012). Hasil dari analisis uji organoleptik rasa
manisan kulit semangka dengan konsentrasi gula dan kalsium hidroksida yang
terhadap rasa manisan kulit semangka yang dihasilkan berkisar antara 3,24-3,68
(tingkat penerimaan suka hingga agak suka) dengan rata-rata keseluruhan 3,48
(tingkat penerimaan suka). berdasarkan uji organoleptik rasa yang diperoleh dari
25 panelis.
gula 50% dan kalsium hidroksida 4% (G2K3) yaitu 3,61 (tingkat penerimaan agak
suka) dan nilai organoleptik terendah pada perlakuan penambahan gula 40% dan
Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 7c) memperlihatkan bahwa setiap
berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap nilai organoleptik warna manisan kulit
pembentukan flavour mempengaruhi rasa suatu produk akhir yang salah satunya
Kartika et al. (1987), bahwa sukrosa yang ditambahkan dalam bahan pangan akan
menimbulkan cita rasa dan dapat menimbulkan rasa manis. Rasa manis bertambah
bila jumlah sukrosa semakin tinggi, tetapi dalam jumlah tertentu rasa enak yang
22
4.4.3. Pengujian Oganoleptik Aroma
Dalam industri pangan pengujian aroma dan bau dianggap sebagai yang
paling penting dari semua pengujian, dimana aroma atau bau dengan cepat
memberikan hasil penilaian terhadap produk terkait, baik diterima atau tidaknya
suatu produk. Timbulnya suatu aroma dan bau dari suatu produk disebabkan
karena zat bau tersebut bersifat volatile (mudah menguap), sedikit larut air dan
lemak (Djali et al., 2018) Aroma merupakan uji yang dilakukan dengan
menggunakan indra pembau terhadap suau produk. Uji ini menggunakan hidung
untuk menghirup aroma suatu makanan atau produk yang dihasilkan (Antara dan
Wartini, 2014).
Hasil dari analisis uji organoleptik aroma manisan kulit semangka dengan
menunjukkan bahwa nilai tingkat kesukaan panelis terhadap aroma manisan kulit
aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan gula 60% dan kalsium
hidroksida 4% (G3K3) yaitu 3,27 (tingkat penerimaan suka) dan nilai organoleptik
terendah pada perlakuan penambahan gula 60% dan kalsium hidroksida 3% (G3K2)
Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 8c) memperlihatkan bahwa setiap
berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap nilai organoleptik aroma manisan kulit
23
Penelitian Pastuti et al., 2019 menyatakan bahwa jenis larutan jenuh bahan
terhadap nilai hedonik dan mutu hedonik aroma manisan kering kulit buah yang
dihasilkan. Hal ini diduga karena aroma pada manisan kering kulit buah
berkurang pada saat perendaman, sehingga manisan kering sudah tidak beraroma
Tekstur merupakan ciri suatu bahan sebagai akibat perpaduan dari beberapa
sifat fisik yang meliputi ukuran, bentuk, jumlah dan unsur-unsur pembentukan
bahan yang dapat dirasakan oleh indra peraba dan perasa, temasuk indra mulut dan
penglihatan. Produk pangan dibuat dan diolah tidak semata-mata untuk tujuan
peningkatan nilai gizi, tetapi juga untuk mendapatkan karakteristik fungsional yang
Hasil dari analisis uji organoleptik tekstur manisan kulit semangka dengan
menunjukkan bahwa nilai tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur manisan kulit
semangka yang dihasilkan berkisar antara 3,08-3,68 (tingkat penerimaan agak suka
hingga suka) dengan rata-rata keseluruhan 3,41 (tingkat penerimaan agak suka).
Nilai organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan gula 50%
dan kalsium hidroksida 2% (G2K1) yaitu 3,51 (tingkat penerimaan suka) dan nilai
Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 9c) memperlihatkan bahwa setiap
24
berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap nilai organoleptik warna manisan kulit
kalsium hidroksida bertujuan untuk menguatkan tekstur luar buah yang akan
jaringan buah menjadi lebih kuat karena adanya ikatan baru antara kalsium
dengan jaringan dalam buah. Utami (2005) menjelaskan bahwa pemanasan pada
25
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
nyata terhadap nilai rendemen, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar
2. Nilai kadar air tertinggi yaitu pada perlakuan penambahan gula 60% dan
kalsium hidroksida 4% (G3K3) yaitu 4,91% dan nilai kadar air terendah pada
2,48%.
