Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KIMIA RUMAH TANGGA

“ PENGEMBANG”

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. NUR HIKMAH UMAR (1716442001)
2. FITRIAH (181644009)
3. NIDYA NURAFIFAH (1816441001)
4. ANNISA MAULIDIA (1816441007)

PRODI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan-NYA sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kimia Rumah Tangga dengan judul
“Pengembang”.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Makassar, 29 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3

BAB 1....................................................................................................................................................5

PENDAHULUAN................................................................................................................................5

A. Latar Belakang........................................................................................................................5

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................6

C. Tujuan......................................................................................................................................6

BAB 2....................................................................................................................................................7

TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................7

BAB 3....................................................................................................................................................8

PEMBAHASAN...................................................................................................................................8

A. Pengertian Bahan Pengembang..............................................................................................8

B. Pengertian Bahan Pengembang Mikroorganisme Dan Contohnya.....................................8

C. Pengertian Bahan Pengembang Kimiawi Dan Contohnya...................................................9

D. Mekanisme Kerja Pengembang Pada Adonan....................................................................12

E. Manfaat Lain Dari Pengembang..........................................................................................14

BAB 4..................................................................................................................................................17

PENUTUP..........................................................................................................................................17

A. KESIMPULAN......................................................................................................................17

B. SARAN...................................................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita hanya melihat bahan baku pembuatan kue adalah
tepung terigu, gula, margarin, telur, susu dan bahan pengisi seperti cokelat, keju, vanila,
dan seterusnya. Tak banyak yang tahu bahan tambahan pada sepotong kue.Kalaupun
tahu, tak banyak yang paham unsur pembentuk bahan pengembang kue tersebut, sejauh
mana peranan pengembang tersebut sehingga dapat membuat makanan menjadi
mengembang.
Dalam kehidupan terkadang banyak masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga
yang menganggap bahwa baking soda dan backing powder itu sama. Namun pada
kenyataannya kedua bahan pengembang ini berbeda. Inilah juga salah satu yang akan
kami bahas dalam makalah kami mengenai perbedaan antara baking soda dan baking
powder, produk kue yang mana yang menggunakan bahan pengembang ini. Seperti yang
kita ketahui bahwa bahan pengembang merupakan zat aditif, timbul pertanyaan bagi
kami, apakah bahan pengembang juga mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan.
Nira adalah media yang subur untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri
Acetobacter acetic dan sel ragi dari genus Saccharomyces. Pada nira yang mengalami
