Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KENAIKAN HARGA GULA: FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB

DAN DAMPAKNYA TERHADAP MASYARAKAT

Disusun Untuk Memenuhi Kebutuhan Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu: Mohammas Zaini, SE.MM

Disusun oleh:

Alfia Isyraq Izazi ( 23B505041171)


Rizka Alfiyani ( 23B505041183 )
Muhammad Rasyid Alwi (23B505041187)
M. Arif Nurohman ( 23B505041190 )

Kelas 4B

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS


INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI JAKARTA 2024
Kata pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “analisis
kenaikan harga gula : faktor-faktor penyebab dan dampak terhadap masyarakat” pada
mata kuliah Ekonomi mikro.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada orang tua kami dan teman- teman
sekalian. Atas doa, dukungan, dan semangat dari mereka selama proses pembuatan
makalah ini. makalah ini telah dirangkai dengan maksimal berdasarkan hasil evaluasi
bahan bacaan para peneliti terdahulu, serta saran dan masukan dari Dosen Pengampu, :
Mohammas Zaini, SE.MM Untuk itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
bapak.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi analisis, proses perancangan, maupun penyusunan yang kami lakukan.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, saya berharap makalah “analisis kenaikan harga gula : factor-faktor
penyebab dan dampak terhadap masyarakat” dalam mata kuliah Ekonomi mikro ini
dapat memberikan manfaat maupun pengetahuan terhadap pembaca.

i
Daftar isi

Kata pengantar .................................................................................................... i


Daftar isi ............................................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................. 1
1.1 Latar belakng ............................................................................................... 1
1.2 Rumus masalah............................................................................................ 2
1.3 Tujuan penelitian ......................................................................................... 2
1.4 Manfaat penelitian ....................................................................................... 2
BAB 2 pembahasan .............................................................................................. 3
2.1 Kenaikan harga gula pasir di indonesia ........................................................ 3
2.2 Permintaan gula pasir di indonesia ............................................................... 4
2.3 Peran impor gula untuk kebutuhan nasional ................................................. 5
2.4 Bagaimana dampaknya Terhadap Masyarakat .............................................. 6
BAB 3 Penutuapan .............................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 7
3.2 Daftar isi ...................................................................................................... 7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belang
Gula pasir adalah gula kristal sakarosa kering dari tebu atau bit yang dibuat melalui
proses sulfitasi atau karbonatasi atau proses lainnya sehingga langsung dapat
dikonsumsi.
Gula pasir berasal dari tanaman tebu, dimana batang tebu tersebut diolah melalui
proses tertentu, hingga diperoleh gula dengan bentuk kristal padat. Gula tebu (sugar
cane) tersusun dari 2 unit monosakarida, yaitu fruktosa dan glukosa. Oleh karena itu,
gula tebu masuk ke dalam karbohidrat golongan disakarida. Sukrosa (sakarosa)
merupakan gabungan dari fruktosa dan glukosa, yang merupakan kandungan terbesar
pada gula tebu.
Gula pasir juga memiliki banyak manfaat, seperti memperbaiki kesehatan,
memperbaiki keseimbangan garam dalam tubuh, membantu pengeluaran air, dan
membantu pengeluaran senyawa asam. Selain itu, gula pasir juga digunakan sebagai
bahan baku pembuatan roti dan kue.
Penggunaan gula pasir di Indonesia sangat luas, sebagai bahan pemanis dalam
berbagai macam makanan dan minuman. Gula pasir digunakan untuk berbagai masakan,
seperti makanan, kue, dan juga minuman. Selain itu, gula pasir juga digunakan dalam
produk permen atau produk confectionary, seperti arbanat. Gula pasir memiliki tingkat
kemanisan yang paling tinggi, yang membuatnya sesuai untuk digunakan sebagai
pemanis. Tingkat konsumsi gula pasir di Indonesia cenderung tinggi, dan negara ini
menjadi salah satu negara dengan konsumsi gula terbanyak ke-6 di dunia.
Permintaan gula pasir di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun, terutama
seiring bertambah jumlah penduduk, perbaikan perekonomian, dan berkembangnya
industri makanan dan minuman. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan gula
pasir di Indonesia antara lain harga gula pasir, produk domestik bruto (PDB), dan jumlah
penduduk. Penelitian menggunakan persamaan regresilinear berganda dengan metode
estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa permintaan gula pasir di
Indonesia dipengaruhi negatif oleh harga gula pasir, dan positif oleh PDB dan jumlah
penduduk.
Permintaan gula pasir di Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi kemunduran
produktivitas industri gula Indonesia, yang sekarang menjadi importir gula. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan gula pasir
di Indonesia. Impor gula di Indonesia dilakukan melalui importir terdaftar, seperti PT
PPI, yang ditunjuk pemerintah dalam rangka stabilisasi harga komoditi gula dengan
mengimpor gula kristal putih. PT PPI sebagai distributor dan stabilisator harga gula
kristal putih, menyalurkan gula kristal putih yang memiliki kadar ICUMSA 81 IU – 200
IU dan berstandar nasional Indonesia (SNI), melalui di hampir 12.000 mitra dan 32
cabang di seluruh Indonesia