3. Hasil kadar gula tertinggi terdapat pada interaksi perlakuan konsentrasi gula
50% dan kalsium hidoksida 3% (G2K2) yaitu 46,86% dan kadar gula terendah
(K3) yaitu 86,44% dan nilai rendemen terendah pada faktor kalsium
26
5. Produk manisan kulit semangka dengan penerimaan terbaik diperoleh pada
perlakuan G2K2 yaitu warna (3,50), G1K3 rasa (3,37), G3K2 aroma (3,09) dan
5.2. Saran
hidroksida yang berbeda terhadap kualitas manisan kulit semangka yang lebih
bagus.
serta pengujian masa simpan pada manisan kering kulit buah semangka.
27
DAFTAR PUSTAKA
Achyadi, N. S., dan Hidayanti, A. 2004. Pengaruh Konsentrasi Bahan Pengisi dan
Konsentrasi Sukrosa Terhadap Karakteristik Fruit Leather Cempedak
(Artocarpus Champeden Lour). Fakultas Teknik Universitas Pasundan.
Bandung.
Antara, N dan M. Watini. 2014. Aroma dan flavor Compounds. Tropica plant
curuculum Project. Udayana universercity. Denpasar Bali
Astuti, T. W., Yuliani, Y., dan Rahmadi, A. 2019. Studi perendaman kulit buah
naga super merah (Hylocereus costaricensis) dalam larutan bahan
pengeras pada pengolahan manisan kering. Journal of Tropical AgriFood,
1(1), 19-28.Ayustaningworno, F. 2014. Teknologi Pangan: Teori Praktik
dan Aplikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Bukle, KA, Edward RA Fleet GH., dan Wooton 1995. Food Science. Watson
Ferduson and Co, Brisbane
Carina, W., dan Wignyanto, 2007. Pengembangan Belimbing Wuluh Sebagai
Manisan Kering dengan Kajian Konsentrasi Perendaman Air Kapur
(Ca(OH)2) dan Lama Waktu Pengeringan. Jurnal Industri 1, 195-203.
Djali, M., Huda, S., dan Andriani, L. 2018. Karakteristik Fisikokimia Yogurt
Tanpa Lemak dengan Penambahan Whey Protein Concentrate Dan Gum
Xanthan. Agritech, 38(2), 178-186.
Elfianis, R. 2022. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Semangka. Agrotek .
diposting pada 6 Februari 2022.
Fatah, M. A., dan Bachtiar, Y., 2004. Membuat Aneka Manisan Buah. Agromedia
Pustaka, Jakarta
Hartono, D. 2019. Karakteristik Kitosan Cangkang Kerang Kampak (Atrina
pectinata) Dengan Substitusi Pelarut Kalium Hidroksida (KOH) Pada
Proses Deproteinasi (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Hidayati S.H, Suyani N, Rahmah S, dan Yusistira S. 2022. Analisis Kandungan
Protein, Zat Besi dan Daya Terima Pempek Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) dan Bayam (Amaranthus spp) JGK-Vol.14, No.1 ; 18 -33.
Indahyanti, E., B. Kamulyan., dan B Ismuyanto. 2014. Optimasi Konsentrasi Gula
Bisulfit Pada Pengendalian Kualitas Nira Kelapa. Jurnal Penelitian
Saintek. 19 (1).
28
Jumeri, 2002. Pengaruh Penambahan Beberapa Konsentrasi Gula dan Natrium
Benzoat Terhadap Mutu dan Daya Simpan Leather Nenas. Fakultas
Pertanian Universitas Riau, Pekanbaru.