fermentasi secara alami, sel ragi dari genus Saccharomyces akan lebih aktif untuk
mensintesa gula (glokosa) dan menghasilkan alkohol dan gas CO2. Oleh karena dari
asalnya nira aren sudah membawa sel ragi Saccharomyces tuac maka nira aren memiliki
peluang untuk digunakan sebagai bahan pengembangan adonan roti atau cake.
Jika fermentasi nira aren berlangsung lebih lanjut, maka akan semakin banyak
alkohol yang dihasilkan sehingga keasaman bahan tersebut meningkat. Pada saat
keasaman nira aren meningkat, maka bakteri Acetobacter acetic akan lebih aktif untuk
mengubah alkohol menjadi asam asetat sehingga keasaman nira aren akan semaking
tinggi dan dapat berpengaruh terhadap kualitas produk roti bila nira tersebut digunakan
sebagai bahan pengembang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bahan pengembang?
2. Apa pengertian bahan pengembang mikroorganisme dan contohnya?
3. Apa pengertian bahan pengembang kimiawi dan contohnya?
4. Bagaimana mekanisme kerja pengembang pada adonan?
5. Apa manfaat lain dari pengembang?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian bahan pengembang.
2. Mengetahui pengertian bahan pengembang mikroorganisme dan contohnya.
3. Mengetahui pengertian bahan pengembang kimiawi dan contohnya.
4. Mengetahui mekanisme kerja pengembang pada adonan.
5. Mengetahui manfaat lan dari pengembang.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Roti umumnya dibuat dari tepung terigu yang mampu menyerap air dalam jumlah
besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat, memiliki elastisitas yang baik untuk
menghasilkan roti dengan struktur halus dan tekstur lembut. Agar adonan roti bisa
mengembang, maka perlu ditambahkan gula, ragi roti dan soda kue. Ragi roti merupakan
sejenis khamir yang hidup dengan menggunakan gula yang ditambahkan dalam adonan
sebagai nutrisinya dan menghasilkan gas. Gas tersebut akan membuat adonan roti
mengembang (Hafidz,2019).
Adonan roti bisa mengembang, maka ditambahkan gula, ragi roti dan soda kue. Ragi
roti merupakan sejenis khamir yang hidup dengan menggunakan gula yang ditambahkan di
dalam adonan sebagai nutrisi dan menghasilkan gas. Untuk memproduksi roti yang lembut
dan enak dikunyah, biasanya juga ditambahkan lemak berupa mentega putih atau shortening
dan bahan pelembut (Anonim, 2015).
Suhu pada saat terjadinya fermentasi sangat penting. Pada suhu yang rendah
pembentukan gas terhambat sedang pada suhu yang tinggi terlalu banyak gas yang dihasilkan
dan membuat volume menjadi terlalu besar sebelum gluten menjadi dewasa. Suhu optimum
sekitar 25oC-30oC, sedangkan pH dari adonan yang masih baru dicampur sekitar 6,0 tetapi
sebagai akibat fermentasi, pHnya turun menjadi 4,5. Setelah fermentasi, roti dimasak yang
mengakibatkan kerusakan sel-sel khamir (Buckle,2017).
Gula walaupun dalam jumlah sedikit perlu ditambahkan ke dalam adonan. Sebab gula
dapat berperan sebagai sumber karbohidrat untuk mendukung pertumbuhan ragi roti yang
akan menghasilkan gas CO2 dalam jumlah cukup untuk mengembangkan volume adonan
secara optimal. Mentega ditambahkan ke dalam adonan untuk memudahkan pembentukan
adonan. Serta melunakkan tekstur dan mencegah staling roti. Penambahan tepung susu
dimaksudkan untuk memperbaiki tekstur dan meningkatkan kadar protein roti. Penambahan
garam untuk memperbaiki cita rasa dan juga mendukung pertumbuhan khamir dalam
menghasilkan gas CO2 (Astawan, 2014).
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Pengembang
Pengembang adonan merupakan salah satu zat aditif makanan yaitu bahan yang sengaja
ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk
memantapkan bentuk dan rupa hasil pengolahan. Bahan pengembang adalah bahan tambahan
pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan kue yang berfungsi untuk
mengembangkan adonan supaya adonan menggelembung, bertambah volumenya, demikian
juga pada saat adonan dipanggang dapat lebih mengembang.
Jika bahan pengembang dicampurkan kedalam adonan maka akan terbentuk gas karbon