1
Kenaikan harga gula di Indonesia terjadi akibat banyak faktor, seperti permintaan
yang tinggi, produksi rendah, dan kondisi pasar internasional. Gula merupakan
komoditas strategis di Indonesia, dan pemerintah melakukan impor gula dari luar negeri
untuk cadangan kebutuhan konsumsi gula nasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kenaikan harga gula di Indonesia?
2. Bagaimana permintaan gula pasir di Indonesia?
3. Bagaimana pemerintah melakukan impor gula untuk kebutuhan nasional?
4. Bagaimana dampaknya Terhadap Masyarakat?

1.3 Tujuan penelitian


1. Mengetahui bagaimana kenaikan harga gula di Indonesia?
2. Mengetahui bagaimana permintaan gula pasir di Indonesia?
3. Mengetahui bagaimana pemerintah melakukan impor gula untuk kebutuhan
nasional?
4. Mengetahui bagaimana dampaknya Terhadap Masyarakat?

1.4 Manfaat penelitian


1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan gula pasir
2. Mengetahui kondisi kemunduran produktivitas industri gula Indonesia
3. Mengetahui kenaikan harga gula di Indonesia
4. Mengetahui stabilisasi harga komoditi gula di Indonesia

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 kenaikan harga gula di Indonesia


Pada tanggal 9 November 2023, pemerintah Indonesia menetapkan harga gula di
tingkat konsumen menjadi Rp.16 ribu per kilo. Keputusan ini disampaikan oleh Kepala
Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan telah disetujui dalam rapat koordinasi lintas
kementerian dan lembaga pada tanggal 31 Oktober 2023 lalu.
"Pemerintah sudah menetapkan harga acuan gula. Ada suratnya, ini saya baru dapat.
Sudah jadi Rp16.000 per kg sekarang," kata Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara
(SGN) atau SugarCo Aris Toharisman kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/11/2023).
Dia mengatakan, keputusan pemerintah meenetapkan harga gula acuan diantaranya
untuk mempercepat realisasi impor gula konsumsi. Dengan begitu, stok bisa aman untuk
memenuhi kebutuhan musim Natal-Tahun Baru nanti, sampai jelang Ramadan-Lebaran
tahun 2024 nanti.
Namun pada tanggal 5 maret 2024, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional
mencatat rata-rata harga gula pasir lokal (per kg) harian di pasar modern di beberapa
provinsi telah menyentuh angka Rp 16,62 ribu rupiah per kg, data per Selasa, 05 Maret
2024. Secara keseluruhan, rata-rata minggu ini naik dibandingkan rata-rata minggu
sebelumnya yang tercatat Rp. 16,55 ribu rupiah per kg.
Bulan Harga gula pasir