Kartika, B., Hastuti, P., dan Supartono, W., 1987. Pedoman Uji Indrawi Bahan
Pangan, Penerbit Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta
Lubis. W, 2019. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Semangka (Citrullus lanatus)
Sebagai bahan Baku Pembuatan Nata.Skripsi. Universitas Medan
Area.Medan.
Midiyanto, D dan S. Yowono. 2014. Penentuan Atribut Mutu Tekstur Tahu untuk
Direkomendasikan Sebagai Syarat Tambahan dalam Standar Nasional
Indonesia. J. Pangan dan Agroindustri. 2:4, 295-267.
Murtini, E. S., Yuwono, S. S., Putri, W. D. R., Nisa, F. C., Mubarok, A. Z., Ali, D.
Y., dan Fathuroya, V. 2022. Teknologi Pengolahan Buah Tropis Indonesia.
Universitas Brawijaya Press.
Naibaho, N. M, Zamroni A, Salusu H. D, Rudito, Hamka, dan Nurmarini E. 2022.
Profil Organoleptik dan Uji Proksimat terhadap Bakso Sawi Pagoda
(Tatsoi) dengan Fortifikasi Ikan Bandeng (Chanos chanos). Buletin
Poltanesa Vol. 23 No. 1: 381-387 https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.
992
Ningrum dan Lestari. 2017. How the Panelists Votes Chicken Turkey and Duck,
International J. of Innovative Science and Researsh echnology. Volume 2,
Issue 4, April, 2017. ISSN No: 2165.
Ntau, S. W. 2018. Pengaruh Penmabhan Sukrosa pda Manisan Kulit Semangka.
Gorontalo Agriculture Technology Journal. Vol 1-No1 2018.
Nusa. M. I. Fuadi. M. dan Sanjaya.S. 2014. Studi Pembuatan Manisan Kulit Buah
Pepaya. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakutas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera.
Prajnanta, F. 2003. Agribisnis Pepaya Non-biji. Cetakan ke-5. Penebar Swadaya.
Yogyakarta
Sani, R. N., Fithri C. N., Ria, D. A., dan Jaya M. M. 2014, Analisis Rendemen dan
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut Tetrasilmis Chuii. Jurnal
Pangan dan Agroindustri 2(2): 121-126
Saputra. I. 2015. Sistem Kendali Suhu Kelembaban dan Level Air pada Pertanian
Pola Hidroponik.. Jurnal Coding Sistem Komputer Untan.
Setyaningsih, D., Apriyantono, A., dan Sari, M. P. 2010. Analisis Sensori untuk
Industry Pangan dan Argo. PT Penerbit IPB Press.
29
Soekarto, S. T. 2012. Uji Organoleptik Formulasi Cookies Kaya Gizi. Universitas
Indonesia Depok.
Suprapti, L. 2007. Dasar-Dasar Teknologi Pangan. Surabaya Vidi Ariesta
Utami, P. W. 2005. Pembuatan Manisan Tamarilo (Kajian Konsentrasi
Perendaman Air Kapur (Ca(OH)2) dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat
Fisik, Kimia dan Organoleptik). Skripsi. Jurusan THP, Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Wahyuni, R. 2012. Pengaruh Persentase dan Lama Perendaman dalam Kapur Sirih
(CaOH2) terhadap Kualitas Keripik Talas Ketan (Colocasia esculanta).
AGROMIX, 3(1).
30
Lampiran 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Manisan kulit semangka
Kulit Semangka
Larutan
Perendaman t=12 jam Gula air
kalsium
hidroksida
1%
2% Cuci dan tiriskan
3%
Larutan Gula
Pemasakan
40%
50%
60%
Analisis:
Rendemen
Kadar gula
Manisan Kulit Semangka
Kadar air
organoleptik
31
Lampiran 2. Form Uji Organoleptik
Uji organoleptik (hedonik) Pengaruh Penambahan Gula dan Kalsium
Hidroksida (Ca(OH2)) Terhadap manisan Kulit Semangka (cittrusllus vulgaris)
Tanggal Uji :
Nama Panelis :
NIM :
Jurusan :
Petunjuk ; Nyatakan penilaian anda dengan menuliskankan skor kesukaan
antara (1-5) pada kolom tanggapan kesukaan warna, aroma,
tekstur dan rasa dengan kode sampel yang tertera pada kolom.