dioksida, gas inilah yang kemudian terperangkap didalam gluten (komponen protein yang ada
dalam tepung terigu) sehingga adonan menjadi mengembang karena gas yang dihasilkan
semakin lama akan semakin banyak bahan pengembang adonan dapat di bagi menjadi 2 yaitu
bahan pengembang mikroorganisme misalnya ragi atau starter dan bahan pengembang
kimiawi seperti soda kue, baking powder, vx.
B. Pengertian Bahan Pengembang Mikroorganisme Dan Contohnya
Selama ini banyak orang yang memiliki anggapan salah bahwa khamir sama dengan ragi.
Pengertian tersebut disebarkan oleh orang-orang yang tidak mengerti secara mendalam
tentang mikrobiologi. Ragi, atau dalam bahasa Inggris disebut starter, merupakan inokulum
yang ditambahkan ke dalam suatu substrat sehingga substrat tersebut akan berubah, atau
mengalami fermentasi. Pada umumnya, ragi yang digunakan oleh orang Indonesia untuk
membuat makanan fermentasi, seperti tape dan tempe, mengandung lebih dari satu jenis
mikroorganisme, baik khamir, kapang, maupun bakteri. Khamir, atau yeast dalam bahasa
Inggris, adalah mikroorganisme uniseluler yang masuk ke dalam Kingdom Fungi.Anggota
kingdom tersebut lainnya yang membentuk jaringan hifa (miselium) disebut kapang (mould),
sedangkan yang membentuk badan buah (fruiting body) yang terlihat jelas oleh mata disebut
cendawan (mushroom) (Miftahul. 2019).
Pada roti, Ragi ini akan bekerja bila ditambahkan dengan gula dan kondisi suhu yang
hangat. Kandungan karbondioksida yang dihasilkan akan membuat suatu
adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori-pori.
Ada 2 jenis ragi yang ada dipasaran yaitu:
1. Ragi kering.
Jenis ragi kering ini ada yang berbentuk butiran kecil - kecil dan ada juga yang berupa
bubuk halus.Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecokelatan ini umumnya
digunakan dalam pembuatan roti.Lain halnya dengan ragi kering jauh lebih praktis dalam
penggunaannya.Aroma yang dihasilkannya pun tidak terlalu cocok karena memang khusus
untuk pembuatan roti. Dalam penggunaannya, hampir semua orang lebih suka
menggunakannya karena tinggal dicampur dengan adonan.Ragi roti bisa diperoleh dipasar
tradisional, swalayan, ataupun toko bahan kue. Ragi kering yang terbentuk butiran dan bubuk
ini bisa membuat adonan roti menjadi mengembang, empuk dan mulur.Untuk pemakaiannya,
ragi kering bentuknya butiran harus dicampur dengan air hangat dan gula agar terbentuk
'adonan biang' sebelum dicampur dengan adonan tepung. Sedangkan ragi kering yang
bentuknya butiran halus atau ragi instan, cara pemakaiannya bisa langsung dicampur dalam
adonan tepung, gula, air dan bahan lainnya.
2. Ragi Padat
Ragi padat yang bentuknya bulat pipih, sering digunakan dalam pembuatan tapai
sehingga banyak orang menyebutnya dengan ragi tapai. Ragi ini dibuat dari tepung beras,
bawang putih dan kayu manis yang diaduk hingga halus, lalu disimpan dalam tempat yang
gelap selama beberapa hari hingga terjadi proses fermentasi. Setelah tumbuh jamur yang
berwarna putih susu kemudian ragi ini dijemur kembali hingga benar - benar kering. Ragi
padat memiliki aroma yang sangat tajam dengan aroma alkohol yang sangat khas.Ragi tapai
banyak dijumpai dipasar tradisional bagian rempah atau bumbu dapur.Ragi padat, selain
dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tapai terkadang juga untuk mengempukan ikan
atau membuat pindang bandeng.Dalam penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum
ditaburkan dalam bahan lainnya.Ragi padat, selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan
tapai terkadang juga untuk mengempukan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam
penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan
lainnya.Dengan memperhatikan aktivitas yeast yang sangat reaktif dan beragam terhadap
bahan makanan, maka dapat dikatakan yeast mempunyai potensi yang besar selain sebagai
agen fermentasi, dapat memberi perubahan yang sangat signifikan baik dalam rasa, aroma
maupun tekstur dari pangan tersebut.
C. Pengertian Bahan Pengembang Kimiawi Dan Contohnya
