Anda di halaman 1dari 7

history zone

blog khusus untuk pecinta sejarah

Rabu, 29 April 2009

perbedaan antropologi fisik, budaya, sosial


dan terapan
Antropologi Fisik
Antropologi fisik dalam arti khusus adalah bagian dari ilmu antropologi
yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya
aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya,
yang memakai sebagai bahan penelitiannya ciri-ciri tubuh, baik yang
lahir (fenotipik) seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks
tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi dan bentuk
tubuh, maupun yang dalam (genotipik), seperti frekuensi golongan
darah dan sebagainya. Manusia di muka bumi ini dapat digolongkan ke
dalam beberapa golongan tertentu berdasarkan atas persamaan
mengenai beberapa ciri tubuh. Adapun ciri-ciri tubuh itu terdapat pada
sebagian besar dari individu-individunya, walaupun tiap individu
memiliki ciri-ciri tubuh yang berbeda-beda. Kelompok manusia seperti
itu dalam ilmu antropologi disebut ras. Pengertian terhadap aneka
warna dari ras-ras di dunia itu dicapai oleh para sarjana, terutama
dengan menjalankan berbagai metode klasifikasi terhadap aneka warna
itu. Bagian dari ilmu antropologi sering disebut antropologifisik dalam
arti khusus atau Somatologi.
Tulisan Darwin ”The Origin of Species” Antropologi fisik berkembang
pesat dengan melakukan penelitian-penelitian terhadap asal mula dan
perkembangan manusia. Manusia asalnya monyet, karena makhluk
hidup mengalami evolusi. Antropologi ingin membuktikan dengan
melakukan berbagai penelitian terhadap kera dan monyet di seluruh
dunia. Antropologi fisik mempelajari manusia dari segi biologi misalnya,
bentuk tubuh, warna rambut, warna kulit, dan lainnya. Adapun ilmu yang
termasuk Antropologi fisik yaitu :
Paleoantropologi : Bagian dari antropologi fisik yang menelaah
tentang asal usul atau terjadinya dan perkembangan mahkluk manusia.
Obyek penelitiannya adalah fosil manusia (sisa-sisa tubuh manusia yang
telah membatu) yang terdapat dalam lapisan-lapisan bumi.
Somatologi : Adalah bagian dari antropologi fisik yang menelaah
tentang variasi atau keanekaragaman ras manusia melalui cirri-ciri
tubuh manusia secara keseluruhan ( ciri-ciri genotipe dan fenotipe ).
Contoh : a. Dengan melakukan pengamatan mengenai perbedaan fisik
orang dari ras Mongoloid dengan orang ras Negroid. Penelitian dan
pengamatan yang dilakukan dengan melihat perbedaan ciri-ciri fisik
yang dimiliki oleh masing-masing ras, antara lain dilihat dari warna kulit,
warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata,
bentuk hidung, tinggi dan bentuk tubuh, maupun yang dalam
(genotipik), seperti frekuensi golongan darah dan sebagainya.
b. Seseorang peneliti ingin membuat suatu descriptive integration dari
kebudayaan suku bangsa Ngada di Flores Tengah, ia mengumpulkan
bahan tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan orang Ngada
sekarang, tetapi di samping itu ia juga memperhatikan fosil-fosil yang
terdapat di Flores itu. Dan ia memperhatikan ciri-ciri ras orang Ngada
dan suku-suku bangsa lain di sekitarnya di Flores, ia juga mengolah ke
dalam bahannya artefak-artefak yang digali atau ditemukan di daerah
Flores Tengah. Dengan mengolah menjadi satu semua bahan itu ia
mencoba mencapai pengertian tentang asal mula dan sejarah
perkembangan dari suku bangsa Ngada.

Antropologi Budaya
Menurut orang awam membicarakan Antropologi hanyalah berfikir
tentang fosil-fosil. Memang pemikiran yang demikian tidak selamanya
salah karena mempelajari fosil merupakan suatu cabang penelitian
Antropologi. Meletakkan pada budaya manusia atau cara hidupnya
dalam masyarakat. Antropologi budaya melihat atau mempelajari
manusia yang berkaitan dengan materi-materi kebudayaan seperti
misalnya, alat-alat hidup, perumahan, kesenian, norma, perilaku dan lain
sebagainya yang ada dalam masyarakat. Adapun yang termasuk dalam
antropologi budaya antara lain :
Arkeologi : Bagian dari antropologi budaya yang mempelajari tentang
sejarah manusia dan penyebarannya melalui obyek penelitian artefak
(benda-benda peninggalan).
Etnolinguistik : Bagian dari antropologi budaya yang mempelajari
Timbulnya bahasa, bagaimana terjadinya variasi dalam bahasa serta
penyebaran bahasa umat manusia di dunia.
Etnografi : Ilmu ini mempelajari mengenai berbagai kebudayaan pada
suatu masyarakat secara mendetail pada suatu kenyataan berupa
aktivitas nyata masyarakat. Kenyataan diperoleh dari berbagai observasi
yang biasanya dilakukan oleh Antropologi budaya. Sebenarnya beberapa
tahun yang lalu para ahli tersebut hanya berpegang pada teori untuk
memprediksi aktivitas dalam masyarakat, sekarang telah meninggalkan
teori-teori itu dan langsung pergi ke lapangan, hidup dengan orang-
orang primitif, makan, tinggal, dan ingin mengetahui nilai-nilai serta
motivasi mereka.
Etnologi : Bagian dari antropologi budaya yang mencoba menelusuri
asas-asas manusia dengan meneliti seperangkat pola kebudayaan suatu
suku bangsa yang menyebar di seluruh dunia. Obyek penelitiannya
adalah pola kelakuan masyarakat ( adat istiadat, kekerabatan, kesenian,
dsb) serta dinamika kebudayaan ( perubahan, pelembagaan dan
interaksi).

