Anda di halaman 1dari 9

Asas-asas dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi

Nama Kelompok 7:
1.Jeremi Riola Sitorus (3020210349)
2.Balqis azzahra nizal (3018210097)
3. Raisya Ruslianidzar (3020210346)
4. Delta Mudzaki Dhukun (3020210333)
5. Alexandra diva (3020210351)
6. Moze Samolala (3018210388)
7. Audyna Shania Fahmi (3020210141)

Universitas Pancasila
Fakultas Hukum
Jakarta, 2021
I. Antropologi
Antropologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia sebagai
makhluk masyarakat. Maka itu, perhatian Antropologi ditujukan pada sifat khusus
badani, cara produksi, tradisi, dan nilai-nilai yang membuat pergaulan hidup satu
masyarakat berbeda dari yang lainnya.

A. Fase-fase Perkembangan Ilmu Antropologi


1. Fase Pertaama (sebelum 1800)
Kedatangan bangsa Eropa Barat ke Benua Afrika, Asia, dan Amerika selama 4
abad (sejak akhir abad ke-15 hingga permulaan abad ke-16) membawa pengaruh
bagi berbagai suku bangsa ketiga benua tersebut. Bersamaan dengan itu mulai
terkumpul tulisan buah tangan para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama
Nasrani, penerjemah Kitab Injil, dan pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk
kisah perjalanan, laporan dan sebagainya. Kemudian dalam pandangan kalangan
terpelajar di Eropa Barat timbul tiga macam sikap yang bertentangan terhadap
bangsa-bangsa di Afrika, Asia, Oseania, dan orang-orang Indian di Amerika,
yaitu:
a. Ada yang berpandangan bahwa bangsa-bangsa itu bukan manusia
sebenarnya, melainkan mereka manusia liar, keturunan iblis. Dengan
demikian timbul istilah-istilah seperti savages primitives.
b. Ada yang berpandangan bahwa masyarakat bangsa-bangsa itu adalah
contoh dari masyarakat yang masih murni, belum mengenal kejahatan dan
keburukan seperti yang ada dalam masyarakat bangsa-bangsa Eropa Barat
waktu itu.
c. Ada yang tertarik akan adat istiadat yang aneh, dan mulai mengumpulkan
benda-benda kebudayaan dari suku-suku bangsa di Afrika, Asia, Oseania
dan Amerika pribumi.
2. Fase Kedua (kira-kira pertengahan abad ke-19)
Integrasi yang sungguh-sungguh baru timbul pada pertengahan abad ke-19.
Karangan-karangan etnografi tersebut tersusun berdasarkan cara berpikir evolusi
masyarakat. Secara singkat, cara berpikir itu dapat dirumuskan sebagai berikut:
masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi dengan sangat lambat yakni
dalam jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dari tingkat-tingkat yang rendah
sampai ke tingkat tertinggi. Semua bentuk masyarakat dan kebudayaan bangsa-
bangsa di luar Eropa (oleh orang Eropa disebut primitive) dianggap sebagai
contoh dari tingkat kebudayaan lebih rendah, yang masih hidup sampai sekarang
sebagai sisa-sisa dari kebudayaan manusia zaman dahulu.

3. Fase Ketiga (permulaan abad ke-20)


Pada permulaan abad ke-20 sebagian negara penjajah di Eropa berhasil untuk
mencapai kemantapan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan di luar Eropa.
Untuk keperluan pemerintah jajahannya tadi, yang waktu itu mulai berhadapan
langsung dengan bangsa-bangsa terjajah di luar Eropa, maka ilmu antropologi
sebagai suatu ilmu yang justru mempelajari bangsa-bangsa di daerah-daerah di
luar Eropa itu, menjadi sangat penting. Dalam fase ketiga ini ilmu antropologi
menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya dapat dirumuskan sebagai berikut:
mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna
kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang
masyarakat masa kini yang kompleks.

4. Fase keempat (sesudah kira-kira 1930)


Dalam fase ini ilmu antropologi mengalami masa perkembangannya yang paling
luas, baik mengenai bertambahnya pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun
mengenai ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Selain itu kita lihat adanya
dua perubahan di dunia:
a. Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah Perang Dunia II
b. Cepat hilangnya bangsa-bangsa primitif (bangsa-bangsa asli dari pengaruh
budaya Eropa-Amerika).
Mengenai tujuannya, ilmu antropologi yang baru dalam fase perkembangannya
yang keempat ini dapat dibagi dua, yaitu tujuan akademikal dan tujuan praktisnya.
Tujuan akademisnya adalah mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada
umumnya dengan mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakat, serta
kebudayaannya. Karena di dalam praktik ilmu antropologi biasanya mempelajari
masyarakat suku-bangsa maka tujuan praktisnya adalah mempelajari manusia
dalam keragaman masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku
bangsa itu.

