Anda di halaman 1dari 4

AGAMA HINDU

UJIAN TENGAH SEMESTER

Oleh :

Nama : Kadek Prilia Tirana

Nim : 1907531185

Absen : 29

Dosen : Dra. Ni Gusti Ayu Putu Suryani, M.Si

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Hindu

Kode Kelas : UNO 102A (C1)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2020
Soal-soal
1. Jelaskan tujuan pembelajaran pendidikan agama Hindu di Perguruan Tinggi
Umum Universitas Udayana!
2. Keterkaitan manusia Hindu dengan hukum Hindu (hukum alam), kaitkan dengan
sloka-sloka yang terdapat dalam kitab suci agama Hindu, dan berikan contoh-
contohnya!
3. Berikan penjelasan tentang penyakit virus corona menurut pandangan
Weda/agama Hindu!
4. Jelaskan keterkaitan sradha, bhakti, dan brahma vidya. Berikan contoh-
contohnya dalam kehidupan sehari-hari, serta kaitkan dengan sloka-sloka yang
terdapat dalam kitab suci agama Hindu!

Jawaban :
1. Menurut saya tujuan dari pembelajaran pendidikan Agama Hindu di Perguruan
Tinggi Umum Universitas Udayana yaitu menanamkan ajaran-ajaran Agama
Hindu yang harus dijalankan oleh setiap umatnya terutama untuk mahasiswa
Universitas Udayana. Tujuan lainnya yaitu membentuk mahasiswa agar memiliki
karakter yang baik sesuai ajaran Agama Hindu dan selalu berbuat Dharma.
Pendidikan Agama Hindu juga bertujuan untuk membentuk mahasiswa agar dapat
berguna dimasyarakat dengan menciptakan kedamaian dan kesejahteraan sesuai
dengan konsep-konsep yang ada dalam kitab suci Weda. Dengan adanya
pendidikan Agama Hindu, tentunya dapat menjadikan mahasiswa sebagai manusia
Hindu yang bijaksana, memiliki etika dan sopan satun yang baik, serta menjadi
manusia yang berbakhti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Dalam Sansekerta, manusia berasal dari kata “manu” yang artinya pikiran dan
sya artinya milik atau sifat yang dimiliki benda yang dilekati. Dengan demikian
manusia berarti (ia) yang memiliki pikiran atau (ia) yang senantisa berpiir dan
menggunakan pikirannya. Hukum hindu menyatakan bahwa Tuhan menciptakan
hukum yang murni dan bersifat absolute berlaku bagi semua ciptaan-Nya. Hukum
tersebut disebut juga dengan hukum alam, yang dalam Agama Hindu disebut
dengan Rta. Kata Rta berasal bahasa Sansekerta yang artinya adil. Adapun kaitan
antara manusia hindu dengan hukum hindu, dimana manusia hindu percaya dengan
adanya hukum alam yang absolute dan murni, contohnya yaitu dalam kehidupan
manusia percaya dengan adanya kelahiran kembali atau reinkarnasi. Adapun
contoh lainnya dari Hukum Rta yaitu, matahari yang terbit di timur dan tenggelam
di barat, manusia dapat merasakan lapar dan haus, air mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah. Jika dikaitkan dengan sloka, dalam Weda disebutkan
bahwa :
“Cruti smrtyudhita dharma
Manutisthanti manawah
Iha kirtimawapnoti
Canuttamam sukham” (D.S.II.9)
Artinya :
“Orang yang mengikuti hukum yang diajarkan oleh pustaka-pustaka suci dan
mengikuti adat-istiadat yang keramat mendapat kemasyhuran di dunia ini dan
setelah meninggal menerima kebahagiaan tak terbatas”.
Maka dari itu, manusia hindu yang melaksanakan hukum hindu (hukum alam)
sesuai dengan sloka dalam kitab suci hindu akan memiliki kehidupan yang
sejahtera dan bahagia.

3. Penjelasan mengenai penyakit virus corona menurut pandangan Agama Hindu,


menurut Jro Budiarsa, dampak dari demam pilek akibat virus corona dipengaruhi
oleh perubahan suhu siklus alam, khusus faktor panas dan dingin (sastra Ang Ung),
unsur air dan api, dan karena batuk kering, sesak napas kering, maka otomatis ada
pengaruh dari angin panas (Bayu Gni Wesia Mandi) atau angin beracun sastra
Sang Nang. " Dari analisa tersebut, maka kendali sistem kerja Bayu Wesia Mandi
ini bisa diatasi dengan kekuatan Sang Nang atau Brahma Sweta yang dapat
dimurtikan atau ditingkatkan sampai berkali-kali lipat kekuatannya hingga
memiliki kekuatan Sapuh Jagat. Menurut Jro Budiarsa, dengan melakukan upacara
nyapuh awu, dapat mencegah penyebaran virus ini. Dan upacara yang paling
tinggi, yaitu bisa juga dilakukan dengan melakukan caru sapi putih.

4. Sradha memiliki arti yaitu kepercayaan, ketanaan, ajaran, keyakinan. Sedangkan


bhakti disebut dengan persembahan atau persembahyangan. Manusia yang percaya
dengan adanya Brahmavidya (Tuhan) tentunya melakukan bhakti atau
persembahyangan. Dimana persembahyangan (Bhakti) yang dilaksanakan harus
dilaksanakan berdasarkan Sradha atau keyakinan, sehingga bhakti yang dilakukan
akan memberikan dampak yang baik bagi umat yang melaksanakan bhakti. Dalam
kehidupan sehari-hari, dapat dicontohkan dengan pelaksanaan persembahyang
(Bhakti) pada hari raya Galungan dan Kuningan, umat Hindu percaya bahwa
makna dari hari raya Galungan dan Kuningan yaitu menangnya dharma melawan
adharma, sehingga dengan dilaksanakannya persembahyangan dihari tersebut
dapat membawa kesejahteraan dan kedamaian bagi umat Hindu.

Anda mungkin juga menyukai