Zat pengembang adonan merupakan zat kimia yang akan terurai dengan menghasilkan
gas dalam adonan roti. Pada saat kue atau roti dipanaskan dalam oven, zat ini akan
menghasilkan gelembung gas karbon dioksida. Gelembung gas karbondioksida bersama
udara dan uap air membuat kue atau roti mengembang dengan struktur berpori-pori.
Baking soda ataupun baking powder adalah bahan pengembang yang ditambahkan ke dalam
adonan kue sebelum dimasak untuk menghasilkan gas karbon dioksida yang dapat
mengembangkan kue.Baking powder mengandung baking soda, tetapi kedua bahan tersebut
digunakan dalam kondisi yang berbeda.
Mungkin banyak yang bingung antara baking powder dengan soda kue.Dan kadang ada
yang bilang keduanya sama-sama antara fungsi dan kegunaannya.Akan tetapi menurut kami
jelas sangat sangat berbeda.Hal ini terlihat dari fisikya jika kita membeli bahan kue tersebut.
Perbedaan yang mencolok jika kita raba (baking powder) halus seperti tepung terigu,
sedangkan (soda kue ) agak sedikit ada butiran kecil. Dari bau yang dihasilkan juga kentara
apabila kedua bahan tersebut di gunakan untuk bahan kue. Jika terlalu banyak baking powder
maka kue akan mekar sekali, dan apabila terlalu banyak soda kue bau yang dihasilkan sedikit
agak menyengat, dan rasanya (soda kue) kebanyakan akan terasa sedikit pahit.
1. Baking powder
Baking powder adalah bahan pengembang (leavening agent) yang terdiri dari campuran
sodium bicarbonat, satu atau lebih bahan pengembang lainnya seperti sodium aluminium
fosfat atau monocalcium fosfat serta bahan yang bersifat inert seperti pati. Bahan yang
bersifat inert ini ditambahkan pada campuran tersebut untuk menjaga komponen- komponen
campuran tersebut tidak terpisah secara fisik serta meminimalkan terjadinya reaksi yang
premature. Proses atau sumber bahan yang digunakan untuk menghasilkan baking powder
dari segi kehalalannya aman. Baking powder tidak hanya terdiri dari sodium karbonat saja,
tetapi di dalamnya terdapat juga bahan pengasam (krim tartar) dan bahan pengering (biasanya
pati) (Anonim. 2019).. Ada dua jenis baking powder yang tersedia antara lain:
a. Single-acting baking powder.
Single-acting baking powder akan bersifat aktif jika dicampur dengan air dan bereaksi
hanya dalam satu tahap saja, Single-acting baking powder yang biasa disebut baking powder
saja diaktifkan oleh cairan adonan, jadiadonan dengan bahan ini harus segera dipanggang
sesudahpengadukan/pencampuran/mixing.
b. Double-acting powders atau biasa disingkat BPDA (baking powder double
action)
Bereaksi dalam dua tahap dan dapat bertahan beberapa saat (menunggu giliran)
sebelum dipanggang. Reaksi pertama adalah ketika baking powder ditambahkan ke adonan
dan menjadi terbasahi.Asam bereaksi dengan soda menghasilkan gas karbondioksida.Reaksi
ke dua terjadi saat adonan diletakkan di dalam oven.Sel-sel gas mengembang dan
menyebabkan adonan naik.Karena reaksi yang terjadi ada 2 tahap itulah adonan bisa
mengantri di luar oven selama kurang lebih 15-20 menit tanpa kehilangan daya kembangnya.
2. Baking Soda
Baking soda adalah basa, dia menimbulkan efek rasa sedikit pahit kecuali dipertemukan
dengan suasana asam dari bahan lain, seperti buttermilk. Baking soda biasanya dipakai dalam
resep kue kering.Untuk kue kering, soda kue memberikan efek rasa kering, rasa garing dan
renyah pada cookies/kue kering.Apakah baking soda bisa diganti dengan baking powder.Jika
tidak tersedia baking soda, maka baking powder bisa digunakan sebagai penggantinya, akan
tetapi kita akan memerlukan baking powder dalam jumlah yang lebih banyak dan hal tersebut
bisa mempengaruhi rasa. Sebaliknya, jika dalam resep makanan di sebutkan menggunakan
baking powder, maka tidak dapat diganti dengan baking soda.Kenapa demikian?karena pada
baking soda tidak mengandung bahan pengasam sehingga jika dipaksakan, maka kue yang
kita buat tidak akan mengembang. Namun jangan terlalu khawatir, kita bisa membuat baking
powder sendiri jika kita mempunyai baking soda dan krim tartar.Caranya cukup sederhana,