Ulangan
Perlakuan total rata-rata
1 2 3
G1K1 1,902 2,846 2,703 7,451 2,484
G1K2 3,143 2,432 3,393 8,968 2,989
G1K3 5,456 2,808 3,960 12,224 4,075
G2K1 3,187 3,462 4,182 10,831 3,610
G2K2 1,816 3,147 2,956 7,919 2,640
G2K3 2,764 2,202 3,421 8,387 2,796
G3K1 4,023 2,187 3,526 9,736 3,245
G3K2 2,547 4,187 3,755 10,489 3,496
G3K3 6,452 4,762 3,512 14,726 4,909
Total 31,290 28,033 31,408 90,731 3,360
32
rata-rata 1,902 2,846 2,703 7,451 2,484
Y=2,484
Keterangan : G1 = Gula 40% K1 = Kalsium hidroksida 2%
Faktor K
faktor G Total
K1 K2 K3
G1 7,451 8,968 12,224 28,643
G2 10,831 7,919 8,387 27,137
G3 9,736 10,489 14,726 34,951
Total 28,018 27,376 35,337 90,731
Ftab
SK DB JK KT Fhit ket
0,05 0,01
Perl 8 14,239 1,780 2,217 2,510 3,705 tn
G 2 3,819 1,910 2,378 3,555 6,013 tn
K 2 4,347 2,173 2,707 3,555 6,013 tn
GK 4 6,073 1,518 1,891 2,928 4,579 tn
Galat/
sisa 18 14,452 0,803
Total 26 28,690
KK= 26,66%
Kesimpulan : Dari tabel analisis sidik ragam diatas diketahui bahwa F hitung < F
tabel 0,05, maka analisis tersebut tidak dilakukan uji Lanjut BNT
KK (%) =
√ktg ×100
rata−rata
=
√ 0,803 ×100
2,484
0,896
= ×100
2,484
=26,66%
33
34
Lampiran 4. Hasil Analisis Kadar Gula manisan kulit semangka
a. Nilai Kadar Gula
Ulangan
Perlakuan total rata-rata
1 2 3
G1K1 35,73 48,80 37,87 122,40 40,80
G1K2 33,50 33,63 35,87 103,00 34,33
G1K3 48,63 36,90 37,13 122,67 40,89
G2K1 36,80 39,90 34,17 110,87 36,96
G2K2 45,87 49,60 45,10 140,57 46,86
G2K3 43,13 43,43 37,07 123,63 41,21
G3K1 40,93 38,73 46,63 126,30 42,10
G3K2 40,97 39,20 43,70 123,87 41,29
G3K3 33,10 36,53 38,70 108,33 36,11
total 358,67 366,73 356,23 1081,63 40,06
Y=40,06
Keterangan : G1 = Gula 40% K1 = Kalsium hidroksida 2%
Faktor K
faktor G Total
K1 K2 K3
G1 122,40 103,00 122,67 348,07
G2 110,87 140,57 123,63 375,07
G3 126,30 123,87 108,33 358,50
Total 359,57 367,43 354,63 1081,63
Ftab
SK DB JK KT Fhit ket
0,05 0,01
8 337,31 42,164 2,487 2,510 3,705
Perl 1
G 2 41,197 20,598 1,215 3,555 6,013 tn
K 2 9,262 4,631 0,273 3,555 6,013 tn
4 286,85 71,713 4,230 2,928 4,579 *
GK 3
Galat/ 18 305,15 16,953
sisa 1
26 642,46
Total 2
KK= 10,28%
35
Kesimpulan : Dari tabel analisis sidik ragam diatas diketahui bahwa F hitung > F
tabel 0,05, maka analisis tersebut dilakukan uji Lanjut BNT (Beda
Nyata Terkecil).
