Anda di halaman 1dari 33

PENGENALAN

AUDIT INTERNAL
PT PLN (Persero)
disampaikan pada Program Pengenalan Perusahaan
Prajabatan S1/D3
PENGERTIAN AUDIT INTERNAL

Audit Internal adalah aktivitas asurans dan konsultasi yang


independen dan obyektif yang dirancang untuk menambah nilai
dan meningkatkan operasi organisasi, mendorong organisasi
dalam mencapai tujuannya dengan menggunakan pendekatan
yang disiplin dan sistematis untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan
proses manajemen

www.pln.co.id | 1
PERKEMBANGAN DEFINISI INTERNAL AUDIT

www.pln.co.id | 2
POSISI DAN PERAN AUDIT INTERNAL
Board
First line of defence
• Adalah risk owner, dengan menggunakan
Business Units RMC/Exco sistem pengendalian internal yang terintegrasi
dapat mengidentifikasikan ketidak efektif-an
Independent
dan pelanggaran
ERM Function Assurance
(via IA and AC) Second line of defence
Specialist Departments • Adalah Fungsi manajemen risiko yang
bertanggung jawab untuk menyediakan
• IT
• HR kebijakan dan prosedur risiko operasional,
• Finance serta memastikan seluruh seluruh risiko
• Marketing korporat terlah terkelola sesuai dengan
• OHS tingkat risiko yang dapat diterima.
• Menyelenggarakan RMC secara regular untuk
Specialist Departments memantau perkembangan risiko korporat.

Third line of defence


1st line of defence 2nd line of defence 3rd line of defence • Adalah fungsi audit internal, dengan
Daily operational risk management Risk oversight Internal Audit menggunakan aktivitas audit yang terfokus
kepada risiko akan dapat melakukan
assurance terhadap efektivitas kedua fungsi di
atas, dan bila diperlukan akan memberikan
rekomendasi untuk perbaikan
1st Line of Defense 2nd Line of Defense
Daily operational risk Risk Oversight 3rd Line of Defense
management Internal Audit

www.pln.co.id | 3
PERGESERAN PERAN AUDIT INTERNAL
URAIAN PERAN LAMA PERAN BARU
Fungsi/Peran Watchdog Strategic Business Partner (Mitra Bisnis),
Watchdog, Konsultan
Aktivitas Assurance Assurance & Consulting

Pendekatan Detektif (mendeteksi masalah) Preventif (mencegah masalah)

Sikap Kaku, Bermusuhan Aktif, Konstruktif

Fokus Kelemahan/Penyimpangan Penyelesaian yang Konstruktif


Komunikasi dengan
Terbatas Reguler
Manajemen
Compliance, Operational Audit: Risk
Fokus Audit Compliance Management, Control dan Government
Process

Ukuran Sukses Jumlah Temuan Rekomendasi/manfaat Implementasi GCG

Organisasi Pelengkap/hanya persyaratan Alat Manajemen Pemberi nilai tambah

www.pln.co.id | 4
PERLUASAN TANGGUNGJAWAB DAN KEAHLIAN
AUDIT INTERNAL :
• Mengaudit segala hal, mulai dari operasional (termasuk sistem pengendalian),
kinerja, informasi dan sistem informasi, kepatuhan, laporan keuangan,
kecurangan, pelaporan dan kinerja aspek lingkungan, dan audit atas mutu/
kualitas;
• Fungsi audit internal memainkan peran yang semakin penting bagi organisasi,
dengan memberikan layanan asurans dan konsultasi kepada organisasi atau
secara khusus kepada komite audit dan manajemen puncak, berkontribusi
secara efektif bagi peningkatan tata kelola organisasi
• Informasi yang telah ditelaah oleh auditor internal akan sangat membantu
dalam pembuatan keputusan baik yang bersifat internal ataupun eksternal,
yang pada akhirnya dapat mendukung pemanfaatan sumber daya organisasi
yang terbatas secara efektif dan efisien

www.pln.co.id | 5
PENUGASAN AUDIT INTERNAL

Suatu eksaminasi obyektif atas bukti- Advisory dan aktivitas jasa terkait yang sifat
bukti dengan tujuan untuk menyediakan dan ruang lingkupnya disepakati bersama
penilaian bagi organisasi mengenai tata dengan klien, yang ditujukan untuk untuk
kelola (governance), manajemen risiko menambah nilai organisasi dan memperbaiki
dan proses pengendalian internal. tata kelola, manajemen risiko dan
pengendaliannya.