yaitu dengan mencampurkan 2 bagian krim tartar dengan 1 bagian baking soda
(Anonim. 2015).
3. VX
Bahan tambahan pangan lain yang digunakan dalam pembuatan kue adalah VX.
Kandungan atau komposisi VX adalah sodium bicarbonat, sodium acid pirofosfat dan bahan
pengisi seperti pati jagung.Bentuknya berbeda dengan TBM, SP dan Ovalet yaitu berbentuk
serbuk putih.Jika ditinjau dari komposisi yang dikandungnya maka VX berfungsi sebagai
pengembang bukan sebagai pelembut sebagaimana klaim yang ada pada kemasannya.Jika
ditinjau dari komposisi bahan yang dikandungnya, maka dari segi kehalalannya produk ini
aman.Terkadang kita juga mendapati resep makanan yang menggunakan baking soda
maupun baking powder, sehingga kalo resepnya memakai baking powder dan baking soda
maka yang lebih bekerja sebagai bahan pengembang adalah baking powdernya. Baking soda
ditambahkan untuk menetralkan asam dalam resep dan menambah lembut dan juga sedikit
mengembangkan. Dan dipastikan baking powder atau baking soda ini homogen dalam
adonan, dengan cara diayak atau dicampurkan dengan bahan kering yang lain. Biasanya
diayak bersama-sama dengan terigu.Terlalu banyak menambahkan baking powder
menimbulkan rasa pahit, kue mengembang dengan cepat tapi kemudian kempes.Gelembung
udara dalam adonan membesar dan pecah, mengakibatkan kue kempes.Akan tetapi Bila
baking powder terlalu sedikit, volumekue kecil, tidak mengembang dan padat).
Bahan pengembang yang mereka gunakan ini, disebabkan oleh minimnya
pengetahuan masyarakat sebagian mereka menganggap bahan pengembang juga mengandung
zat-zat yang membahayakan seperti misalnya formalin yang terkadang ditambahkan dalam
pembuatan makanan, padahal bahan-bahan ini bukanlah zat beracun kecuali dalam mie
instan, seperti yang kita ketahui bahan pengembang merupakan salah satu contoh dari zat
aditif yang sengaja ditambahkan pada waktu pengolahan makanan. Dalam mie instan
digunakan bahan pengembang natrium tripolifosfat. Dengan digunakannya bahan
pengembang yang mengandung natrium ini maka akan menambah kadar natrium yang
terdapat dalam mie instan. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam
(NaCl) dan bahan pengembangnya. Natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie
instan per takaran saji. Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita
maag dan hipertensi.
D. Mekanisme Kerja Pengembang Pada Adonan
Bahan pengembang alami yang banyak digunakan adalah jamur roti/ragi
roti/yeast.Bahan pengembang alami bekerja sesaat setelah dicampur dengan bahan makanan.
Bila dalam kondisi yang sesuai yaitu tanpa oksigen, zat pengembang akan bekerja dengan
baik menghasilkan gas CO2. Oleh karenanya setelah bahan tercampur dengan baik, adonan
akan ditutup beberapa saat agar zat pengembang dapat bekerja.
Bahan pengembang kimia yang umum digunakan adalah tepung soda kue yang terdiri
dari campuran natrium bikarbonat (NaHCO3), natrium alumunium sulfat (Na2Al2(SO4)4) dan
kalsium hidrofosfat (CaH4(PO4)2). Zat pengembang kimia bekerja pada saat kue dipanaskan
atau pada saat pemanggangan.Prinsip kerja bahan pengembang adalah menghasilkan gas CO 2
yang dapat menyebabkan adonan mengembang.
Baking powder  adalah bahan pengembang yang dipakai untuk meningkatkan volume
dan memperingan tekstur makanan yang dipanggang seperti muffin, bolu, scone,
dan biskuit. Baik baking soda maupun baking powder digunakan untuk mengembangkan
adonan, membuat adonan kue panggang naik serta mengembang. Baking powder bekerja
dengan melepaskan gas karbon dioksida ke dalam adonan melalui sebuah reaksi asam-basa,
menyebabkan gelembung-gelembung di dalam adonan yang masih basah atau gelembung-
gelembung gas tersebut dilepas dalam adonan yang masih basah, dan ketika dipanaskan
adonan memuai; ketika adonan matang, gelembung-gelembung itu terperangkap hingga
menyebabkan kue menjadi naik dan ringan .
Sebagian besar baking powder yang tersedia di pasaran dibuat dari unsur basa
(biasanya soda kue yang juga dikenal sebagai natrium bikarbonat ditambah satu atau