B. Antropologi Masa Kini


1. Perbedaan-perbedaan di Berbagai Pusat Ilmiah
Secara kasar aliran-aliran antropologi dapat digolongkan berdasarkan atas
berbagai universitas di beberapa negara tempat ilmu antropologi berekambang,
yaitu terutama Amerika Serikat, Inggris, Eropa Tengah, Eropa Utara, Uni Soviet,
dan negara-negara yang sedang berkembang.
Di Amerika Serikat ilmu antropologi telah memakai dan mengintegrasikan
seluruh warisan bahan dan metode dari ilmu antropologi dalam fasenya yang
pertama, kedua, dan ketiga ditambah dengan berbagai spesialisasi yang telah
dikembangkan secara khusus untuk mencapai pemahaman tentang dasar-dasar
dari keragaman bentuk masyarakat dan kebudayaan manusia yang tampak pada
masa sekarang ini.
Di Inggris dan negara-negara yang ada di bawah pengaruhnya, seperti Australia,
ilmu antropologi dalam fase perkembangannya yang ketiga masih dilakukan,
tetapi dengan hilangnya daerah-daerah jajahan Inggris, maka sifat dari ilmu
antropologi tentu juga berubah.
Di Eropa Tengah seperti Jerman, Austria, dan Swiss hingga kira-kira awal tahun
1970-an saja ilmu antropologi masih bertujuan mempelajari bangsa-bangsa di luar
Eropa untuk memahami tentang sejarah penyebaran kebudayaan seluruh umat
manusia di muka bumi ini, jadi sifat antropologinya masih berada pada fase
kedua.
2. Perbedaan-perbedaan Istilah
Sampai sekarang di berbagai negara masih dipakai berbagai istilah, sehingga ada
perlunya diterangkan di manakah istilah-istilah tersebut lazim dipakai.
Ethnography berarti “pelukisan tentang bangsa-bangsa”
Ethnology “ilmu bangsa-bangsa”
Volkerkunde (Volkenkunde) berarti “ilmu kebudayaan”
Anthropology berarti “ilmu tentang manusia”

C. Ilmu-ilmu Bagian dari Antropologi


1. Lima Ilmu Bagian dari Antropologi
Di universitas-universitas Amerika Serikat, tempat antropologi telah berkembang
secara ruang lingkup dan batas lapangan perhatiannya yang luas itu menyebabkan
adanya paling sedikit lima masalah penelitian khusus, yaitu:
1) Masalah sejarah asal dan perkembangan manusia (atau evolusinya) secara
biologi.
2) Masalah sejarah terjadinya beragam makhluk manusia, dipandang dari
sudut ciri-ciri tubuhnya
3) Masalah sejarah asal, perkembangan, penyebaran, dan penyebaran
beragam bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia
4) Masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya beragam kebudayaan
manusia di seluruh dunia
5) Masalah mengenai asas-asas kebudayaan manusia dalam kehidupan
masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi.

Ilmu antropologi mengenal juga ilmu-ilmu bagian, yaitu:

1) Paleo antropologi
2) Antropologi fisik
3) Etnolinguistik
4) Prehistori
5) Etnologi
Paleo-antropologi adalah ilmu bagian yang meneliti soal asal-ususl atau soal
terjadinya dan evolusi mahluk manusia dengan mempergunakan sebagian bahan
penelitian sisa-sisa tubuh yang telah membatu,atau fosil-fosil manusia dari zaman
dahulu,yang tersimpan dalam lapisan-lapisan bumu yang harus didapat oleh si
peneliti dengan berbagai metode penggalian.
Antropologi fisik adalah bagian dari ilmu antropologi yang
mempelajari pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia
dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, yang memakai sebagai bahan penelitiannya ciri-
ciri tubuh
Prehistori adalah sebutan bagi kurun waktu yang bermula ketika makhluk hominini
mulai memanfaatkan perkakas batu sekitar 3,3 juta Tahun Silam, dan berakhir ketika
sistem tulis diciptakan.
Etnolingustik atau antropologi lingustik adalah suatu ilmu bagianyang pada asal
mulanya bersangkutan erat dengan ilmu antropologi. Preshistori memperlajari sejarah
perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi dalam zaman
sebelum manusia mengenal huruf.
Etnologi adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian mengenai azas-azas
manusia,dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari
sebanyak mungkin suku-bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi pada masa sekarang
ini lebih khusus lagi dalam kalangan sub-ilmu etnologi,akhir-akhir ini telah berkembang
dua aliran, atau lebih baik dikatakan dua golongan penelitian.

D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi


1. Persamaan dan Perbedaan antara Kedua Ilmu

Ilmu antropologi sosial berusahha mencari unsur-unsur yang sama di antara beragam
masyarakat dan kebudayaan manusia. Tujuannya adalah untuk memcapai pengertian
tentang asas-asas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya.

2. Sejarah Perkembangan Sosiologi

Pada mulanya ilmu sosiologi hanya merupakan bagian dari ilmu filsafat. Para ahlì
filsafat yang menganalisis segala hal yang ada dalam alam sekelilingnya, juga tidak
lupa memikirkan tentang masyarakatnya. Sejak abad ke-19, teori-teori dan konsep-
konsep filsafat sosial itu telah berubah, sejajar dengan berbagai perubahan aliran
filsafat dan latar belakang cara berpikir orang Eropa Barat.