BNT 0,05 =α ×
√ 2 KTG
n
= 2,101 ×
√
2 ×16,953
3
= 2,101× √ 11,302
= 2,101× 3,362
= 7,06
d. Tabel Hasil
NO Perlakuan Rata-rata BNT 0.05 Total
1 G1K1 40,80 7,06 47,86
2 G1K2 34,33 7,06 41,39
3 G1K3 40,89 7,06 47,95
4 G2K1 36,96 7,06 44,02
5 G2K2 46,86 7,06 53,92
6 G2K3 41,21 7,06 48,27
7 G3K1 42,10 7,06 49,16
8 G3K2 41,29 7,06 48,35
9 G3K3 36,11 7,06 43,17
BNT = 7,06
e. Tabel Notasi
Rata-rata Total BNT Notasi
34,33 41,39 a
36,11 43,17 a
36,96 44,02 a
40,80 47,86 a
40,89 47,95 a
41,21 48,27 a
41,29 48,35 a
42,10 49,16 b
46,86 53,92 d
36
Lampiran 5. Hasil Analisis Rendemen manisan kulit semangka
a. Nilai Rendemen
Ulangan
Perlakuan total rata-rata
1 2 3
G1K1 20,23 21,76 23,66 65,65 21,88
G1K2 22,26 23,40 25,28 70,94 23,65
G1K3 22,76 22,01 24,25 69,03 23,01
G2K1 25,27 31,77 28,52 85,56 28,52
G2K2 23,21 25,00 27,50 75,71 25,24
G2K3 25,80 21,20 28,27 75,27 25,09
G3K1 30,82 25,00 30,82 86,64 28,88
G3K2 26,10 30,85 28,81 85,76 28,59
G3K3 30,20 27,52 29,19 86,91 28,97
total 226,66 228,50 246,32 701,48 25,98
Y=25,98
Keterangan : G1 = Gula 40% K1 = Kalsium hidroksida 2%
Faktor K
faktor G Total
K1 K2 K3
G1 65,65 70,94 69,03 205,62
G2 85,56 75,71 75,27 236,54
G3 86,64 85,76 86,91 259,32
Total 237,85 232,42 231,21 701,48
Ftab
SK DB JK KT Fhit ket
0,05 0,01
189,01
Perl 8 5 23,627 3,979 2,510 3,705
161,41
G 2 4 80,707 13,591 3,555 6,013 **
K 2 2,782 1,391 0,234 3,555 6,013 tn
GK 4 24,818 6,205 1,045 2,928 4,579 tn
Galat/ 106,89
sisa 18 1 5,938
295,90
Total 26 6
KK= 9,38%
37
Kesimpulan : Dari tabel analisis sidik ragam diatas diketahui bahwa F hitung > F
tabel 0,01, maka analisis tersebut dilakukan uji Lanjut BNT (Beda
Nyata Terkecil).
BNT 0,05 =α ×
√ 2 KTG
n
= 2,101 ×
√
2 ×5,938
3
= 2,101× √ 3,959
= 2,101× 1,99
= 4,18
d. Tabel Hasil
NO Perlakuan Rata-rata BNT 0.05 Total
1 G1 68,54 4,18 72,72
2 G2 78,85 4,18 83,03
3 G3 86,44 4,18 90,62
e. Tabel Notasi
Rata-rata Total BNT Notasi
68,54 72,72 a
78,85 83,03 b
86,44 90,62 c
38
Lampiran 6. Hasil Analisis Uji Organoleptik Warna manisan kulit semangka
a. Nilai Organoleptik Warna
Ulangan
Perlakuan total rata-rata
1 2 3
G1K1 3,68 3,64 3,44 10,76 3,59
G1K2 3,60 3,60 3,72 10,92 3,64
G1K3 3,48 3,64 3,64 10,76 3,59
G2K1 3,52 3,60 3,54 10,66 3,55
G2K2 3,60 3,56 3,33 10,49 3,50
G2K3 3,60 3,56 3,44 10,60 3,53
G3K1 3,60 3,48 3,56 10,64 3,55
G3K2 3,48 3,76 3,56 10,80 3,60
G3K3 3,52 3,68 3,56 10,76 3,59
total 32,08 32,52 31,80 96,40 32,13
rata-rata 3,56 3,61 3,53 10,71 3,57