Contoh : Seorang peneliti melakukan penelitian di daerah Singkep, Blora


tepatnya pada masyarakat Suku Samin. Ia meneliti mengenai alat-alat
hidup, perumahan, kesenian, adapt istiadat (kebudayaan), norma, serta
perilaku masyarakat Suku Samin. Dimana mata pencahariannya masih
bertumpu pada pertanian dan masih memegang teguh kepercayaan
yang dibawa oleh pendirinya Samin Surosentiko.

Antropologi Sosial
Generalizing Approach ( antropologi sosial ) dalam etnologi mencari
azas persamaan di belakang aneka warna dalam beribu-ribu masyarakat
dari kelompok-kelompok manusia di muka bumi ini. Pengertian tentang
azas tersebut dapat dicapai dengan metode-metode yang dimasukkan
ke dalam dua golongan. Golongan pertama terdiri dari metode yang
menuju kearah penelitian mendalam dan bulat dari sejumlah masyarakat
dan kebudayaan yang terbatas (tiga sampai paling banyak lima). Metode
ini menyebabkan bahwa seorang sarjana antropologi mencapai suatu
pengertian bulat tentang unsur-unsur kebudayaan tertentu dalam
rangka masyarakat-masyarakat lain pada umumnya. Golongan kedua
terdiri dari metode yang menuju kearah perbandingan merata dari
sejumlah unsur terbatas dalam suatu jumlah masyarakat yang sebanyak
mungkin ( dua-tiga ratus atau lebih). Dalam metode ini pengertian
tentang azas-azas masyarakat dan kebudayaan manusia dicapai melalui
sifat aneka warna atau diversitasnya. Kedua golongan metode terurai di
atas tadi itu dalam cara berpikir seorang sarjana antropologi tentu tidak
terlepas satu dengan lain, tetapi selalu saling bantu membantu.
Penerapan dari ilmu antropologi mula-mula adalah terhadap masalah
pembangunan masyarakat desa, kemudian lebih luas lagi yaitu terhadap
masalah ekonomi pedesaan, terhadap masalah kesehatan rakyat
pedesaan, terhadap masalah kependudukan dan lain-lain, yang telah
menimbulkan berbagai spesialisasi dalam ilmu antropologi.
Mengkaji tentang masyarakat manusia. Antropologi social sering kali
disebut antropologi social budaya karena masyarakat dan budaya
merupakan satu kesatuan system yang tidak terpisahkan. Antropologi ini
tertarik untuk mempelajari struktur dan fungsi kelompok dengan melihat
fenomena-fenomena seperti materi kebudayaan, bahasa, karya seni, dan
agama, yang lebih menekankan institusi daripada melihat manusia
sebagai pribadi. Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
umat manusia sebagai mahkluk masyarakat , terutama sifat-sifat khusus
badani dan cara-cara produksi, tradisi-tradisi dan nilai-nilai yang
membuat pergaulan hidup berbeda dari yang satu dengan lainnya ( Prof
Harsojo).
Contoh : Penelitian mengenai kondisi wilayah suatu desa tertentu
dengan melakukan pengamatan. Dengan cara mengamati kondisi
geografis wilayah yang diteliti, kemudian melihat keadaan masyarakat
setempat sesuai kondisi geografis wilayah tersebut. Meneliti
terbentuknya organisasi dan struktur social yang ada di masyarakat
setempat. Serta interaksi social yang terjadi pada masyarakat. Misalnya
desa Kemloko di kabupaten Temanggung yang daerahnya terletak di
lereng gunung Sumbing yang mempunyai hawa dingin dan cocok untuk
tanaman Tembakau, sehingga mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai
petani Tembakau. Hal ini mempengaruhi struktur social di desa Kemloko.
Seperti adanya petani tembakau, pedagangnya dan distributornya ke
kota. Selain juga ada yang bekerja sebagai pedagang dan pegawai.
Organisasi social yang ada di desa Kemloko antara lain adalah
PKK,LKMD dan Karang Taruna.
Antropologi Terapan
Antropologi terapan merupakan cabang Antropologi yang belum lama
dikenal yang muncul untuk menjawab tantangan zaman. Antropologi
terapan ini diadakan untuk langsung diaplikasikan sesuai situasi dan
kondisi. Misalnya; pasukan militer yang di tugaskan ke daerah konflik,
mereka perlu dibekali dengan Antropologi yang langsung bias
diaplikasikan di daerah konflik sehingga misi yang mereka embank dapat
tercapai. Sejarah mencatat bahwa kekerasan tidak dapat dikalahkan
dengan kekerasan. Dengan mengenal dan mengetahui bagaimana
masyarakat dan budaya daerah konflik, maka perdamaian akan
terwujud.
Secara umum, antropologi terapan adalah satu bidang dalam ilmu
antropologi tempat pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), dan
sudut-pandang (perspective) ilmu antropologidigunakan untuk
menolong mencari solusi bagi masalah-masalah praktis kemanusiaan
dan memfasilitasi pembangunan. Secara strategis, dalam kajian-kajian
antropologi terapan, mahasiswa harus memperlihatkan bagaimana
konsep teoretis diterapkan secara empiris ke dalam kenyataan
sosiokultural, dan pada gilirannya bagaimana analisis empiris ini
berguna untuk keperluan praktis dan sekaligus memberikan umpan-balik
bagi pengembangan teori dan konsep antropologi.
Pola kerja dari antropologi terapan hampir sama dengan ilmu-ilmu
terapan lain. Laura Thomson menyamakan antropologi terapan dengan
antropologi ‘kedokteran’, dalam pengertian bagaimana ilmu kedokteran
bekerja pada masa awal perkembangannya. Bahwa seorang antropolog
terapan tidak hanya dituntut untuk mendiagnosis masalah-masalah
sosiokultural dalam sebuah masyarakat (diagnosis the problem) dan
memberikan rekomendasi pengobatannya (recommend treatment),
tetapi juga harus mengembangkan instrumen untuk kerja diagnosis
(develop the instruments of diagnosis), melakukan penyelidikan untuk
menemukan obat bagi masalah sosiokultural tersebut (discover the
remedy), dan menyelia pengobatan (superintend treatment) (Thompson
1963:354).
Antropologi terapan mengkaji atau berhubungan dengan budaya-
budaya dan kelompok sosial yang hidup pada masa kini (living cultures
and contemporary peoples. Studi antropologi terapan adalah berkenaan
dengan kebutuhan dan masalah nyata yang dihadapi kelompok sosial
tersebut pada masa kini, seperti masalah konflik etnis, pengangguran,
gangguan mental masyarakat tertimpa banjir, penyalahgunaan obat,
HIV/AIDS, kemiskinan struktural, ethnic cleansing, dsb.