lebih garam asam, dan pati lembam (umumnya pati jagung, meskipun pati kentang juga dapat
digunakan). Baking powder adalah sumber karbon dioksida, dan reaksi asam-basa yang
terjadi lebih tepat dijelaskan sebagai dekomposisi soda kue setelah diaktifkan oleh asam,
sesuai persamaan berikut:
NaHCO3 + H+ → Na+ + CO2 + H2O
Penambahan pati lembam dalam baking powder memiliki beberapa kegunaan,
terutama untuk menyerap kelembapan. Dengan terserapnya kelembapan, umur simpan dapat
lebih lama karena mencegah terjadinya reaksi unsur asam dan basa secara prematur. Selain
itu, bubuk yang kering juga dapat bercampur dengan mudah, dan bentuk tepung
memungkinkan penimbangan yang lebih akurat.  Baking powder dipakai untuk
menggantikan ragi ketika rasa fermentasi tidak diingini pada makanan yang dihasilkan,  atau
ketika adonan kurang memiliki sifat elastis untuk menahan gelembung-gelembung gas lebih
dari beberapa menit.  Roti yang dibuat dengan memakai bahan pengembang kimia
disebut roti cepat. 
Baking powder merupakan baking soda yang sudah dicampur dengan sejenis asam
kering. Bahan ini digunakan ketika sebuah resep tidak mengandung asam lain. Segera
sesudah tepung ini menjadi basah, kedua bahan kimia didalamnya mulai mengurai dan
bereaksi dengan membentuk gas karbon dioksida. Agar gas ini tidak “kabur” sebelum
waktunya, maka harus dilindungi dengan baik dari kelembaban udara dengan cara
menyimpan hasilnya dalam sebuah wadah tertutup rapat.
Asam di dalam baking powder dapat berupa aksi-cepat atau aksi-lambat.  Asam aksi-
cepat beraksi dalam campuran basah dengan baking powder pada suhu ruang, sementara
asam aksi-lambat tidak akan bereaksi hingga dipanaskan di dalam oven. Baking powder yang
terdiri dari asam-asam aksi-cepat dan aksi-lambat disebut double acting (aksi ganda); baking
powder yang hanya berisi satu asam disebut single acting (aksi tunggal). Baking
powder double-acting hanya melepaskan sebagian gas sewaktu adonan masih basah, dan
adonan naik untuk kedua kalinya sewaktu dipanggang di dalam oven,  baking
powder  double-acting menjamin adonan kue panggang menjadi naik, sehingga selisih waktu
antara mengaduk adonan dan memanggang tidak begitu memengaruhi hasil akhir kue. Baking
powder  double-acting inilah yang sekarang ini tersedia secara luas untuk konsumen,
meskipun tidak ditulis pada label. Garam asam suhu rendah yang umum, di antaranya krim
tartar dan monokalsium fosfat (juga disebut kalsium asam fosfat). Garam asam suhu tinggi di
antaranya natrium aluminum sulfat, natrium aluminum fosfat, dan natrium asam pirofosfat.
Kemudian apabila dalam 1 resep ada baking soda dan baking powder, maka
sebetulnya yang mengembangkan adonan adalah baking powder. Akan tetapi apabila dalam
adonan itu terdapat bahan lain yang sifatnya asam yg membuat keseimbangan terganggu,
maka bikarbonat tambahan dalam baking soda bisa menetralkan kelebihan asam itu.
Soda kue adalah salah satu komponen yang ada di dalam baking powder. Dari segi
kehalalan bahan ini tidak terlalu bermasalah, karena biasanya berasal dari batu-batuan.
Baking soda merupakan sodium bi-karbonat murni. Formula kimianya NaHCO3 dan baking
soda berbentuk bubuk putih dengan biji-biji kristal. Baking soda adalah garam kimia yang
punya beragam fungsi. Baking soda bersifat basa lemah sehingga berguna untuk
menetralisasi asam dan memecah protein.
Sifat tersebut membuat baking soda sebagai pembuat empuk daging dan pengembang
adonan kue. Jika baking soda dikombinasikan dengan bahan yang cenderung basah dan
mengandung asam (seperti yogurt, cokelat, mentega susu, madu), reaksi kimia yang akan
muncul adalah gelembung karbon dioksida yang semakin membesar dalam temperatur tempat
pemanggang sehingga bahan makanan akan mengembang.
Reaksi itu terjadi seketika, begitu baking soda dicampur dengan bahan-bahan
makanan. Karena itu, makanan yang mengandung baking soda harus segera dipanggang, jika
tidak, makanan tidak bisa mengembang sesuai keinginan. Baking soda juga menetralkan
molekul aroma asam sehingga banyak dipakai sebagai bahan pengharum.