www.pln.co.id | 6
JENIS-JENIS PENUGASAN ASURANS (1)
1) Asurans terkait keuangan: penugasan ini memberikan asurans terkait dengan pencapaian
satu atau lebih asersi keuangan (keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, penilaian dan
alokasi, hak dan kewajiban,penyajian, dan pengungkapan).
2) Asurans terkait pengendalian: penugasan ini memberikan asurans terkait dengan
perancangan dan pelaksanaan kegiatan pengendalian utama. Pengendalian tersebut bisa
terkait dengan operasi, keuangan, atau kepatuhan.
3) Asurans terkait teknologi informasi: penugasan ini memberikan asurans terkait dengan
rancangan dan pelaksanaan kegiatan pengendalian umum teknologi informasi atau
kegiatan pengendalian aplikasi tertentu.

www.pln.co.id | 7
JENIS-JENIS PENUGASAN ASURANS (2)
4) Kepatuhan: penugasan ini memberikan asurans terkait dengan rancangan dan pelaksanaan
kegiatan pengendalian dan prosedur yang ada untuk menjamin kepatuhan terhadap
hukum, kebijakan, dan peraturan lainnya.
5) Operasi: penugasan ini memberikan asurans terkait dengan efektivitas dan efisiensi
operasi organisasi, termasuk tujuan kinerja, keuntungan, dan pengamanan sumber daya
dari kerugian.
6) Terintegrasi: penugasan ini merupakan kombinasi dari jenis-jenis kegiatan di atas.

www.pln.co.id | 8
JENIS-JENIS LAYANAN KONSULTASI
Dasar Pelaksaaan:
- SPA 07; tanggal 01 Juni 2015, Layanan Konsultasi
- Surat KSPI No.0002/SPI.01.05/KSPI/2018, tgl 04 Jan 2018, Perihal Audit Konsultasi

Layanan Konsultasi:
Formal • Counterpart • Kegiatan advisory yang sifat dan ruang
Consulting • Fasilitator lingkupnya disepakati dengan manajemen.
• Mediator • Memberikan nilai tambah dan meningkatkan
proses pengelolaan risiko, proses pengendalian,
dan governance perusahaan.
• Aktivitas rutin • Pelaksanaannya tidak mengambil alih tanggung
Emergency Layanan Informal • Rapat Khusus jawab manajemen namun hanya sebatas saran.
Consulting Konsultansi Consulting • FGD
Klien:
Pihak Manajemen (Direksi/ Kepala Divisi/ General
• Kejadian Darurat
• Force Majure Manager/ Manager Unit Pelaksana) yang
membawahi Direktorat/ Divisi/ Unit Induk/ Unit
Special
Consulting • Aktivitas Spesifik Pelaksana yang mengajukan permintaan layanan
konsultasi kepada SPI melalui Surat resmi.

www.pln.co.id | 9
ORGANISASI SATUAN PENGAWASAN INTERN
PT PLN (PERSERO)
Berdasarkan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor: 0035.P/DIR/2018 tanggal 2
Mei 2018 tentang Susunan Organisasi, Tanggung Jawab dan Tugas Pokok Pada Satuan
Pengawasan Intern PT PLN (Persero),merupakan pengembangan dan penyesuaian
organisasi Satuan PengawasanIntern terutama berkaitan peningkatan peran konsultasi,
pertambahan jumlah auditor dan audit universe yang sejalan dengan perubahan
organisasi korporat yang lebih fokus kepada pengelolaan proses bisnis secara regional
dari hulu sampai hilir.