November Rp 16.000 / kg

Desember Rp 16.413 / kg

Januari Rp 16.297 / kg

februari Rp 16.341 / kg

Maret Rp 16.627 / kg

Kenaikan harga gula ini disebabkan oleh peningkatan biaya produksi, kenaikan harga
gula di pasar internasional, dan juga meningkatnya permintaan menjelang puasa
ramadhan.
Untuk mengurangi dampak negatif dari kenaikan harga gula, pemerintah dan
pengusaha harus mengadakan koordinasi dan memastikan kesiapan neraca gula
nasional. Ini meliputi menata pola produksi, menata ulang harga acuan, dan melakukan
koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait, BUMN, BUMD, Asosiasi Petani
Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Gabungan Pengusaha Tebu Indonesia (Gapgindo),

3
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI), Asosiasi Pedagang
Pasar Indonesia (APPSI), hingga Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (APRINDO).
Selain itu, pengusaha juga harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan dalam
rancangan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan). Pemerintah juga harus
melakukan penguatan ekosistem dan mitigasi yang dilakukan sejalan dengan upaya
penguatan ekosistem.
Kenaikan harga gula di Indonesia akan mempengaruhi daya beli masyarakat,
kenaikan inflasi, dan produksi gula dalam negeri. Untuk mengurangi dampak negatif
dari kenaikan harga gula, pemerintah dan pengusaha harus mengadakan koordinasi dan
melakukan langkah-langkah yang tepat.

2.2 Permintaan gula pasir di Indonesia


Permintaan gula pasir di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, terutusnya
dengan bertambahnya jumlah penduduk, perbaikan perekonomian, dan kemajuan
industri makanan dan minuman. Berdasarkan analisis regresi linier berganda dengan
metode ordinary least square (OLS), permintaan gula pasir di Indonesia dipengaruhi
oleh harga gula pasir, produk domestik bruto (PDB), dan jumlah penduduk.

konsumsi gula ( juta ton)


9

0
2019 2020 2021 2022 2023

konsumsi gula ( juta ton)

Berdasrkan data di atas konsumsi gula Indonesia dari tahun 2019 ke tahun 2023
meninkat 2,7% dari 5,10 ton meninkat menjadi 7,80 ton.
Penelitian yang dilakukan menggunakan data sekunder dari publikasi-publikasi
resmini, seperti Dewan Gula Indonesia (DGI), Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen
Pertanian (Deptan), Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Asian Development Bank (ADB),
World Bank (WB), dan lain-lain, menunjukkan bahwa permintaan gula pasir di
Indonesia dipengaruhi oleh harga gula pasir secara negatif, dan dipengaruhi secara
positif oleh PDB dan jumlah penduduk

4
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan gula pasir di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan
gula pasir di Indonesia dipengaruhi oleh harga gula pasir, PDB, dan jumlah penduduk.

2.3 Peran impor gula untuk kebutuhan nasional


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia telah melakukan impor gula
sekitar 3,5 juta ton selama periode Januari-Agustus 2023.