E. Manfaat Lain Dari Pengembang


Baking soda tidak hanya digunakan untuk mengembangkan makanan, Berdasarkan sifat
fisiknya,soda kue sangat bermanfaat  dan digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Kegunaan
lain dari baking soda adalah sebagai berikut.
1. Soda kue dapat menetralkan bau secara kimia , sehingga digunakan sebagai bahan
dalam  pembuatan sabun mandi dan deodorant. Selain itu juga dapat menghilangkan
bau di dalam kulkas dengan cara memasukan baking soda di dalam wadah terbuka
didalam lemari es. Baking soda bisa menjaga kesegaran pada makanan atau minuman
untuk menghindari kontaminasi oleh bau yang tidak enak. Bau kulkas bisa berasal
dari makanan mentah seperti ikan dan daging atau makanan yang sudah lama
disimpan.
2. Soda kue juga bermanfaat dalam dunia industri. Soda kue dapat memadamkan api
sehingga dapat digunakan untuk pemadam kebakaran karena ketika dipanaskan soda
kue melepaskan karbon dioksida. Aplikasi yang lain adalah bermanfaat dalam
pengendalian pencemaran udara karena menyerap emisi sulfur dioksida dan gas asam
lainnya.
3. Baking soda juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, misalnya sebagai obat
kumur alami. Baking soda bisa mendinginkan mulut dan sebagai obat kumur alami.
Campurkan 1 sendok teh baking soda ke dalam 100 ml air, Aduk hingga rata dan
digunakan berkumur. Hal ini juga dapat menghilangkan bau mulut.
4. Meredakan gatal akibat gigitan serangga. Untuk mengurangi rasa gatal akibat gigitan
serangga, campurkan 1 sendok teh baking soda dengan sedikit air. Gosokkan pada
daerah gatal gatal, lalu diamkan selama beberapa menit sebelum mandi.
5.  Mengatasi Sunburn
Baking soda juga bisa mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh sengatan sinar
matahari, karena memiliki efek yang mendinginkan. Caranya, basahi handuk dengan
campuran air dingin dan baking soda, kemudian kompres pada kulit yang iritasi atau
gatal-gatal.
6. Memutihkan Gigi. Natrium Bikarbonat dapat digunakan untuk memutihkan gigi
dengan cara menghancurkan satu buah stroberi matang dan capur dengan 1/2 sendok
teh baking soda. Oleskan campuran tersebut pada gigi, dan biarkan selama lima
menit, kemudian sikat gigi dan berkumur. Metode ini harus dilakukan tidak lebih dari
sekali dalam seminggu, karena penggunaan yang berlebihan bisa berpotensi merusak
enamel gigi.
7. Mengangkat sel kulit mati. Salah satu kegunaan baking soda untuk perawatan
kecantikan adalah untuk mengelupaskan atau mengangkat sel-sel kulit mati. Dengan
cara mengambil satu sendok makan baking soda, bisa dicampur susu biasa dan air,
kemudian gosokkan ke kulit.
8. Merendam kaki yang lelah, natrium bikarbonat dapat digunakan untuk mengatasi kaki
yang lelah dan menghilangkan bau kaki dengan merendam kaki kedalam air hangat
