Diajukan Oleh:
(FRANSIUS P. NAINGGOLAN)
NIM: 1805033006
i
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
(FRANSIUS P. NAINGGOLAN)
NIM: 1805033006
Menyetujui:
Dosen Pembimbing
Mengetahui:
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................2
1.4 Tujuan Tugas Akhir..................................................................................3
1.5 Manfaat Tugas Akhir................................................................................3
BAB 2......................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................4
2.1 Kajian Pustaka...........................................................................................4
2.2 Landasan Teori...........................................................................................5
2.2.1 Pengertian Titik Panas (Hot Point)....................................................5
2.2.2 Komponen Pembawa Arus (Current Carrying).................................5
2.2.3 Metode Pemeliharaan SUTT/SUTET................................................8
2.2.4 Pengujian Thermovisi.........................................................................9
2.3 Metode Pembuatan Tugas Akhir............................................................11
2.4 Jadwal dan Tempat Pembuatan Tugas Akhir.......................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Daya listrik sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting di era saat ini.
PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara yang mengurusi bidang kelistrikan
mempunyai misi menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang
saham, menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat, mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong
kegiatan ekonomi, serta menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan. Misi tersebut akan tercapai jika daya listrik dari hulu sampai
hilirnya dapat tersalurkan dengan baik. Berawal dari pembangkit, energi
listrik mulai dibangkitkan oleh generator, energi listrik yang dibangkitkan
akan dikonversi pada tegangan tinggi dan akan disalurkan dengan sistem
transmisi yang melintasi jarak yang relatif jauh. Setelah energi listrik sudah
dekat dengan pelanggan, maka energi listrik akan didistribusikan dengan
skema penurunan tegangan.
1
SUTT/ SUTET akan sangat ditentukan oleh bagaimana sistem tersebut
dikelola, apalagi SUTT/ SUTET melintasi daerah terbuka sehingga rawan
terhadap gangguan eksternal seperti ganguan alam, gangguan binatang,
tumbuh tumbuhan maupun yang berasal dari aktifitas manusia, gangguan juga
dapat berasal dari kondisi internal transmisi.
Titik panas (hot point) adalah salah satu ganguan internal, dimana terjadi
panas berlebih pada komponen SUTT/SUTET. Komponen yang sering
mengalami titik panas adalah pada titik sambungan (junction). Adanya
korosif pada titik sambungan akan menyebabkan kenaikan suhu dan berakibat
terjadinya titik panas. Untuk mencegah terjadinya titik panas, maka perlu
dilakukan deteksi dini yaitu dengan penginderaan panas pada titik sambungan
dengan menggunakan thermovisi. Oleh alasan itu, penulis ingin mengangkat
judul tugas akhir “MENCEGAH TERJADINYA TITIK PANAS PADA
KAWAT PENGHANTAR SUTET 275 KV SEGMEN GALANG – BINJAI
UNTUK MENJAGA KEANDALAN SISTEM DAYA LISTRIK DI PT. PLN
(PERSERO) ULTG BINJAI”. Dengan demikian, diharapkan melalui deteksi
dini titik panas pada kawat penghantar SUTET 275 KV segmen Galang-
Binjai sebagai bentuk pemeliharaan 6 bulanan, dapat menjaga keandalan
sistem daya listrik di PT. PLN (Persero) ULTG Binjai.
2
2) Tugas Akhir ini tidak membahas mendetail secara sains terkait titik panas
(hot point).
3) Tugas Akhir ini hanya menganalisa pengaruh titik panas (hot point)
terhadap keandalan sistem daya listrik secara teknis kelistrikan saja.
1.4 Tujuan Tugas Akhir
Manfaat penulisan tugas akhir ini adalah agar penulis dan pembaca
mengetahui dan memahami bagaimana penginderaan panas pada titik
sambungan kawat penghantar segmen Galang-Binjai menggunakan metode
yang baik dan benar sesuai prosedur yang berlaku, sehingga keandalan sistem
daya listrik dapat dijaga dan ditingkatkan. Melalui penulisan tugas akhir ini,
penulis dan pembaca juga diharapkan mampu menganalisa pengaruh titik
panas pada kawat penghantar, dan mengetahui rekomendasi langkah
selanjutnya setelah data uji thermovisi pada kawat penghantar telah diperoleh.
3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Anak Agung Gede Ekayana dan I Wayan Teguh Wirapratama (2017), pada
jurnal yang berjudul “Realtime Monitoring Suhu Klem Jumper Pada Sistem
Transmisi Tegangan Tinggi”. Pada jurnal ini dibahas tentang sistem
monitoring suhu klem jumper pada sistem transmisi adalah sistem yang
bertujuan untuk memonitoring suhu klem jumper transmisi. Sistem ini akan
memantau tingkat kenaikan suhu klem secara realtime dengan menggunakan
sensor suhu Ds 18S20.
Ramadhani Roni Putra (2018), dalam skripsi yang berjudul “Thermovisi
untuk Melihat Hotspot pada Gardu Induk 150kv Palur”. Dalam skripsi ini
membahas tentang cara melihat hotspot dengan thermovisi.
Fartika, D., Erlina, E., & Christiono, C. (2020), dalam disertasi yang berjudul
“ Menentukan Dan Melihat Titik Hotspot Pada Tower 150 kV Di Pasar
Kemis Baru-Pasar Kemis Lama Dengan Menggunakan Metode Thermovisi”.