Y=3,57
Keterangan : G1 = Gula 40% K1 = Kalsium hidroksida 2%
Faktor K
faktor G Total
K1 K2 K3
G1 10,76 10,92 10,76 32,44
G2 10,66 10,49 10,60 31,76
G3 10,64 10,80 10,76 32,20
Total 32,06 32,21 32,12 96,40
Ftab
SK DB JK KT Fhit ket
0,05 0,01
Perl 8 0,042 0,005 0,521 2,510 3,705 tn
G 2 0,027 0,013 1,333 3,555 6,013 tn
K 2 0,001 0,001 0,065 3,555 6,013 tn
GK 4 0,014 0,003 0,344 2,928 4,579 tn
Galat/sisa 18 0,181 0,010
Total 26 0,223
KK= 2,81%
39
Kesimpulan : Dari tabel analisis sidik ragam diatas diketahui bahwa F hitung < F
tabel 0,05, maka analisis tersebut tidak dilakukan uji Lanjut BNT
KK (%) =
√ktg ×100
rata−rata
=
√ 0,010073 ×100
3 ,57
0,100
= ×100
3 ,57
=2,81%
40
Lampiran 7. Hasil Analisis Uji Organoleptik Rasa manisan kulit semangka
a. Nilai Organoleptik Rasa
Ulangan
Perlakuan total rata-rata
1 2 3
G1K1 3,56 3,48 3,56 10,60 3,53
G1K2 3,60 3,28 3,40 10,28 3,43
G1K3 3,44 3,44 3,24 10,12 3,37
G2K1 3,68 3,52 3,52 10,72 3,57
G2K2 3,52 3,36 3,44 10,32 3,44
G2K3 3,64 3,60 3,60 10,84 3,61
G3K1 3,44 3,56 3,40 10,40 3,47
G3K2 3,40 3,44 3,40 10,24 3,41
G3K3 3,56 3,64 3,32 10,52 3,51
total 31,84 31,32 30,88 94,04 31,35
rata-rata 3,54 3,48 3,43 10,45 3,48
Y=3,48
Keterangan : G1 = Gula 40% K1 = Kalsium hidroksida 2%
Faktor K
faktor G Total
K1 K2 K3
G1 10,60 10,28 10,12 31,00
G2 10,72 10,32 10,84 31,88
G3 10,40 10,24 10,52 31,16
Total 31,72 30,84 31,48 94,04
Ftab
SK DB JK KT Fhit ket
0,05 0,01
Perl 8 0,151 0,019 1,844 2,51 3,71 TN
G 2 0,049 0,024 2,382 3,55 6,01 TN
K 2 0,046 0,023 2,243 3,55 6,01 TN
GK 4 0,056 0,014 1,376 2,93 4,58 TN
Galat/sisa 18 0,185 0,010
Total 26 0,336
KK= 2,91%
41
Kesimpulan : Dari tabel analisis sidik ragam diatas diketahui bahwa F hitung < F
tabel 0,05, maka analisis tersebut tidak dilakukan uji Lanjut BNT
KK (%) =
√ktg ×100
rata−rata
=
√ 0,0103 ×100
3 , 48
0,1012
= ×100
3 , 48
=2,91%
42
Lampiran 8. Hasil Analisis Uji Organoleptik Aroma manisan kulit semangka
a. Nilai Organoleptik Aroma
Ulangan
Perlakuan total rata-rata
1 2 3
G1K1 3,12 3,28 3,20 9,60 3,20
G1K2 3,16 3,12 3,08 9,36 3,12
G1K3 3,40 3,12 3,16 9,68 3,23
G2K1 3,16 3,28 3,12 9,56 3,19
G2K2 2,92 3,48 3,04 9,44 3,15
G2K3 3,04 3,12 3,32 9,48 3,16
G3K1 3,08 3,28 3,20 9,56 3,19
G3K2 3,20 3,16 2,92 9,28 3,09
G3K3 3,36 3,12 3,32 9,80 3,27
total 28,44 28,96 28,36 85,76 28,59
rata-rata 3,16 3,22 3,15 9,53 3,18
Y=3,18
Keterangan : G1 = Gula 40% K1 = Kalsium hidroksida 2%
Faktor K
faktor G Total