no Nama data Nilai

1 Thailand 2.102.000

2 Australia 551.000

3 Brazil 500.000

4 India 308.000

5 Negara-negara lainnya 5.000

Impor gula tersebut mayoritas berasal dari Thailand, yakni mencapai 2,1 juta ton atau
berkontribusi 60,63% dari total impor gula nasional. Negara asal impor gula terbesar
berikutnya adalah Australia dengan volume 551 ribu ton (15,89%), diikuti Brasil 500
ribu ton (14,43%), dan India 308 ribu ton (8,90%). Sementara, impor gula dari negara-
negara lainnya hanya sekitar 5 ribu ton (0,15%).
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pun mendorong peningkatan
produksi gula dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor. "Ke depan ada
beberapa hal yang bisa didorong, terutama kapasitas (produksi) tebu dan gula nasional
yang harus kita kembangkan supaya bisa mengimbangi kebutuhan gula nasional," kata
Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 bersama
Kemendagri yang disiarkan secara daring, Senin (25/9/2023).
Adapun India berencana menyetop ekspor gula mulai Oktober 2023. Meski pasokan
gula dari India ke Indonesia hanya 8,9% dari total impor nasional, penghentian pasokan
ini akan berpengaruh pada harga gula dalam negeri.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia
(Gapmmi) Adhi S. Lukman menyebutkan, kenaikan harga gula industri kemungkinan
akan terjadi pada awal 2024. "Prediksi saya, gula rafinasi tahun depan naik lagi,
mungkin tak sebesar tahun ini, mungkin sekitar Rp14 ribu atau lebih," kata Adhi,
dilansir dari Detik.com, Jumat (15/9/2023). Menurutnya, dampak penyetopan ekspor
India tak hanya berdampak ke dalam negeri, tetapi akan turut melebar hingga harga gula
secara global."Ini terus terang akan menjadi berat, terutama harga. Kalau ketersediaan
tidak terlalu khawatir, kita sourcing dari (negara) lain-lain, dari Thailand, Brasil,
meskipun sudah sulit dari Australia. Tetapi ada satu negara melarang (ekspor gula), itu
akan berpengaruh terhadap harga," tutur Adhi.

5
2.4 Bagaimana dampaknya Terhadap Masyarakat
Kenaikan harga gula memiliki dampak negatif terhadap masyarakat, baik dari segi
daya beli masyarakat maupun inflasi. Dampak utama dari kenaikan harga gula adalah
peningkatan biaya produksi untuk industri makanan dan minuman, yang dikelola oleh
UMKM, karena gula adalah bahan baku yang digunakan secara luas dalam industri
makanan dan minuman. Kenaikan harga gula juga dapat mengurangi profitabilitas
perusahaan dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu,
kenaikan harga gula juga dapat menjadi pemicu inflasi, karena gula adalah komoditas
utama dalam berbagai produk makanan dan minuman. Kenaikan harga gula juga dapat
menjadi pengaruh negatif pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan, karena
masyarakat mungkin terdorong untuk mencari alternatif gula dalam diet mereka, yang
pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Langkah-langkah pemerintah yang diambil harus mencakup pengawasan pasar yang
lebih ketat, pemberian subsidi jika diperlukan, dorongan terhadap produksi gula dalam
negeri, dan upaya edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
konsumsi gula yang sehat.

6
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 kesimpulan
kesimpulannya adalah bahwa gula sangat penting dalam memenuhin kebutuhan
masyarakat. Gula adalah zat yang digunakan sebagai bahan pengawet, pengikat, dan
pengisi pada berbagai produk makanan dan minuman. Kebutuhan gulan di Indonesia
terus meningkat dari tahun ke tuhun. Dan berdampak pada naik turunnya harga gula di
Indonesia. Kenaikan harga gula di Indonesia dapat meningkatkan biaya pembelian
makanan dan minuman, yang akan menekan daya beli masyarakat. Untuk mengurangi
dampak negatif dari kenaikan harga gula, pemerintah dan pengusaha harus mengadakan
koordinasi dan melakukan langkah-langkah yang tepat dalam menanganin kenaikan
harga gula di Indonesia.

3.2 Daftar pusaka

Nabilah Muhamad. (2023, oktober, 26). RI Impor Gula 3,5 Juta Ton sampai Agustus
2023, Terbanyak dari Thailand. Diakse pada 11 maret 2024, dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/26/ri-impor-gula-35-juta-ton-
sampai-agustus-2023-terbanyak-dari-thailand
Agus Dwi Darmawan. (2024, maret, 7). Harga Gula Pasir Lokal di Gorontalo Termahal
Nasional. Diakse pada 11 maret 2024, dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/03/07/harga-gula-pasir-lokal-di-
gorontalo-termahal-nasional-selasa-5-maret-2024-
Nabilah Muhamad. (2023, juli, 10). Indonesia Jadi Negara dengan Konsumsi Gula
Terbanyak ke-6 Global pada 2022/2023. Diakse pada 11 maret 2024, dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/07/10/indonesia-jadi-negara-dengan-
konsumsi-gula-terbanyak-ke-6-global-pada-20222023

Anda mungkin juga menyukai