Dalam disertasi ini dijelaskan bagaimana cara menentukan titik hotspot
berdasarkan selisih suhu antara klem dan konduktor.
Lestari, D. A. (2020), dalam disertasi yang berjudul “Analisis Pengaruh Suhu
Terhadap Rugi-Rugi Daya Pada Penghantar 70 kV Gardu Induk Bukit
Siguntang”. Dalam disertasi ini dijelaskan bagaiamana kenaikan suhu pada
penghantar mengakibatkan kenaikan rugi-rugi penghantar.
Pada dokumen Instruksi Kerja Inspeksi Jaringan Transmisi dan Gardu Induk
Menggunakan Kamera Thermovisi Satir D Series No. IKA/05/TRS/UITJBT-
0079 dijelaskan petunjuk pengoperasian kamera thermovisi merk SATIR
Type D Series untuk mendukung pelaksanaan thermovisi pada jaringan
transmisi (SUTT/SUTET) dalam rangka meningkatkan keandalan sistem
transmisi.
4
2.2 Landasan Teori
Hot point atau titik panas banyak terjadi pada sistem transmisi tegangan
tinggi maupun tegangan ekstra tinggi. Hal ini terjadi karena adanya
peningkatan dari nilai arus listrik maupun nilai tahanan. Pada sistem
transmisi tegangan tinggi terjadi fluktuasi arus listrik sesuai dengan pola
pemakaian tenaga listrik maupun akibat dari manuver beban yang diatur
oleh dispatcher pengatur beban kelistrikan.
a) Konduktivitas tinggi
b) Kekuatan tarik mekanik tinggi
c) Berat jenis yang rendah
d) Ekonomis
5
e) Lentur / tidak mudah patah.
6
2) Kekuatan mekanik yang besar
7
2.2.2.3 Klem konduktor penghantar
Klem konduktor penghantar digunakan untuk memegang konduktor
penghantar terhadap insulator.
Macam-macam klem konduktor penghantar :
1) Klem penegang (tension clamp)
Umumnya terbuat dari campuran aluminium atau tembaga sesuai dengan
kebutuhannya, dipergunakan untuk pengikat konduktor fasa pada insulator
penegang pada tiang penegang. Ada 2 (dua) macam klem penegang
konduktor penghantar yang umumnya dipergunakan, yaitu :
a) Klem penegang dengan mur baut (strain clamp)
b) Klem penegang dengan press
2) Klem jembatan (paralel groove clamp)
Klem ini digunakan pada tiang-tiang tipe penegang (tiang tension) yang
berfungsi sebagai penggandeng (penyambung) kedua ujung konduktor
dari klem penegang satu dengan klem penegang lainnya.
8
6) Pengurangan lama waktu padam
7) Waktu pemulihan yang efektif.
8) Biaya pemeliharaan yang efisien/ekonomis.
1) In service measurement
Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan operasi (bertegangan) untuk
dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan peralatan secara dini yang
waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi peralatan. Untuk SUTT
& SUTET, uraian kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengujian
thermovisi, korona, puncture insulator, resistansi pentanahan tower.
2) Shutdown testing measurement
Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan tidak operasi (padam) untuk
dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan peralatan secara dini.
Khususnya pada transmisi yang sudah habis masa manfaatnya.
9
beroperasi tidak mungkin dilakukan terutama untuk SUTTT dan SUTET,
karena tegangannya yang tinggi. Deteksi panas secara tidak langsung dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik sinar infra merah. Sinar infra merah
atau infrared (disingkat IR) sebenarnya adalah bagian dari spektrum radiasi
gelombang elektromagnetik. IR mempunyai panjang gelombang antara 750
nm hingga 100 µm
Tingginya suhu dapat dilihat pada skala warna. Bila suhu tertinggi yang
terekam masih dibawah yang diijinkan, maka evaluasi foto dianggap
normal. Namun bila terjadi pemanasan lebih setempat, sehingga terdapat
perbedaan suhu yang signifikan (dari gradasi warna) antar bagian peralatan,
berapapun besarnya maka keadaan ini harus segera ditangani, karena pasti
terjadi penyimpangan.
10
Melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing, (supervisor / staf
pegawai PT PLN (Persero) ULTG Binjai dan teman-teman dalam
penyelesaian tugas akhir.
3) Observasi lapangan
Dengan melakukan pekerjaan pemeliharaan penginderaan panas
menggunakan thermovisi secara langsung pada saat pemeliharaan 6
bulanan bay penghantar segmen Galang-Binjai
11
DAFTAR PUSTAKA
Anak Agung Gede Ekayana. I Wayan Teguh Wirapratama, 2017, Real Time
Monitoring Suhu Klem Jumper Pada Sistem Transmisi Tegangan Tinggi.
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI).
Putra, R. 2018, Thermovisi Untuk Melihat Hotpoint Pada Gardu Induk 150KV
Palur. (Skripsi Yang Tidak Dipublikasikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2018).
Fartika, D., Erlina, E., & Christiono, C. (2020). Menentukan Dan Melihat Titik
Hotspot Pada Tower 150 kV Di Pasar Kemis Baru-Pasar Kemis Lama
Dengan Menggunakan Metode Thermovisi (Doctoral dissertation, IT PLN).
12