yang telah dilarutkan dengan natrium bikarbonat.
9. Merawat kuku. Baking soda juga dapat digunakan untuk membersihkan kuku dan
kutikula. Caranya, tuangkan sedikit baking soda ke dalam kuku dan gunakan sikat
kuku untuk membersihkannya.
10. Masker jerawat alami. Baking soda juga dipercaya bisa membersihkan jerawat.
Campurkan baking soda dengan air hangat, kemudian aduk untuk membentuk adonan
kental. Oleskan masker ini pada wajah atau kulit yang berjerawat yang sebelumnya
sudah dibersihkan, biarkan selama 5-10 menit, lalu bilas hingga bersih.
11. Pembersih toilet. Baking soda merupakan bahan alami yang dapat membersihkan
kotoran. Taburkan sedikit baking soda ke toilet, kemudian sikat secara merata.
12. Membersikan Noda. Baking soda dapat digunakan untuk membersihkan noda dengan
cara mencampurkan 1/4 cangkir baking soda dan deterjen ke dalam mesin cuci.
Baking soda ini bisa menghilangkan kotoran yang sulit dibersihkan.
13. Membersihkan Buah dan Sayuran. Baking soda juga bermanfaat untuk 
menghilangkan bakteri yang menempel pada sayuran dan buah-buahan dengan cara
melarutkan dua sendok makan baking soda kedalam air, dan gunakan untuk mencuci
buah dan sayuran. Hal ini akan membuatnya lebih bersih daripada menggunakan air
biasa.
14. Membersihkan saluran air rumah tangga. Baking soda juga dapat membersihkan
saluran air rumah tangga dengan cara menaburkan satu cangkir baking soda dan 1
botol besar air panas ke dalam saluran pembuangan. Selain ekonomis, metode ini bisa
mengurangi penyumbatan yang terjadi pada saluran pembuangan rumah tangga.
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa prinsip
dari bahan pengembang seperti ragi, baking soda, baking powder yang cukup lazim
digunakan oleh masyarakat dalam membuat kue seperti roti, cokies atau cake adalah adanya
gas karbondioksida yang terperangkap didalam gluten (komponen protein yang ada dalam
tepung terigu) sehingga adonan menjadi mengembang karena gas yang dihasilkan semakin
lama akan semakin banyak. Pengembang pada makanan dibedakan menjadi dua macam yaitu
bahan pengembang mikroorganisme misalnya ragi roti, serta bahan pengembang kimiawi
misalnya baking soda, baking powder.
B. SARAN
Untuk para pembaca yang telah membaca makalah kami diharapkan nantinya dapat
menggunakan bahan pengembang dengan benar sesuai dengan bahan-bahan yang terkandung
dalam adonan agar kue yang dihasilkan sesuai yang diinginkan tidak
timbul rasa pahit ataupun kue yang volumenya kecil dan padat.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, Made. Dr. Prof., 2014. Roti Lebih Oke Ketimbang Mi Dan Nasi. Kompas
Cybermedia. Jakarta.
Buckle, K. A. dkk, 2017. Ilmu Pangan. UI-Press. Jakarta.
Lutfi. 2018. Sains Kimia Jilid 1 untuk SMP kelas VIII. Jakarta : Esis

Anda mungkin juga menyukai