www.pln.co.id | 10
www.pln.co.id | 11
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SATUAN
PENGAWASAN INTERN PT PLN (PERSERO)

www.pln.co.id | 12
TANGGUNG JAWAB SATUAN PENGAWASAN
INTERN PT PLN (PERSERO)
• Secara Struktural
SPI bertanggungjawab kepada Direktur Utama
• Secara Fungsional
SPI bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris

www.pln.co.id | 13
VISI SATUAN PENGAWASAN INTERN
Diakui Luas sebagai SPI yang telah menerapkan Best Practices
International Standard (World Class Internal Audit) dan
memiliki integritas dan profesionalisme tinggi, mampu
memberikan nilai tambah bagi perusahan dan memberikan
kontribusi yang signifikan bagi terciptanya tata kelola
perusahaan dalam penyelenggaraan perusahaan.

www.pln.co.id | 14
MISI SATUAN PENGAWASAN INTERN
a) Membantu Direktur Utama Perseroan dalam meningkatkan pemahaman dan
komitmen pimpinan Perseroan untuk secara terus menerus mengembangkan
dan mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen yang efektif;
b) Menumbuhkan dan mengembangkan kesamaan persepsi serta kerja sama
antara SPI dan unit kerja lainnya di lingkungan Perseroan mengenai
pentingnya pengawasan untuk mendorong terwujudnya Good Corporate
Governance di lingkungan Perseroan;
c) Meningkatkan relevansi dan kegunaan informasi hasil pengawasan SPI untuk
penyusunan dan evaluasi kebijakan, pengambilan keputusan, dan
peningkatan kinerja Perseroan;

www.pln.co.id | 15
MISI SATUAN PENGAWASAN INTERN
c) Meningkatkan sinergi peran SPI sebagai auditor dan konsultan internal bagi
unit kerja di lingkungan Perseroan;
d) Meningkatkan efektivitas informasi hasil pengawasan SPI untuk mencegah,
mendeteksi dan mengungkapkan praktek kecurangan (fraud) di lingkungan
Perseroan.

www.pln.co.id | 16
TUJUAN SATUAN PENGAWASAN INTERN
a. Meningkatkan pembahasan sistem pengendalian manajemen;
b. Terlaksananya sosialisasi yang efektif mengenai tugas pokok dan peran SPI;
c. Terjaganya mutu pada setiap tahapan proses pengawasan;
d. Terselenggaranya pengawasan berbasis risiko dan berbasis kinerja;
e. Terciptanya citra SPI sebagai mitra konsultansi unit kerja;
f. Terselenggaranya koordinasi yang sinergis antara Komite Audit, SPI dan
auditor eksternal.

www.pln.co.id |17
SASARAN SATUAN PENGAWASAN INTERN
a. Peningkatan kondisi lingkungan pengendalian yang kondusif bagi kelancaran
kegiatan dan pencapaian tujuan Perusahaan;
b. Peningkatan komitmen pimpinan dan staf untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen yang relevan dan efektif;
c. Peningkatan citra positif SPI di lingkungan Perusahaan;
d. Peningkatan kuantitas, kualitas dan kualifikasi auditor SPI;
e. Peningkatan kualitas proses dan hasil audit dengan aplikasi eRBAS.

www.pln.co.id |18
KEBIJAKAN SATUAN PENGAWASAN INTERN
Untuk mencapai sasaran pengawasan, SPI menetapkan kebijakan :
a. Sinkronisasi kegiatan pengawasan dengan kegiatan bisnis Perusahaan;
b. Keterpaduan antara peran pengawasan yang bersifat pengujian dan peran
konsultan internal;
c. Pelaksanaan proses audit yang transparan, partisipatif dan interaktif;
d. Pelaksanaan proses audit berdasarkan kerangka hubungan antara tujuan
perusahaan, risiko dalam mencapai tujuan dan pengendalian yang diperlukan untuk
meminimalkan risiko.

www.pln.co.id |19
PROGRAM SATUAN PENGAWASAN INTERN
Untuk melaksanakan kebijakan pengawasan, SPI menjalankan program :
a. Sosialisasi di lingkungan internal perusahaan mengenai relevansi dan urgensi
pengendalian;
b. Sosialisasi peran SPI;
c. Pemuktakhiran pedoman audit;
d. Implementasi proses Audit Berbasis Risiko;
e. Peningkatan kuantitas, kualitas dan kualifikasi auditor;
f. Peningkatan kualitas berkelanjutan dalam pengelolaan SPI.