Contoh : Melakukan penelitian mengenai banyaknya pengangguran yang


terjadi saat ini. Yang pembahasannya meliputi latar belakang terjadinya
pengangguran, keadaan masyarakat akibat adanya pengangguran, serta
upaya yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran pada masa kini.
fauzi nor rahman di 23.51

Berbagi

8 komentar:

tregun_7jt 22 Februari 2010 18.53


Assalamualaikum, terima kasih di atas maklumat anda yang sangat
berfaedah bagi saya, tetapi boleh jasa baik anda memberitahu akan
sumbernya, dari buku mana? penulisnya dan dimana terbitan buku
tersebut serta tahunnya? kerjasama anda amat dihargai, terima
kasih.
Balas

phithree21@yahoo.co.id 15 April 2010 05.49


makasih infonya
lagi belajar antropologi soalnya
Balas

ariez 10 Desember 2010 16.06


terimakasih atas inforemasinya....
klo boleh tau anda menggunakan buku apa???
Balas

fauzi nor rahman 14 Juni 2011 22.49


@all
trima kasih atas comentnya maaf kalau sumbernya belum ada nanti
saya cari file saya klau ktemu nanti saya posting sumbernya.
Balas

Amin Moeltazam 31 Juli 2012 01.46


kalau di kaji secara makna defenitif, ilmu antropologi amat luas
cakupanya. bayangkan saja, segala aktifitas dan tingkah laku
manusia, asal usul dan perkembanganya baik secara biologis
maupun bentuk fisik, penyebaran aneka macam bahasa dan dasar
budayanya menjadi kajian ilmu ini. singkatnya, apa yang ada di
manusia baik saat ini atau masa lalu nya adalah lingkup kajian ilmu
ini. oleh karena itu perlu ada pembagian utuk lebih memokuskan
lingkup kajianya.
Rooger m keesing membedakanya menjadi antropologi fisik dan
antropologi budaya. dalam antropologi fisik dan budaya juga
terdapat sub bagian ilmu. contohnya etnologi(antropologi sosial
budaya) yang merupakan inti dari bagian antropologi budaya. dari
sini lah lahir anak anak cabang ilmu antropologi yang sifatnya
terapan. seperti antropologi hukum, ekonomi, politik, psikologi dan
lain lain.
Balas

fauzi nor rahman 23 Februari 2013 07.30


makasih tambahanny!!
Balas

Hacker 22 April 2013 21.52


terima kasih atas informasinya.......

copy dikit ya,,,,


Balas

tenri abeng 8 Oktober 2015 05.18


Makasih infonya
Balas

Tambahkan komentar
‹ Beranda ›
Lihat versi web

fauzihistory

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai