Kelompok 7
Akhmad Imron R ( P1337434117025 )
Rizka Alifia ( P1337434117039 )
Risdita Brilliani T ( P1337434117040 )
Natasya ozha ( P1337434117041 )
Putri Listyo ( P1337434117042 )
Bahan Tambahan Pangan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
BTP adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan
merupakan komposisi khas pangan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang
dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud teknologi pada pembuatan,
1. Pewarna yaitu BTP yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada pangan.
2. Pemanis buatan yaitu BTP yang dapat menyebabkan rasa manis pada pangan, yang
tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi.
4. Antioksida yaitu BTP yang dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi lemak
sehingga mencegah terjadinya ketengikan.
7. Pengatur keasaman (pengasam, penetral dan pendapar) yaitu BTP yang dapat
mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman
pangan.
8. Pemutih dan pematang tepung, yaitu BTP yang dapat mempercepat proses
pemutihan dan atau pematang tepung sehingga dapat memperbaiki mutu
pemanggangan.
10. Pengeras, yaitu BTP yang dapat memperkeras atau mencegah melunaknya
pangan.
11. Sekuestran, yaitu BTP yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam
pangan, sehingga memantapkan warna, aroma dan tekstrur.
BTP PENGEMBANG
Pengembang (Raising agent ) adalah bahan tambahan pangan berupa
senyawa tunggal atau campuran untuk melepaskan untuk melepaskan gas
sehingga meningkatkan volume adonan. Sediaan BTP adalah bahan tambahan
pangan yang dikemas dan berlabel dalam ukuran yang sesuai bagi konsumen.
BTP pengembang pada umunya digunakan pada pengembangan adonan
kue, bahan pengembang kue adalah segala jenis zat yang digunakan dalam
adonan atau adonan encer yang melembutkan dan menggembangkan
adonan dengan mencampurkan udara ke adonan ,Alternatif pengembang
adalah dengan udara yang dimasukkan oleh alat mekanis seperti pengocok.
Agen pengembang dapat berupa zat kimia sintetis atau terdiri dari agen
biologis. Gas yang sering dihasilkan adalah karbon dioksida, tetapi gas lain
seperti hidrogen juga terkadang digunakan. Ketika adonan tercampur, protein
tepung dengan air dalam adonan dan membentuk sebuah matriks (sering
didukung lebih lanjut oleh protein seperti gluten atau polysaccharida seperti
pentosa atau Gom Xantan), maka gelatinisasi dan "menyusun" lubang-lubang
yang ditinggalkan oleh gas gelembung yang tetap
PENGEMBANG BIOLOGI ( RAGI )
Ragi sesungguhnya adalah sejenis makhluk hidup bersel satu, atau biasa disebut
mikroorganisme. Ragi termasuk dalam golongan fungi, satu golongan dengan jamur. Ragi
biasa kita temui dalam bentuk cair atau butiran hal ini bisa dikatan sebagai media yang
digunakan untuk mengembangbiakan ragi.
Pada lingkungan yang terdapat oksigen, ragi akan melakukan respirasi yang dapat
mengubah oksigen dan gula (glukosa) dari tepung menjadi karbondioksida, air, dan energi.
Pada lingkungan yang tidak terdapat oksigen, ragi akan melakukan fermentasi. Fermentasi ini
akan mengubah glukosa menjadi karbondioksida dan alkohol (umumnya ethanol). Inilah yang
terjadi pada roti. Dalam pemanggangan roti, alkohol yang dihasilkan oleh ragi ini menguap,
sedangkan karbondioksida tetap terperangkap di dalam adonan roti. Karbondioksida yang
terperangkap inilah yang menjadikan roti mengembang.
• Kelemahan pengembang alami seperti ragi adalah adanya sedikit rasa
asam pada roti yang dihasilkan, jadi untuk aplikasi pada pastry dan cookies
tentunya tidak tepat jika menggunakan ragi.
Ragi kering
Jenis ragi kering ini ada yang berbentuk butiran kecil dan ada yang
berupa bubuk halus. Jenis ragi yang butirannya halus dan bewarna
kecoklatan ini umumnya digunakan dalam pembuatan roti. Lain halnya
dengan ragi kering jauh lebih praktis dalam penggunaannya.Aroma yang
dihasilkannya pun tidak terlalu cocok karena memang khusus untuk
pembuatan roti.Dalam penggunaannya, hampir semua orang lebih suka
menggunakannya karena tinggal dicampur dengan adonan. Ragi kering
yang terbentuk butiran dan bubuk ini bisa membuat adonan roti menjadi
mengembang, empuk dan mulur.
Jenis jenis Ragi (Pengembang)
Ragi Padat
Ragi padat yang bentuknya bulat pipih, sering digunakan dalam pembuatan tapai
sehingga banyak orang menyebutnya dengan ragi tapai. Ragi ini dibuat dari tepung beras,
bawang putih dan kayu manis yang diaduk hingga halus, lalu disimpan dalam tempat yang
gelap selama beberapa hari hingga terjadi proses fermentasi. Setelah tumbuh jamur yang
berwarna putih susu kemudian ragi ini dijemur kembali hingga benar - benar kering. Ragi
padat memiliki aroma yang sangat tajam dengan aroma alkohol yang sangat khas.Ragi
padat, selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tapai terkadang juga untuk
mengempukan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam penggunaannya, ragi padat
harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya.Dengan memperhatikan aktivitas
yeast yang sangat reaktif dan beragam terhadap bahan makanan, maka dapat dikatakan
yeast mempunyai potensi yang besar selain sebagai agen fermentasi, dapat memberi
perubahan yang sangat signifikan baik dalam rasa, aroma maupun tekstur dari pangan
tersebut.
Kelebihan :
Menjaga produk makanan dari mikroorganisme.
Menjauhi agar produk tetap utuh tampilannya.
Didapatkan dengan harga relatif murah.
Kekurangan :
Bisa menyebabkan penyakit usus jika berlebihan.
Tampilannya akan terasa kurang asli karena ada efek-efek tertentu pada makanan yang
menjadikan makanan itu tidak biasa.
Terasa sedikit kesat setelah memakannya.
Alasan utama pemberian BTP
1.Mengawetkan makanan
2.Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan
enak dimulut.
3.Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik
4.Meningkatkan kualitas pangan.
5.Menghemat biaya.