K1 K2 K3
G1 9,60 9,36 9,68 28,64
G2 9,56 9,44 9,48 28,48
G3 9,56 9,28 9,80 28,64
Total 28,72 28,08 28,96 85,76
Ftab
SK DB JK KT Fhit ket
0,05 0,01
perl 8 0,068 0,009 0,392 2,51 3,71 TN
G 2 0,002 0,001 0,044 3,55 6,01 TN
K 2 0,046 0,023 1,060 3,55 6,01 TN
GK 4 0,020 0,005 0,232 2,93 4,58 TN
Galat/sisa 18 0,390 0,022
Total 26 0,458
KK= 4,64%
43
Kesimpulan : Dari tabel analisis sidik ragam diatas diketahui bahwa F hitung < F
tabel 0,05, maka analisis tersebut tidak dilakukan uji Lanjut BNT
KK (%) =
√ktg ×100
rata−rata
=
√ 0,021689 ×100
3 ,18
0,14727
= ×100
3 , 18
=4,64%
44
Lampiran 9. Hasil Analisis Uji Organoleptik Tekstur manisan kulit semangka
a. Nilai Organoleptik Tekstur
Ulangan
Perlakuan total rata-rata
1 2 3
G1K1 3,08 3,40 3,40 9,88 3,29
G1K2 3,32 3,28 3,40 10,00 3,33
G1K3 3,68 3,44 3,22 10,34 3,45
G2K1 3,56 3,64 3,32 10,52 3,51
G2K2 3,32 3,54 3,52 10,38 3,46
G2K3 3,21 3,58 3,38 10,17 3,39
G3K1 3,33 3,42 3,50 10,25 3,42
G3K2 3,46 3,50 3,13 10,08 3,36
G3K3 3,42 3,58 3,38 10,38 3,46
total 30,38 31,39 30,23 92,00 30,67
rata-rata 3,38 3,49 3,36 10,22 3,41
Y=3,41
Keterangan : G1 = Gula 40% K1 = Kalsium hidroksida 2%
Faktor K
faktor G Total
K1 K2 K3
G1 9,88 10,00 10,34 30,22
G2 10,52 10,38 10,17 31,07
G3 10,25 10,08 10,38 30,71
Total 30,65 30,47 30,88 92,00
Ftab
SK DB JK KT Fhit ket
0,05 0,01
perl 8 0,114 0,014 0,554 2,51 3,71 TN
G 2 0,041 0,020 0,794 3,55 6,01 TN
K 2 0,009 0,005 0,185 3,55 6,01 TN
GK 4 0,063 0,016 0,619 2,93 4,58 TN
Galat/sisa 18 0,462 0,026
Total 26 0,575
KK= 4,70%
45
Kesimpulan : Dari tabel analisis sidik ragam diatas diketahui bahwa F hitung < F
tabel 0,05, maka analisis tersebut tidak dilakukan uji Lanjut BNT
KK (%) =
√ktg ×100
rata−rata
=
√ 0,025645 ×100
3 , 41
0,16014
= ×100
3 , 41
= 4,70%
46
Lampiran 10. Dokumentasi penelitian
Pemisahan
kulit dan daging semangka pemotongan kulit semangka 1x8cm
47
Proses pengeringan pertama Proses pengeringan kedua
48
RIWAYAT HIDUP
sekolah menengah MTsN 4 Pidie (2017), dan sekolah menengah atas SMK Negeri
1 Sigli (2020).
sampai tahun 2023. Pada bulan Desember tahun 2022 penulis menyelesaikan
Bakti Profesi dengan judul “Proses Pembuatan Tempe Kacang Kuning (Kedelai)”
dan pada bulan April tahun 2023 penulis menyelesaikan Magang dengan judul ”
Analisis Mutu Fisik Kopi Arabika (Coffea canephora A. Froehner) Dengan Lama
Pengasing Kabupaten Aceh Tengah”. Kemudian pada bulan Agustus 2023 penulis
(Cittrusllus Vulgaris)”.
49