www.pln.co.id |20
KEGIATAN SATUAN PENGAWASAN INTERN
a. Kegiatan audit operasional;
b. Kegiatan audit atas permintaan Direksi dan atau Komite Audit;
c. Kegiatan audit khusus;
d. Kegiatan audit atas sistem pengendalian;
e. Kegiatan audit berkesinambungan;
f. Kegiatan audit atas pengendalian internal, kepatuhan dan penerapan tata kelola
perusahaan;
g. Kegiatan audit tematik;
h. Kegiatan jasa konsultasi kepada auditee.

www.pln.co.id |21
NILAI-NILAI SATUAN PENGAWASAN INTERN
Dalam melaksanakan misi, SPI menjaga nilai-nilai dasar sebagai berikut:
1) Kearifan Profesional (Professional Judgement): SPI melaksanakan
pengawasan internal yang tertib dengan menerapkan prinsip kehati-hatian,
ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada peraturan perundang-
undangan dan perseroan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan sesuai
prinsip 3E (efektif, efisien, dan ekonomis) dapat terwujud.
2) Edukasi (Education): SPI secara berkesinambungan melakukan peningkatan
kompetensi para auditor SPI melalui pelatihan-pelatihan, yang bersifat teknis
dan komprehensif.

www.pln.co.id | 22
NILAI-NILAI SATUAN PENGAWASAN INTERN

3) Sistem Peringatan Dini (Early Warning System): SPI hadir sebagai sistem
peringatan dini atas setiap risiko yang mungkin timbul (potential risk) akibat
ketidakefektifan sistem dan kebijakan yang sudah ada terkait penganggaran,
pengelolaan asset, dan kinerja perusahaan.
4) Agen Perubahan (Agent of Change): SPI menumbuhkan motivasi
pencegahan, perbaikan, dan peniadaan penyimpangan demi mendukung visi
dan misi Perseroan.

www.pln.co.id | 23
KODE ETIK SPI (1)
1. INTEGRITAS (INTEGRITY)
• Integritas merupakan pencerminan seluruh mentalitas yang luhur dan menjadi dasar
kepercayaan pengguna terhadap profesi auditor internal.
• Jujur, tekun, dan tanggungjawab
• Patuh terhadap UU dan membuat pengungkapan
• Tidak melakukan tindakan illegal dan mendiskreditkan profesi
• Patuh & kontribusi terhadap tujuan organisasi

2. OBJEKTIVITAS (OBJECTIVITY)
• Perilaku dan sikap mental yang tidak memihak yang memungkinkan auditor internal
dapat melaksanakan tugas sedemikian rupa sehingga mereka memiliki keyakinan
terhadap hasil kerja mereka, tanpa kompromi dan mutu.
• Tidak terlibat/partisipasi
• Mengungkapkan semua fakta

www.pln.co.id | 24
KODE ETIK SPI (2)
3. KERAHASIAAN (CONFIDENTIALITY)
• Menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang diterima dan tidak membuka
informasi tersebut tanpa kewenangan yang sah, kecuali apabila diwajibkan oleh
hukum atau kewajiban profesi.
• Informasi tidak untuk kepentingan pribadi.

4. KOMPETENSI (COMPETENCY)
• Menerapkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperlukan dalam
memberikan jasa audit internal.
• Melakukan pekerjaan sesuai Standar Pemeriksaan Audit (SPA).
• Secara kontinyu, meningkatkan profisiensi dan kualitas.

www.pln.co.id | 25
METODE AUDIT DI PT PLN (PERSERO)
Metode Audit yang digunakan di PT PLN (Persero) adalah metode
RISK BASED INTERNAL AUDIT (RBIA) mengacu pada
PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR:
0132.P/DIR/2015 tanggal 1 Juni 2015 TENTANG PEDOMAN
AUDIT BERBASIS RISIKO DI LINGKUNGAN PT PLN
(PERSERO).