3. Pokok Ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi

Ilmu antropologi telah mmencatat bahwa ilmu itu sejak mulanya hingga sekarang
objek-objek penelitiannya masih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan suku
bangsa yang hidup di luar lingkungan kebudayaan bangsa-bangsa Eropa dan Amerika
modern. Sebaliknya, ilmu sosiologi mencatat bahwa ilmu itu sejak mula hingga
sekarang objek-objek penelitiannya tertuju pada masyarakat dan kebudayaan bangsa-
bangsa yang hidup dalam lingkungan kebudayaan Eropa-Amerika.

4. Metode Ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi

Para ahli antropologi untuk mengembangkan berbagai metode penelitian yang


bersifat penelitian intensif dan mendalam misalnya dengan metode wawancara.
Sebaliknya, para ahli sosiologi yang biasanya meneliti masyarakat kompleks, lebih
bamyak mempergunakan berbagai metode penelitian yang bersifat penelitian meluas,
seperti dengan metode angket.

E. Hubungan antara Antropologi eqn ilmu-ilmu lain

Antropologi perlu bantuan ilmu-ilmu lain itu, dan sebaliknya ilmu-ilmu lain itu
masing-masing juga memerlukan bantuan antropologi kecuali ilmu psikologi dan
ilmu sosiologi. Ilmu-ilmu lain itu yang terpenting diantaranya adalah :

1) Ilmu geologi 8) Ilmu sejarah


2) Ilmu paleontologia 9) Ilmu geografi
3) Ilmu anatomi 10) Ilmu ekonomi
4) Ilmu kesehatan masyarakat 11) Ilmu hukum adat
5) Ilmu psikiatri 12) Ilmu administrasi
6) Ilmu linguistik 13) Ilmi politik
7) Ilmu arkeologi
F. Metode Ilmiah dari Antropologi
1. Metode Ilmiah dan Pengumpulan Fakta
Pada umumnya, metode-metode pengumpulan fakta dalam ilmu pengetahuan
dapat digolongkan kedalam tiga golongan dan masing-masing mempunyai
perbedaan pokok yaitu ; (i) penelitian dilapangan, (ii) penelitian dilaboratorium,
(iii) penelitian dalam perpustakaan.
2. Penentuan Ciri-ciri Umum dan Sistem
Bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan sistem dalam himpunan fakta
yang dikumpulkan dalam suatu penelitian.
3. Verifikasi

G. Tenaga Sarjana, Lembaga, Majalah, dan Prasarana Ilmu Antropologi


1. Kehidupan Ilmiah
Suatu cabang ilmu pengetahuan dikatakan hidup apabila para ahli dibidangnya
melakukan kegiatan-kegiatan penelitian untuk memecahkan berbagai macam
masalah ilmiahnya. Dengan demikian para ahli dapat memeriksa kebenaran hasil-
hasil itu, atau dapat memakainya sebagai landasan untuk mengembangkan
persoalan-persoalan dan penelitian-penelitian lebih lanjut.

2. Para Tokoh Sarjana Antropologi


Mereka para pengarang buku etnografi yang terdiri dari pelaut, penyiar agama
Nasrani, dan pegawai pemerintah jajahan. Para pengarang etnografi kuno
golongan musafir adalah A.Bastian, seorang dokter kapal berbangsa Jerman yang
telah keliling ke berbagai benua pada permulaan abad ke-19. Ia pernah menulis
tiga jilid etnografi mengenai kebudayaan suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Lembaga-lembaga dan Majalah-majalah Antropologi
Majalah antropologi yang paling penting dan perlu dimiliki oleh tiap ahli
antropologi atau tiap orang yang mau menjadi ahli antropologi adalah Current
Anthropology, diterbitkan oleh University of Chicago Press.
Amerika adalah negara yang mempunyai lembaga, organisasi, dan perkumpulan
antropologi yanh terbanyak jumlahnya. Tiga yang paling penting diantaranya :
1) American Anthropology Association
2) American Association of Physical Anthropology
3) Institute of Human Relations
4. Kamus dan Atlas Antropologi
Dalam ilmu antropologi, ada sebuah kamus kecil yang disusun oleh C.
Winick,berjudul Dictionary of Anthropology (1958) disusun pula dua buah kamus
antropologi yang besar, yaitu: kamus umum berjudul Dictionary of Anthropology
yang disusun oleh W.H. Lindig, satunya lagi sebuah kamus khusus mengenai
istilah-istilah ilmiah dalam enam bahasa ( Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol,
Jepang, dan Rusia) berjudul Multilingual Glossary of Anthropological Terms
disusun oleh tim antropologi dibawah redaktur G. Mostny.

Dalam kepustakaan ilmu antropologi memang ada sebuah nuku tua susunan G.
Gerland, berjudul Atlas der Volkerkunde ( Atlas Ilmu Bangsa-Bangsa ) yang
terbit pada tahun 1892. Atlas-atlas yang lebih muda usianya adalah yang disusun
oleh seorang ahli geografi Jerman, H. Bernetzik, berjudul Die Grosse
Volkerkunde, terbitan 1930.

Anda mungkin juga menyukai