Individu
Masyarakat
Kebudayaan
Sosiologi
Ilmu Hukum
Antropologi
Ilmu Poilitik
Psikologi Sosial
Sejarah
Ekonomi
Ilmu Kesehatan Masy.
Antropologi berasal dari kata Yunani
άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "
manusia" atau "orang", dan logos yang berarti
ilmu. Antropologi mempelajari manusia
sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk
sosial.
Antropologi
Anthropos Logos
David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak
terbatas tentang umat manusia.
Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada
umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik
masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi tersebut, dapat disusun
pengertian sederhana antropologi, yaitu
sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari
segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan
(cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-
nilai) yang dihasilkan sehingga setiap
manusia yang satu dengan yang lainnya
berbeda-beda.
Ethnography (Eropa Barat) = pelukisan tentang
bangsa-bangsa
Etnology (AS & Inggris) = Ilmu bangsa-bangsa
Volkerkunde (Eropa Tengah) = Ilmu bangsa-bangsa
Kulturkunde (Indonesia) = Ilmu kebudayaan
Anthropology = Ilmu tentang manusia/ilmu
tentang ciri-ciri tubuh
Cultural Anthropology (AS) = Antropologi Budaya
Social Anthropology (Inggris) = Antropologi Sosial
Antropologi Fisik (Physical Anthropology)
Antropologi Budaya (Cultural Anthropology)
Antropologi fisik menyelidiki manusia
sebagai makhluk biologi, mempelajari
manusia dari sudut jasmaninya dalam arti
yang seluas-luasnya. Hal ini yang diselidiki
adalah asal-usul manusia, perkembangan
evolusi organik, struktur tubuh dan
kelompok manusia yang disebut dengan
ras.
Antropologi fisik dibagi lagi dalam cabang-
cabang ilmu yang lebih kecil, yaitu:
Palaentologi primat adalah ilmu yang mempelajari deskripsi dari
varietas manusia yang tidak ada lagi hidup di dunia dan tentang
makhluk-makhluk lain yang masih erat hubungannya dengan
manusia.
Evolusi manusia adalah ilmu yang mempelajari proses perkembangan
dari tipe-tipe manusia dimulai dari makhluk-makhluk bukan
manusia.
Antropometri adalah studi tentang teknik pengukuran tubuh manusia.
Somatologi adalah studi tentang varietas manusia yang masih hidup
dan tentang perbedaan sex dan variasi perseorangan.
Antropologi rasial adalah ilmu yang mempelajari tentang
penggolongan manusia dalam kelompok-kelompok ras, sejarah ras
manusia dan hal-hal percampuran ras.
Antropologi budaya menyelidiki kebudayaan
pada umumnya dan kebudayaan-kebudayaan
dan berbagai bangsa di seluruh dunia,
mempelajari bagaimana manusia dengan akal
dan struktur fisiknya yang unik berhasil
merubah lingkungannya berdasarkan
pengalaman dan pengajaran seluas-luasnya.
Antropologi Ekonomi
Antropologi Psikologi
Antropologi Politik
Antropologi Hukum
Antropologi Kesehatan
Antropologi Pendidikan
Fase I (sebelum 1800) = Fase Penemuan/Era
Pencatatan
Fase II (Pertengahan Abad 19)
Fase III (Permulaaan Abad 20)
Fase IV (setelah tahun 1930)
Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan kajian
Antropologi.
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai
berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika,
Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya
mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga
banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka.
Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian
mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan.
Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan
suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik,
kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku
tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku
asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi
atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
Diketemukan tulisan-tulisan Herodotus,
seorang bangsa Yunani disebut sebagai
bapak ilmu sejarah dan etnografi. Tulisannya
mengenai bangsa Mesir dianggap sebagai
tulisan dalam bidang etnografi yang terkuno.
Seorang pencatat adat kebiasaan bangsa Asing yang
berasal dari Venesia, yaitu Marco Polo. (Pulo) Nama
itu terkenal karena sebuah kitab yang disusunnya
yang berjudul: “Kitab tentang Kerajaan dan keajaiban
di dunia Timur”. Dua puluh tahun keluarga Polo
mengembara ke Asia. Untuk beberapa waktu lamanya
tinggal di istana Khu Bilai Khan. Di sini mereka
melihat hal-hal yang aneh, misalnya uang yang .dibuat
dari kertas dan diberi cap dan ditandatangani yang
mempunyai bermacam-macam nilai. Menurut cerita
Marco Polo, di negeri ini pengiriman surat-surat lebih
maju dari pada di Eropa ketika itu.
Marco Polo juga pernah singgah di Indonesia. Hal itu
diketahui dari tulisannya tentang perjalanan dari satu
pelabuhan yang terletak di pantai laut Tiongkok Selatan. Dari
sana ia berlayar membelok melalui ujung pantai jazirah
Malaya sebelah selatan kemudian menyusur pantai pulau
Sumatera menuju ke Utara. Disini Marco Polo singgah di
beberapa pelabuhan. Kapal yang ditumpanginya muia-mula
singgah di sebelah pelabuhan yang sebutnya Ferlec dalam
bahasa Aceh, Peureula atau Perlak dalam bahasa Melayu.
Marco Polo menceritakan tentang kota ini dan mengatakan,
bahwa banyak pedagang-pedagang dari India yang datang ke
sana dan penduduk disitu banyak yang memeluk agama
Islam, terutama di kota, sedangkan penduduk yang ada di
pedalaman masih mengerjakan hal-hal yang haram.
Bahan etnografi itu menarik perhatian
pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada
permulaan abad ke-19 perhatian bangsa
Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku
luar Eropa dari sudut pandang ilmiah,
menjadi sangat besar. Karena itu, timbul
usaha-usaha untuk mengintegrasikan
seluruh himpunan bahan etnografi.
Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun
menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir
evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan
kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam
jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-
bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang
tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang
tinggi kebudayaannya