www.pln.co.id | 26
RISK BASED INTERNAL AUDIT
• Risk Based Audit adalah Audit dengan didasarkan hasil identifikasi dan
analisis/assesmen terhadap risiko yang material dan berpotensi
menghambat strategi bisnis, aktivitas atau transaksi, sehingga diperoleh
perencanaan audit yang lebih terarah serta pemeriksaan dan pelaporan
yang lebih fokus.
• Audit Berbasis Risiko difokuskan dan diprioritaskan pada penanganan
risiko bisnis dan pengendalian yang secara signifikan akan berpengaruh
positif terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.
• Ruang lingkup peraturan ini :(1) Pedoman Audit Internal Berbasis Risiko
atau Risk Based Internal Audit (RBIA) dan Standar Prosedur Audit (SPA) (2)
Metodologi Penyusunan Audit Program (3) Manual Penggunaan eRBAS.

www.pln.co.id | 27
PERUBAHAN PENDEKATAN METODE AUDIT (1)
No. Perubahan Audit Tradisional Risk Based Audit
1. Audit Universe Lebih mengutamakan area financial dan Semua aktivitas usaha, khususnya yang
kepatuhan kepada kebijakan dan prosedur mengandung risiko usaha perlu dipetakan.
internal.

2. Tujuan Audit Lebih memastikan bahwa pengendalian Lebih memberikan keyakinan (assurance)
internal bekerja secara efektif dan untuk bahwa risiko yang diidentifikasi telah
meningkatkan efisiensi tanpa melihat dikurangi ke tingkat yang dapat diterima.
keberadaannya untuk mengendalikan risiko.

3. Rencana Audit Tahunan Siklus audit ditetapkan secara berkala. Diprioritaskan ke area yang berisiko tinggi.

4. Tugas Lapangan Berdasarkan perangkat kerja (work plan) Memastikan bahwa perusahaan telah
tanpa tujuan spesifik. mengidentifikasi, mengendalikan, dan
memantau semua risiko yang ada.

www.pln.co.id | 28
PERUBAHAN PENDEKATAN METODE AUDIT (2)
No. Perubahan Audit Tradisional Risk Based Audit
5. Pengujian Konfirmasi bekerjanya pengendalian dan Teknik pengujian sama tetapi lebih
lebih mengarah pada temuan kesalahan memastikan bahwa important risk control
berfungsi dengan baik untuk mengurangi
risiko

6. Pelaporan Mengutamakan penyimpangan yang Memberi keyakinan bahwa semua risiko


signifikan telah dikelola dengan baik

7. Rekomendasi Diberikan dalam kaitannya dengan Diberikan dalam kaitannya manajemen


pengendalian agar kuat, cost benefit, efisiensi risiko agar risiko dihindari, didiversifikasi,
dan efektivitas dan dikelola dengan baik

www.pln.co.id | 29
METODE RISK BASED INTERNAL AUDIT

www.pln.co.id | 30
PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER)
• Auditor internal menduduki posisi yang unik dalam organisasi. Perannya dalam
meyakinkan berjalannya tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal amat
dibutuhkan manajemen. Pandangan objektifnya sangat dinanti oleh pimpinan tertinggi
organisasi dan organ pengawas semacam dewan komisaris dan komite audit pada
organisasi sektor swasta. Bisa dikatakan, posisi auditor internal sangat strategis. Ia
adalah bagian dari organisasi tapi selalu dituntut independen dan objektif. Karena itu
agar berfungsi lebih efektif, unit audit internal harus memegang mandat yang jelas,
yang disepakati oleh pada pemangku kepentingan (stakeholders) serta disetujui oleh
pimpinan tertinggi dan organ pengawas organisasi. Mandat tersebut dalam best
practices audit internal disebut dengan PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL
AUDIT CHARTER).
• Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) merupakan dokumen formal yang
menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggungjawab unit kerja audit internal pada
suatu organisasi yang ditandatangani oleh Manajemen (Direktur Utama dan Komisaris
Utama)

www.pln.co.id | 31
Sekian dan
Terima Kasih
SATUAN PENGAWASAN INTERN

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Anda mungkin juga menyukai